4. Kesesuaian sistem.
1. Pre Validation, terdiri dari :
o Kualifikasi MesinPeralatan
o Validasi pembersihan.
4. Pelaksanaan validasi.
5. Melaksanakan Peninjauan Periodik, Change
Control dan Validasi ulang
Semua isu hasil validasi yang yang mengacu
pada protokol kualifikasi dan validasi yang
telah dilakukan , apakah sesuai/tidak sesuai
dengan kreteria penerimaan.
Tujuan dokumentasi adalah :
1. Menentukan kebijakan, bahan, operasi, aktivitas, tindakan
pengendalian dan produk;
2. Merekam dan mengkomunikasikan informasi yang
dibutuhkan sebelum, selama atau setelah proses produksi;
3. Mengurangi risiko kesalahan yang timbul dari komunikasi
lisan; dan
4. Membentuk rekam jejak hasil audit yang diperlukan untuk
menelusuri riwayat komponen bahan baku yang digunakan
hingga menghasilkan produk akhir.
Keuntungan yang diperoleh dari sistem dokumen terstruktur
adalah:
a. Kemampuan untuk mengumpulkan pengetahuan
terdokumentasi di satu tempat referensi;
b. Kemudahan mendistribusikan salinan yang relevan kepada
personil, manajemen, pelanggan, dan pihak berwenang
1. Dokumen SOP, bagaimana melakukan proses
spesifik (misalnya bagaimana melakukan sanitasi
pada peralatan produksi);
2. Dokumen deskripsi prosedur organisasi, bagaimana
keluhan pelanggan ditangani termasuk tanggung
jawab dan dokumen yang sesuai;
3. Dokumen berupa poster atau foto,bagaimana
tangan harus dicuci dengan benar;
4. Dokumen berupa formulir yang memastikan bahwa
semua informasi disajikan secara jelas dan
terstandardisasi. Contohnya adalah untuk
mengendalikan pemeriksaan bahan masuk, atau
untuk menggambarkan spesifikasi bahan baku.
C. Kemudahan dalam mengidentifikasi dokumen GMP
dengan cepat (lanjutan keuntungan dokumen
terstruktur)
Mengidentifikasi dokumen dapat dilakukan dengan
cepat
Penggunaan angka atau nomor sebagai judul atau
nama dokumen dapat digunakan namun
memerlukan sistem penomoran terpusat yang
terkontrol secara kaku.
Dalam membuat dokumen beberapa hal berikut
perlu diperhatikan.
Dokumen didisain, disiapkan dan ditata dengan
teratur
Dokumen ditulis rinci dalam bahasa yang mudah
dipahami
Dokumen memiliki isi yang tidak ambigu
Dokumen memiliki judul, sifat dan tujuan
Dokumen ditinjau ulang secara teratur dan selalu
diperbaharui
Bila dokumen telah direvisi, penggunaan
dokumen pengganti harus dapat dicegah
Dokumen disetujui, ditandatangani dan diberi
tanggal oleh orang yang berwenang dan
dibagikan
Dokumen dalam penerapan GMP industri
pangan terdiri dari:
Dokumen pengendalian mutu,
Dokumen produksi,
Serta standard operating procedures (SOP)
dan catatan.
a. Validating (Kualifikasi) Mesin, Peralatan Produksi dan Sarana
Penunjang
Terdapat 4 tingkatan :
1. Design Qualification (DQ)
Tujuan : Untuk menjamin & mendokumentasikan bahwa sistem atau
mesin/ peralatan atau bangunan yang akan diinstalasi atau dibangun
(rancang bangun) sesuai dengan ketentuan atau spesifikasi yang
diatur dalam ketentuan CPOB yang berlaku.
Sasaran/Target :
a. Memastikan peralatan yang dipasang atau akan diinstall sesuai
dengan persyaratan CPOB yang berlaku (GMP complience)
b. Memastikan sistem atau peralatan yang akan dipasang atau akan
diinstall memperhatikan aspek-aspek keamanan dan kemudahan
operasional (HAZOPs – Hazard and Operation Studies)
c. Memastikan sistem atau peralatan yang akan dipasang atau akan
diinstall telah dilengkapi dengan modul desain, gambar teknis, dan
spesifikasi produk secara lengkap
2. Installation Qualification (IQ)
Tujuan :
Untuk menjamin & mendokumentasikan bahwa sistem atau peralatan
yang diinstalasi sesuai dengan spesifikasi yang tertera pada
dokumen pembelian, manual alat ybs dan pemasangannya dilakukan
memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan.
Sasaran/Target :
a. Memastikan bahwa sistem atau peralatan telah dipasang sesuai
rencana desain yang telah ditentukan (GMP complience)
b. Memastikan bahwa bahan dan konstruksi peralatan telah sesuai
dengan spesifikasi yang telah ditentukan (jenis baja anti karat,
kemudahan pembersihan, dll)
c. Memastikan ketersediaan perlengkapan pengawasan (alat kontrol)
dan pemantauan (monitor) sesuai dengan penggunaannya.
