Anda di halaman 1dari 18

Dosen Pengampuh : Ibu. Nur Ayini S.Lalu, S.Km., M.

Kes

KESEHATAN LINGKUNGAN

PEMBUANGAN
KOTORAN / TINJA
- ALGIFARI A. HAMID
KELOMPOK 2
- SITI ROSIDA KADIR KELAS C
- NIKEN A. W. TUNGKAGI SEMESTER 3
• Ditinjau dari segi kesehatan lingkungan, kotoran manusia
dapat menjadi masalah yang sangat penting. Pembuangan
tinja secara layak merupakan kebutuhan kesehatan yang
paling diutamakan. Pembuangan tinja secara tidak baik dan
sembarangan dapat mengakibatkan kontaminasi pada air,
tanah, atau menjadi sumber infeksi, dan akan mendatangkan
bahaya bagi kesehatan, karena penyakit yang tergolong
waterborne disease akan mudah berjangkit.
KOTORAN MANUSIA

• Adalah semua
benda atau zat • Zat yang
yang tidak dikeluarkan
dipakai lagi oleh berbentuk: tinja
tubuh dan yang (faeses),air seni
harus (urin) dan CO2
dikeluarkan dari hasil dari
dalam tubuh. pernafasan.
JAMBAN

Jamban adalah
WHO-UNICEF
pengumpulan kotoran 2008, sanitasi
manusia disuatu tempat terbagi dalam
sehingga tidak empat kriteria,
menyebabkan bibit yaitu ‘improved’,
penyakit yang ada pada ‘shared’,
kotoran manusia dan ‘unimproved’ dan
mengganggu estetika. ‘open defecation’.
(Depkes RI,2010).
PENYAKIT YANG
DISEBARKAN OLEH TINJA
MANUSIA
Karasteristik Pembuangan Tinja

Menurut Azwar (1995:74) seorang yang


normal diperkirakan menghasilkan tinja
rata-rata sehari sekitar 83 gram dan
menghasilkan air seni sekitar 970 gram.
Kedua jenis kotoran manusia ini sebagian
besar berupa air, terdiri dari zat-zat organik
(sekitar 20% untuk tinja dan 2,5% untuk air
seni), serta zat-zat anorganik seperti
nitrogen, asam fosfat, sulfur, dan
sebagainya.
PERSYARATAN PEMBUANGAN TINJA

1. Rumah Kakus: Berfungsi


sebagai tempat berlindung 2. Lantai Kakus: Berfungsi
dari lingkungan sekitar, harus sebagai sarana penahan atau
memenuhi syarat ditinjau dari
tempat pemakai yang sifatnya
sgi kenyamanan maupun
estetika. Konstruksi disesuaikan harus baik, kuat dan mudah
dengan keadaan tingkat dibersihkan serta tidak
ekonomi rumah tangga. menyerap air. Konstruksinya
juga disesuaikan dengan
bentuk rumah kakus.
3. Tempat Duduk Kakus: Fungsi
tempat penampungan tinja,
kuat, mudah dibersihkan,
berbentuk leher angsa atau 4. Kecukupan Air Bersih: Jamban
memakai tutup mudah disiram minimal 4-5 gayung, 
diangkat. menghindari penyebaran bau tinja
dan menjaga kondisi jamban
tetap bersih, menghindari kotoran
tidak dihinggapi serangga 
mencegah penularan penyakit.

Tersedia Alat Pembersih: agar


jamban tetap bersih setelah jamban
disiram air. Pembersihan minimal 2-3
hari sekali: kebersihan lantai agar
tidak berlumut dan licin.
5. Tempat Penampungan Tinja: rangkaian dari
sarana pembuangan tinja yang berfungsi sebagai
tempat mengumpulkan kotoran/tinja. Konstruksi
lubang harus kedap air dapat terbuat dari
pasangan batu bata dan semen,sehingga
menghindari pencemaran lingkungan.

6. Saluran Peresapan: Merupakan sarana


terakhir dari suatu sistem pembuangan tinja
yang lengkap,berfungsi mengalirkan dan
meresapkan cairan yang bercampur tinja.
MENURUT DEPKES RI (2004), TERDAPAT
BEBERAPA SYARAT JAMBAN SEHAT
1. Tidak mencemari sumber air minum, letak lubang penampung berjarak
10-15 meter dari sumber air minum.
2. Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus.
3. Cukup luas dan landai/miring ke arah lubang jongkok sehingga
tidak mencemari tanah di sekitarnya.
4. Mudah dibersihkan dan aman penggunaannya.
5. Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air
dan berwarna.
6. Cukup penerangan
7. Lantai kedap air
8. Ventilasi cukup baik
9. Tersedia air dan alat pembersih.
SISTEM PEMBUANGAN DIRUMAH
TEKNOLOGI PEMBUANGAN KOTORAN MANUSIA
SECARA SEDERHANA

1. Jamban cemplung (pit latrine).


Jamban yang tempat penampungan tinjanya dibangun
dibawah tempat injakan atau dibawah bangunan jamban.
Fungsi dari lubang adalah mengisolasi tinja sedemikian
rupa sehingga tidak dimungkinkan penyebaran dari
bakteri secara langsung ke pejamu yang baru. Jenis jamban
ini, kotoran langsung masuk ke jamban dan tidak terlalu
dalam karena akan mengotori air tanah, kedalamannya
sekitar 1,5-3 meter.
2. Jamban Cemplung
berventilasi (ventilasi
improved pit latrine = VIP
latrine). Mempunyai
kesamaan dengan
jamban cemplung,
perbedaannya dilengkapi
dengan viva ventilasi.
• 3. Jamban empang
(fishpond latrine):
Adalah jamban yang
dibangun diatas
empang, sungai ataupun
rawa.
Jamban model ini ada
yang kotorannya tersebar
begitu saja, yang biasanya
dipakai untuk makanan
ikan,ayam.
• 4. Jamban Leher Angsa (Angsa Trine): Jamban
leher angsa merupakan jamban leher lubang
closet berbentuk lengkungan, dengan demikian
akan terisi air gunanya sebagai sumbat sehingga
dapat mencegah bau busuk serta masuknya
binatang kecil.

Jamban model ini adalah model yang


terbaik yang dianjurkan dalam kesehatan
lingkungan.
5. Septic tank
• Latrine jenis septic tank (cara
yang memenuhi persyaratan).
• Terdiri dari: tangki
sedimentasi yg kedap air,
excreta masuk dan mengalami
dekomposisi. Dalam tangki
tinja berada bbrp hari,
mengalami 2 proses:
6. Jamban kimia (Chemical Toilet) : Jambanmodel ini biasanya dibangun pada
tempat rekreasi, transportasi; kereta api, pesawat terbang dan lainnya. Tinja
disenfeksi dengan zat kimia seperti caustic soda dan pembersihnya dipakai
kertas tissue (toilet paper).

Jamban kimia 2 macam: yaitu tipe lemari (commode type), dan tipe tangki (tank
type). Jamban kimia sifatnyasementara, karena kotoran yang telah terkumpul
perlu di buang lagi.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai