PROBABILITAS
1
BILANGAN FAKTORIAL
Bilangan faktorial ditulis n!
Rumus :
n! = n(n-1)(n-2)…3.2.1
dimana : 0! = 1 dan 1! = 1
Contoh :
5! = 5.(5-1).(5-2).(5-3).(5-4)=5.4.3.2.1 =120
PERMUTASI
Susunan-susunan yang dibentuk dari anggota-anggota
suatu himpunan dengan mengambil seluruh atau sebagian
anggota himpunan dan memberi arti pada urutan anggota
dari masing-masing susunan tersebut. Permutasi ditulis
dengan P.
Bila himpunan terdiri dari n anggota dan diambil sebanyak
r, maka banyaknya susunan yang dapat dibuat adalah :
n!
n Pr
n - r !
Contoh :
Bila n=4 dan r=2, maka 4! 4! 4.3.2!
4 P2 12
4 - 2! 2! 2!
PERMUTASI (lanjutan)
n
n1 , n 2 , n 3 ,..., n k
n!
n1! n 2! n 3!... n k !
dimana n1+n2+n3+…+nk = n
PERMUTASI (lanjutan)
Contoh :
Berapa banyak susunan yang dapat dibuat dari kalimat
TEKNIK ELEKTRONIKA?
Banyak n=17
huruf A = n1 = 1 huruf K = n4 = 4 huruf O = n7 = 1
huruf E = n2 = 3 huruf L = n5 = 1 huruf R = n8 = 1
huruf I = n3 = 2 huruf N = n6 = 2 huruf T = n9 = 2
Maka banyak permutasi adalah :
17
1,3,2,4,1,2,1,1,2
17!
1! 3!2!4!1!2!1!1!2!
411.675.264.000
KOMBINASI
Susunan-susunan yang dibentuk dari anggota-anggota suatu
himpunan dengan mengambil seluruh atau sebagian dari
anggota himpunan itu tanpa memberi arti pada urutan
anggota dari masing-masing susunan tersebut. Kombinasi
ditulis dengan C.
Bila himpunan terdiri dari n anggota dan diambil sebanyak r,
maka banyaknya susunan yang dapat dibuat adalah :
Contoh : n Cr
n
r
n!
r!n - r !
Bila n=4 dan r=2, maka
4 C2
4
2
4!
4! 4.3.2!
2!4 - 2! 2!2! 1.2.2!
6
KOMBINASI (lanjutan)
Contoh :
Dalam suatu kelompok terdiri dari 4 orang ahli mesin dan 3
orang ahli elektronika. Buatlah juri yang terdiri dari 2 orang
ahli elektronika dan 1 orang ahli mesin!
Jawab :
4 C1
4
1
4!
4! 4.3!
1!4 - 1! 1!3! 3!
4
3 C2
3
2
3!
3! 3.2!
2!3 - 2! 2!1! 2!
3
9
Pengantar
• Banyak kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang
sulit diketahui dengan pasti, terutama kejadian yang
akan datang.
• Meskipun kejadian-kejadian tersebut tidak pasti,
tetapi kita bisa melihat fakta-fakta yang ada untuk
menuju derajat kepastian atau derajat keyakinan
bahwa sesuatu akan terjadi.
• Derajat / tingkat kepastian atau keyakinan dari
munculnya hasil percobaan statistik disebut
Probabilitas (Peluang), yang dinyatakan dengan P.
10
Konsep dan definisi dasar
• Eksperimen probabilitas adalah segala kegiatan
dimana suatu hasil (outcome) diperoleh.
• Ruang sampel adalah himpunan seluruh
kemungkinan outcome dari suatu eksperimen.
Biasanya dinyatakan dengan S. Banyaknya outcome
dinyatakan dengan n(S).
• Kejadian adalah himpunan bagian dari outcome
dalam suatu ruang sampel.
11
Contoh
Dilakukan eksperimen:
diperiksa 3 buah sikring satu persatu secara berurutan dan
mencatat kondisi sikring tersebut dengan memberi notasi:
o B untuk sikring yang baik
o R untuk sikring yang rusak.
Maka ruang sampel pada eksperimen probabilitas
pemeriksaan tersebut adalah:
o S = {BBB, BBR, BRB, RBB, BRR, RBR, RRB, RRR}.
o Jumlah outcome dalam ruang sampel S: n(S) = 23 = 8.
Jika A menyatakan kejadian diperoleh satu sikring yang
rusak, maka:
o A = {BBR, BRB, RBB}.
o Jumlah outcome dalam ruang peristiwa adalah n(A) = 3.
12
Jika kejadian A terjadi dalam m cara dari seluruh
n cara yang mungkin terjadi dan masing-masing
n cara itu mempunyai kesempatan yang sama
untuk muncul, maka probabilitas kejadian A,
ditulis P(A), dapat dituliskan :
n( A) m
P( A)
n( S ) n
13
Sifat-sifat probabilitas
kejadian A :
• 0 P(A) 1
artinya nilai probabilitas kejadian A selalu terletak antara 0
dan 1
• P(A) = 0
artinya dalam hal kejadian A tidak terjadi (himpunan
kosong), maka probabilitas kejadian A adalah 0. Dapat
dikatakan bahwa kejadian A mustahil untuk terjadi.
