Anda di halaman 1dari 17

Kebijakan Fiskal

Dr. Hastarini Dwi Atmanti


Kebijakan Fiskal
• Kebijakan yang dilaksanakan oleh
pemerintah dengan cara “memanipulasi”
anggaran pendapatan dan belanja negara,
artinya pemerintah dapat meningkatkan
atau menurunkan pendapatan negara atau
belanja negara dengan tujuan untuk
mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat
pendapatan nasional
• Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah
dalam bidang anggaran dan belanja negara
yang bertujuan untuk mempengaruhi jalannya
perekonomian
• Kebijakan fiskal bukan semata-mata kebijakan
dibidang perpajakan, akan tetapi menyangkut
bagaimana mengelola pemasukan dan
pengeluaran negara untuk mempengaruhi
perekonomian.
Jenis Kebijakan fiskal
• kebijakan fiskal deskresioner (menyangkut
kebijakan anggaran belanja –surplus atau
defisit) dan kebijakan fiskal Penstabil
Otomatik berupa pajak, asuransi
pengangguran dan kebijakan harga
minimum)
Fungsi Kebijakan Fiskal
– Fungsi alokasi
– Fungsi distribusi
– Fungsi stabilisasi
Tujuan Kebijakan Fiskal
• Mencapai stabilitas perekonomian
• Memacu dan mendorong terjadinya
pertumbuhan ekonomi
• Memperluas dan menciptakan lapangan kerja
• Menciptakan terwujudnya keadilan sosial bagi
masyarakat
• Mewujudkan pendistribusian dan pemerataan
pendapatan.
• Mencegah pengangguran dan menstabilkan
harga
• Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk
mempengaruhi jalannya perekonomian
• Hal ini dilakukan dengan jalan memperbesar
dan memperkecil:
 pengeluaran komsumsi pemerintah (G),
 jumlah transfer pemerntah (Tr), dan
 jumlah pajak (Tx) yang diterima pemerintah
 Sehingga dapat mempengaruhi tingkat
pendapatan nasional (Y) dan tingkat
kesempatan kerja (N)
Macam Kebijakan Fiskal
• Pembiayaan Fungsional
• Pengelolaan anggaran
• Stabilisasi anggaran otomatis
• Anggaran belanja seimbang (kebijakan
anggaran belanja defisit untuk mengatasi
depresi dan pengangguran. Bila terjadi
inflasi maka kebijakan anggaran surplus
dilakukan)
Permasalahan umum dalam
kegiatan ekonomi adalah inflasi
• Inflasi adalah jumlah uang beredar dimasyarakat yang
besar dibandingkan jumlah barang dan jasa akan
menyebabkan kenaikan harga-harga barang
• Cara-cara dalam menghadapi inflasi melalui kebijakan
fiskal antara lain;
 BI sebagai bank sentral yang memiliki otoritas keuangan
akan berusaha mengurangi jumlah uang yang beredar di
masyarakat
 Mengupayakan peningkatan produksi
Keputusan Mengatasi Inflasi
melalui Kebijakan Fiskal
• Mengurangi anggaran pengeluaran pemerintah dengan
mengoptimalkan pos-pos vital
• Meningkatkan perolehan pajak melalui upaya
peningkatan kesadaran pajak masyarakat serta
pengenaan tarif pajak yang tinggi untuk beberapa
komponen pajak yang dianggap perlu
• Melakukan pinjaman pemerintah guna menutup
kekurangan yang ada. Tetapi sifat dari pinjaman yang
dilakukan pemerintah hanyalah sebagai pelengkap
dalam proses pembangunan
Macam-macam Kebijakan Fiskal
• Berdasarkan Segi Teorinya
• Bedasarkan Jumlah Penerimaan dan
Pengeluaran
Macam-macam Kebijakan Fiskal
Berdasarkan Segi Teorinya
1. Pembiayaan Fungsional (Functional Finance) :
Pembiayaan fungsional adalah kebijakan yang
mengatur dan mempertimbangkan pengeluaran
pemerintah dari berbagai akibat tak langsung pada
pendapatan nasional dan bertujuan dalam peningkatan
kesempatan kerja
2. Pengelolaan Anggaran (The Managed Budget
Approach) : Pengelolaan anggaran adalah mengatur
pengeluaran pemerintah, hutang dan perpajakan dalam
mencapai ekonomi yang stabil
3. Stabilisasi Anggaran Otomatis (The
Stabilizing budget) : Stabilisasi
anggaran adalah kebijakan yang
mengatur segala pengeluaran pemerintah
dengan pertimbangan manfaat dan
besarnya biaya dari berbagai
pengeluaran dan program-program
pemerintah. tujuannya adalah
penghematan anggaran pemerintah
Macam-macam Kebijakan Fiskal
Bedasarkan Jumlah Penerimaan dan
Pengeluaran
1. Kebijakan Anggaran Seimbang : kebijakan anggaran
seimbang adalah kebijakan yang menyusun jumlah
penerimaan dan pengeluaran sama besar, jadi
penerimaan yang diterima pemerintah harus sama
dengan pengelurannya dan begitupun sebaliknya.
Keuntungan kebijakan ini adalah tidak perlu adanya
lagi pinjaman baik dari dalam negeri dan luar negeri,
sedangkan kerugiannya adalah jika perekonomian
negara dalam keadaan kurang baik akan
mengakibatkan ekonomi semakin memburuk
2. Kebijakan Anggaran Surplus :
kebijakan anggaran surplus adalah
kebijakan yang disusun dengan
pendapatan/penerimaan harus lebih
besar dari pada pengeluaran atau
pengeluaran dengan sedikit tetapi
pendapatan/penerimaan banyak. ini
digunakan untuk mencegah inflasi
3. Kebijakan Anggaran Defisit :
kebijakan anggaran defisit adalah kebijakan
yang disusun dengan cara pengeluaran lebih
besar dari pada penerimaan/pendapatan.
Ini berupakan kebalikan dari kebijakan
anggaran surplus.
Kebijakan anggaran defisit dilakukan untuk
mengurangi depresi dan kelesungan dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi tetapi
menyebabkan kekurangan anggaran.
4. Kebijakan Anggaran Dinamis :
kebijakan anggaran dinamis adalah
kebijakan yang disusun dengan
cara jumlah pengeluaran dan
penerimaan sama besar dan lama
kelamaan jumlahnya makin bertambah.
Kebijakan ini dilakukan untuk mengatasi
kebutuhan yang terus bertambah
sehingga dibutuhkan jumlah yang besar

Anda mungkin juga menyukai