Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan
Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan
PENGOLAHAN HASIL
PERIKANAN
Vitamin D berfungsi:
1.Untuk memudahkan penyerapan Ca dan P
2.Untuk menguatkan tulang dan gigi
3.Mencegah osteomalasia dan osteoporosis.
Se,
Mn,
Zn,
P,
K,
F,
I
16
FAKTA HASIL PENELITIAN
4. Tekstur daging Daging keras, lentur, tekanan Dagingnya kendur dan lunak,
oleh jari tidak tinggal tekanan oleh jari tinggal
5. Bau Bau : segar pada bagian luar Bau : busuk atau asam
dan insang terutama insang
6. Keadaan kulit dan lendir Sedikit lender pada kulit Kulitnya berlendir
7. Tekstur daging Tubuh kaku atau diam Tubuh lunak dan mudah
melengkung
8. Keadaan ikan di dalam air Ikan tenggelam dalam air Ikan terapung jika sudah
busuk sekali
Perubahan mutu ikan akibat aktivitas
mikroba
• Jumlah bakteri yang terdapat dalam tubuh
ikan
ada hubungannya dengan kondisi perairan
• tempat ikan tersebut hidup.
Bakteri yang umumnya ditemukan pada ikan
adalah : Pseudomonas, Alcaligenes,
• Micrococcus, Sarcina, Vibrio, Favobacterium,
Crynebacterium, Serratia, dan Bacillus.
Jumlah mikrob yang banyak pada ikan
Pada insang berkisar 103 - 105 / gram
Pada kulit berkisar 102 – 106 / gram
Pada usus berkisar 103 – 107 / gram
PENGAWETAN IKAN
Pengawetan ikan adalah usaha mengawetkan ikan
dengan tujuan untuk mempertahankan mutu serta
mencegah terjadinya pembusukan ikan.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam
pengawetan ikan :
1. Pengawetan dengan suhu rendah diantaranya
pendinginan dan pembekuan,
2. Pengawetan dengan suhu tinggi : pengasapan,
kombinasi antara pengeringan dengan
penggaraman (pengasinan ikan) dan
pengalengan.
PENGAWETAN DENGAN SUHU RENDAH
Pengawetan Dengan Suhu Tinggi
a. Pengasapan
• Merupakan cara pengolahan atau pengawetan
dengan memanfaatkan kombinasi perlakuan
pengeringan dan pemberian senyawa kimia alami
dari hasil pembakaran bahan bakar alami.
• Melalui pembakaran akan terbentuk senyawa asap
dalam bentuk uap dan butiran-butiran tar serta
dihasilkan panas. Senyawa asap tersebut menempel
pada ikan dan terlarut dalam lapisan air yang ada
dipermukaan tubuh ikan, sehingga terbentuk aroma
dan perasa yang khas pada produk dan warnanya
menjadi keemasan atau kecoklatan.
Ada dua jenis pengasapan :
Jenis Suhu Waktu Daya Awet
Pengasapan
Pengasapan 15-33 C 1-2 minggu 3-4 minggu
dingin hingga beberapa
bulan
Pengasapan 80-90 C 3-8 jam 5-6 hari, hingga 2
panas minggu
SYARAT KAYU YANG DIGUNAKAN
UNTUK PENGASAPAN
Menggunakan kayu yang keras
Tidak mudah terbakar.
Tidak memiliki getah.
Dapat menghasilkan asap dalam jumlah banyak,
dan dalam waktu yang lama.
Jenis kayu yang digunakan, mampu
menghasilkan
asap dengan kandungan unsur phenol dan asam
Jenis kayu
organiknya cukup yang
tinggi. umum digunakan
adalah: Tempurung kelapa dan kayu yang biasa
kita gunakan utk masah, dan lainnya
Kombinasi Pengeringan dan Penggaraman
Pengasinan Ikan
Proses pengasinan
melibatkan penambahan
garam dalam bahan
makanan, untuk
mengeringkan mikroba
melalui osmosis garam,
sehingga menghambat
pertumbuhan bakteri dan
dengan demikian dapat
mencegah pembusukan
makanan.
• Penggaraman seringkali tidak dilakukan sebagai
model pengawetan tunggal, melainkan masih
dilanjutkan dengan proses pengawetan lain,
misalnya dengan perebusan, atau dengan
pengeringan.
• Oleh karena itu, kita dapat menjumpai tiga macam
ikan asin, yakni:
1. Ikan asin basah (tidak dikeringkan setelah di
garami)
2. Ikan asin kering (dikeringkan setelah digarami)
3. Ikan asin rebus (direbus setelah digarami,
misalnya ikan pindang)
Pengalengan Ikan
yaitu salah satu
cara
penyimpanan dan
pengawetan
bahan pangan
yang dikemas
secara
hermetic dalam
suatu wadah
yang disebut can
(kaleng)
dan kemudian
• Prinsip pengalengan yaitu mengemas
bahan pangan dalam wadah yang tertutup
rapat sehingga udara dan zat-zat maupun
organisme yang merusak atau
membusukkan tidak dapat masuk,
kemudian wadah dipanaskan sampai suhu
tertentu untuk mematikan pertumbuhan
mikroorganisme yang ada.
• makanan dalam kaleng harus disimpan pada
kondisi yang sesuai, segera setelah proses
pengalengan selesai.
• karena dalam pengalengan makanan
digunakan sterilisasi komersial (bukan
sterilisasi mutlak), mungkin saja masih
terdapat spora atau mikroba lain (terutama
yang bersifat tahan terhadap panas) yang
dapat merusak isi apabila kondisinya
memungkinkan. Cth. Clostridium botulinum
Produk Fermentasi Ikan
ANEKA PRODUK / OLAHAN
29
2. Bahan baku Udang
• Breaded shrimp
• Freez dried, dll
• Sushi ebi
• Tempura Shrimp
• ball Shrimp
• battered Spring
• roll
39
3. Bahan baku fish meat
Bakso, Nugget, Otak-otak,
Ekado
40
41
• Bakso
• Kamaboko
• Fish Burger
• Mie ikan
• Fish sausage
• Sosis Ikan
Ikan Bandeng
Bandeng presto
Bandeng cabut duri
Bandeng crispy
42
43
Ikan Dasar
Fillet
7. RUMPUT LAUT
• Karagenan
• Agar-agar powder
• Aneka minuman
• Asam dan garam alginat
• Aneka Permen dan dodol
• dll
44
ANEKA SEAFOOD
Daging Rajungan Kaleng
45
Thank You!