Anda di halaman 1dari 25

EKOLOGI MANGROVE

Pengertian mangrove

Mangrove:
 Tumbuh-tumbuhan yang
hidup di area - area yang
mendapatkan pengaruh
daratan dan lautan

Canopy pohon

Daratan/ lumpur

Air (tawar dan asin)


Sebaran mangrove di Indonesia
Ciri-ciri umum lingkungan mangrove:

 Terdapat di pantai yang tertutup


 Berlumpur, substrat dan miskin akan oksigen
 Mendapatkan pengaruh yang kuat dari air tawar dan air
asin
 Fluktuasi salinitas air, suhu dan sinar matahari sangat
tinggi
 Perairan mempunyai kesuburan tinggi
 Merupakan habitat dari berbagai organisme (di darat, laut
dan udara/ canopy pohon)
 Hanya tumbuh-tumbuhan tertentu yang tumbuh di hutan
mangrove
 Hewan yang hidup di air mangrove mempunyai toleransi
yang tinggi terhadap perubahan kondisi lingkungan
Ciri-ciri umum tumbuhan
mangrove:
 Mempunyai daya toleransi tinggi terhadap
perubahan kondisi lingkungan A
 Mempunyai bentuk akar yang spesifik/
akar nafas
 Mampu menyesuaikan diri terhadap kondisi
substrat yang miskin oksigen
 Mempunyai cara perkembang biakan yang
spesifik (dengan membentuk propagule)
 Tumbuhan yang mampu membuang B
kelebihan garam

Beberapa bentuk akar pohon mangrove.


A. Akar lutut seperti pada Bruguiera
B. Akar pasak seperti pada Avicennia
C. Akar tunjang seperti pada Rhizopora
C
Zonasi tumbuhan mangrove

Setiap tumbuhan mempunyai daya toleransi yang


berbeda terhadap kondisi lingkungan, sehingga pada
suatu area, tumbuh-tumbuhan yang dijumpai sangat
spesifik (terbentuk zonasi)

darat
laut
1 m 1000 m 2000 m
salinitas
Zonasi hutan mangrove di Tanjung Bungin (Sumatra Selatan).

1. Avicennia alba 6. Xylocarpus granatum


2. Rhizopora apiculata 7. Excoecarea agallocha
3. Bruguiera parviflora 8. Pandanus furentus
4. B. Gymnorrhiza 9. Bruguiera cylindrica.
5. Nypa fruticans
8 9 10
4 5 6 7
3
1 2

darat
laut
1 m 1000 m 2000 m
salinitas
Fungsi mangrove

Angin

Air
Perumahan penduduk
Fungsi mangrove

Angin

Air
Perumahan penduduk
Mangrove sebagai habitat
Langsung
Pemanfaatan
mangrove
Tidak langsung

Penggunaan mangrove secara langsung:

1. Bahan bakar (arang, kayu bakar)


2. Bahan bangunan (untuk rumah, bantalan rel kereta api, perahu dll)
3. Perikanan (perahu nelayan, kayu untuk mengasapi ikan.)
4. Tekstil (bahan untuk pembuatan serat sintetis/ rayon, pewarna kain
dan tannin untuk menyamak kulit)
5. Makanan/ minuman (gula alkohol, minyak makan, cuka, buah/ sayuran)
6. Penggunaan secara umum /domestic (lem, minyak rambut, gagang alat-
alat pertukangan/ pertanian, alat musik, penumbuk padi, mainan, korek
api, pembungkus tembakau, kosmetik)
7. Pertanian (pakan ternak)
8. Kesehatan (mengobati berbagai penyakit seperti: cacingan, sakit gigi,
lepra, demam, sakit tenggorokan dll)
9. Bahan untuk membuat kertas
Penggunaan mangrove secara tidak langsung:

1. Organisme yang hidup di mangrove seperti kerang-kerangan, ikan dan


udang-udangan dapat diambil dan dimanfaatkan oleh manusia
2. Tempat yang cocok untuk membudidayakan ikan dan udang
3. Sebagai pelindung pantai dari erosi
4. Sebagai tempat untuk “ecotourism/ ekoturisme”

alam
Faktor-faktor
penyebab kerusakan
pada mangrove manusia
Penyebab kerusakan alam karena ulah
manusia:

1. Penggunaan area mangrove untuk tambak


udang.
 Pembuatan tambak meningkat sekitar 20% - 30% per tahun.
 Di seluruh dunia, sekitar 800 000 hektar mangrove sudah
dirubah menjadi tambak udang.
 Meningkatkan terjadinya erosi pantai.
 Adanya sisa-sisa makanan udang yang terbuang ke
lingkungan menyebabkan polusi.
 Bila tambak udang tidak lagi digunakan, lokasi tambak
tersebut sulit sekali untuk dikembalikan menjadi hutan
mangrove seperti semula.
2. Polusi:
 tailing, logam berat dan air panas (dari industri), pestisida
(dari pertanian), sampah rumah tangga dan tumpahan minyak.
 Tumbuhan mangrove mungkin tidak begitu terpengaruh oleh
logam berat, tetapi hewan-hewan yang hidup di mangrove tidak
tahan terhadap limbah tersebut.
 Limbah pestisida berpengaruh negatif terhadap tumbuhan dan
hewan mangrove.
 Limbah yang paling membahayakan mangrove adalah tumpahan
minyak karena dapat membunuh tumbuhan dan hewan dalam
waktu yang relatif singkat.
Penyebab kerusakan alam karena faktor
alam:

1.Hurricanes (angin puyuh/ topan). Angin puyuh yang


disertai hujan lebat dapat menghancurkan mangrove karena
angin tersebut menyebabkan meningkatnya tinggi gelombang
laut/ tsunami yang dapat menghancurkan mangrove secara
fisik. Hutan mangrove yang rusak karena ngin puyuh dapat
kembali seperti semula meskipun memerlukan waktu yang
lama.

2.Temperatur udara yang rendah (lebih rendah dari


biasanya) dapat membunuh tumbuhan muda dari spesies
tertentu (Laguncularia dan Rhizopora), tetapi Avicennia dapat
bertahan.
Pertanyaan :

Quiz:
Jelaskan, Hutan mangrove yang rusak karena
bencana alam (angin puyuh, tsunami, gempa,
kebakaran hutan dll) dan hutan mangrove yang
rusak karena polusi/ over eksploitasi, mana yang
lebih mudah untuk diperbaiki…???
REHABILITASI EKOSISTEM MAGROVE

PENANAMAN
1. Benih tanaman
Benih yang dapat dipakai sebagai calon bibit adalah yang
sudah tua dan berkualitas baik.
Buah/benih dikumpulkan dari pohon induk atau pohon
yang sudah tua, berumur minimal 8 tahun.
2. Sistem Pembibitan Cabutan

• Bibit tanpa polibek

Benih disemaikan dahulu di tepi pantai yang berlumpur


tanpa menggunakan polibek. Setelah berumur 5 - 6 bulan,
bibit dipindahkan ke lapangan.
Untuk daerah genangan air, bibit minimal berumur 1
tahun.

• Bibit dengan polibek

Sistem bibit dalam polibek sangat efisien karena (a) Tidak


perlu menyiram setiap hari. Pada saat air pasang, bisa
tergenang sendiri. Diusahakan, bibit berada di bawah
pohon mangrove. (b) Tidak perlu naungan buatan. (c)
Lokasi pembibitan diusahakan yang bebas dari ombak.
• Adapun benih yang belum bisa disemai di
pembibitan sebaiknya diikat untuk selanjutnya
direndam/dibenamkan di tepi pantai yang
berlumpur.

• Penanaman diutamakan di tepi pantai yang belum


tertanami. Untuk menambah kerapatan tanaman,
sebaiknya bibit mangrove ditanam dengan Jarak
tanam 2 m 3 bibit, masing-masing berjarak 1 x 1 m
atau ½ x ½ m. Hal ini dilakukan agar apabila ada
bibit yang mati, jarak tanam tetap ideal.
Penanaman bibit mangrove menggunakan tiga cara

1. Memakai benih yang langsung ditanam/ditancapkan di


pantai.
Cara menanam benih adalah miring, menurut arus
ombak supaya tidak roboh
2. Memakai bibit cabutan
Diusahakan bibit yang masih muda, berdaun 3 - 4 pasang.
Jarak antara pencabutan sampai dengan penanaman
adalah 2 - 4 hari
3. Memakai bibit dalam polibek
Penanaman pada saat surut di siang hari (Sept. s/d
Januari).
Berdasarkan pengalaman dilapangan, bibit mangrove
yang berasal dari polibek tingkat keberhasilannya akan
lebih besar.
PROGRAM KOSERVASI

• Untuk program pemeliharaan mangrove, meliputi


penyulaman yang dilakukan di lokasi
Persemaian/pembibitan dan lapangan.

• Penyulaman dimaksudkan untuk mendapatkan jarak


yang ideal.
• Hama yang ditemukan di sepanjang kawasan
mangrove terdiri dari ganggang laut dan hewan
pengganggu seperti runti/trisipan (teritip),
wideng/kepiting/ketam, tikus, kambing, dan
manusia.
1. Ganggang Laut

Program pemeliharaan dilakukan sebagai langkah


pemberantasan ganggang laut/sampah plastik, yang sering
menempel pada tanaman muda, yang mengakibatkan
tanaman patah dan rusak
2. Teritip
Teritip menyerang pangkal batang dan menempel/makan kulit
bawah daun mangrove muda sehingga berlubang dan
akhirnya mati
3. Wideng
Wideng biasanya menyerang tanaman muda berumur 1
tahun. Pada saat air pasang, Wideng naik ke atas dan
memangsa daun-daun dan batang bakau yang masih muda
4. Tikus
Tikus pada saat air surut memangsa batang tanaman dan buah
mangrove muda, yang mengakibatkan kematian
5. Kambing
Kambing memangsa bibit mangrove di sepanjang tepi tanggul
dan pantai yang dilaluinya.
6. Manusia
Kegiatan manusia seperti menjala ikan bisa menyebabkan
tersangkut dan tercabutnya bibit mangrove. Selain itu, penjala
ikan bisa menginjak biji/benih mangrove.
Pengumpulan udang nener juga berpotensi untuk mencabut
benih. Apalagi, apabila pencari ikan menarik jaringnya.
Selain itu, perahu nelayan yang mendarat di sekitar tanaman
mangrove, bisa merusak bibit mangrove karena menimbulkan
ombak yang besar.

Anda mungkin juga menyukai