Anda di halaman 1dari 33

BAB V

S T R AT E G I M E N G H A D A P I
ANCAMAN NEGARA

PPKN KELAS XI
2018/2019
TUJUAN PEMBELAJARAN
1) Membangun nilai-nilai kerja sama dan gotong
royong yang membentuk kesadaran akan ancaman
terhadap negara dan upaya penyelesaiannya di
bidang Ipoleksosbudhankam dalam bingkai
BhinnekaTunggal Ika.
2) Menganalisis ancaman terhadap integrasi nasional
3) Menyaji dan mengkomunikasikan hasil analisis
tentang ancaman terhadap negara dan upaya
penyelesaiannya di bidang Ipoleksosbudhankam
Negara Indonesia berada pada posisi silang dunia yang sangat strategis, baik
dari aspek kewilayahan maupun aspek kehidupan sosial :
– Aspek kewilayahan :

Indonesia diapit
oleh dua benua,
yaitu Asia dan
Australia serta dua
Samudra, yaitu
samudra Hindia
dan Pasifik
ASPEK KEHIDUPAN KEHIDUPAN SOSIAL :
• Indonesia diapit oleh negara berpenduduk padat (utara) dan jarang (selatan), ideologi
komunisme dan liberalisme, demokrasi rakyat dan demokrasi liberal, ekonomi sosialis (utara)
dan ekonomi kapitalis (selatan), masyarakat sosialis dan masyarakat individualis, kebudayaan
timur dan kebudayaan barat, sistem pertahanan continental (pakta warsawa) dan sistem
pertahanan maritim (NATO)
ANCAMAN
ANCAMAN
• adalah segala sesuatu yang membahayakan
kedaulatan nasional, kepribadian bangsa, keutuhan
wilayah negara dan keselamatan bangsa dan negara,
serta kehidupan demokrasi di Indonesia.
• Ancaman dibagi menjadi dua, yaitu ancaman militer
dan non militer
1. ANCAMAN MILITER
• Adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan terorganisasi yang dinilai
mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan
segenap bangsa.

Contoh ancaman militer :


– agresi/invansi
– sabotase
– spionase
– pelanggaran wilayah oleh negara lain,
– pemberontakan bersenjata,
– gerakan separatis bersenjata,
– aksi teror bersenjata,
INVASI
• Invasi merupakan bentuk agresi yang berskala paling besar dengan menggunakan kekuatan
militer bersenjata yang dikerahkan untuk menyerang dan menduduki wilayah suatu negara.
• Bangsa Indonesia pernah merasakan diinvasi atau diserang oleh Belanda yang ingin kembali
menjajah Indonesia sebanyak dua kali, yaitu 21 Juli 1947 dan 19 Desember 1948.
PELANGGARAN WILAYAH
• Bentuk lain dari ancaman militer yang peluang terjadinya cukup tinggi adalah tindakan
pelanggaran wilayah (wilayah laut, ruang udara dan daratan) Indonesia oleh negara lain.
Contohnya yaitu illegal fishing yan dilakukan oleh nelaya asing di wilayah teriorial Indonesia.
PEMBERONTAKAN BERSENJATA
• Hal ini dapat timbul dan dilakukan baik oleh pihak-pihak tertentu di dalam negeri maupun oleh
kekuatan asing, baik secara terbuka maupun secara tertutup.
• Bangsa Indonesia pernah mengalami sejumlah aksi pemberontakan bersenjata yang dilakukan
oleh gerakan radikal, seperti DI/TII, PRRI, Permesta, Pemberontakan PKI Madiun, serta G-30-
S/PKI. Kegiatan tersebut mengancam pemerintahan yang sah serta mengancam tegaknya
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
SABOTASE
• Indonesia memiliki sejumlah objek vital nasional dan instalasi strategis yang rawan terhadap aksi
sabotase, sehingga harus dilindungi. Dilakukan dengan mempertinggi kewaspadaan yang
didukung oleh teknologi yang mampu mendeteksi dan mencegah secara dini.
