Kuman TBC tidak hanya menyerang paru – paru tetapi juga bisa menyerang tulang,
usus, atau kelenjar. Penyakit ini ditularkan dari percikan ludah yang keluar
penderita TBC, ketika berbicara, batuk, atau bersin. Penyakit ini lebih rentan
terkena pada seseorang yang kekebalan tubuhnya rendah, misalnya penderita
HIV.
TBC dapat dideteksi melalui pemeriksaan dahak. Beberapa tes lain yang dapat
dilakukan untuk mendeteksi penyakit menular ini adalah foto rontgen dada, tes
darah, atau tes kulit (Matoux)
TBC dapat di sembuhkan jika penderita nya patuh mengkonsumsi obat sesuai
dengan resep dokter. Untuk mengatasi penyakit ini, penderita perlu minum
beberapa jenis obat untuk waktu yang cukup lama (minimal 6 bulan). Obat
umumnya berupa :
- Isoniazid. - Streptomicin
- Rifampicin
- Pyrazinamide
- Ethambutol
Isoniazid adalah obat TB yang paling murah tapi efektif untuk membunuh bakteri
penyebab TBC dibanding obat lainnya seperti, rifampicin dan streptomicin. Obat ini
bisa membunuh 90% kuman TB dalam beberapa hari pertama setelah mual dosis.
Dosis Isoniazid untuk pengobatan TBC biasanya sekitar 300 mg untuk diminum satu
kali sehari, atau sesuai anjuran dokter. Resiko efek sampingny meliputi sensasi baal,
kesemutan, hingga mual dan muntah, gangguan fungsi hati hingga kejang.
Rifampicin bisa membunuh kuman yang tidak dapat dibunuh oleh obat isoniazid.
Rifampicin harus diminum bersama dengan obat anti – TBC lainnya. Untuk dewasa,
dosis rifampicin adalah 600 mg satu kali sehari, arau 600 mg 2-3 kali seminggu.
Efek samping obat ini meliputi rasa panas pada perut, mual, muntah, kembung,
dan kencing yang berwarna merah. Namun jagain khawatir karena ini bersifat
sementara. Rifampicin juga bisa membuat pengguna nya menunjukkan gejala –
gejala anoreksia, demam, ruam kulit sesak nafas dan anemia hemolitik.
Pirazinamid untuk orang dewasa diberikan sebanyak 15 – 30 mg per kg BB untuk
diminum satu kali sehari. Atau bisa juga diberikan sebanyak 50 – 70 mg per kg BB
selama 2 – 3 minggu. Obat ini membunuh kuman TB yang memiliki sel ber – pH
asam.
Efek samping yang khas dalam penggunaan obat ini adalah peningkatan asam urat
dalam darah (hiperurisemia). Itu sebabnya pengidap TBC yang diresepkan obat
ini harus juga rutin kontrol kadar asam uratny.
Untuk tahap awal terapi TBC, etambunol diberikan dengan dosis 15 mg per kg BB.
Selanjutnya, dosis bisa ditingkatkan lebih dari 15 mg hingga 25 mg/kg BB.
Efek samping umum yang sering terjadi adalah gangguan pencernaan. Namun
pada beberapa kasus, mungkin terjadi reaksi alergi dan sesak nafas. Jika kedua
hal ini terjadi, maka pengguna obat tsb harus dihentikan. Dokter mungkin akan
meresepkan jenis obat lainnya.
Lampren berfungsi memper lemah pertahanan bakteri kusta.
Efek samping lampren termasuk gangguan pencernaan, mulut dan kulit menjadi
kering, serta timbul noda kecoklatan pada kulit ( hiperpigmentasi).
CLOFAZIMINE
Clofazimine harus diminum bersama dengan makanan atau susu. Dosis
clofazimine kapsul untuk mengobati kusta pada orang dewasa dan remaja
biasanya berkisar 500 – 100 mg yang diminum sehari sekali.
Obat ini harus diabrengi dg obat lain. Anda mungkin harus mengkonsumsi
clofazimine selama 2 tahun. Jika anda berganti oabt ini terlalu cepat, gejala yang
anda alami dapat kembali kambuh.
Obat ini umumnya menyebabkan perubahan warna feses, belek (kotoran mata),
dahak, keringat, air mata, dan urin, serta gangguan pencernaan.
OFLOXACIN
Ofloxacin bekerja menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab kusta. Biasanya
obat ini Diresepkan sebagai alternatif ketika anda mengalami reaksi penolakan
terhadap dapsone.
Obat ini umumnya menyebabkan pembengkakan kulit akibat alergi dan gatal –
gatal. Jika anda melewatkan waktu minum obat ini, maka segeralah minum begitu
ingat. Jika anda melewatkan nya sehari, tetap diminum namun harus sesuai dosis
obat per hari, jangan melebihi itu.
Minocycline adalah antibiotik yang bekerja Melawan bakteri. Obat ini tidak
dikonsumsi oleh wanita hamil karena akan membahayakan janin nya. Jangan
berlarut – larut menggunakan obat ini melewati masa dosisnya karena dapat
meningkatkan resiko penyakit ginjal.