• P(A) = 1
artinya dalam hal kejadian A, maka probabilitas kejadian A
adalah 1. Dapat dikatakan bahwa kejadian A pasti terjadi. 14
Contoh
Sebuah koin dilemparkan dua kali. Berapakah probabilitas
bahwa paling sedikit muncul satu Muka?
Jawab :
Misal M = Muka , B = Belakang
Ruang sampel untuk percobaan ini adalah
P( A B) P( A) P( B) P( A B)
16
Contoh
Suatu campuran kembang gula berisi 6 mint, 4 coffee, dan 3
coklat. Bila seseorang membuat suatu pemilihan acak dari
salah satu kembang gula ini, carilah probabilitas untuk
mendapatkan : (a) mint, dan (b) coffee atau coklat.
Jawab :
Misal, M = mint , C = coffee , T = coklat
(a). Probabilitas mendapatkan mint = n( M ) 6
P( M )
n( S ) 13
(b). Probabilitas mendapatkan coffee atau coklat =
P( A B C ) P( A) P( B) P(C ) P( A B)
P( A C ) P( B C ) P( A B C )
18
Contoh :
Kemungkinan bahwa Ari lulus ujian matematika adalah 2/3
dan kemungkinan ia lulus bahasa inggris adalah 4/9. Bila
probabilitas lulus keduanya adalah 1/4, berapakah
probabilitas Ari dapat paling tidak lulus salah satu dari kedua
pelajaran tersebut?
Jawab :
Bila M adalah kejadian lulus matematika, dan B adalah
kejadian lulus bahasa inggris, maka :
Probabilitas Ari lulus salah satu pelajaran tersebut adalah :
P(M B) = P(M) + P(B) – P(M B)
= 2/3 + 4/9 – 1/4
= 31/36 19
Dua kejadian saling lepas
(mutually exclusive):
Bila A dan B dua kejadian saling lepas, maka berlaku :
P( A B) P( A) P( B)
Bila A, B, dan C tiga kejadian saling lepas, berlaku :
P( A B C ) P( A) P( B) P(C )
20
Contoh :
Berapakah probabilitas mendapatkan total 7 atau 11 bila
sepasang dadu dilemparkan?
Jawab :
• Bila A adalah kejadian diperoleh total 7, maka
B = {(5,6), (6,5)}
• Sehingga probabilitas mendapatkan total 7 atau 11 adalah :
P( A B) P( A) . P( B)
22
Dua kejadian saling
komplementer
Bila A dan A’ dua kejadian dalam S yang saling
komplementer, maka berlaku :
P( A' ) 1 P( A)
23
Contoh:
Pada pelemparan dua dadu, jika A adalah kejadian munculnya
muka dadu sama, hitunglah probabilitas munculnya muka
dua dadu yang tidak sama.
Jawab :
Misal A = kejadian munculnya muka dua dadu yang sama
= {(1,1), (2,2) , (3,3), (4,4), (5,5), (6,6)}
maka P(A) = 6/36
Sehingga, Probabilitas munculnya muka dua dadu yang
tidak sama = P(A’) adalah:
P(A’) = 1 – P(A)
= 1 – 6/36
= 30/36 24
Probabilitas bersyarat
(conditional probability):
• Adalah probabilitas suatu kejadian B terjadi dengan syarat
kejadian A lebih dulu terjadi atau akan terjadi atau
diketahui terjadi.
• Ditunjukkan dengan P(BA) yang dibaca “probabilitas
dimana B terjadi karena A terjadi”
P( A B)
P( B A) , jika P( A) 0
P( A)
25
Contoh
Misalkan dipunyai kotak berisi 20 sekering, 5 diantaranya
rusak. Bila 2 sekering diambil dari kotak satu demi satu
secara acak tanpa mengembalikan yang pertama ke dalam
kotak. Berapakah peluang kedua sekering itu rusak?
Jawab :
Misalkan A = kejadian sekering pertama rusak
B = kejadian sekering kedua rusak
Maka peluang kedua sekering itu rusak = P(A B)
P(A B) = P(A). P(BA)
= 5/20 . 4/19
= 1/19 26
Aturan Bayes :
• Misalkan A1, A2, dan A3
S
adalah tiga kejadian saling
lepas dalam ruang sampel S.
B
• B adalah kejadian
sembarang lainnya dalam S.
A1 A2 A3
P( B A ).P( A )
i 1
i i
27
Secara umum, bila A1, A2, A3, …, An kejadian saling
lepas dalam ruang sampel S dan B kejadian lain yang
sembarang dalam S, maka probabilitas kejadian
bersyarat AiB dirumuskan sebagai berikut :
P ( B Ai ) P ( B Ai ).P ( Ai )
P ( Ai B ) n
P( B A ).P( A )
P( B)
i i
i 1
28
Contoh
Misalkan ada tiga kotak masing-masing berisi 2 bola.
o Kotak 1 berisi 2 bola merah,
o kotak 2 berisi 1 bola merah dan 1 bola putih
o kotak 3 berisi 2 bola putih.
Dengan mata tertutup Anda diminta mengambil satu kotak
secara acak dan kemudian mengambil 1 bola secara acak dari
kotak yang terambil itu.
1. Berapakah peluang bola yang terambil berwarna merah?
2. Berapakah peluang bola tersebut terambil dari kotak 2?
29
Jawab
1. P(bola yang terambil berwarna merah) =
P (2).P( M 2) 1 .1 1
3 2 6 1
P(2 M ) 0.33
P( M ) 3 3 3
6 6
30