SPIONASE
• Kegiatan spionase dilakukan secara tertutup oleh agen-agen rahasia dalam mencari dan
mendapatkan rahasia pertahanan negara dari negara lain.
AKSI TEROR BERSENJATA
• Aksi teror bersenjata merupakan bentuk kegiatan
terorisme yang mengancam keselamatan bangsa
dengan menebarkan rasa ketakutan yang mendalam
serta menimbulkan korban tanpa mengenal rasa
perikemanusiaan
2. ANCAMAN NON MILITER
Ancaman non-militer pada hakikatnya ancaman yang menggunakan faktor-faktor non-militer dinilai
mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara,kepribadian bangsa,keutuhan
wilayah negara,dan keselamatan segenap bangsa.Ancaman ini salah satunya disebabkan oleh
pengaruh negatif dari globalisasi.Ancaman non-milter diantaranya dapat berdimensi
ideologi,politik,ekonomi dan sosial budaya.
A. ANCAMAN DI BIDANG IDEOLOGI
• Liberalisme yang disokong oleh Amerika Serikat • ancaman di bidang ideologi : paham komunis,
tidak hanya mempengaruhi hampir semua negara zionis, liberalis
di dunia, termasuk indonesia. Hal ini sebagai
akibat dari era globalisasi. Globalisasi ternyata
mampu meyakinkan kepada masyarakat Indonesia
bahwa liberalisme dapat membawa manusia ke
arah kemajuan dan kemakmuran. Akan tetapi,
pada umumnya pengaruh yang diambil justru yang
bernilai negatif, misalnya dalam gaya hidup yang
diliputi kemewahan, pergaulan bebas yang
cenderung mengaruh pada dilakukannya perilaku
seks bebas dan sebagainya. Hal tesebut tentu saja
apabila tidak diatasi akan menjadi ancaman bagi
kepribadian bangsa Indonesia yang sesungguhnya.
B. ANCAMAN DI BIDANG POLITIK
• Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam negeri.
1. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan
tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk
ancaman non-militer berdimensi politik yang sering kali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk
menekan negara lain.
2. Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa penggunaan
kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa,
atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah. Selain itu, ancaman
separatisme merupakan bentuk lain dari ancaman politik yang timbul di dalam negeri. Sebagai
bentuk ancaman politik, separatisme dapat menempuh pola perjuangan politik tanpa ini
membuktikan bahwa ancaman di bidang politik memiliki tingkat resiko yang besar yang
mengancam kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa.
• Ancaman di bidang politik : adanya intimidasi, provokasi, blokade politik (eksternal), adanya
separatisme, pergerakan masa, aksi radikal, teroris (internal)
C. ANCAMAN DI BIDANG EKONOMI
• Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan dimana
negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan
tanpa rintangan batas teritorial negara.
• ancaman di bidang ekonomi : free fight liberalism, etatisme, monopoli, inflasi, perdagangan bebas
Adapun pengaruh negatif globalisasi ekonomi yang dapat menjadi ancaman kedaulatan Indonesia
khususnya dalam bidang ekonomi diantaranya :
• Indonesia akan dibanjiri oleh barang-barang dari luar, sehingga barang-barang lokal semakin terdesak
karena kalah bersaing.
• Seiring dengan semakin mudahnya orang asing menanamkan modalnya di Indonesia, yang pada
akhirnya mereka dapat mendikte atau menekan pemerintah atau bangsa kita.
• Timbulnya kesenjangan sosial yang tajam sebagai akibat dari adanya persaingan bebas. Pihak yang
menang akan dengan leluasa memonopoli pasar, sedangkan yang kalah akan menjadi penonton yang
senantiasa tertindas.
• Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi semakin sulit
berkembang dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya semakin ditinggalkan, sehingga
angka pengangguran dan kemiskinan susah dikendalikan.
• Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. pertumbuhan ekonominya menjadi
tidak stabil. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan
masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. distribusi pendapatan
menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.
D. ANCAMAN DI BIDANG SOSIAL
Dibedakan atas ancaman dari dalam, dan ancaman dari luar.
• Ancaman dari dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan
ketidakadilan. Isu tersebut menjadi titik pangkal timbulnya permasalahan, seperti separatisme,
terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia.
