Anda di halaman 1dari 35

TITRASI ASAM BASA

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :


1. Ade Satria (133190070)
2. lathifah Imtiyaz H (133190075)
3. Septiyani Nur W (133190082)
4. Anjani Krisna D (133190090)
5. Sabrina Iffa Aliya (133190094)
RUMUSAN MASALAH
• Apa itu titrasi • Cara titrasi
• Titrasi Asam kuat • Kegunaan titrasi di pertanian
• Asam lemah • Animasi titrasi
• Basa kuat • Contoh soal dan pembahasan
• Basa lemah • Langkah - langkah menghitung konsentrasi
larutan asam basa pada titrasi asam basa
• Garam
• Cara menentukan titik ekuivalen
• Teori titrasi
• Istilah istilah dalam titrasi
• Indikator titrasi
APA ITU TITRASI
Titrasi asam basa adalah reaksi penetralan
 Titrasi yaitu merupakan sebuah metode yang dapat digunakan untuk
menentukan suatu konsentrasi sebuah larutan. Caranya adalah dengan
menetesi (menambahi sedikit demi sedikit) larutan yang akan dicari
konsentrasinya (analit) dengan sebuah larutan hasil standarisasi yang
sudah dapat diketahui konsentrasi dan volumenya (titrant).

 Asidimetri : Titrasi asam- basa dimana yang bertindak sebagai larutan


standar adalah asam kuat.
 Alkalimetri : Titrasi asam- basa dimana yang bertindak sebagai larutan
standar adalah Basa kuat.
TITRASI ASAM BASA
Titrasi Asam Basa yaitu merupakan penentuan kadar suatu larutan
basa dengan larutan asam yang ingin diketahui kadarnya atau sebaliknya,
kadar suatu larutan asam dengan larutan basa yang ingin diketahui,
dengan didasarkan pada reaksi netralisasi.
Titrasi Asam Basa menetapkan kadar suatu larutan dengan
mereaksikan sejumlah larutan tersebut yang volumenya terukur dapat
kita ukur dengan suatu larutan lain yang telah diketahui kadarnya
(larutan standar) dan juga secara bertahap.
SEBELUM MASUK TITRASI MARI KITA MEREVIEW
TENTANG ASAM BASA KUAT DAN LEMAH
ASAM
Asam dalam pelajaran kimia adalah senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam
air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern,
asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang
disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Atau
Asam adalah zat (senyawa) yang menyebabkan rasa masam pada berbagai materi.
Contoh asam : jeruk nipis, lemon, dan tomat.
Ciri - ciri :
 Rasanya asam
 Bersifat korosif, dapat melarutkan berbagai logam
Dapat melarutkan batu kapur menghasilkan gas karbon dioksida
 Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah
 Ph < 7
 Menghasilkan ion H+
 Menurut Boyle: asam adalah zat yang dapat memerahkan
lakmus biru
 Menurut Arrhenius: asam adalah zat yang jika dilarutkan
dalam air akan melepaskan ion hidrogen (H+)
 Menurut Bronsted-Lowry: asam adalah pendonor proton
(H+)
 Menurut Lewis: asam adalah akseptor elektron
ASAM KUAT

Senyawa asam yang larutannya


terionisasi seluruhnya menjadi ion-
ionnya.
contohnya : H2SO4, HCl, HNO3, HBr, HI,
HClO3, HClO4
Rumus asam kuat :
HA (aq) H+(aq) + A-(aq)
ASAM LEMAH
Asam yang tidak terionisasi secara
signifikan dalam larutan
Misalnya jika sebuah asam
dilambangkan dengan HA maka dalam
larutan masih terdapat sejumlah besar
HA yang belum terionisasi.
Senyawa asam yang dalam larutannya
hanya sedikit terionisasi menjadi ion -
ionnya
Rumus :
HA (aq) H+(aq) + A-(aq)
BASA
Basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hidronium ketika dilarutkan dalam
air. Basa memiliki pH lebih besar dari 7. Atau Basa adalah zat (senyawa) yang dapat
bereaksi dengan asam, menghasilkan senyawa yang disebut garam. Contoh basa :
sabun mandi, sabun cuci, sampo, pasta gigi, pupuk, obat mag.
Ciri - ciri :
 Rasanya pahit
 Terasa licin di kulit
Bersifat korosif, khususnya basa kuat
 Mengubah kertas lakmus merah menjadi biru
 Menghasilkan OH- dalam air
Menetralkan sifat asam
Bereaksi dengan lemak membentuk sabun.
BASA KUAT

Senyawa basa yang dalam larutannya


terionisasi seluruhnya menjadi ion - ionnya

M(OH)x(aq) Mx+(aq) + xOH-(aq)


x = valensi basa
M= konsetrasi basa

Contoh : LiOH, NAOH, KOH, Be(OH)2,


Mg(OH)2, Ca(OH)2 , Ba(OH)2
BASA LEMAH

Senyawa basa yang dalam larutannya terion


sebagiannya menjadi ion - ionnya
M(OH)x(aq) Mx+(aq) + xOH-(aq)

Contoh : NH3 , FE(OH)2 , NH2OH , Al(OH)3 ,


NH4OH
GARAM
Senyawa ionik yang terdiri dari ion postif ( kation ) dan ion negatif ( anion ),
sehingga akan membentuk senyawa netral ( tanpa bermuatan )
Rumusnya : Asam + Basa ~ Garam + Air
Sifat Garam
Garam dapat dibuat dengan mereaksikan suatu logam dengan asam kuat yang
encer atau mereaksikan antara asam dengan basa., reaksi asam dengan basa
disebut reaksi netralisasi.
Contoh reaksi netralisasi :
• Asam klorida + natrium hidroksida Natrium klorida + air
• Asam sulfat + Kalium klorida Kalsium sulfat + air
• Asam nitrat + Lithium hidroksida Lithium nitrat + air
• Asam klorida + Kalsium hidroksida Kalsium klorida + air

Reaksi netralisasi menghasilkan senyawa yang disebut garam.


JENIS JENIS TITRASI ASAM BASA
 Asam kuat-basa kuat
 Asam kuat-basa lemah
 Basa kuat-asam lemah
 Asam kuat-garam dari asam lemah
 Basa kuat-garam dari basa lemah
ASAM KUAT DAN BASA KUAT
kurva titrasi asam basa

Sebagai contoh, 40 mL larutan HCl 0,1 M


ditetesi dengan larutan NaOH 0,1 M sedikit
demi sedikit. Berikut kurva titrasi yang
menggambarkan perubahan pH selama titrasi
tersebut.
Dari kurva tersebut dapat disimpulkan:
kurva-titrasi-asam-basa-1.webp

o Mula-mula pH larutan naik sedikit demi


sedikit
o Perubahan pH drastis terjadi sekitar titik
ekivalen
o pH titik ekivalen = 7 (netral) Kurva titrasi asam basa: HCl dengan NaOH.
Sumber: Silberberg, Martin S. & Amateis, Patricia. 2015. Chemistry: The
Molecular Nature of Matter and Change (7th edition). New York:
McGraw-Hill Education
o Indikator yang dapat digunakan: metil merah,
bromtimol biru, atau fenolftalein. Namun,
yang lebih sering digunakan adalah
fenolftalein karena perubahan warna
fenolftalein yang lebih mudah diamati.
o Zat pentiter yang digunakan basa kuat.
o Daerah perubahan pH drastis 4 sampai dengan
10
o Titik ekuvalen di pH 7
o Indikator yang baik digunakan adalah metil
merah, bromtimol biru, dan fenolftalein.
Fenolftalein punya perubahan yang lebih
tajam.
TITRASI ASAM LEMAH- BASA KUAT
Sebagai contoh, 40 mL larutan CH3COOH 0,1 M Kurva titrasi CH3COOH dengan NaOH dan titrasi HCl dengan NaOH

ditetesi dengan larutan NaOH 0,1 M sedikit demi


sedikit. Berikut kurva titrasi berwarna biru yang
menggambarkan perubahan pH selama titrasi
tersebut dibandingkan dengan kurva titrasi HCl
dengan NaOH yang berwarna merah.

Dari kurva tersebut dapat disimpulkan:


• Titik ekivalen berada di atas pH 7, yaitu antara 8 –9
• Lonjakan perubahan pH pada sekitar titik ekivalen
lebih kecil, hanya sekitar 3 satuan, yaitu dari pH ±7
hingga pH ±10
• Indikator yang digunakan: fenolftalein. Metil merah
tidak dapat digunakan karena perubahan warnanya
terjadi jauh sebelum tercapai titik ekivalen. (Sumber: McMurry, John E., Fay, Robert C., & Robinson, Jill K. 2016. Chemistry (7th edition).
New Jersey: Pearson Education, Inc.)
TITRASI ASAM KUAT-BASA LEMAH

