bangunan di Indonesia dan diluar negeri berdasarkan firmitas, utilitas, dan venustas Kelompok 1
Nama : Randi Muis
NIM : 60100119055
Nama : Husnul Khatimah
NIM : 60100119056
Nama : Andi Putri Alifia Salsabiela
NIM : 60100119057
Nama : Alwi Wijaya Rahmat
NIM : 60100119058 Luar negeri Bangunan : The Gherkin/30 st Mary Axe
– Firmitas : Bangunan ini memiliki konsep ide berupa bentuk gedung
melebar dari dasar dan meruncing pada puncaknya. Bangunan ini sendiri menggunakan konstruksi rangka. Terciptanya fasad dari cahaya yang baik terdiri dari lapisan panel yang dobel dan dijalankan secara simple dengan memberi warna pada kaca dan lapisan yang high-performance untuk mengurangi penetrasi dari radiasi sinar ultraviolet. Gedung menggunakan metode hemat energi dimana energi yang digunakan hanya separo dari konsumsi gedung sejenis. Gap tiap lantai menghasilkan masing-masing 6 shaft yang memberikan system ventilasi alami untuk keseluruhan gedung walaupun mensyaratkan pemutus api pada tiap enam lantai yang memotong “cerobong”. Shaft menghasilkan efek double glazing raksasa, udara berada diantara dua lapis glazing dan menyelubungi ruang bagian dalam kantor. Tiap lantai berotasi 5°. Tapi atrium yang bercorak spiral tidak dapat terealisasi sepenuhnya karena harus terhenti tiap enam lantai atas alas an keselamatan kebakaran. Berat gedung adalah 70000 ton, berisi 333 tiang pondasi, 35 km struktur baja seberat 11000 ton, dan 24.000 m2 cladding kaca. – Utilitas : Fungsi utama dari bangunan ini yaitu sebagai kantor, tetapi pada tingkat atas bangunan (lantai 40), ada bar untuk penyewa dan tamu mereka menampilkan 360 ° pemandangan London. Sebuah restoran beroperasi di lantai 39, dan ruang makan pribadi di ke-38. – Venustas : Gagasan/konsep dasar yang digunakan pada bangunan 30 St Mary axe yang bergaya post modern ini adalah metafora. Hal ini dapat terlihat pada bentuk bangunan yang terlihat seperti gabungan bentuk elips yang memanjang. Sang arsitek, Norman Foster dkk mempunyai gagasan untuk membuat suatu bangunan yang menyerupai roket/gherkin(timun). Kaca disetiap lapisan bangunan juga membuat bangunan tersebut terlihat lebih megah yang memiliki unsure estetik tersendiri. Indonesia Bangunan : Bakrie Tower – Firmitas : Pergeseran struktur bangunan tersebut terangnya, terjadi pada tiga bagian yaitu dari ground floor sampai dengan lantai 17 berputar ke kanan. Diteruskan lantai 17 sampai lantai 33 berputar ke kiri, kemudian dari lantai 33 hingga lantai 48 berputar kembali ke kanan. Pekerjaan besar lainnya yaitu pengecoran raft pondation setebal 3m, yang menghabiskan beton 10.000m³, besi 3500 ton, dan besi beton 4500 ton. Pengecoran itu dikerjakan selama 3 hari 2 malam tanpa henti atau sekitar 57 jam, dengan memakai 6 pompa dan 2 pompa stand by. Teknik pelaksanaan berlangsung dalam tiga tahap. Tahap pertama lantai 5 sampai lantai 16, dimana tiap lantai membutuhkan 152 panel dan ada perbedaan sebanyak 39 tipe panel untuk tiap lantai. Tahap kedua dari lantai 17 sampai lantai 33, tiap lantai memerlukan 152 panel, dimana ada perbedaan sebanyak 79 tipe panel untuk tiap lantai. Terakhir tahap ketiga dari lantai 34 hingga lantai 48, setiap lantai membutuhkan 152 panel, dimana ada perbedaan sebanyak 79 tipe panel pada tiap lantai. Bakrie Tower ialah gedung yang menurut pembuatnya (pihak kontraktor) dijamin tahan gempa, meski kekuatan gempa 8 