Anda di halaman 1dari 18

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR
2019-2020

KELOMPOK 3
Etiologi

Penyebab atresia bilier masih belum diketahui dengan pasti


sebagian ahli menytakan bahwa faktor genetic ikut
menghadiri, yang melanjutkan dengan keberadaan kelainan
kromosom trisomy 17,18 dan 21; juga adanya anomaly
organ pada 30% kauss atresia bilier. Namun sebagian besar
penulis mempertimbangkan itu atresia bilier merupakan oleh
proses inflamasi yang merusak duktus biler, bisa karena
infeksi atau iskemi.
Definisi Etiologi Manifestasi klinin

Pemeriksaan
Patofisiologis Penatalaksanaa
penunjang
Melindungi hati dari
Terapi medikamentosa
zat toksik

Terapi nutrisi
Terapi bedah
terapiyang
1. Kasus

Seorang anak laki-laki A , umur 2 bulan 4 hari, dirawat


di Rumah Sakit umum daerah bima dari tanggal 10
agustus 2019 s/d 15 agustus 2019, MR 601044, rujukan dari
RSUD Sondosia dengan keterangan suspek kolestasis.
Keluhan 1 bulan pasca kelahiran sedikit demi sedikit kulit
tampak berwarna kuning, tinja berwarna pucat, air kencing
berwarna gelap, demam, perut membesar dan selalu rewel.
Dari hasil pemeriksaan diketahui adanya hipertensi vena
porta, peningkatan kadar bilirubin dan hasil Rontgen
didapatkan adanya pembesaran hati..
Pengkajian dilakukan terhadap gejala atau tanda
atresia ductus hepaticus yang meliputi

identitsa Riwayat
Identitas Riwayat
penanggung penyakit
klien kesehtan
jawab sekarang

Riwayat Penyakit Riwayat Tumbuh Riwayat kesehatan


sebelumnya Kembang anak keluarga
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
2. PEMERIKSAAN
NoData Etiologi Masalah Keperawatan

1. DS: pasien menangis,Inflamasi yg progresiv Hypertermi

rewel kerusakan progresif pada

DO: duktus bilier ekstrahepatik

Suhu tubuh meningkat

(38°C) Mekanisme tubuh untuk

Takikardi (103x/menit) meningkatkan suhu tubuh

RR meningkatHypertermi

>24x/menit
2 DS : pasien terlihat sesak. cairan asam empedu

DO : balik ke hati

RR= 35x/menit

Penggunaan otot bantu pernapasan

Napas pendek

Peradangan sel
hati Hepatomegali (pembesaran
hepar) distensi
abdomen menekan diafragma
peningkatan Komplain
paru Kebutuhan oksigen
meningkat

Frekuensi napas meningkat


Pola napas tidak efektif
3. DS: Tidak mau makan,Obstruksi aliran dari hatiGangguan pemenuhan

rewel, mual/muntah. ke dalam usus Nutrisi kurang dari

Do:Berat badan turun(6 gangguan penyerapankebutuhan tubuh

kg menjadi 5,1 kg)lemak dan vitamin larut

,muntah, konjungtivalemak (A, D, E, dan K)

anemis.

Nutrisi kurang dari

kebutuhan
4. Ds:- cairan asam empedu balik

Do: ke hati

Anak tampak tidak nyaman

dengan posisi tidunya

Terdapat pruritus di daerah

pantat & punggung anak

Albumin 3,27 g/dL (N:3,8-5,4)

itching dan akumulasi dari


toksik tersebar ke dalam
darah dan kulit

Pruiritis (gatal) pd kulit


Kerusakan integritas kulit
5. Ds:- obstruksi aliran dari hati ke

Do: dalam usus

Feses cair, frekuensiBAB

meningkat (lebihdari 3 x

sehari), bunyi bising usus

meningkat.

lemak dan vitamin larut


lemak tidak dapat
diabsorbsi

Mal absorbsi usus Diare


Gangguan eliminasiBAB
6. DS : - Pembesaran hepar

DO : Penurunan

turgor kulit

Frekuensi nadi

meningkat >

100x/menit

Produksi keringat

meningkat

Input = 700 ml/hr

Output = 1000

ml/hr

Distensi
abdomen Perut
terasa penuh Mual
muntah

cairan banyak
Kekurangan volume cairan
7 DS: Orang tua seringKurang sumber informasi Ansietas

menanyakan keadaan

anaknya ansietas

DO:Orangtua tampak gelisah

dan bingung
1. Hypertermi berhubungan dengan inflamasi akibat kerusakan
progresif pada duktusbilier ekstrahepatik
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan distensi
abdomen
3. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan anoreksia dan gangguan
penyerapan lemak, ditandai dengan berat badan turun dan
konjungtiva anemis.
4. Gangguan eliminasi BAB (diare) berhubungan dengan mal
absorbs usus,ditandai dengan feses cair, frekuensi BAB
meningkat (lebih dari 3 xsehari), bunyi bising usus meningkat.
5. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan akumulasi garam
empedu dalam jaringan, ditandai dengan adanya pruritis.
6. Kekurangan volume cairan b.d dengan mual dan muntah
7. Ansietas berhubungan dengan minimnya informasi tentang
penyakit akibat kurang pengetahuan

7. intervensi Keperawatan
Hypertermi b.d inflamasi akibat kerusakan progresif pada
duktusbilier ekstrahepatik
Intervensi Rasional

Mandiri:

1. Berikan kompres air biasa pada aksila,Dapat membantu mengurangi demam.

kening, leher dan lipatan paha. Mengetahui kemungkinan adanya

2. Pantau suhu minimal setiap 2 jam kenaikan suhu secara mendadak

sekali, sesuai kebutuhan Membantu mengurangi panas di tubuh

3. Berikan pasien pakaian tipis Memberikan rasa nyaman dengan

4. Manipulasi lingkungan seperti mengurangi keadaan panas akibat

penggunaan AC/ kipas angin suhu pengaruh lingkungan

Kolaborasi: 1. Digunakan untuk mengurangi

1. Berikan obat anti piretik sesuai demam dengan aksi sentralnya

kebutuhan pada hipotalamus.

Anda mungkin juga menyukai