Anda di halaman 1dari 28

Bantencyber.

org
develop IT for the future

NETWORK
Module
Copyright © 2019
Perkenalan

HELLO!
I am Rifki Nugraha

“ there is no difficult things couldn’t be learned “


You can find me at rifki@bantencyber.org
2
DAFTAR ISI

1. NETWORK FUNDAMENTALS 3. SWITCH LAYER 3 CISCO

 OSI LAYER & TCP/IP  DESCRIBE ROUTING CONCEPT


 TOPOLOGI & NETWORK COMPONENT  CONFIG, VERIFY, & TROUBLESHOOT INTER-VLAN ROUTING
 KONSEP DASAR IP ADDRESS  COMPARE STATIC & DYNAMIC ROUTING
 SUBNETTING IP ADDRESS  DHCP ON LAYER 3
 NETWORK TOOLS

2. PENGENALAN SWITCH CISCO 4. INFRA SERVICE

 INSTALL PACKET TRACERT  HSRP


 JENIS-JENIS DEVICE CISCO  NAT
 CONFIGURATION DASAR SWITCH  NTP
 MODE-MODE PADA CLI CISCO  PORT SECURITY
 SWITCHING CONCEPT  NETWORK MONITORING
 CONFIG, VERIFY, & TROUBLESHOOT VLAN
 CONFIG, VERIFY, & TROUBLESHOOT VLAN-INTRASWITCH
 CONFIG, VERIFY, & TROUBLESHOOT STP
 CONFIG, VERIFY, & TROUBLESHOOT ETHERCHANNEL

3
1
NETWORK
FUNDAMENTALS
Let’s start with the first set of
slides!
4
OSI LAYER & TCP/IP

OSI (singkatan dari Open System Interconnection)


Model ini disebut juga dengan model OSI Layer 7, OSI
adalah sebuah model arsitektur jaringan yang di
kembangkan oleh badan International Organization for
Standardization (ISO) pada tahun 1977. Sebelum
munculnya model referensi OSI, sistem jaringan
komputer sangat tergantung kepada vendor pemasok
perangkat jaringan yang berbeda beda. Berikut adalah
model OSI LAYER.

5
OSI LAYER & TCP/IP

TCP/IP (singkatan dari Transmission Control


Protocol/Internet Protocol), yang merupakan
gabungan dari protokol TCP (Transmission Control
Protocol) dan IP (Internet Protocol) sebagai sekelompok
protokol yang mengatur komunikasi data dalam proses
tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain
di dalam jaringan internet yang akan memastikan
pengiriman data sampai ke alamat yang dituju.

6
OSI LAYER & TCP/IP

“OSI LAYER & TCP/IP


ADALAH STANDARD
GLOBAL KOMUNIKASI
DALAM NETWORKING.”

7
TOPOLOGI

Topologi jaringan adalah, hal yang menjelaskan


hubungan geometris antara unsur-unsur dasar
penyusun jaringan, yaitu node, link, dan
station.Topologi jaringan dapat dibagi menjadi 7
kategori utama. Setiap jenis topologi masing-masing
memiliki kelebihan dan kekurangan.

Pemilihan topologi jaringan didasarkan pada skala


jaringan, biaya, tujuan, dan penggunaan. Topologi-
topologi ini sering kita temui di kehidupan sehari-
hari, namun kita tak menyadarinya.

“ Topologi pertama yang digunakan adalah topologi bus.”

8
NW COMPONENT

Dalam dunia network kita pasti akan


di ketemukan dengan komponen-
komponen berikut :

PC (Personal Computer)
NIC (Network Interface Card)
Repeater.
Bridge.
Hub.
Switch.
Router.
Modem.
Fiber Cable.
UTP Cable.

9
Konsep Dasar IP Address

Pertama : IP address digunakan sebagai alamat logic (bukan fisik) sebuah komputer,
yang melekat di Network Interface Card (NIC).

Kemudian, alamat tersebutlah yang digunakan untuk mengirim packet baik dalam sebuah jaringan yang sama,
maupun berbeda jaringan, dan hal ini terjadi di network layer, yang menggunakan Internet Protocol.

Syarat pertama memahami IP address, kamu harus kenal beberapa term atau istilah yang nantinya akan sering kita
gunakan, diantaranya sebagai berikut:

Bit : bilangan biner, nilainya 1 (on) atau 0 (off). Jika masih belum paham bilangan biner, silakan belajar dulu.
Byte : sama dengan 8 bit.
Oktet : 1 oktet terdiri dari 8 bit, sama dengan byte, dan IP address terdiri dari 4 oktet.
Network address : alamat network (seperti alamat perumahan, maupun blok perumahan)
Host address : alamat host (seperti alamat aktual sebuah rumah di perumahan)
Broadcast address : sebuah alamat yang digunakan untuk mengirim pesan ke semua host.