skala Richter. Konstruksinya memang diperhitungkan secara cermat. – Utilitas : fungsi utama bangunan ini yaitu sebagai kantor dan dijadikan sebagai landmark kota Jakarta di daerah kuningan. Fungsi lainnya yaitu basementnya saling berhubungan sehingga jika terjadi kemacetan di satu kawasan, masih bisa menggunakan jalan lain. Inovasi ini juga mengurangi ruang- ruang untuk kendaraan di lantai dasar. – Venustas : Bakrie Tower bisa disebut sebagai gedung pencakar langit.Yang menarik dari gedung ini bukan hanya soal jangkungnya, tapi juga estetika arsitekturnya yang unik dan rumit. Dengan desain yang berputar di setiap lantai, gedung menjadi seperti dipelintir. Model bangunan seperti ini belum ada di Jakarta, dan bukan tidak mungkin jika Bakrie Tower akan menjadi ikon di Indonesia karena bentuknya yang unik. Ada yang menyebut desain Bakrie Tower beraliran ultramodern. Bentuk bangunannya pipih dan ada patahan seperti sirip ikan atau sayap pesawat terbang. Patahan itu tidak sekadar penyeimbang atau merupakan wujud tampilan supaya menarik dipandang, justru merupakan konsep yang bermakna kedamaian, sekaligus bersifat dinamis bagi penghuni serta buat yang menempati. Kalau posisi Bakrie Tower diletakkan mendatar, tidak berposisi vertikal alias menjulang ke arah atas, maka desainnya menyerupai bentuk mutiara. Inilah yang membuat desain gedung tersebut menjadi unik. Ditambah struktur bangunan, yang dari satu sisi ke sisi lain, terhubung antarblok ke blok. Luar negeri Bangunan : Stadion Rajamangala
– Stadion rajamangala adalah arena olahraga
terbesar yang ada di Thailand. Stadion ini merupakan Hua Mak Sport Complex, Bangkok. – Firmitas : mampu menampung 50 ribu penonton – Utilitas : sebagai tempat arena olahraga sepak bola di Thailand – Venustas : tempat yang dimiliki stadion rajamangala ini lebih indah dan unggul dibandingkan milik stadion serta menambah kecantikannya. Indonesia Bangunan : Stadion Gelora Bung Karno – Stadion gelora bung karno adalah sebuah stadion olahraga bung karno, stadion ini umunya digunakan sebagaimana pertandingan sepakbola internasional. – Firmitas : mampu menampung hingga 70 ribu lebih penonton – Utilitas : stadion gelora bung karno ini sebagai arena pertandingan sepak bola Internasional. – Venustas : area yang sangat luas dan bangunannya yang sangat megah menambah keindahan stadion tersebut apalagi stadion GBK ini dilengkapi dengan system LED lighting dan stadion GBK juga dilengkapi system drainase yang lebih baik serta Rain Gun yang berfungsi untuk menjaga rumput tetap dalam kondisi baik sehingga menambah keindahannya. Luar negeri Bangunan : Bullitt Centre. Seattle, Amerika Serikat – Firmitas : Tulang-tulang Bullitt Centre terdiri dari tiga bahan utama yaitu kayu, beton, dan baja. beton adalah salah satu penghasil karbon paling terkenal di industri konstruksi. Ada sejumlah besar energi yang tertanam dalam pembuatan beton, tetapi juga dihargai karena fleksibilitas, keterjangkauan, dan kapasitas untuk menangani kompresi yang sangat besar. Jadi tim desain membatasi penggunaan beton di bagian bawah bangunan, tempat yang paling dibutuhkan untuk mengangkut beban bangunan, menahan bumi, dan menahan air di sumur air hujan. kemudua Menggunakan kayu yang menyerap karbon untuk kehidupan bangunan. Kayu berfungsi dengan baik untuk pemuatan vertikal, dan cukup ulet jika terjadi gempa bumi. Baja masih merupakan