d. Memastikan sistem atau peralatan aman dioperasikan serta tersedia
sistem atau peralatan pengaman yang sesuai
e. Memastikan bahwa sistem penunjang, misalnya listrik, air, udara,
dll telah tersedia dalam kualitas dan kuantitas yang memadai
sesuai dengan penggunaannya
3. Operational Qualification (OQ)
Tujuan:
Untuk menjamin & mendokumentasikan bahwa sistem
atau peralatan yang telah diinstalasi bekerja (beroperasi)
sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan
Sasaran/Target :
a. Memastikan bahwa sistem atau peralatan bekerja sesuai
rencana desain dan spesifikasi
b. Memastikan bahwa kapasitas mesin atau peralatan
secara actual dan operasional telah sesuai dengan
rencana design yang telah ditentukan
c. Memastikan bahwa parameter operasi yang berdampak
terhadap kualitas produk akhir telah bekerja sesuai
dengan rancangan design yang telah ditentukan
d. Memastikan bahwa langkah operasi berdasarkan
petunjuk operasional, telah sesuai dengan waktu dan
peristiwa dalam operasi secara berurutan
4. Performance Qualification (PQ )
Tujuan :
Untuk menjamin & mendokumentasikan bahwa
sistem atau peralatan yang telah diinstalasi bekerja
(beroperasi) sesuai dengan sistem dan tujuan
penggunaan
Sasaran/Target :
a. Memastikan bahwa sistem atau peralatan yang
digunakan bekerja sesuai dengan yang
diharapkan dan spesifikasi yang telah
ditetapkan
b. Pada umumnya pelaksanaan dilakukan dengan
Placebo
c. Selanjutnya dengan menggunakan produk, dan
pada kondisi produksi normal
Tujuan:
Untuk membuktikan bahwa semua Metoda Analisa yang
digunakan dalam pengujian maupun pengawasan mutu,
senantiasa mencapai hasil yang diinginkan secara konsisten
Cakupan (Ruang Lingkup) :
Dilakukan untuk semua Metoda Analisa yang digunakan
untuk Pengawasan Kegiatan Produksi
Dilakukan dgn Semua Peralatan yang telah dikalibrasi dan
diuji Kesesuaian sistemnya (Alat & Sistem sudah dikualifikasi)
Menggunakan Bahan Baku Pembanding yg Sudah Dibakukan
dan Disimpan ditempat yg sesuai
Untuk Metode Analisa Adopsi (prosedur sudah ada dari
dokumen resmi, misalnya FI, USP, BP, NF, dll
Untuk Metode Analisa Modifikasi atau eksplorasi, semua
parameter harus diuji (validasi), yaitu Spesifitas/Selektifitas,
Linearitas, Akurasi, Presisi, Limit of Detection, Limit of
Quantitation, dan Robustness
C. Validasi Proses Produksi
TUJUAN
Mendokumentasikan secara tertulis bahwa prosedur produksi yang berlaku
dan digunakan dalam proses produksi (Batch Processing Record), senantiasa
mencapai hasil yang diinginkan secara terus menerus.
Mengurangi problem yang terjadi selama proses produksi
KETENTUAN UMUM :
Validasi Proses Produksi adalah Bukan merupakan bagian dari Research &
Development (R&D), namun merupakan Proses Pembuktian prosedur
produksi yang telah disusun oleh R&D (Prosedur Produksi sudah ada).
Validasi adalah Bukan merupakan proses “mencari” namun Validasi adalah
proses “pembuktian” .
Validasi Proses Produksi baru bisa dilakukan, jika hal – hal berikut sudah
dilaksanakan :
◦ Kualifikasi mesin/peralatan produksi/sarana penunjang.
◦ Validasi Metode Analisa.
Sebelum pelaksanaan Validasi Proses Produksi harus dibuat Protokol validasi
yang sudah disetujui oleh QA Manager
1. Prospective Validation
Untuk produk baru,dilakukan sebelum distribusi komersial dari
produk. Jumlah bets yang digunakan untuk validasi prosepektif
adalah 3 bets berurutan tanpa ada perubahan pada komposisi,
tahapan proses produksi, dan mesin yang digunakan
2. Concurrent Validation
Untuk produk yang telah berjalan proses produksinya dan telah
di pasarkan tetapi belum dilakukan validasi prospektif terlebih
dahulu. Validasi Konkuren juga dilakukan untuk proses produksi
yang telah mengalami perubahan atau modifikasi, misalnya
terjadi perubahan komposisi, berubahan mesin yang digunakan
pada proses produksi, perubahan ukuran bets dsb.
3. Retrospective Validation
Untuk produk yang proses produksinya sudah tidak berjalan
tetapi produk tersebut masih beredar dipasaran, sehingga
pengambilan data pada proses produksi secara langsung tidak
dapat dilakukan.
d. Urut-urutan Pelaksanaan Validasi Proses
Produksi
Pemilihan proses produksi yang di-validasi
Pembuatan Protokol Validasi dan Penentuan
Kriteria (Batas) Penerimaan
Pembuatan lembar kerja (worksheet) validasi
Pelaksanaan validasi
Pengujian sampel
Membuat Kesimpulan
Pembuatan Laporan Validasi
Tujuan :
Untuk memberikan bukti tertulis dan terdokumentasi bahwa :
◦ Proses pengemasan yang dilakukan telah sesuai dengan
Prosedur Tetap Proses Pengemasan yang telah ditentukan
serta memberikan hasil yang sesuai dengan persyaratan
(rekonsiliasi) yang telah ditentukan secara terus menerus
(reliable and reproducible)
◦ Operator/pelaksana yang melakukan proses pengemasan
kompeten serta mengikuti prosedur pengemasan dan
peralatan pengemasan yang telah ditentukan
◦ Proses pengemasan yang dilakukan, tidak terjadi peristiwa
mix – up (campur baur) antar product maupun antar batch.
Mengapa harus dilakukan validasi pengemasan
Sebagian besar kesalahan ada di bagian proses pengemasan
Tuntutan c-GMP