KEMISKINAN
• Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat
disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Bahkan merupakan masalah
terbesar di Indonesia.
• Contoh Kasus Kemiskinan:
Keterbatasan ekonomi membuat warga Kecamatan Katapang, Bandung, Jawa Barat terpaksa
tinggal di kandang kambing. Hidayat bersama keluarganya diketahui sudah tinggal di kandang kambing
tersebut sejak 5 tahun terakhir. Hidayat beserta istri dan ketiga anaknya menjalani kegiatan sehari-
hari di rumah yang sejatinya merupakan bekas kandang kambing milik saudaranya tersebut.
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Hidayat yang kehilangan pekerjaan setelah mengalami
kecelakaan dan mengakibatkan kakinya patah kini hanya mencari nafkah dengan mengumpulkan
barang rongsokan, dan istrinya mencari kayu bakar untuk dijual. Sulitnya mencari uang membuat
keluarga ini akhirnya memilih tinggal dalam kondisi yang tidak layak. Mereka membangun sebuah bilik
di atas bekas kandang kambing. Meski bantuan dari tetangga kerap diterima, keluarga Hidayat
mengaku belum pernah sekalipun mendapat perhatian dari pemerintah setempat. Padahal lokasi
rumah kandang kambingnya berada sangat dekat dengan pusat pemerintahan Kabupaten Bandung.
KONFLIK ANTAR SUKU
• Konflik Sampit adalah pecahnya kerusuhan antar etnis di Indonesia,
berawal pada Februari 2001 dan berlangsung sepanjang tahun itu.
Konflik ini dimulai di kota Sampit, Kalimantan Tengah dan meluas ke
seluruh provinsi, termasuk ibu kota Palangka Raya. Konflik ini terjadi
antara suku Dayak asli dan warga migran Madura dari pulau Madura.
Konflik tersebut pecah pada 18 Februari 2001 ketika dua warga
Madura diserang oleh sejumlah warga Dayak. Konflik Sampit
mengakibatkan lebih dari 500 kematian, dengan lebih dari 100.000
warga Madura kehilangan tempat tinggal. Banyak warga Madura yang
juga ditemukan dipenggal kepalanya oleh suku Dayak.
Ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh negatif globalisasi, diantaranya adalah :
• Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barang-barang dari luar negeri.
• Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup
tertinggi. hal ini membuat manusia suka memaksakan diri dan berani melanggar norma-
norma.
• Adanya sikap individualisme yang dapat menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang lain.
• Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi kepada budaya barat
tanpa diseleksi terlebih dahulu sehingga bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang
berlaku.
• Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan kesetiakawanan
sosial.
• Semakin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
E. ANCAMAN DI BIDANG BUDAYA
• Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan
dari generasi ke generasi.[1] Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni
Contoh kasus Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Budaya
• LBGT
Perilaku dari para pelaku Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) semakin mengkhawatirkan. Belakangan, para
pelaku LGBT seakan tidak takut lagi menunjukkan perilaku menyimpang mereka dan menentang pelarangan
LGBT.Keberanian para pelaku dalam menyuarakan dukungan atau dorongan untuk melegalkan perilaku LGBT, harus
diakui banyak diinspirasi negara-negara barat. Apa yang terjadi di Amerika Serikat menjadi yang paling menginspirasi,
lantaran pemerintah AS telah mensahkan perilaku LGBT menjadi kegiatan yang legal. Banyak yang berpendapat kalau
legalisasi yang dilakukan negara-negar barat, khususnya Amerika Serikat, tidak berangkat atau didasarkan dari norma
etika dan agama. Ia menilai, legalisasi perilaku LGBT di negara-negara tersebut semata didasarkan pada pendekatan
sekularis ateistik, yang tentu bertentangan dengan norma-norma yang agama.
• Negeri Jiran Malaysia mengklaim kebudayaan Indonesia sebagai miliknya
Malaysia mengklaim dan mempatenkan batik motif “Parang Rusak”, angklung, wayang kulit hingga rendang. Sehingga
Sekjen Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Sapta Nirwandar menyatakan bahwa pemerintah telah mendaftarkan
batik dan angklung ke UNESCO, sebagai masterpiece world heritage. Langkah ini merupakan reaksi setelah munculnya
klaim tersebut.
