Anda di halaman 1dari 29

RANGKAIAN RESISTOR KAPASITOR

KELOMPOK 9:
MARIA VEROLINA (1304617004)
ANNIDA LEGI MAULIDDYAH (1304617032)
ANIS MASDAR MADANI (1304617049)
NINA DESLINA (1304617059)
Apa itu resistor ?
• Merupakan komponen elektronik yang
memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur
tegangan listrik dan arus listrik. Dengan
resistensi tertentu (tahanan) dapat
memproduksi tegangan listrik diantara kedua
pin. Nilai tegangan terhadap resistensi
berbanding lurus dengan arus yang mengalir,
bedasarkan hokum ohm.
Pengertian resistor menurut KBBI

Alat untuk menimbulkan resistans (tahanan


listrik)
Contoh resistor
Macam-macam resistor
• Untuk menambah nilai suatu resistansi pada
suatu rangkaian elektronika atau membuat
nilai suatu hambatan resistor yang tidak
terdapat di pasaran dapat dilakukan dengan
merangkai beberapa resistor sehingga dapat
menghasilkan nilai hambatan (resitansi) sesuai
dengan yang diinginkan. Rangkaian resistor
dibagi dalam 3 jenis yaitu :
A. Rangkaian Resistor Seri (deret)

Rangkaian resistor disebut seri apabila beberapa resistor disambung /


dirangkai secara berurutan atau berderet. Bentuk rangkaian resistor seri
yaitu ujung resistor pertama disambung dengan pangkal resistor kedua
dengan pangkal resistor yang lain dan seterusnya sesuai dengan nilai yang
diinginkan.
• Untuk menghitung hambatan pengganti (Rs) suatu rangkaian resistor yaitu
dengan menjumlahkan nilai masing-masing hambatan resistor pada
rangkaian tersebut.
• Rumus :

Keterangan :
Rs = Hambatan pengganti pada rangkaian seri (Ω)
R1 = Nilai hambatan pada resistor 1(Ω)
R2 = Nilai hambatan pada resistor 2(Ω)
R3 = Nilai hambatan pada resistor 3(Ω)
Rn = Nilai hambatan pada resistor paling akhir pada suatu rangkaian (Ω)
B. Rangkaian Resistor Paralel (Jajar)
Rangkaian resistor dapat disebut rangkaian paralel apabila beberapa
resistor dirangkai secara berjajar. Bentuk rangkaian resistor paralel adalah
pangkal resistor pertama disambung dengan pangkal resitor kedua dan
seterusnya sesuai dengan nilai yang diinginkan.
Nilai hambatan pengganti (Rp) selalu lebih kecil dari nilai resistor-resistor yang
ada pada rangkaian resistor paralel, dapat juga ditulis dengan :
Rumus :

Keterangan :
Rp = Nilai hambatan pengganti pada rangkaian paralel (Ω)
R1 = Nilai hambatan pada resistor 1 (Ω)
R2 = Nilai hambatan pada resistor 2 (Ω)
R3 = Nilai hambatan pada resistor 3 (Ω)
Rn = Nilai hambatan pada resistor paling akhir pada suatu rangkaian paralel
(Ω)
C. Rangkaian Resistor Campuran

Rangkaian campuran merupakan gabungan antara rangkaian seri dengan


rangkaian paralel atau sebaliknya. Nilai hambatan pada rangkaian resistor
campuran bisa disebut dengan hambatan pengganti atau hambatan total
(Rt), karena gabungan antara (Rs) dan (Rp). Pada dasarnya terdapat dua
buah rangkaian resistor campuran yaitu :
1. Rangkaian Resistor Seri-paralel
2. Rangkaian Resistor Paralel-seri
Contoh Soal
• 1. Rangkaian Resistor Seri (deret)

Tiga buah resistor akan dirangkai secara seri, masing-masing nilai resistor
tersebut adalah R1 = 10Ω, R2 = 47Ω, R3 = 100Ω. berapakah nilai dari
hambatan pengganti rangkaian tersebut?
Diketahui : R1 = 10Ω
R2 = 47Ω
R3 = 100Ω
Ditanya : Rs = ?
Jawab :
• 2. Rangkaian Resistor Paralel (Jajar)

tiga buah resistor akan dirangkai secara paralel, nilai masing-masing resistor
tersebut adalah R1 = 10Ω, R2 = 47Ω, R3 = 100Ω, berapakah nilai hambatan
pengganti pada rangkaian paralel tersebut?
Diketahui : R1 = 10Ω
R2 = 47Ω
R3 = 100Ω
Ditanya : Rp = ?
Jawab :
Tambahan
Untuk menghitung hambatan pengganti dua buah resistor dapat
dilakukan dengan menggunakan rumus :

Contoh soal :
dua buah resistor dirangkai paralel, jika nilai masing-masing resistor
tersebut adalah R1 = 10Ω, R2 = 47Ω, berapakah nilai hambatan
penggantinya?
Diketahui : R1 = 10Ω
R2 = 47Ω
Ditanya : Rp = ?
Jawab :
Pembuktian :
Contoh soal Rangkaian Resistor
Campuran
1. Rangkaian Resistor Seri-paralel

R1+R2//R3
Berapakah nilai hambatan pengganti pada rangkaian tersebut?
Diketahui : R1 = 10Ω
R2 = 47Ω
R3 = 100Ω
Ditanya : Rt = ?
Jawab :
2. Rangkaian Resistor Paralel-seri

R1//R2+R3
Diketahui : R1 = 10Ω
R2 = 47Ω
R3 = 100Ω
Ditanya : Rt = ?
Jawab :
Apa itu kapasitor?
• Kapasitor adalah suatu alat dapat menyimpan
energi di dalam medan listrik, dengan cara
mengumpulkan ketidakseimbangan internal
dari muatan listrik.
• Kapasitor memiliki satuan yang disebut Farad
dari nama Michael Faraday
Contoh kapasitor
Sifat-sifat kapasitor
• Dapat menyimpan dan mengosongkan
muatan listrik
• Tidak dapat mengalirkan arus searah
• Dapat mengalirkan arus bolak-balik
• Untuk arus bolak-balik berfrekuensi rendah
• Melalui percobaan banyaknya muatan (Q) yang
disimpan dalam sebuah kapasitor besarnya linier dan
proporsioal terhadap beda tegangan pada kedua
lempeng konduktor kapasitor atau secara matematis
dapat ditulis :

Dimana Q : muatan listrik (satuan Coulomb ( C )


C : kapasitas kapasitor (satuan Farrad (F)
DV : beda tegangan listrik pada kedua
lempeng konduktor (satuan Volt (V)
Contoh Soal

1. Sebuah kapasitor 300 µF dihubungkan kesebuah


baterai 50 Volt, Tentukan besar muatan pada
keeping-keping kapasitor.
Penyelesaian :
Diketahui : C = 300 x 10-6 F, V = 50 V
Ditanyakan : q = ….?
Jawab : C = q/C V
q=CV
= ( 3, 00 X 10-4 ) (50 )
= 1,5 x 10-2 C atau 15 mC

Anda mungkin juga menyukai