Dalam titrasi asam basa zat analit dibuat dengan melarutkannya dalam air sehingga
terbentuk larutan (solution). Larutan analit ini kemudian ditempatkan pada labu untuk
di titrasi. Indikator kemudian pasang bersama dengan analit. Pentiter ditambahkan
setetes demi setetes ke dalam analit menggunakan buret. Jumlah tetesan pentiter
dicatat terus menerus sampai pada saat terjadi perubahan warna pada analit. Kalau
diringkas kurang lebih prosedurnya sebagai berikut:
Asam atau basa yang akan dititrasi diberi indikator asam basa.
Masukkan pentiter berupa basa/asam setete demi setetes sambil dihitung.
Ketika warna indikator berubah hetikan pemberian pentiter. Pada saat ini telah
sampai pada titik ahir titrasi.
CARA KERJA TITRASI ASAM BASA
Diketahui : Penyelesaian :
Ma = 0,3 M a. Mb = Va x Ma x nA/Vb x nB
Va = 10 ml Mb = 10 x 0,3 x 1/75 x 1
Vb = 75 ml Mb = 0,04 M
nA = 1 Jadi, molaritas dari larutan tersebut adalah = 0,04 M
nB = 1
Ditanya : Mb = ….? b. = Va x Ma x nA = Vb x Mb nB
= 100 x 0,1 x 1 = 20 x Mb x 2
Mb = 100 x 0,1 x 1 : 40
Mb = 0,25 M
Jadi, konsentrasi dalam larutan tersebut adalah = 0,25 M
ISTILAH DALAM TITRASI ASAM BASA
1. Titran (Larutan Standar)
Titran yaitu suatu zat yang digunakan sebagai agen penitrasi atau biasa
disebut larutan standar dimana larutan ini telah diketahui kadarnya secara
pasti dan akan digunakan dalam penentuan kadar zat yang tidak diketahui.
Dalam titrasi, kemurnian titran ini sangat diperlukan untuk mencegah
terjadinya kesalahan penentuan.
2. Titrat (Sampel Analit)
Titrat yaitu lawan dari titran dimana titrat merupakan zat yang tidak
diketahui kadar atau konsentrasinya. Titrat ini akan dititrasi dengan titran
sehingga dapat dihitung konsentrasinya
3. Titik Ekuivalen
Dalam titrasi asam basa, ketika larutan telah mengalami penetralan dengan
sempurna itu berarti semua mol titrat atau sampel telah habis bereaksi dengan titran
yang ditambahkan. Pada kondisi tersebut disebut dengan titik ekuivalen, dengan kata
lain titik ekuivalen adalah titik dimana mol sampel yang bereaksi sama dengan mol titrat
yang digunakan.
4. Indikator
Indikator telah disinggung pada pembahasan sebelumnya, indikator ini merupakan
zat eksternal yang ditambahkan ke dalam titrat atau sampel yang bertujuan untuk
mengetahui kapan suatu titrasi harus dihentikan, pada umumnya indikator bekerja
melalui perubahan warna.
Indikator titrasi juga terdapat banyak macamnya berdasarkan rentang pH atau trayek
pHnya, sebagai contoh Fenolftalein atau PP merupakan indikator yang memiliki trayek
pH 8.3-10 sehingga ketika suatu titrasi asam dengan basa kuat telah melalui titik
ekuivalen dan menuju pH sekitar 8.3 maka indikator ini akan berubah warna menjadi
merah muda, pada saat tersebut titrasi sudah harus dihentikan.
5. Titik Akhir Titrasi
Titik akhir titrasi merupakan kondisi dimana titrasi sudah harus dihentikan. Titik
akhir titrasi berbeda dengan titik ekuivalen dimana pada titik akhir titrasi ini pada
umumnya ditandai dengan indikator yang berubah warna. Jika pada kondisi ini titrasi
tidak dihentikan maka yang akan terjadi yaitu titran berlebih sehingga hasil
perhitungannya akan menjadi tidak tepat.
6. Pentiter atau reagen
Pentiter adalah zat yang digunakan untuk mentitrasi suatu asasm atau suatubasa
yang akan ditentukan tingkat kemolarannya
7. Kemolaran
Kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam setiap satu liter larutan.
CONTOH TITRASI DIKEHIDUPAN DAN DIBIDANG PERTANIAN
1. Untuk menentukan keasaman buah
2. Mengurangi keasaman tanah dengan cara pemberian kapur dengan dosis tertentu
3. Mengurangi kebasaan tanah dnegan cara pemberian belerang dnegan dosis tertentu
4. Obat Maag
Orang yang sakit maag memproduksi asam lambung (HCl)berlebih. Obat maag yang mengandung basa Mg(OH)
akanmenetralkan asam lambung (HCl) sehingga terbentukgaram MgCl yang bersifat netral.
5. Hujan
Saat terjadi hujan asam, tanah yang netral menjadi asamdan akan membahayakan tumbuhan. Tumbuhan akan
segeramati karenanya. Untuk menetralkan kembali tanah yangtercemar hujan asam , petani menebarkan
kapurCa(OH) ke tanah sehingga pH tanah kembali netral denganmembentuk CaSO4.
6. Baking Soda
Selama menyengat atau menggigit, semut dan lebahmengeluarkan asam format sebagai mekanisme
pembelaandiri. Pengobatannya dapat dengan mengoleskan baking sodake bekas gigitan atau sengatannya,
karena Asam formatdapat dinetralkan oleh baking soda yang bersifat basa(MATAHARI,2012)
TERIMAKASIH