CONTOH KASUS ANCAMAN BUDAYA
• Pada acara “Kemilau Nusantara 2007” di Bandung, Wakil
Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Datuk Abdul Azis
Harun, mengancam mengklaim Bahasa Indonesia sebagai
Bahasa Melayu. “Bahasa Melayu adalah Bahasa Malaysia,”
katanya. Ancaman tersebut akan dilaksanakan bila
masyarakat dan Pemerintah Indonesia masih
mempermasalahkan klaim Malaysia terhadap lagu “Rasa
Sayange” yang dibuat di Malaysia pada tahun 1907 dan tari
Barongan.
• Lagu yang sangat mirip “Rasa Sayang”
menjadi soundtrack iklan pariwisata Malaysia yang dicurigai
diambil dari lagu “Rasa Sayange”. Lagu ini pernah di-
upload di situs resmi pariwisata Malaysia, dan disiarkan oleh
televisi-televisi di Malaysia. Klaim ini menuai kecaman hebat
dari masyarakat Indonesia hingga DPR. Tapi Malaysia
sempat berdalih lagu tersebut sudah terdengar di
Kepulauan Nusantara sebelum lahirnya Indonesia. Sehingga
tak bisa diklaim sendiri oleh Indonesia. Demikian juga lagu
“Indang Bariang” yang merupakan lagu asal daerah
Sumatera tersebut.
F. ANCAMAN PERTAHANAN DAN
KEAMANAN
Pertahanan negara disebut juga pertahanan
nasional adalah segala usaha untuk
mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah sebuah negara dan keselamatan segenap
bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap
keutuhan bangsa dan negara.
CONTOH KASUS ANCAMAN INTEGRASI NASIONAL DALAM
BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA
• Persengketaan antara Indonesia dengan Malaysia, mencuat pada tahun 1967 ketika dalam pertemuan teknis
hukum laut antara kedua negara, masing-masing negara ternyata memasukkan pulau Sipadan dan pulau Ligitan ke
dalam batas-batas wilayahnya. Kedua negara lalu sepakat agar Sipadan dan Ligitan dinyatakan dalam keadaan
status status quo akan tetapi ternyata pengertian ini berbeda. Pihak Malaysia membangun resor parawisata baru
yang dikelola pihak swasta Malaysia karena Malaysia memahami status quo sebagai tetap berada di bawah
Malaysia sampai persengketaan selesai, sedangkan pihak Indonesia mengartikan bahwa dalam status ini berarti
status kedua pulau tadi tidak boleh ditempati/diduduki sampai persoalan atas kepemilikan dua pulau ini selesai.
• Organisasi Papua Merdeka (disingkat OPM) adalah organisasi yang didirikan pada tahun 1965 untuk mengakhiri
pemerintahan provinsi Papua dan Papua Barat yang saat ini di Indonesia, yang sebelumnya dikenal sebagai Irian
Jaya, dan untuk memisahkan diri dari Indonesia. Gerakan ini dilarang di Indonesia, dan memicu untuk terjadinya
kemerdekaan bagi provinsi tersebut yang berakibat tuduhan pengkhianatan. Sejak awal OPM telah menempuh
jalur dialog diplomatik, melakukan upacara pengibaran bendera Bintang Kejora, dan dilakukan aksi militan sebagai
bagian dari konflik Papua. Pendukung secara rutin menampilkan bendera Bintang Kejora dan simbol lain dari
kesatuan Papua, seperti lagu kebangsaan "Hai Tanahku Papua" dan lambang negara, yang telah diadopsi pada
periode 1961 sampai pemerintahan Indonesia dimulai pada Mei 1963 di bawah Perjanjian New York.
• Tersebarnya dokumen-dokumen rahasia milik pribadi atau pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang membuat
ketidaknyamanan pada masyarakat.
• Penyadapan bukti ketahanan Indonesia kurang karena kurangnya penguasaan teknologi yang semakin maju.
