Gejala yang pertama kali diajukan yaitu keluarnya darah segar per
rektum terutama setelah defekasi dan atau adanya diare. Pada akhirnya terjadi
diare bercampur darah. Pada sebagian penderita dapat timbul secara akut dari
permulaan dengan disertai diare berdarah dan penderita terlihat sakit berat
untuk beberapa hari atau minggu.
Gejala-gejala akut ini timbul bilamana terjadi perdarahan dari kolon
yang difus. Tak jarang penyakit ini timbul sejak penderita sedang hamil dan
menyebabkan keadaan jadi berat. Bilamana penyakit ini hanya dibagian kolon
sigmoid (prokto sigmoiditis), maka terjadi perdarahan kronis sehingga timbul
anemi.
PENATALAKSANAAN
2. Pembedahan
Pembedahan umunya digunakan untuk mengatasi kolitis ulseratif bila penatalaksaan
medikal gagal dan kondisi sulit diatasi, intervensi bedah biasanya diindikasi untuk
kolitis ulseratif. Pembedahan dapat diindikasikan pada kedua kondisi untuk
komplikasi seperti perforasi, hemoragi, obstruksi megakolon, abses, fistula, dan
kondisi sulit sembuh.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Gambaran Radiologi
a. Foto polos abdomen
b. Barium enema
c. Ultrasonografi ( USG )
d. CT-scan dan MRI
2. Pemeriksaan Endoskopi
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas pasien
Meliputi : Nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, agama,
pekerjaan, alamat, tanggal masuk rumah sakit, tanggal
pemeriksaan, diagnosa medis.
b. Identitas penanggung jawab
Meliputi : Nama, umur, pendidikan, pekerjaan, alamat, dan
hubungan dengan klien.
2. Keluhan utama
Biasanya pada klien yang terkena kolitis ulseratif mengeluh
nyeri perut, diare, demam, anoreksia.
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Perdarahan anus, diare dan sakit perut, peningkatan
suhu tubuh, mual, muntah, anoreksia, perasaan lemah,
dan penurunan nafsu makan.
b. Riwayat kesehatan dahulu
Untuk menentukan penyakit dasar kolitis ulseratif.
Pengkajian predisposisi seperti genetik, lingkungan,
infeksi, imunitas, makanan dan merokok perlu di
dokumentasikan. Anamnesis penyakit sistemik, seperti
DM, hipertensi, dan tuberculosis dipertimbangkan
sebagai sarana pengkajian proferatif.