Kurva tersebut dapat kita simpulkan sebagai


contoh perubahan pH, yaitu sebagai berikut :
• Dapat kita lihat titik ekivalen berada di bawah
pH 7, yaitu antara 5 – 6.
• Pada lonjakan perubahan pH pada sekitar titik
ekivalen hanya sedikit, sekitar 3 satuan, yaitu
dari pH ±7 hingga pH ±4
• Indikator yang dapat digunakan : metil merah.
• Fenolftalein tidak dapat digunakan karena
perubahan warnanya akan terjadi jauh
sebelum tercapai titik ekivalen.
Indikator asam-basa yang baik
untuk titrasi itu ada dua
macam, yaitu:
• Yang mempunyai trayek
perubahan pH yang berada
di sekitar titik ekuivalen atau
pada titik ekuivalen tersebut.
• Ketika perubahan warna
terlihat jelas dan juga tajam.
PROSEDUR PRAKTIKUM TITRASI

Dalam titrasi asam basa zat analit dibuat dengan melarutkannya dalam air sehingga
terbentuk larutan (solution). Larutan analit ini kemudian ditempatkan pada labu untuk
di titrasi. Indikator kemudian pasang bersama dengan analit. Pentiter ditambahkan
setetes demi setetes ke dalam analit menggunakan buret. Jumlah tetesan pentiter
dicatat terus menerus sampai pada saat terjadi perubahan warna pada analit. Kalau
diringkas kurang lebih prosedurnya sebagai berikut:

 Asam atau basa yang akan dititrasi diberi indikator asam basa.
 Masukkan pentiter berupa basa/asam setete demi setetes sambil dihitung.
 Ketika warna indikator berubah hetikan pemberian pentiter. Pada saat ini telah
sampai pada titik ahir titrasi.
CARA KERJA TITRASI ASAM BASA

1. Asam yang akan dititrasi, mula-mula ditetesi indikator asam-basa


secukupnya.
2. Kemudian masukkan pentiter yang berupa basa, setetes demi
setetes sambil menghitung.
3. Ketika warna indikator berubah, hentikan titrasi (titik akhir titrasi).
KURVA TITRASI
Perubahan pH pada titrasi asam basa ada bermacam-macam dan dapat di buat
grafik sesuai kekuatan asam basa yang di reaksikan, sebagai berikut:
1. Jika larutan asam di tetesi basa, maka pH larutan naik, sebaliknya jika
larutan basa di tetesi asam maka pH larutan turun.
2. Grafik perubahan pH pada titrasi asam dengan basa (atau sebaliknya) di
sebut kurva titrasi.
3. Macam perhitungan pH dalam titrasi, yaitu sebagai berikut:
a. Pada titik awal, sebelum titrasi di mulai.
b. Daerah antara, titrasi sudah di lakukan akan tetapi sebelum tercapai titik
setara.
c. Titik setara (ekuivalen), pada saat larutan tepat habis bereaksi.
d. Di atas titik ekuivalensi, setelah titik akhir di lewati, penambahan larutan
dari buret masih dilakukan
KURVA TITRASI PADA PENJELASAN TABEL DI BAWAH INI
Titrasi asam lemah menggunakan basa lemah dan
sebaliknya tidak dilakukan karena:

1. Perubahan pH drastis terjadi sangat singkat.


2. Tidak ada indikator yang cukup teliti untuk mengamati
perubahan.
3. Reaksi berlangsung lambat dan tidak tuntas.
PRINSIP TITRASI NETRALISASI
• Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagaititer
ataupun titran. Titrasi asam basa berdasarkan reaksipenetralan.
Kadar larutan asam ditentukan denganmenggunakan larutan basa
dan sebaliknya.
• Titran ditambahkan titer sedikit demi sedikit sampaimencapai
keadaan ekuivalen (artinya secara stoikiometri titrandan titer tepat
habis bereaksi). Keadaan ini disebut sebagai “titik ekuivalen”.
• Pada saat titik ekuivalent ini maka prosestitrasi dihentikan, kemudian
kita mencatat volume titer yangdiperlukan untuk mencapai keadaan
tersebut. Denganmenggunakan data volume titrant, volume dan
konsentrasi titermaka kita bisa menghitung kadar titrant
RUMUS PADA TITRASI ASAM-BASA

a. Asam-basa monovalen atua asam-basa divalen.


Ma . Va = Mb . Vb
b. Asam divalen dengan basa monovalen
2Ma . Va = Mb . Vb
c. Basa divalen dengan asam monovalen
Ma. Va = 2Mb . Vb

• divalen : bervalensi dua


CONTOH SOAL TITRASI ASAM BASA
Terdapat Larutan HCl 0,3 M, akan dititrasi dengan larutan NaOH, pada titik akhir titrasi
tercapai bila 10 ml larutan HCl dan memerlukan 75 ml larutan NaOH :
a. Tentukan molaritas NaOH tersebut !
b. Tentukan Konsentrasi 20 ml Ca(OH)2 yang dititrasi dengan 100 ml larutan HCI 0,1 M !