Penyadapan adalah masalah yang mengancam keamanan baik dari individu maupun orang banyak. Penyadapan ini
pula berkaitan dengan sila ke-dua dan ke-lima.
STRATEGI
STRATEGI DALAM MENGATASI ANCAMAN
MILITER
• Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta pada hakikatnya merupakan segala upaya
menjaga pertahanan dan keamanan negara dan seluruh rakyat serta segenap sumber daya
nasional, sarana dan prasarana nasional serta seluruh wilayah negara sebagai satu kesatuan
pertahanan yang utuh dan menyeluruh
• Strategi bangsa Indonesia menghadapi ancaman militer adalah
– memperkuat sishankamrata, yaitu dengan memperkuat kekuatan dan kemampuan
komponen utama (TNI dan POLRI) , komponen cadangan (Sumber daya manusia, alam dan
buatan) dan komponen pendukung (rakyat)
– mendayagunakan dan mengerahkan seluruh kekuatan nasional dengan pertahanan berlapis
yang diwujudkan melalui fungsi-fungsi diplomasi dan perlawanan tanpa senjata
STRATEGI PERTAHANAN DAN KEAMANAN BANGSA
INDONESIA DALAM MENGATASI ANCAMAN MILITER
DIATUR DALAM PASAL 30 UUD NRI 1945
• Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. ( Ayat 1 )
• Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat
semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Indonesia Republik Indonesia, sebagai
kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung. ( Ayat 2 )
• Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara sebagai alat
negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara. ( Ayat 3 )
• Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga kemanan dan ketertiban masyarakat
bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum. ( Ayat 4 )
• Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, hubungan
kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan
tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan diatur dengan
undang-undang. ( Ayat 5 )
SISHANKAMRATA
Sistem pertahanan dan keamanan negara yang
bersifat semesta bercirikan:
• Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan
kemanan negara diabdikan oleh dan untuk
kepentingan seluruh rakyat.
• Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya
nasional didayagunakan bagi upaya pertahanan.
• Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan
dilaksanakan secara menyebar di seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai
dengan kondisi geografis sebagai negara
kepulauan.
STRATEGI DALAM MENGATASI ANCAMAN
NON MILITER
Strategi bangsa Indonesia menghadapi ancaman non
militer, yaitu :
– memperkokoh 4 pilar negara : Pancasila, UUD Negara
RI 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI , memperkuat
rasa nasionalisme dan patriotisme (ideologi)
– penegakkan demokrasi, kebebasan, keterbukaan, HAM,
supremasi hukum (politik)
– memperkuat sistem ekonomi kerakyatan,
memperkuat produk dan pasar domestik,
memprioritaskan pertanian, tidak tergantung pada IMF,
WTO (ekonomi)
– meningkatkan iman dan taqwa warga negara,
keselarasan pundamental antara manusia – Tuhan –
alam – masyarakat, gerakan ‘aku cinta Indonesia’,
gerakan mencintai budaya nasional(sosial budaya)
PERAN SERTA MASYARAK AT DAL AM MENGATASI ANCAMAN NEGARA
1. Tidak membeda-bedakan keberagaman misalnya pada suku, budaya,daerah dan sebagainya
2. Menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan dan agama yang dianutnya
3. Membangun kesadaran akan pentingnya integrasi nasional
4. Melakukan gotong royong dalam rangka peningkatan kesadaran bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
5. Menggunakan segala fasilitas umum dengan baik
6. Mau dan bersedia untuk berkerja sama dengan segenap lapisan atau golongan masyarakat
7. Merawat dan memelihara lingkungan bersama-sama dengan baik
8. Bersedia memperoleh berbagai macam pelayanan umum secara tertib.
9. Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
10. Mengolah dan memanfaatkan kekayaan alam guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.
11. Menjaga keamanan wilayah negara dari ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam negeri.
12. Memberi kesempatan yang sama untuk merayakan hari besar keagamaan dengan aman dan nyaman
13. Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan dalam masyarakat dan pemerintah
14. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
15. Bersedia untuk menjaga keutuhan negara kesatuan republik Indonesia.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai