Muhammadiyah
Tidak terjadi salah faham terhadap gerakan
Muhammadiyah
Mendukung gerakan Muhammadiyah
Bersama Muhammadiyah mewujudkan tujuan
Muhammadiyah
ASPEK KAJIAN
MUHAMMADIYAH
Tokoh:
Muhammad bin Abdul Wahab.
Syah Waliyullah Delhi (meninggal tahun 1762)
MODEL PEMBAHARUAN
pembaharuan dalam Islam/modernisme Islam:
Kembali kepada sumber dasar ajaran Islam yang sebenarnya, yaitu al-
Quran dan al-Hadits;
Pintu ijtihad tetap terbuka, untuk memahami sumber ajaran Islam (al-
Quran dan al-Hadits) yang disesuaikan dengan perkembangan dan
kebutuhan zaman (interpretasi baru);
Akal (rasio) adalah alat untuk melakukan ijtihad. Menggunakan rasio
(akal) dan penalaran menjadi sangat penting dan memiliki posisi yang
sangat tinggi;
Hukum alam tidak bertentangan dengan Islam yang sebenarnya. Oleh
karena itu ilmu pengetahuan modern yang berdasarkan hukum alam, dan
Islam yang sebenarnya berdasarkan wahyu adalah dua hal yang tidak
bertentangan. Ilmu pengetahuan modern, idealnya sesuai dengan islam.
untuk mencapai kemajuan seperti yang diraih di masa lampau (yang
sekarang telah hilang dan dimiliki Barat), ummat Islam harus kembali
dan mempelajari serta menguasai ilmu pengetahuan;
Percaya kepada kebebasan berkehendak dan bertindak (free-will and
free-act) seperti faham Qadariyah (Harun Nasution, 1975 : 66)
Tokoh:
Jamaludin al Afghani
Muhammad Abduh
Rasyid Ridlo
MODEL PEMBAHARUAN
Westernisasi :
Islam mundur dan Barat maju, maka untuk
kemajuan Islam harus belajar dan berkerja sama
dengan Barat
Kekuatan Barat krn Ilmu dan teknologi maka Islam
harus menguasai ilmu dan teknologi dan mengambil
aspek kemajuan dan ketinggian yang ada di Barat
Tokoh:
Sir Ahmad Khan (1817-1989) di India
MODEL PEMBAHARUAN
Sekularisasi :
Islam adalah agama rasional dan sangat diperlukan
dalam kehidupan manusia. Tetapi agama rasional
itu telah dirusak oleh para ulama.
ulama adalah orang atau komunitas yang
menguasai syariat dan ajaran Islam serta
menentukan masalah social, ekonomi, hokum,
politik, dan pendidikan.
Negara harus dipisahkan dari agama.
Tokoh:
Mustafa Kemal Attaturk (1881-1938).
TEMPAT & WAKTU KELAHIRAN
Muhammadiyah didirikan pada 8 Dzulhijjah 1330 H
atau 18 November 1912 M, di Yogyakarta oleh KH
Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis
Dimaksudkan dengan nama Muhammadiyah yang
berarti pengikut Muhammad SAW, menurut H.
Djarnawi Hadikusuma adalah ”Dengan nama itu dia
bermaksud untuk menjelaskan bahwa pendukung
organisasi itu ialah umat Muhammad, dan asasnya
adalah ajaran Nabi Muhammad saw, yaitu Islam. Dan
tujuannya ialah memahami dan melaksanakan agama
Islam sebagai yang memang ajaran yang serta
dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw, agar supaya
dapat menjalani kehidupan dunia sepanjang kemauan
agama Islam. Dengan demikian ajaran Islam yang suci
dan benar itu dapat memberi nafas bagi kemajuan umat
Islam dan bangsa Indonesia pada umumnya.”
FAKTOR – FAKTOR YANG MELATAR BELAKANGI
DIDIRIKAN MUH.
OBYEKTIF:
SUBYEKTIF: KH
REALITAS
A. DAHLAN
KEINDONESIAAN
INTERNAL
EKSTERNAL UMAT ISLAM:
UMAT ISLAM: • Sinkretis
FAHAM AGAMA • Politik asosiasi animistik
(akulturasi) (priyayi dan
Pemerintahan keraton)
Penjajah • Tradisionalis
• Ulama Tanah Air Belanda. taklid (kyai &
• Ulama Mekkah • Kristenisasi oleh Pesantren)
(gerakan wahabi/ misi zending • Miskin, bodoh,
Muwahhidun) yang dibawa tertinggal,
• Tajdid Muhammad belanda rendah diri, jauh
Abduh/Rasyid Ridla dari agama
GERAKAN PEMBARUAN
TOKOH-TOKOH PEMBAHARU
ISLAM DI INDONESIA Ibnu Taimiyah
GELOMBANG PEMBAHARUAN
ISLAM :
Bukan
rusaknya
reaksi
faham
kondisi
tauhid
politik
Pembaharuan
Muhammad
bin Abdul
Wahhab
Kepercayaan
terhadap
kekuatan Gaib
Agama Islamcampur: Keyakinan thd ruh2 leluhur
animisme, hindu, budha dan dedemit serta waktu2
(sinkretisme) dan tempat2 keramat
ISLAM
JAWA
Kegiatan2 ritual yg
dipimpin oleh para kiyai,
termasuk praktek-praktek
SESAJI : tempat-tempat
ibadah sebelum Islam yang
khusus/keramatkekuatan
dapat dilihat dari adanya
pembakaran kemenyan
dalam upacara itu
DILUAR JAWA: SUMATERA