Anda di halaman 1dari 52

REFERAT

Prolaps Recti

Dokter Pembimbing Disusun Oleh


dr. Stanley K. Olivier, Sp.B Rebecca Novityana Siahaan
(1965050076)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH


RUMAH SAKIT UMUM UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 30 SEPTEMBER 2019 - 7 DESEMBER 2019
Anatomi Definisi Klasifikasi

Epidemiologi Etiologi Patofisiologi

Manifestasi Penegakan Diagnosis


Klinis diagnosis Banding

Penatalaksanaan Komplikasi Prognosis

DAFTAR ISI
ANATOMI
Kanalis ani berasal
dari invaginasi
ektoderm
sedangkan rektum
berasal dari
endoderm. Karena
perbedaan asal ini
maka terdapat
perbedaan pula
pada epitel
pelapisnya dan
vaskularisasinya.
Moore, K., Dalley, A., Agur, A., 2013. Clinically Oriented Anatomy,
seventh ed. Baltimore, MD: Lippincott Williams and Wilkins.
DEFINISI
DEFINISI

Prolaps rektum adalah


penonjolan mukosa rektum (parsial)
atau dinding rektum (ketebalan penuh)
dari anus dalam beberapa derajat.
Prosidensia atau prolaps rektum yang
berupa keluarnya seluruh tebal dinding
rektum harus dibedakan dari prolaps
mukosa yang dapat terjadi pada
hemoroid interna.
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI PROLAPSE RECTI

1. Prolaps 2. Prolaps 3.Prolaps


internal mukosa eksternal
EPIDEMIOLOGI
• Pada orang dewasa, rasio perempuan : laki-laki  6:1
• Pada pria, prevalensi tidak berhubungan dengan usia.
• Perempuan berusia 50 tahun dan lebih tua memiliki enam kali lebih
mungkin menderita prolaps rektal dibandingkan laki-laki.
• Usia puncak insiden yaitu dekade ketujuh pada wanita, sedangkan
laki-laki relatif sedikit, namun dapat menderita prolaps pada usia 40
tahun atau kurang.
Etiologi
Anak
• Kelainan bawaan: Gangguan faal sfingter (Meningokel dan Agenesia sakrum) serta
malformasi anorektal setelah anoplastik / rektoplastik vesika ektopik.
• Otot dasar panggul hipotonik (akibat gizi kurang)
• Obstipasi
• Mengedan saat defekasi

Dewasa
• Kurangnya daya tahan jaringan/sistem penunjang rektum
• Peninggian tekanan intra abdomen (misalnya pada kontsipasi, BPH, PPOK, dan
pertusis)
Patofisiologi
Terdapat dua teori utama yang menjadi dasar
mekanisme proplaps rektum:
1. Teori pertama : prolaps rektum terjadi karena adanya pergeseran
hernia akibat defek pada fascia pelvicum
• 2. Teori kedua menurut brodell dan Snellmen memakai
cineradiography: menyatakan bahwa prolaps rektum dimulai dari
intususepsi internal pada rektum yang mulai 6-8 cm proximal dari
anal verge
Pada prolaps mukosa

• Jaringan ikat pada mukosa anus melonggar dan tertarik  jaringan


prolaps melalui anus
• Sering akibat penyakit hemoroid yang lama dan pengobatan tidak
tuntas
MANIFESTASI KLINIS
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik Penujang
Penegakan Diagnosis

• Pada anamnesis lanjutan ditemukan adanya gejala awal dan gejala


lanjutan
• Pada pemeriksaan fisik adanya tanda-tanda fisik prolaps rektum
• Pada pemeriksaan penunjang adanya tanda-tanda penurunan rektum
lewat anus
Gejala
Gejala Awal
Lanjutan
Hasil Anamnesis Kesulitan
dalam Penonjolan masa
memulai dari rektum
defekasi

Sensasi
defekasi Nyeri saat defekasi
terhambat

Setelah
defekaisi keluar lendir
merasa atau darah dari
masih ada masa yang
sisa feses menonjol