10
Konsep Dasar IP Address

IP address kan terdiri dari 32 bit. Namun dalam penggunaannya, 32 bit ini dibagi menjadi 4 bagian, yang masing-masing bagiannya
adalah 8 bit.
Cara penulisannya ada 3:

1. Doted-decimal notation atau disingkat DDN, contoh: 192.168.10.69 — yang paling sering digunakan. .
2. Bit notation atau dengan binary, contoh: 11000000.10101000.00001010.01000101 — latihan dengan notasi ini saat belajar IP
address.
3. Hex notation atau dengan hexadecimal, contoh: C0.AB.A.45 — jarang digunakan, tapi ada beberapa program yang menuliskan IPv4
address dengan hexadecimal.

Alamat 192.168.10.55 disamping hanya


contoh saja.

11
Konsep Dasar IP Address

IP Address didesign menjadi beberapa kelas, tujuannya agar


lebih mudah disesuaikan dengan kebutuhan. Ada kelas IP
address yang menyediakan ruang untuk network yang banyak,
tapi ruang untuk hostnya sedikit.

Sebaliknya, ada juga kelas IP address yang ruang networknya


sedikit, tapi ruang untuk hostnya banyak.

Itulah konsep sederhana pengkelasan ip address, silakan diingat


baik-baik.

Kalau digambarkan, seperti ini kelas ip address yang dibagi


menjadi: Class A, Class B, Class C, Class D, dan Class E.

12
Konsep Dasar IP Address

Dibawah akan kita bahas struktur masing-masing kelas IP address diatas.


Sekarang coba kamu pahami sedikit mengenai peletakan network — host dengan nilai
bitnya.
Ini nantinya akan digunakan sebagai notasi subnet mask atau prefix length.

• Class A: Network – Host – Host – Host


Perhatikan nilai bit untuk networknya. Ada 8 bit kan? Maka kita bisa menyebutkan
class A ip address di /8.

• Class B: Network – Network – Host – Host


Bisa disebut dengan /16.

• Class C: Network – Network – Network – Host


Bisa disebut dengan /24.

Dari subnet mask, atau prefix length : kita bisa tahu Kelas A paling banyak alokasinya. Hingga 50% dari
keseluruhan ip address versi 4. Seperti ini jika digambarkan
seberapa lebar ukuran network address (juga) dari situ dengan diagram
kita bisa tahu berapa lebar ukuran host addressnya.
13
IP Version 4 & IP Version 6

IPV 4 IPV6
Contoh :
Panjang alamat 32 bit. Panjang alamat 128 bit.
Konfigurasi secara manual atau DHCP Bisa menggunakan address autoconfiguration IPv4 : 192.168.1.0

Dukungan terhadap IPsec Opsional Dukungan terhadap IPsec Dibutuhkan IPv6 :


Checksum termasuk pada Header Checksum tidak masuk dalam Header 21da:00d3:0000:2f3b:02aa:00ff:fe
Menggunakan ARP Request secara ARP Request diganti oleh Neighbor 28:9c5a
broadcast untuk menterjemahkan alamat Solitcitation secara multicast
IPv4 ke alamat link-layer
Untuk Mengelola grup pada subnet lokal IGMP telah digantikan fungsinya oleh
digunakan Internet Group Management Multicast Listener Discovery (MLD)
protocol (IGMP)
Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan ada Fragmentasi dilakukan hanya oleh pengirim
router, menurunkan kinerja router
Tidak mensyaratkan ukuran paket pada link- Paket Link Layer harus mendukung ukuran
layer dan harus bisa menyusun kembali paket paket 1280 byte dan harus bisa menyusun
berukuran 576 byte. kembali paket berukuran 1500 byte 14
IP ADDRESS

“Alamat IP adalah
deretan angka biner
antara 32 bit sampai 128
bit yang dipakai sebagai
alamat identifikasi untuk
tiap komputer host dalam
jaringan Internet.”

15
Subnetting adalah teknik memecah network (jaringan komputer) menjadi
SUBNETTING beberapa subnetwork yang lebih kecil. Subnetting hanya dapat dilakukan
pada IP Address kelas A, kelas B, dan Kelas C saja. Dan dengan teknik
subnetting, maka suatu network dapat menciptakan beberapa network
tambahan, tetapi hal itu bisa mengurangi jumlah maksimum host yang ada
dalam tiap network tersebut.

Ada beberapa alasan mengapa kita perlu melakukan Subnetting, yang


diantaranya adalah:

1. Untuk meng-efisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan guna


dapat memaksimalkan penggunaan IP Address tersebut.

2. Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan


dalam suatu jaringan komputer, karena pada dasarnya Router IP hanya dapat
mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda apabila
network tersebut memiliki IP Address yang unik.

3. Meningkatkan pengamanan dan mengurangi kongesti atau ketidakstabilan


akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.