Diketahui : Penyelesaian :
Ma = 0,3 M a. Mb = Va x Ma x nA/Vb x nB
Va = 10 ml Mb = 10 x 0,3 x 1/75 x 1
Vb = 75 ml Mb = 0,04 M
nA = 1 Jadi, molaritas dari larutan tersebut adalah = 0,04 M
nB = 1
Ditanya : Mb = ….? b. = Va x Ma x nA = Vb x Mb nB
= 100 x 0,1 x 1 = 20 x Mb x 2
Mb = 100 x 0,1 x 1 : 40
Mb = 0,25 M
Jadi, konsentrasi dalam larutan tersebut adalah = 0,25 M
ISTILAH DALAM TITRASI ASAM BASA
1. Titran (Larutan Standar)
Titran yaitu suatu zat yang digunakan sebagai agen penitrasi atau biasa
disebut larutan standar dimana larutan ini telah diketahui kadarnya secara
pasti dan akan digunakan dalam penentuan kadar zat yang tidak diketahui.
Dalam titrasi, kemurnian titran ini sangat diperlukan untuk mencegah
terjadinya kesalahan penentuan.
2. Titrat (Sampel Analit)
Titrat yaitu lawan dari titran dimana titrat merupakan zat yang tidak
diketahui kadar atau konsentrasinya. Titrat ini akan dititrasi dengan titran
sehingga dapat dihitung konsentrasinya
3. Titik Ekuivalen
Dalam titrasi asam basa, ketika larutan telah mengalami penetralan dengan
sempurna itu berarti semua mol titrat atau sampel telah habis bereaksi dengan titran
yang ditambahkan. Pada kondisi tersebut disebut dengan titik ekuivalen, dengan kata
lain titik ekuivalen adalah titik dimana mol sampel yang bereaksi sama dengan mol titrat
yang digunakan.
4. Indikator
Indikator telah disinggung pada pembahasan sebelumnya, indikator ini merupakan
zat eksternal yang ditambahkan ke dalam titrat atau sampel yang bertujuan untuk
mengetahui kapan suatu titrasi harus dihentikan, pada umumnya indikator bekerja
melalui perubahan warna.
Indikator titrasi juga terdapat banyak macamnya berdasarkan rentang pH atau trayek
pHnya, sebagai contoh Fenolftalein atau PP merupakan indikator yang memiliki trayek
pH 8.3-10 sehingga ketika suatu titrasi asam dengan basa kuat telah melalui titik
ekuivalen dan menuju pH sekitar 8.3 maka indikator ini akan berubah warna menjadi
merah muda, pada saat tersebut titrasi sudah harus dihentikan.
5. Titik Akhir Titrasi
Titik akhir titrasi merupakan kondisi dimana titrasi sudah harus dihentikan. Titik
akhir titrasi berbeda dengan titik ekuivalen dimana pada titik akhir titrasi ini pada
umumnya ditandai dengan indikator yang berubah warna. Jika pada kondisi ini titrasi
tidak dihentikan maka yang akan terjadi yaitu titran berlebih sehingga hasil
perhitungannya akan menjadi tidak tepat.
6. Pentiter atau reagen
Pentiter adalah zat yang digunakan untuk mentitrasi suatu asasm atau suatubasa
yang akan ditentukan tingkat kemolarannya
7. Kemolaran
Kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam setiap satu liter larutan.
CONTOH TITRASI DIKEHIDUPAN DAN DIBIDANG PERTANIAN
1. Untuk menentukan keasaman buah
2. Mengurangi keasaman tanah dengan cara pemberian kapur dengan dosis tertentu
3. Mengurangi kebasaan tanah dnegan cara pemberian belerang dnegan dosis tertentu
4. Obat Maag
Orang yang sakit maag memproduksi asam lambung (HCl)berlebih. Obat maag yang mengandung basa Mg(OH)
akanmenetralkan asam lambung (HCl) sehingga terbentukgaram MgCl yang bersifat netral.
5. Hujan
Saat terjadi hujan asam, tanah yang netral menjadi asamdan akan membahayakan tumbuhan. Tumbuhan akan
segeramati karenanya. Untuk menetralkan kembali tanah yangtercemar hujan asam , petani menebarkan
kapurCa(OH) ke tanah sehingga pH tanah kembali netral denganmembentuk CaSO4.
6. Baking Soda
Selama menyengat atau menggigit, semut dan lebahmengeluarkan asam format sebagai mekanisme
pembelaandiri. Pengobatannya dapat dengan mengoleskan baking sodake bekas gigitan atau sengatannya,
karena Asam formatdapat dinetralkan oleh baking soda yang bersifat basa(MATAHARI,2012)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai