Anda di halaman 1dari 24

Kelompok 7

 Rendi Kurniawan
 M. Adereza Sanjaya
 M. Rafly Adhitya

XI TAB COOP
A. MENDIAGNOSA GANGGUAN
PADA SISTEM PENDINGIN
Metode1. Menentukan Keberadaan Gangguan

1.) Perhatikan meteran temperatur.


Gejala awal adanya masalah pada sistem pendingin kendaraan sering
kali bisa dilihat melalui meteran temperatur. Apabila suhu kendaraan terus
meningkat secara konsisten, atau belum lama ini mulai mengalami masalah
panas berlebih, kemungkinan ada masalah di sistem pendingin kendaraan.
[1]
Meteran temperatur kendaraan seharusnya menunjukkan rentang suhu
yang dapat ditoleransi. Walaupun mesin kendaraan tidak terlalu panas,
apabila suhunya di atas rentang suhu yang ditoleransi, kemungkinan ada
masalah pada kendaraan.
Apabila meteran temperatur menunjukkan warna merah ketika
kendaraan sedang menyala, artinya mesin mengalami panas berlebih. Segera
menepi dan matikan kendaraan Anda.
Gangguan pada sistem pendingin juga dapat menyebabkan mesin terlalu
dingin. Dalam kasus ini, meteran temperatur tetap berada di warna biru.
2.) Cek lampu mesin.

Lampu mesin di dasbor dapat menunjukkan gangguan pada sistem


pendingin mobil. Lampu pengecek mesin kendaraan Anda menyala ketika
salah satu sensor mobil mengirimkan sinyal ke ECU (Electronic Control Unit)
yang memberi tahu bahwa ada gangguan. Apabila ada bagian kendaraan
yang tidak berfungsi baik, ECU akan memberitahunya melalui lampu cek
mesin. [2]
Kode galat (error code) yang membuat lampu mesin menyala menggunakan
kode yang bisa dibaca pemindai OBDII.
Banyak kendaraan memiliki lampu dasbor yang memperingatkan
pengendara ketika mesin mengalami kekurangan cairan pendingin atau suhu
yang ekstrem.
3.) Identifikasi cairan pendingin di bawah mobil.

Kebocoran merupakan masalah lazim dalam sistem pendingin. Jika Anda


melihat genangan cairan di bawah kendaraan, hal ini kemungkinan
disebabkan kebocoran pendingin. Sentuh cairan yang menggenang dengan
jari, lalu usapkan pada kertas putih. Oli biasanya berwarna hitam atau
cokelat, sementara air dari penyejuk udara berwarna bening, dan cairan
pendingin berwarna hijau, merah muda, atau oranye. [3]
 Kebocoran dapat membuat sistem pendingin tidak berfungsi baik dan gagal
menjaga suhu mesin yang sesuai.
4.) Periksa ketinggian cairan pendingin di kendaraan.

Jika Anda merasa adanya kebocoran cairan pendingin di kendaraan, buka


kap mobil ketika mesin dalam keadaan dingin dan lihat reservoar pendingin.
Reservoar ini memiliki garis penanda yang menunjukkan batas ketinggian
minimum dan maksimum cairan pendingin kendaraan. Catat ketinggian cairan
pendingin pada reservoar, dan periksa kembali beberapa hari kemudian. Jika
ketinggiannya mengalami penurunan, cairan pendingin kemungkinan
mengalami kebocoran atau terbakar. [4]
Pastikan pengecekan reservoar cairan pendingin dilakukan setiap kali
mesin bersuhu sama.
Jika Anda tidak menemukan letak reservoar cairan pendingin, bacalah
buku panduan penggunaan kendaraan.
Metode 2. Memeriksa Sistem Pendingin Secara Visual

1.) Biarkan mesin mendingin.

Wadah mesin akan bersuhu sangat panas ketika mesin menyala sehingga
Anda bisa mengalami luka bakar kalau menyentuhnya sebelum dingin.
Diamkan mesin selama beberapa jam sebelum membuka kap dan mencari
kebocoran cairan pendingin.
Jika kap masih terasa hangat, mesin di baliknya masih bersuhu panas.
Apabila kendaraan mengalami kelebihan panas, Anda perlu menunggu
lebih lama sebelum aman disentuh.
2.) Kenakan perlengkapan yang tepat.
Pelindung mata harus dikenakan karena Anda akan menangani kebocoran
cairan pendingin. Anda boleh tidak mengenakan sarung tangan, tetapi
sebaiknya dipakai karena dapat melindungi tangan dari goresan dan
jepitan ketika bekerja.
Pelindung mata wajib dikenakan saat menangani kebocoran untuk
melindungi Anda dari cairan yang menetes atau menyemprot akibat
tekanan.
Anda bisa menggunakan kacamata pengaman atau goggle untuk
melindungi mata.
3.) Cek kerusakan pada penutup radiator.

