Anda di halaman 1dari 36

MANAJEMEN DAN PENGGUNAAN

OBAT HIGH ALERT

Dra. Yulia Trisna, Apt.,M.Pharm


Kasus
Dokter ICU yang tidak sedang berada di
ruang rawat meresepkan Norcuron
(Vecuronium) melalui sistem IT untuk Tn.
AB
Secara tidak sengaja nama ruang rawat
yang diinput adalah ruang rawat PD,
padahal yang dimaksud adalah ICU
Kasus (…lanjutan)
Apoteker tidak mendeteksi bahwa
neuromuscular blocking agent (NMBA)
tidak boleh didistribusikan ke ruang rawat
biasa
Asisten Apoteker menyiapkan obat.
dan mengirim ke ruang rawat
Kasus (…lanjutan)
Perawat memberikan obat tsb dengan
sebelumnya memeriksa:
 Identitas pasien
 Obat

Tetapi tidak memeriksa instruksi pengobatan


Saat infus berlangsung, pasien berjalan ke
kamar mandi
Pasien jatuh
Kasus (…lanjutan)
Pasien minta tolong, pertolongan cepat
datang
Perawat bertanya-tanya mungkin obat
yang sedang diberikan ke pasien yang
menyebabkan pasien jatuh.
Dokter memeriksa, ternyata tidak pernah
meresepkan Norcuron. Dokter segera
menghentikan infus.

ISMP Medication Safety Alert! May 31, 2007 Volume 12 Issue 11


What Happened?
Memasukkan data pasien yang salah
Tidak mengenali obat dan aturan
pendistribusian
Tidak memeriksa instruksi pengobatan

Multidisiplin
The ‘Swiss cheese’ model
(adapted from Reason, 1997)
“Swiss Cheese” Model of System Error

Apoteker tidak
menskrining resep
Perawat tidak
Pasien
memeriksa membutuhkan
instruksi obat
pengobatan

Dokter salah
Hasil akhir: menginput nama
Pasien Asisten ruang rawat
mendapatkan Apoteker
obat yang
tidak
salah
mengenali
Lapisan Penghalang
Dokter
Apoteker / AA

Perawat
Pasien

KTD

“Near Miss”
High
OBAT HIGH ALERT Alert

Obat yang berisiko tinggi menyebabkan cedera


bermakna pada pasien jika obat digunakan
secara salah
High
CONTOH OBAT HIGH ALERT Alert

• Elektrolit pekat:
KCl 7,45%
Natrium bikarbonat 8,4%
Magnesium sulfat 20%
NaCl 3%
• Insulin
• Heparin
• Antineoplastik
Prescribing/ordering

Preparation/Dispensing

Administration

PATIENT
Strategi untuk mengurangi risiko
obat high alert
Membatasi akses terhadap obat high alert
Menstandarkan prosedur peresepan,
penyiapan/dispensing dan pemberian
Membuat panduan penggunaan obat high
alert
Dilakukan independent double checking
pada fase penyiapan dan pemberian
Independent double-check

Bandingkan dengan resep/instruksi dokter:


Identitas pasien sudah benar?
Nama obat sudah benar?
Kekuatan/dosis sudah benar?
Rute sudah benar?
Kecepatan infus sudah benar?
Waktu pemberian sudah benar?
Additional double-check

Indikasi obat sesuai dengan diagnosis?


Formulasi obat sudah benar?
Rute pemberian aman untuk pasien?
Setting syringe pump sudah benar?
Selang infus tersambung dengan benar?
Peresepan Obat High Alert
Mengevaluasi pasien dan obat-obatnya.
Menanyakan riwayat penggunaan obat (alergi, ESO,
kontraindikasi)
Mengenali dengan baik obat yang akan diresepkan.
Menulis resep secara jelas dan lengkap (nama obat,
dosis, rute)
Menggunakan istilah / singkatan yang lazim
Tidak memberikan instruksi verbal, kecuali dalam
keadaan emergensi
Instruksi verbal : read back!
Look-Alike/Sound-Alike Drugs
Carboplatin Cisplatin

Indop Inotrop

Dexamethason Dextrometorphan

Epinephrine Ephedrine

Lasix Losec

Daunorubicin Doxorubicin
Look-Alike/Sound-Alike Drugs
TALL MAN LETTERING
CARBOplatin CISplatin
ceREBYX ceLEBRex
vinBLASTine vinCRIStine
GlipiZIDE glyBURIDE
DAUNOrubicin DOXOrubicin
Penyimpanan Obat High Alert

 Di Gudang dan di satelit: ditempatkan di lokasi terpisah


dan diberi tanda khusus
 Elektrolit pekat: KCl 7,46%, NaCl 3%, tidak boleh ada
di ruang rawat kecuali sangat diperlukan (ICU, IGD)
dengan syarat disimpan di tempat terpisah dengan
akses terbatas dan diberi label yang jelas.
 Penandaan/labeling dibuat untuk tiap obat (nama
generik, nama dagang, ED, penandaan khusus.
 Membatasi variasi konsentrasi stok yang digunakan
Sound Alike Look Alike Drugs
Look Alike Obama
Another look alike…
Dispensing Obat High Alert

 Memverifikasi resep secara seksama

 Petugas kedua memeriksa:

- kebenaran nama obat, dosis, rute, penandaan,

- perhitungan dosis

- kesesuaian dengan instruksi pengobatan (nama


lengkap pasien, nomor rekam medik. tanggal
lahir/umur)

 Setiap petugas menuliskan inisial pada lembar resep


setelah melakukan pemeriksaan
Pemberian Obat High Alert
Sebelum obat diberikan:
 Memeriksa instruksi asli di rekam
medik
 Memeriksa identitas pasien (nama
lengkap pasien, nomor rekam
medik, tanggal lahir/umur)
Pemberian Obat High Alert
Sebelum obat diberikan:
 Perawat kedua memeriksa
kebenaran nama obat, dosis, rute,
kecepatan infus
 Mengkomunikasikan hal-hal yang
meragukan/kurang jelas dengan
tenaga kesehatan lain (dokter,
apoteker)
Pemberian Obat High Alert
Saat memberikan obat:
 Menghindari interupsi/gangguan
Medication Safety Indicator
Structure :
Ada Kebijakan dan Prosedur tentang :
penanganan obat high alert di RS
pelaporan insiden (near misses dan
KTD)
Analisis prospektif KTD (contoh: FMEA)
Medication Safety Indicator
Process: % kesalahan obat yang dapat dicegah
Dokter
Apoteker / AA

Perawat
Pasien

KTD

“Near Miss”
Medication Safety Indicator
Outcome :
10 obat tertinggi (top ten medications)
penyebab KTD
Tipe KTD ( Kategori NCC MERP)
Jumlah ADE (Adverse Drug Event) yang
menimbulkan cedera (harm) atau
kematian pasien tiap hari perawatan
Jumlah ADE yang menyebabkan
kematian per tahun

Anda mungkin juga menyukai