bahan yang optimal untuk membawa beban horisontal jika angin kencang atau gempa bumi. Inti baja dengan anggota lintas-tegangan membantu Bullitt Center membawa pemuatan horizontal ke tanah. – Venustas : bangunan perkantoran ini terletak di persimpangan lingkungan distrik pusat.. Bullitt Centre memang didesain untuk menjadi bangunan berkonsep green building. Tidak seperti gedung perkantoran lainnya yang memiliki konsep pencakar langit, gedung ini hanya punya 6 lantai. Tetapi desain dan arsitekturnya luar biasa detail. Menurut pekerja kantor, bangunan itu terdiri dari "pemandangan spektakuler, cahaya alami yang cukup, dan keheningan yang hampir mengganggu." Ini sebagian disebabkan oleh langit-langit terbuka setinggi 13 kaki dan jendela setinggi 10 kaki di lantai atas yang berkontribusi pada nuansa loftflike yang sejuk dan memaksimalkan pada siang hari. – Utilitas : Pembangunan gedung perkantoran ini menjadi gedung paling hijau yang pernah dibuat. Atap ditempatkan solar cell, power hanya digunakan bila perlu. Karena gedung tersebut tidak membutuhkan sinar lampu disiang hari. Cahaya lebih mengandalkan kaca jendela yang dirancang khusus. Sensor lampu akan meredupkan cahaya lampu bila menditeksi cahaya matahari. Air yang ambil bisa ditampung dari air hujan dan disaring dibagian bawah gedung. Yang mengesankan bahwa panel suryanya menghasilkan listrik sebanyak yang digunakan dan juga memiliki nol penggunaan air karena bangunan mengumpulkan air hujan, menggunakannya dan mendaur ulang air kembali ke tanah. Sisa pembuangan di toiletnya dijadikan komps. Indonesia Bangunan : Menara BCA. Jakarta, Indonesia – Firmitas : Menara BCA memiliki struktur material komposit berupa bahan baja dan beton. Dengan inti penyusunnya berupa beton bertulang. Sementara kolom penyusunnya berupa baja terbungkus beton. Jika dilihat berdasarkan sifatnya, baja memiliki karakteristik yang lentur, lebih ringan, tetapi sekaligus tidak terlalu kokoh dan tidak tahan api. Sementara itu, beton memiliki karakteristik material yang kokoh, tahan api, tetapi sekaligus mudah retak jika menerima gaya tarik (guncangan). Bangunan ini tahan terhadap gempa karena pada saat terjadi gempa, kekakuan dari kolom-kolom akan berperan menahan gerakan yang tak menentu diketahui bahwa gedung tersebut memiliki struktur beton bertulang dengan komposisi 46.916 meter kubik beton, 21.200 ton baja struktural dan baja tulangan. Dengan kolom baja terbungkus dalam beton bertulang, gedung tersebut diklaim mampu menahan gempa hingga 8,5 Magnitudo. – Venustas : Menara BCA sekejap menjadi gedung perkantoran yang sangat menarik perhatian di pusat jantung kota. Bahkan, gedung ini masuk dalam salah satu list gedung pencakar langit tertinggi di Jakarta dengan ketinggian 230 meter dan memiliki 56 lantai. gedung ini berlapis kaca kebiruan yang berpendar tertimpa cahaya saat malam hari sehingga terlihat megah untuk dilihat. – Utilitas : Menara BCA yang merupakan bangunan perkantoran dengan konsep green building. tak disangka bahwa gedung ini sangat memperhatikan penggunaan energi dan berupaya untuk melestarikan sumber daya alam. Menara BCA telah melalui proses selama lebih dari setahun untuk dinilai penerapan aspek baik dari penghematan energi, air, siklus material dan kualitas udara. Lebih jelasnya Menara BCA ini memanfaatkan potensi matahari sebagai sumber energi. Sekian dan Terima Kasih