Inkontinensisa
alvi
Pemeriksaan Fisik
• Pada pemeriksaan fisik stadium permulaan
- massa yang menonjol
- terlihat lipatan mukosa konsentrik radier,
- seluruh ketebalan dinding dapat dirasakan,
- mukosa merah muda dan mengkilat

• Tampak ulkus rektum yang soliter


• Penurunan tonus sfingter anal
• Pada keadaan kronis sering ditemukan lendir akibat iritasi
Penurunan tonus sfingter anal pada Prolaps rektum
adalah diagnosis klinis dan harus ditegakkan saat
pasien datang berobat.
• Komfirmasi : menyuruh penderita duduk di toilet dan mengedan,
dimana setelah itu seharusnya rektum prolaps.
• Jika tidak prolaps dengan mengedan, maka dilakukan prosedur fosfat
enema untuk merangsang prolaps.
• Pada anak-anak, dapat digunakan gliserin supositoria sebagai
pengganti fosfat enema.
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
• Tidak ada gambaran laboratorium yang spesifik pada
prolaps rekti. Namun kadang peningkatan kadar leukosit,
penurunan hemoglobin.

Barium enema
• Evaluasi kolon untuk menyingkirkan kelainan primer pada
kolon yang dapat menyebabkan prolaps.
Video Defecography
• Untuk menentukan prolap internal atau prolap mukosa (parsial/
intusussepsi) bila tidak ada keluhan atau gejala yang jelas.
Material/kontras radiopaque/barium dimasukkan ke dalam
rectum, perhatikan keluarnya kontras saat defekasi.

Tes Sitz Marker


• Test ini digunakan untuk meyakini patensi kolon yang berguna
dalam menentukan apakah diperlukan tindakan reseksi kolon.
Rigid Proctosigmoidoscopy.
• Untuk menemukan adanya ulkus rectum yang soliter, yang terjadi hampr
10-25%. Jika ditemukan ulkus tunggal atau multiple pada dinding
anterior rectum, daerah ini sebaiknya diangkat dan sering menimbulkan
perdarahan.
Tes Manometri
• Menilai beratnya kerusakan fungsi otot-otot sfingter ani. Sering
ditemukan tidak adanya kemampuan reflek penahan dari anorektal. Test
ini masih diperdebatkan.
Diagnosis Banding
1. Hemorrhoids
2. Proctitis
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
• Meskipun tidak ada pengobatan medikamentosa pada prolaps
rektum, prolaps internal dapat diterapi terlebih dahulu dengan
laksansia.
• Pemberian sukrosa atau gula dapat dilakukan untuk membentuk
jaringan granulasi permukaan mukosa yang diharapkan dapat
mengurangi udem
Non-medikamentosa
• Diberi diet berserat untuk memperlancar defekasi
• Dianjurkan latihan otot dasar panggul
• Pasien diinstruksikan untuk merangsang buang air besar di pagi hari
dan menghindari dorongan untuk buang air saat malam hari karena
rasa penuh yang mereka rasakan sebenarnya adalah intususepsi
rektum proksimal ke arah distal rektum. Seiring berjalannya waktu,
dorongan untuk buang air besar akan berkurang begitu juga dengan
intususepsi.
Pembedahan

Prosedur Prosedur
Bedah Bedah
Abdominal Perianal
Prosedur Bedah Abdominal

a. Reduksi hernia perineum dan penutupan dari cul-de-sac


(Moschowitz repair)
b. Fiksasi dari rektum dapat dengan prostetik sling (Ripsten and Wells
rectopexy); atau
c. Reseksi kolon sigmoid berlebih.
Reseksi Rectopexy
Prosedur Bedah Perineum

• Pembedahan perineum difokuskan pada pengencangan anus dengan


berbagai macam bahan prostetik,
1. Mengurangi pelebaran mukosa rektum (Prosedur Delorme), atau
2. Reseksi usus dari perineum (Prosedur perineal rectosigmoidectomy
or Altemeier).
Altemeier rectosigmoidectomy perineal.

