Anda di halaman 1dari 10

Tutor : Agus Arif Rakhman, M.M.

Menimba Ilmu Membangun Masa Depan


Tutor : Agus Arif Rakhman, M.M.

AUDITING 2
EKSI 4310
( 3 SKS )
Penulis : Prima Yusisari ,SE. ,M.S. ,Ak.
Tutor : Agus Arif Rakhman, M.M.

MODUL 5

AUDIT
SIKLUS investasi
K.B. 1. PENGUJIAN SUBSTANTIF
SIKLUS INVESTASI
A. Prinsip Akuntansi Berterima Umum Dalam Penyajian
Investasi
Pengertian Investasi :

Adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan


(accretion of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalti, deviden,
dan uang sewa), untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi
perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan
perdagangan.
( PSAK No . 13 )
Menurut tujuannya, investasi dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
1.Investasi lancar atau jangka pendek
2.Investasi jangka panjang
Penyimpanan, Pencatatan dan Penilaian
FASB Statement of financial Accounting Standar No. 12 menyatakan :
“surat berharga harus dikelompokkan sesuai dengan jangka waktunya ( current dan
non-current ) dan masing-masing kelompok dilaporkan sebesar harga perolehan
atau harga pasar.“
Surat berharga yang dimiliki oleh perusahaan dapat disimpan sendiri atau
menyimpan diperusahaan penyimpanan (bank). Jika disimpan sendiri, sedikitnya
harus ada dua pegawai yang bertanggungjawab, hal ini untuk meminimumkan
kecurangan adanya penjualan yang tidak diotorisasi. Surat berharga harus dihitung
secara berkala secara mendadak oleh orang yang tidak menyimpan atau menguasai
surat berharga tersebut.
Harus diselenggarakan catatan secara rinci yang memberikan informasi mengenai
macam dan jumlah surat berharga yang dimiliki ( baik yang disimpan sendiri atau di
piahk luar). Daftar surat berharga harus dibuat setiap bulan, dilakukan konfirmasi ke
pihak penyimpan ekstern dan dicocokkan dengan catatannya.
Perolehan, Penjualan dan Pendapatan
Semua perolehan dan penjualan surat berharga harus dengan otorisasi oleh dewan direktur
atau oleh suatu komite. Secara periodik, harga perolehan dan harga jual yang tercatat harus
dibandingkan dengan daftar harga yang dipublikasikan, untuk menjamin bahwa transaksi
dicatat dengan harga yang benar.
Pendapatan bunga obligasi diakui pada saat diperoleh, dan laba rugi karena penjualan surat
berharga harus dicatat pada saat terjadi penjualan. Secara periodik pendapatan dan laba rugi
harus dihitung kembali oleh orang yang tidak bertanggungjawab terhadap penyimpanan,
perolehan dan penjualan surat berharga.
Dokumen dan catatan yang termasuk dalam siklus investasi ini adalah :
1. Sertifikat saham
2. Sertifikat obligasi
3. Bond indenture
4. Broker’s advice
5. Buku jurnal asal
6. Buku besar pembantu investasi
B. Struktur Pengendalian Intern terhadap Investasi

Tujuan pengendalian intern ada tiga, yaitu :


1. Transaksi dilaksanakan sesuai dengan otorisasi manajemen.
2. Transaksi dicatat dengan jumlah dan pada periode yang benar.
3. Adanya pembatasan penguasaan aktiva.
Hubungan antara tujuan pengendalian dengan kesalahan/penyimpangan yang potensial
terjadi bila tujuan tersebut tidak dipenuhi, serta prosedur pengendalian yang seharusnya ada
untuk mencegah dan menemukan kesalahan/penyimpangan.

Penentuan Risiko Deteksi


Penentuan risiko deteksi atas asersi investasi, mungkin penting bagi auditor untuk
mengkombinasikan risiko pengendalian dan risiko bawaan untuk transaksi penerimaan dan
pengeluaran kas.
Karena penentuan risiko pengendalian dan risiko bawaan yang relevan dapat bervariasi
untuk berbagai jenis investasi antar perusahaan, maka tingkat risiko deteksi yang diterima
juga dapat berbeda secara signifikan antar perusahaan dan antar kategori asersi pada entitas
yang sama.
C. Tujuan Audit Siklus investasi
Tujuan utama pengujian substantif terhadap investasi :
Adalah untuk membuktikan bahwa saldo akun investasi jangka pendek dan
jangka panjang yang dicantumkan dineraca mencerminkan saldo yang
sesungguhnya pada tanggal neraca.
Untuk mencapai tujuan tersebut dirancang pengujian substantif yang
digolongkan ke dalam lima kelompok yaitu :
1. Prosedur audit awal
2. Prosedur analitik
3. Prosedur pengujian terhadap transaksi rinci
4. Pengujian terhadap saldo akun rinci
5. Verifikasi terhadap penyajian dan pengungkapan
Tujuan pengujian substantif terhadap investasi adalah :
1. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi.
2. Membuktikan eksistensi nilai yang dicantumkan di neraca.
3. Membuktikan hak kepemilikan.
4. Membuktikan kewajaran penilaian investasi.
5. Membuktikan ketepatan cut off yang berkaitan dengan transaksi investasi.
6. Membuktikan kewajaran penyajian dineraca.
7. Membuktikan kewajaran perhitungan pendapatan investasi untuk tahun yang
diperiksa.
Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai