RESIDEN PEMBIMBING:
dr. Asrul Abdul Azis
DOSEN PEMBIMBING:
dr. Jamaluddin, Sp.P
Nama : Tn.A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tgl. Lahir : 31 Desember 1954 (65 tahun)
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Alamat : Jalan Lingkungan Tadang Palie
Rumah Sakit : Balai Paru, Kamar Azalea
RM : 083270
Tanggal Masuk : 29 September 2019
SUBJEKTIF
Sesak napas dialami sejak 6 bulan yang lalu dan memberat 3 hari terakhir. Sesak
dirasakan memberat dari waktu ke waktu, sesak dipengaruhi oleh aktivitas, sesak tidak
dipengaruhi oleh cuaca. Batuk muncul bersamaan dengan sesak. Awalnya dahak
berwarna putih, namun belakangan dahak berwarna kuning kehijauan, darah tidak ada.
Napas tidak berbau. Nyeri dada tidak ada. Keringat malam tidak ada, riwayat demam
ada, mual tidak ada, muntah tidak ada. Terdapat penurunan nafsu makan dan
penurunan berat badan 5 kg dalam 6 bulan terakhir. Riwayat merokok 2 bungkus per
hari sejak usia 25 tahun dan sudah berhenti merokok sejak 6 bulan yang lalu. Riwayat
pekerjaan pengelola rumah makan. Pasien tidak pernah dirawat di rumah sakit
sebelumnya dengan keluhan penyakit paru.
Riwayat Kebiasaan
Riwayat merokok 2 bungkus per hari sejak usia 25 tahun (Indeks Brikman = 1280 : Perokok berat)
Riwayat Keluarga
Tidak ada riwayat keluarga yang menderita TB atau asma
STATUS GIZI
TB 166 cm
BB 61 kg
IMT 22,1 kg/m2 (Gizi Baik)
- TB paru aktif
- Cor : Bentuk, ukuran, letak baik
- Sinus dan diagfragma baik
- Tulang-tulang tampak intak
Kesimpulan :
- TB Paru aktif
NORMAL PPOK
Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) eksaserbasi berat pada PPOK Group D
Hipertensi Grade II JNC VII
• Oksigen 4 liter/menit
• Infus NaCl 0,9% 20 tetes/menit
• N – ace 200 mg 1 tab/8 jam/oral
• Nebulasi combivent 1 respules/8 jam/inhalasi
• Pulmicort 1 respules/12 jam/inhalasi
• Azitromicin 500 mg/24 jam/oral
• Amlodipin 10 mg/24 jam/oral
30/09/2019 02/10/2019
Sesak napas ada, terus menerus, batuk Sesak napas ada, hilang timbul, batuk
ada, demam tidak ada, mual ada, ada, demam tidak ada, mual ada,
muntah tidak ada. muntah tidak ada
FOTO THORAX:
Kesan TB Paru Aktif
S : Sesak 3 hari, demam (-), batuk berlendir sejak 6 bulan yang lalu, lendir Oksigen 2-4 liter/menit
29/09/2019 (IGD) berwarna kuning, darah (-). Riwayat OAT (-), riwayat hipertensi (+), riwayat Infus Ringer Lactat 7 tetes/menit
merokok (+)
O:
Nebulasi combivent 1 respules/8
TD : 140/100mmHg jam/inhalasi
N : 92x/mnt N – ace 200 mg 1 tab/8 jam/oral
P : 28x/mnt Amlodipin 10 mg/24 jam/oral
S : 36,5 C
SpO2 : 82% tanpa modalitas
Thorax :
Inspeksi : Barrel chest, simetris kiri dan kanan saat statis dan dinamis
Palpasi : Nyeri tekan(-), Massa tumor (-), sela iga melebar
Perkusi :
Paru kiri : Sonor
Paru kanan : Sonor
Auskultasi :
Bunyi pernapasan : Bronchovesikuler kiri sama dengan kanan
Bunyi tambahan : Wheezing di kedua lapangan paru, tidak ada ronkhi
A:
Dyspneu et causa PPOK
Hipertensi grade II
P:
Cek darah rutin, LED, GDS, SGOT, SGPT
Cek sputum BTA
Foto thorax PA
FOLLOW-UP
Tanggal Perjalanan penyakit ( S,O,A,P) Planning
Usul:
1.Spirometri
2. Bronchodilator test
3. Kultur sputum
4. Test Kepekaan Antibiotik
ASSESTMENT 2
HIPERTENSI GRADE 2
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah penyakit paru yang dapat dicegah
dan diobati, ditandai oleh hambatan aliran udara yang tidak sepenuhnya
reversibel, bersifat progresif, dan berhubungan dengan respons inflamasi paru
terhadap partikel atau gas yang beracun/berbahaya.
• Asap rokok
• Polusi udara
• Genetik
• Usia dan Jenis kelamin
• Tumbuh kembang paru
• Sosial Ekonomi
INFLAMASI
MEKANISME MEKANISME
PERLINDUNGAN PERBAIKAN
KERUSAKANJARINGAN
PARU
PENYEMPITAN
SALURAN HIPERSEKRESI
NAPAS DAN MUKUS
FIBROSIS DESTRUKSI PARENKIM
DEPARTEMEN PULMONOLOGI DAN RESPIRASI Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan PPOK, PDPI, 2003
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
DEPARTEMEN PULMONOLOGI DAN RESPIRASI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
PATOFISIOLOGI
ASMA PPOK
DEPARTEMEN PULMONOLOGI DAN RESPIRASI Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan PPOK, PDPI, 2003
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
DIAGNOSIS
•Terdapat faktor predisposisi pada masa •Hipertropi otot bantu napas •Terdapat ronki dan atau mengi pada waktu
bayi/anak, bernapas biasa atau pada ekspirasi paksa
•Bila telah terjadi gagal jantung kanan
misalnya berat badan lahir endah (BBLR), terlihat denyut vena jugularis di leher dan
edema tungkai •Ekspirasi memanjang
infeksi saluran napas berulang, lingkungan
asap rokok dan polusi udara. Palpasi •Bunyi jantung terdengar jauh
•Batuk berulang dengan/tanpa dahak •Fremitus melemah, sela iga melebar
•Sesak dengan/tanpa bunyi mengi (wheezing)
DEPARTEMEN PULMONOLOGI DAN RESPIRASI Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan PPOK, PDPI, 2003
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN RUTIN
1. Faal paru
spirometri (FEV1, FEV1 prediksi, FVC, FEV1/FVC)
Penurunan FEV1 merupakan gejala khas PPOK (<80%).
uji bronkodilator
Untuk memastikan PPOK, bukan asma. dimana hasil dari pasien PPOK tidak mengalami
peningkatan FEV1 >20% dari sebelumnya.
2. Darah rutin
3. Radiologi : X-Ray thorax posisi PA dan Lateral
berguna untuk menyingkirkan penyakit paru lain. Pada PPOK dapat ditemukan
Hiperinflasi, Hiperlusen, Ruang Retrosternal melebar, Diafragma mendatar, Jantung
menggantung, Corakan bronkovaskular meningkat
DEPARTEMEN PULMONOLOGI DAN RESPIRASI Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan PPOK, PDPI, 2003
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
PEMERIKSAAN PENUNJANG
FAAL PARU
•spirometri(FEV1, FEV1prediksi, FVC,
FEV1/FVC).PenurunanFEV1merupakangejalakhasPPOK (<80%).
•ujibronkodilator.UntukmemastikanPPOK,bukanasma.dimanahasildaripa
sienPPOKtidakmengalamipeningkatanFEV1>20%darisebelumnya.
DARAH RUTIN
RADIOLOGI
•FotothoraxposisiPAdanlateral
•PadaPPOKdapatditemukanHiperinflasi,Hiperlusen,RuangRetrosternalmel
ebar,Diafragmamendatar,Jantungmenggantung,Corakanbronkovaskularm
eningkat
DEPARTEMEN PULMONOLOGI DAN RESPIRASI Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan PPOK, PDPI, 2003
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
KLASIFIKASI PPOK
1. Bronkodilator
Short Acting β2 Agonis (SABA) + Anti Kolinergik kerja singkat
Combivent (Salbutamol + Ipratropium) 1 respule/8 jam/inhalasi
2. Anti inflamasi (Kortikosteroid)
Pulmicort (Budesonide) 1 respule/12 jam/inhalasi
3. Antioksidan
N-acetylsistein 200mg/8 jam/oral
4. Antibiotik*
Azitromicin 500mg/24 jam/oral
5. Mukolitik
Ambroksol /24 jam/oral
1. PPOK eksaserbasi dengan semua gejala kardinal (sesak napas bertambah, produksi sputum
meningkat, perubahan warna sputum (purulen)
2. PPOK eksaserbasi dengan 2 gejala kardinal, apabila salah satunya perubahan warna sputum
3. PPOK eksaserbasi berat yang mebutuhkan ventilasi mekanis (invasif atau non-invasif)
• EDUKASI
• Pengetahuan dasar tentang PPOK
• Obat-obatan, manfaat dan efek
sampingnya
• Cara pencegahan perburukan penyakit
• Menghindari pencetus (rokok)
• Penyesuaian aktivitas
• TERAPI OKSIGEN
• Kebutuhan oksigen pasien dihitung dari
hasil Analisa Gas Darah
• REHABILITASI PPOK
• PENGATURAN NUTRISI
Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan PPOK, PDPI, 2011