Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Disusun oleh :
Kelompok 1
Ahmad Novaldy Setiawan 1610313110002
Ahmad Zaky 1610313110003
Aldo Justinus Parlan 1610313110005
Dandi 1610313110011
This text can be replaced with your own text.
Adita Yumanda 1610313120001
Ainour Hidayah 1610313120004
Alisa 1610313120006
Almaida Nur Mahfuzah 1610313120007
Ana 1610313120008
Anisa 1610313120009
Debry Noprianty 1610313120012
PEMBAHASAN :
01 STRUKTUR AFILIASI
Pada pengendalian tidak langsung, masalah utama yang dihadapi adalah penentuan pendapatan dan ekuitas dari pe
rusahaan afiliasi yang disesuaikan dengan dasar ekuitas. Sehingga prosedur konsolidasi yang digunakanakan sama, baik untuk ke
pemilikan langsung maupun kepemilikan tidak langsung. Akan tetapi, mekanisme dalam proses konsolidasi yang akan dilakukan
mungkin menjadi lebih rumit karena terdapat beberapa perhitungan tambahan yang diperlukan untuk mengkonsolidasikan operasi
dari beberapa perusahaan.
Diasumsikan PT Pancasakti membeli 80 % saham PT Sinar pada tanggal 1 Januari 19X1 dan PT Sinar membeli 70
% saham PT Tabir pada 1 Januari 19X2. Baik investasi PT Pancasakti pada PT Sinar, maupun investasi PT Sinar pada PT Tabir, d
ilakukan pada nilai buku. Neraca saldo untuk ketiga perusahaan pada 1 Januari 19X2, setelah PT Sinar membeli 70 % saham PT
Tabir adalah sebagai berikut:
Penghasilan terpisah (di luar penghasilan dari investasi) dan dividen dari ket
iga perusahaan itu untuk tahun 19X2 adalah sebagai berikut:
Dalam akuntansi untuk penghasilan investasi tahun 19X2 dengan dasar ekuitas, PT Sinar lebih dahulu
harus menentukan penghasilan investasinya dari PT Tabir, sebelum kemudian PT Pancasakti menentukan
penghasilan investasinya dari PT Sinar. PT Sinar mencatat perubahan investasinya pada PT Tabir pada tahun 19X2
dengan jurnal berikut:
BUKU PT SINAR
Kas Rp14.000.000
Investasi pada PT Tabir Rp14.000.000
Laba bersih PT Sinar untuk tahun 19X2 adalah Rp78.000.000 (penghasilan Rp. 50.000.000 ditambah
pendapatan dari PT Tabir Rp28.000.000), dan saldo akun investasi pada PT Tabir pada 31 Desember 19X2 adalah
Rp119.000.000 (saldo awal Rp105.000.000 ditambah dengan bagian penghasilan Rp28,000,000, dikurangi dividen
Rp14.000.000).
Sedangkan jurnal yang dibua oleh PT Pancasakti untuk mencatat perubahan investasinya pada PT Sinar untuk 19X2
sebagai berikut:
BUKU PANCASAKTI
Kas Rp24.000.000
Investasi pada PT Sinar Rp24.000.000
Untuk mencatat dividen yang diterima dari PT Sinar (Rp30.000.000 x 80 %)
Laba bersih PT Pancasakti untuk tahun 19X2 adalah Rp162.000.000 (penghasilan Rp100.000.000 ditambah
penghasilan dari PT Sinar Rp62.400.000), dan saldo akun investasi pada PT Sinar pada 31 Desember 19X2 adalah
Rp238.400.000 (saldo awal Rp200.000.000 ditambah penghasilan Rp62.400.000 dikurangi dividen Rp24.000.000). Laba
bersih konsolidasi PT Pancasakti dan perusahaan anak untuk tahun 19X2 adalah Rp162.400.000, sama dengan laba bersih
PT Pancasakti yang dihitung dengan dasar ekuitas
KEPEMILIKAN TIDAK LANGSUNG-STRUKTUR AFILIASI TERKAIT
PT Putrajaya memiliki 70% kepemilikan pada PT Solihin Data yang relevan untuk inverasi PT Purajaya dan PT Solihin di
dan 60% ke pemilikan pada PT Tanumiharja. Selain itu, PT berikan dibawah ini:
Solihin mempunyai 20% kepemilikan pada PT Tanumiharja. Investasi PT Putra Investasi PT Putra Investasi PT Solih
Struktur afiliasi PT Putrajaya dan perusahaan anak diperagakan jaya pada PT Soli jaya pada PT Tan in pada PT Tanu
dalam diagram berikut: hin (70%) Diperol umiharja (60%) D miharja (20%) Di
eh 1 Januari 19X3 iperoleh 1 Januari peroleh 1 Januari
19X4 19X1
PT Putrajaya Biaya Perolehan Rp178.000.000 Rp100.000.000 Rp20.000.000
Dikurangi Nilai buku p
70 60 erolehan
(168.000.000) (90.000.000) (20.000.000)
% % Goodwill Rp 10.000.000 Rp 10.000.000 -
Saldo investasi, 31 Dese
mber 19X5:
PT Solihin PT Tanumiharja Biaya perolehan Rp 178.000.000 Rp100.000.000 Rp 20.000.000
20
% Ditambah: Pembagian l
aba investasi sebelum t
ahun 19X6 dikurangi d 7.000.000 18.000.0000 16.000.000
ividen
Dikurangi: Amortisasi
goodwill 10% per-tahu -
(1.000.000) (2.000.000)
n
Saldo,31 Desember 19X
Rp184.000.000 Rp116.000.000 Rp36.000.000
5
Selama tahun 19X6, PT Putrajaya. FT Solihin, dan PT Tanumtharia laba dari hasil operasinya sebesar Rp70.000.000.
Rp35.000.000. dan Rp20.000.000 dan mengumumkan pembagian dividen masing-masing Rp40.000.000, Rp20.000.000. dan p10.000.000
Laba PT Putrajaya sebesar Rp70 000.000 termasuk keuntungan belum direalisasi sebesar Rp 10.000.000 berasal dari penjualan tanah
kepada PT Solihin selama tahan 19x6. Laba PT Solihin Rp35.000.000 termasuk laba belum direalisasi sebesar Rp5.000 000 dari hasil
penjualan persediaan Rp15.000.000 kepada PT Putrajaya selama tahun 19X6 dan masih tercantum dalam persedian PT Putrajaya 31
Desember 19x6. Dafrar untuk perhitungan laba bersih konsolidasi dan laba hak minoritas untuk afiliasi PT Putrajaya, PT Solihin, dan PT
Tanumiharja ditunjukkan dalam Peraga 4.
PT Putrajaya PT Solihin PT Tanumiharja
Apabila perusahaan afiliasi saling memiliki kepemilikan satu sama lain, maka timbullah mutual holding. Saham perusaha
an induk yang dimiliki oleh perusahaan anak, dari sudut pandang konsolidasi tidak termasuk saham yang beredar dan tidak boleh dilapor
kan sebagai saham yang beredar dalam neraca konsolidasi. Sebagai contoh, apabila PT Palapa memiliki 90% kepemilikan dalam PT San
gkuriang dan PT Sangkuriang sebaliknya memiliki 10% kepemilikan dalam PT Palapa, maka 10% kepemilikan yang dipunyai PT Sangk
uriang tidak dihitung sebagai saham yang beredar untuk kepentingan konsolidasi. Begitu pula perlakuan untuk 90% kepemilikan yang di
miliki oleh PT Palapa dalam PT Sangkuriang. Praktik konsolidasi mengharuskan dikeluarkannya kepemilikan sebesar 10% dan 90% ters
ebut dari laporan keuangan konsolidasi. Pertanyaannya bukan apakah 10% kepemilikan dalam PT Palapa harus dikeluarkan, melainkan
bagaimana mengeliminasikannya dalam proses konsolidasi. Metode eliminasinya tergantung pada metode akuntansi yang digunakan dal
am investasi.
25
Dua metode akuntansi 30
%untuk perusahaan induk yang sahamnya
% 15 35
% anak dapat digunakan, yaitu
dimiliki oleh perusahaan % pendekatan saham
dibeli kembali (treasury stock approach) dan pendekatan konvensional (conventional approach).
1. Pendekatan saham dibeli kembali, saham perusahaan induk yang dimiliki oleh perusahaan anak dianggap sebagai saham dibeli ke
mbali entitas konsolidasi. Oleh karena itu, akun investasi dalam buku perusahaan anak tetap menggunakan dasar biaya perolehan dan
dikurangkan dari ekuitas pemegang saham dalam neraca konsolidasi.
2. Pendekatan konvensional, menggunakan dasar ekuitas untuk menghitung investasi perusahaan anak dalam saham perusahaan indu
k dan mengeliminasi akun investasi perusahaan anak pada perusahaan induk dengan cara biasa. Meskipun kedua pendekatan tersebut
daat diterima, tetapi tidak menghasilkan laporan keuangan konsolidasi yang sama. Biasanya laba ditahan konsolidasi dan jumlah hak
minoritas berbeda dengan dua metode tersebut.
SAHAM PERUSAHAAN ANAK YANG DIMILIKI SECARA TIMBAL BALIK
Saham perusahaan induk yang dimiliki dalam s 1. PT. Putera membeli 80% kepemilikan pada
truktur afiliasi bukanlah saham yang beredar da PT. Satria tanggal 2 januari 19X5 sebesar
n tidak boleh dilaporkan sebagai saham-saham Rp. 260.000.000 ketika modal saham PT. S
yang beredar bik dalam laporan keuangan perus PT PUTERA atria Rp.200.000.000 dan laba ditahan Rp.
ahaan induk yang menggunakan metode akunta 100.000.000 (goodwill Rp.2.000.000)
nsi ekuitas maupun dalam laporan keuangan ko 2. PT. Satria membeli 70% kepemilikan pada
nsolidasi. Terdapat dua pendekatan umum yang 80%
PT. Uka tanggal 3 januari 19X6 sebesar Rp
digunakan untuk mengeliminasi pengaruh kepe .115.000.000 ketika modal PT. Uka terdiri
milikan timbal balik saham perusahaan induk. PT SATRIA dari modal saham Rp.100.000.000 dan lab
1. Pendekatan saham dibeli kembali a ditahan Rp.50.000.000 (goodwill Rp.1.00
2. Pendekatan konvensional. 0.000)
70% 10% 3. PT. Uka memperoleh 10% kepemilikan pa
Contohnya : PT. Putera memiliki 80% kepemil da PT. Satria dengan harga Rp.40.000.000
ikan langsung pada PT. Satria yang mempunyai pada 31 desember 19X6 ketika modal saha
70% kepemilikan pada PT. Uka dan PT. Uka m PT UKA
m PT. Satria Rp.200.000.000 dan laba dita
emiliki kepemilikan 10% pada PT. Satria. Mak hannya sebesar Rp.200.000.000 (tidak ada
a terdapat 10% hak minoritas pada PT. Satria d goodwill)
am 30% hak minoritas pada PT. Uka
1. Akuntansi Sebelum Hubungan Kepemilikan Timbal Balik
Diasumsukan bahwa aktiva bersih yang tercatat dalam hasil investasi adalah sama dengn nilai wajar pada saat pembelian dan jika
terdapat kelebihan biaya investasi atas aktiva bersih yang diperoleh akan dialokasikan sebagai goodwill yang diamortisasi selama 10 tahun.
Neraca saldo setelah penutupan PT. Putera, PT. Satria dan PT. Uka tanggal 31 desember 19X6 adalah sebagai berikut:
Total laba masing-masing dari ketiga perusahaan tersebut dialokasikan dengan pendekatan konvensional. Penyesuaian untuk amortisasi
goodwill diperlukan karena amortisasi goodwill tidak diperhitungkan dalam menentukan laba dari operasiterpisah tetapi harus dimasukkan
dalam perhitungan penentuan laba investasi dengan besar ekuitas.
a. Perhitungan Alokasi Laba adalah sebagai berikut:
P= laba PT. Putera + 0,8S – amortisasi goodwill
S= laba PT. Satria + 0,7U – amortisasi goodwill
U= laba PT. Uka + 0,1S – amortisasi goodwill
P= Rp112.000.000 + 0,8S – Rp2.000.000
S= Rp51.000.000 + 0,7U – Rp1.000.000
U= Rp40.000.000 + 0,1S
b. Perhitungan S (dibulatkan Rp1.000)
S = Rp51.000.000+0,7(Rp40.000.000+0,1S)-Rp1.
c. Total pendapatan perusahaan afiliasi dialokasikan pada:
000.000=Rp78.000+0,07S
Laba bersih konsolidasi Rp177.097.000
0,93S = Rp78.000.000
S = Rp83.871.000 hak minoritas pada PT. Satria 8.387.000
U = Rp40.000.000+0,1(83.871.000)
hak minoritas pada PT. Uka 14.516.000
U = Rp48.387.000
P = Rp112.000.000+0,8(83.871.000)- Rp2.000.000 Total pendapatan terpisah dikurangi amortisasi Rp200.000.000
P = Rp177.097.000 goodwill
d. Perhitungan saldo Investasi, ikhtisar saldo investasi pada neraca 31 desember 19x7 sebagai berikut :
PT. Putera PT. Satria PT. Uka
(metode ekuitas) (metode ekuitas) (metode biaya perolehan)
Saldo investasi 31 Desember 19X6
Rp336.000.000 Rp135.000.000 Rp40.000.000
pendapatan investasi:
PT Putera 65.097.000 -
PT Satria 32.870.000 -
Penerimaan dividen : - -
PT Putera (24.000.000) -
PT Satria - (14.000.000)
Rp377.097.000 Rp153.871.000 Rp40.000.000
3. Kertas Kerja Konsolidasi – Metode ekuitas
Laporan keungan PT. Putera , PT. Satria dan PT. Uka masing masing disajikan pada tiga kolom pertama kertas kerja konsolidasi.
Ayat jurnal kertas kerja a,b dan c pada kertas kerja konsolidasi mengeliminasi pendapatan investasi dan saldo dividen antarperus
ahaan, dan menyesuaikan akun investasi pada neraca awal periode. Ayat jurnal kertas kerja d mengeliminasi resiptokal saldo eku
itas dan saldo investasi untuk PT. Uka, mencatat goodwill yang belum diamortisasi Rp.9.000.000 awal periode dari investasi PT.
Satria pada PT. Uka, dan memasukkan hak minoritas awl Rp.54.000.000 (perhitungan Rp.180.000.000 x 30%) pada PT. Uka. Ay
at jurnal e mengeliminasi resiptokal saldo ekuitas dan saldo investasi untuk PT. Satria (PT. Putera 80% dan PT. Uka 10%), menc
atat goodwill yang belum diamortisasi awal periode dari investasi PT. Putera pada PT. Satria Rp.16.000.000 dan memasukan hak
minoritas pada PT. Satria Rp.40.000.000 (perhitungan Rp.400.000.000 x 10%). Meskipun terdapat dua investasi pada buku PT.
Satria dan dua ayat jurnal pemyesuaian harus dibuat, lebih baik membuat satu ayat jurnal untuk masing-msing perusahaan, dala
m hal ini PT. Satria, dibandingkan untuk tiap-tiap investasi. Ayat jurnal kertas kerja terakhir mencatat amortisasi goodwill untuk
tahun berjalan.
SESI DISKUSI
TERIMAKASIH
Sumber : Floyd A. Beams & Amir A.J.2000.Akuntansi Keuangan Lanjutan di Indonesia buku 1 Edisi
Bahasa Indonesia.Jakarta : Salemba Empat