Sedangkan untuk melakukan proses subnetting, maka kita perlu


melakukan beberapa proses yang diantara lain adalah :

- Menentukan jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnet mask


- Menentukan jumlah host per subnet
- Menentukan subnet yang valid
- Menentukan alamat broadcast untuk tiap subnet
- Menentukan host – host yang valid untuk tiap subnet

16
SUBNETTING

THE HARDEST NETWORKING TOPIC

Saat diagram disamping diambil, ada


1000 orang yang berpartisipasi di poll via
@belajarnetworking, dan sebanyak 388
orang menjawab bahwa subnetting
adalah materi yang paling sulit di CCNA
routing switching.

Perbedaannya sampai 39% dibanding


materi-materi CCNA yang lain.

17
SUBNETTING

Ambil range ip address kelas C, yang paling sedikit jumlah hostnya, maka network yang kita buat jadi seperti ini:

Gambar disamping hanya ilustrasi, sebab switch pada


umumnya tidak sampai 250-an port. Jadi sebenarnya ada
beberapa switch disitu. Tapi tetap saja, masalahnya… ada
sebuah broadcast domain di network tersebut!

Karena itu, network tersebut bisa kita pecah lagi menjadi


beberapa network.

18
SUBNETTING
Sekilas memang ketika melihat orang
mensubnet networknya, asal
saja. Namun sebenarnya, ada
Dari satu network dengan tahapannya. Secara garis besar ada
3, yaitu :
sebuah broadcast domain
yang lebar, kita pecah- 1. Ketahui jumlah network address
(network ID) yang dibutuhkan.
pecah menjadi (contoh) 4 (1 untuk LAN, 1 untuk WAN)
broadcast domain. 2. Jumlah ip address (Host ID)
yang dibutuhkan setiap subnet.
(1 untuk setiap TCP/IP host, 1
untuk setiap interface router /
switch)
3. Tentukan network keseluruhan,
Maka subnetting adalah subnet, dan range ip setiap
subnet. (subnet mask untuk
subdivided network, yaitu network keseluruhan, subnet id
(yang sebenarnya) unik untuk tiap segmen fisik,
adalah sebuah network, range ip address tiap subnet)

yang dibagi-bagi lagi


menjadi beberapa network.

19
SUBNETTING

Disarankan untuk network


LAN dan WAN berbeda kelas
IP, namun sama juga tidak
apa, asal… jaraknya atau
range IP nya tidak berdekatan
sehingga kalau ada
pengembangan kedepannya
tidak menjadi masalah.

20
SUBNETTING Dari subnet mask kita bisa mengetahui berapa lebar network
tersebut, berapa banyak host yang berada di network tersebut.

Sederhananya, subnet mask adalah banyaknya jumlah bit


yang bernilai 1 di porsi network.
2^1 = 2 2^9 = 512
Contoh subnet mask 255.255.255.0 (kelas C) berarti ada 24
network bit yang bernilai 1 (on), di oktet pertama, kedua dan
2^2 = 4 2^10 = 1,024 ketiga. Sedangkan 8 bit sisanya, di oktet keempat, bernilai 0
(off), untuk host address.

2^3 = 8 2^11 = 2,048 Jika kita konversikan menjadi bilangan biner, jadinya seperti
ini: 11111111.11111111.11111111.00000000. Silakan
dihitung berapa jumlah bit yang bernilai 1 atau “on”. Ada 24,
2^4 = 16 2^12 = 4,096 ya kan? Maka ini juga disebut dengan /24 (notasi cidr)

Di awal belajar subnetting, kamu perlu membiasakan


2^5 = 32 2^13 = 8,192 mengkonversi subnet mask menjadi bilangan biner, lalu hitung
nilai bitnya dengan metode perpangkatan. So, kamu harus
2^6 = 64 2^14 = 16,384 mengingat nilai perpangkatan 2. Ini akan kamu butuhkan terus
menerus untuk mengetahui porsi network dan porsi host dari
sebuah alamat IP.
2^7 = 128 2^15 = 32,768

2^8 = 256 ..dst


21
SUBNETTING

Tabel tersebut kita sebut juga dengan “Classless


IPv4 Address Allocation”. Ingat yang sudah saya
jelaskan diatas, CIDR tidak lagi mengikuti kaidah
classfull address.

Tapi, ada ketentuannya. Berikut ketentuan


penggunaan CIDR.

• /8 sampai dengan /15 hanya bisa digunakan oleh


kelas A

• /16 sampai dengan /23 hanya bisa digunakan


oleh kelas A dan kelas B

• /24 sampai /30 bisa digunakan oleh kelas A,


kelas B, dan kelas C

22
SUBNETTING

EXAMPLE
QUESTION

23
SUBNETTING

“Menghitung subnetting
adalah kemampuan
dalam menentukan kelas
IP dan subnet mask yang
dibutuhkan.”

24
NETWORK TOOLS

25
QUESTION

Any Question?

26
BANTENCYBER.ORG

THANKS!
27
SlidesCarnival icons are editable shapes.

This means that you can:


● Resize them without losing quality.
● Change line color, width and style.

Isn’t that nice? :)

Examples:

28

Anda mungkin juga menyukai