• A, Insisi sirkumferensial rektum proksimal ke garis dentate. B, Delivery rektum dan kolon sigmoid
berlebihan. C, Ligasi suplai darah ke rektum. D, Penempatan purse-string suture pada bowel
proksimal dan eksisi kolon dan rektum berlebihan. Whip stitch ditempatkan pada ujung rektum. E,
proksimal purse-string suture diamankan di sekitar poros tengah. F, usus proksimal maju melalui
anus dan distal purse-string terikat. G, Aproksimasi landasan untuk cartridge dan aktivasi stapler.
H, Anastomosis komplit
• Reseksi Stapled perineum prolaps
KOMPLIKASI
Komplikasi
Nekrosis Perdara
dinding han
rectum usus

Ulkus Infeksi
mucosa Usus

Kebocor
Trauma an
Usus anastom
osis

Penurunan
fungsi Penurunan
kandung Seksual
kemih
PROGNOSIS
• Terapi nonoperative (diet tinggi serat, defecation training untuk
menghindari mengejan, dan laksatif atau enema) efektif pada
sebagian besar pasien.
• Pendekatan abdominal dikaitkan dengan sekitar tingkat kekambuhan
10%.
• Pendekatan perineum dikaitkan dengan tingkat kekambuhan 20-30%.
• Resolusi spontan biasanya terjadi pada anak-anak
• Pasien umur 9 bulan-3 tahun hanya membutuhkan penangan
konservatif
KESIMPULAN
Prolaps rektum adalah turunnya rektum melalui anus. Dalam hal ini
terjadi penonjolan mukosa rektum atau seluruh dinding rektum. Prolaps
rectum diklasifikasikan menjadi prolaps internal disebut juga prolaps tidak
lengkap, prolaps mukosa, dan prolaps eksternal disebut juga prolaps
lengkap.
Terapi prolaps rektum tergantung tingkat keparahannya. Pada bayi dan
anak-anak, sebagian besar dilakukan penanganan konservatif dan jarang
dilakukan pembedahan. Sedangkan pada orang dewasa yang sering
mengalami prolaps rektum lengkap, terapi dilakukan dengan
pembedahan.
Bila dilakukan penganan secara tepat maka tingkat kekambuhan prolaps
rektum sangat kecil atau hampir tidak ada.Akan tetapi, hal tersebut
dipengaruhi oleh keadaan penderita itu sendiri. Makan makanan serat
tinggi dan banyak mengkonsumsi buah-buahan merupakan cara terbaik
untuk menghindari terjadinya prolaps rectum.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
1. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 31. Jakarta: EGC, 2016.
2. De Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 4 Volume 1. Jakarta: EGC, 2014.
3. Lauralee, Sherwood. Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC, 2011.
4. Sloane, Ethel., 2013. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Penerbit buku kedokteran EGC. Jakarta.
5. J.Corwin, Elizabeth.,2011. Buku Saku Patofisiologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
6. Stone, CK, 2013. Current Diagnosis & Treatment Emergency Medicine. 6th edition. USA : The McGraw-Hill
Companies, Inc.
7. Williams, et al., 2012. Bailey & Love’s Short Practice of Surgery. 25th edition. UK: Edward Arnold Ltd.
8. Beauchamp, et al., 2014. Townsend: Sabiston Textbook of Surgery. 18th edition. USA : Elvesier, Inc.
9. American College of Surgeons. Advanced Trauma Life Support Untuk Dokter Edisi 7. Jakarta: IKABI, 2015,
Bab 5; Trauma Abdomen.
10. Offner, P., 2013. Penetrating Abdominal Trauma Treatment & Management. Available from :
http://emedicine.medscape.com/article/2036859-treatment
11. Stanton-Maxey K.J, et al. 2011. Penetrating Abdominal Trauma. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/2036859-overview
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai