CEMARAN PANGAN Zat ditambahkan sengaja atau tidak sengaja sehingga (1) membuat makanan tidak layak untuk konsumsi manusia, seperti kotoran hewan, biosida, penyebab penyakit mikroorganisme atau serangga, debu, hama, dan benda asing lainnya atau kotoran, (2) ditambahkan hanya untuk meningkatkan massal atau berat makanan, seperti air dalam susu dan pati dalam saus tomat, atau (3) adalah makanan tetapi di tempat yang salah, seperti kacang di kaleng kacang polong
MIKOTOKSIN Mikotoksin merupakan senyawa beracun yang diproduksi oleh kapang (mold) atau jamur. Mikotoksin yang terkenal adalah Aflatoksin yaitu senyawa beracun yang diproduksi olehAspergillus flavus atau Aspergillus yang lain misalnya Aspergillus Parasiticus. Aflatoksin digolongkan menjadi aflatoksin B (fluoresens biru) dan aflatoksin G ( fluoresen hijau ) serta turunan – turunannya.
Analisis Cemaran Pangan_Muji Harsini_FST_UA 4
MIKOTOKSIN Hingga saat ini telah dikenal 300 jenis mikotoksin, lima jenis diantaranya sangat berpotensi menyebabkan penyakit baik pada manusia maupun hewan, Penyakit yang disebabkan karena adanya pemaparan mikotoksin disebut mikotoksikosis.
Analisis Cemaran Pangan_Muji Harsini_FST_UA 5
MIKOTOKSIN Ada 5 (lima) kelompok mikotoksin yang sering terdapat pada pangan: 1. kelompok Aflatoksin 2. kelompok Fumonisin 3. Deoxynivalenol / nivalenol (DON) 4. Zearalenone 5. Ochratoxin
Analisis Cemaran Pangan_Muji Harsini_FST_UA 6
BAHAN PANGAN YANG TERCEMAR MIKOTOKSIN
Analisis Cemaran Pangan_Muji Harsini_FST_UA 7
BAHAN PANGAN YANG DAPAT TERKONTAMINASI MIKOTOKSIN
Analisis Cemaran Pangan_Muji Harsini_FST_UA 8
STRUKTUR MIKOTOKSIN (selected)
Analisis Cemaran Pangan_Muji Harsini_FST_UA 9
STRUKTUR MIKOTOKSIN (selected)
Analisis Cemaran Pangan_Muji Harsini_FST_UA 10
STRUKTUR MIKOTOKSIN (selected)
Analisis Cemaran Pangan_Muji Harsini_FST_UA 11
STRUKTUR MIKOTOKSIN (selected)
Analisis Cemaran Pangan_Muji Harsini_FST_UA 12
ANALISIS MIKOTOKSIN (1) sampling, (2) ekstraksi analit dari matriks . Biasanya dengan campuran air dan pelarut organik polar) diikuti dengan dengan pemurnian ekstrak, dan (3) deteksi akhir penentuan kuantitatif
Analisis Cemaran Pangan_Muji Harsini_FST_UA 13
EKSTRAKSI MIKOTOKSIN Mikotoksin biasanya diekstrak dari matriks padat dengan pengocokan menggunakan campuran asetonitril - air (ekstraksi cair-padat). Metanol dalam air atau etil asetat juga telah dapat digunakan
Analisis Cemaran Pangan_Muji Harsini_FST_UA 14
ANALISIS The LC–ESI(+)-MS/MS total ion current chromatogram (sum of all MRM transitions) of a mixture of mycotoxins. The diluted wheat extract was spiked with a multi- mycotoxin standard and injected directly
Analisis Cemaran Pangan_Muji Harsini_FST_UA 15
The LC–ESI(+)-MS/MS total ion current chromatogram (sum of all MRM transitions) of a mixture of mycotoxins. The diluted wheat extract was spiked with a multi-mycotoxin standard and injected directly
Analisis Cemaran Pangan_Muji Harsini_FST_UA 16
MIKOTOKSIN YANG PALING TERKENAL adalah aflatoksin
Analisis Cemaran Pangan_Muji Harsini_FST_UA 17
AFLATOKSIN Aflatoksin berasal dari singkatan Aspergillus flavus toxin. Toksin ini pertama kali diketahui berasal dari kapang Aspergillus flavus yang berhasil diisolasi pada tahun 1960.
Analisis Cemaran Pangan_Muji Harsini_FST_UA 18
AFLATOKSIN Toksin yang dihasilkan oleh jamur Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus Toksin yang dapat menyebabkan kerusakan pada hati, serta bersifat karsinogenik yang memicu timbulnya kanker (Marth, 1990)
Harsini_FST_UA 25 AFLATOKSIN B1 Aflatoksin B1 merupakan jenis yang paling beracun terhadap beberapa jenis ternak, terutama kalkun, dan bersifat karsinogenik pada hati. Substrat yang paling disenangi oleh Aspergillus Flavus adalah kacang tanah atau produk-produk dari kacang tanah serta bungkil kacang tanah. Di samping itu ditemukan juga pada biji kapas, jagung, dan beras terutama yang telah mengalami kerusakan selama penyimpanan.