Biasanya gangguan sistem pendingin dapat disebabkan kerusakan penutup


radiator. Kalau berfungsi baik, penutup radiator dapat melepaskan tekanan
berlebih yang terkumpul dalam sistem pendingin. Namun, seiring waktu
penutup bisa mengusang atau tersangkut. Jika penutup radiator tampak
berkarat, terkorosi, atau dilumuri kotoran minyak, kemungkinan inilah
penyebab gangguan pada sistem pendingin. Anda bisa mengganti penutup
radiator dengan memuntirnya sampai lepas dan memasang penutup baru. [7]
Harga penutup radiator biasanya cukup terjangkau dan bisa dibeli di
bengkel atau toko otomotif.
Jangan pernah melepaskan penutup radiator ketika suhunya masih panas.
Cairan panas di dalamnya bisa menyembur dan membakar Anda.
4.) Perhatikan pompa air, kalau memungkinkan.

Pompa air dalam kendaraan memompa campuran air dan cairan


pendingin melalui mesin dan menuju radiator tempat aliran udara membantu
menyingkirkan panas. Carilah pertanda kebocoran atau kegagalan pompa air
yang kasatmata di wadah mesin. Pompa air digerakkan oleh sabuk sehingga
coba periksa kerusakan pada sabuk yang lazimnya menandakan katrol pompa
air terlah berhenti bergerak dan menggesek sabuk. [8]
Kalau pompa air tidak berfungsi baik, mesin tidak bisa menyingkirkan
panas yang dihasilkan sehingga mengalami panas berlebih.
Sabuk penggerak pompa air yang rusak harus diganti setelah memasukkan
pompa air baru.
Apabila Anda tidak tahu letak pompa air di kendaraan, baca buku
panduan penggunaan atau situs produsen kendaraan.
5.) Kaji kerusakan pada slang cairan pendingin.

Lihat slang yang memanjang dari radiator ke mesin, lalu ikuti sejauh
mungkin. Jika ada slang yang tertekuk, sistem pendingin akan tidak berfungsi
baik. Keretakan juga menandakan adanya kebocoran, tetapi bahkan jika
belum bocor, slang yang retak harus diganti. Perhatikan kerusakan di slang
atau gejala gesekan dari slang yang berlilit atau sabuk aksesori. [9]
Jika salah satu sabuk telah menggesek slang pendingin, keduanya perlu
diganti. Pastikan jarak antara sabuk dan slang baru cukup jauh sehingga tidak
lagi saling bergesekan.
Kebocoran cairan pendingin dapat menyebabkan genangan di bawah
kendaraan dan panas mesin yang berlebih.
Ganti slang radiator yang bocor atau rusak.
B. MENDIAGNOSA GANGGUAN
PADA SISTEM BAHAN BAKAR
1. Sistem Injeksi Bahan Bakar Tidak Berfungsi dengan Baik
 Kemungkinan Penyebab Kerusakan / Gangguan ,Cara Mengatasi:

a. Bahan bakar bocor dari pipa tekanan tinggi – Keraskan Mur Pengikat
pipa tekanan tinggi / ganti dengan pipa tekanan yang baru
b. Nozzle rusak – Ganti dengan nozzle yang baru
c. Ada udara pada saluran bahan bakar – Keluarkan udara dari saluran
bahan bakar dengan cara memompakan priming pump
d. Saat penginjeksian bahan bakar terlambat – Setel pada
penginjeksian bahan bakar
e. Control rack tidak berfungsi – Perbaiki mekanisme control rack
f. Automatic timer tidak tepat – Setel automatic time
 2. Gangguan Pada Saluran Sistem Bahan Bakar
 Kemungkinan Penyebab Kerusakan / Gangguan Cara Mengatasi
a. Saringan pada pompa pemindah tersumbat – Bongkar pompa pemindah dan
bersihkan saringannya
b. Saringan bahan bakar tersumbat – Ganti elemen saringan bahan bakar
c. Tangki bahan bakar kotor – Bersihkan tangki bahan bakar
d. Kemampuan pompa pemindah yang sangat rendah – Perbaiki / ganti
e. Injeksi bahan bakar tidak tepat – Setel saat penginjeksian dengan cara
menggeserkan pompa injeksi
f. Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan ke silinder tidak sama – Kalibrasi pompa
injeksi pada test bench
g. Governor kurang baik – Setel pompa injeksi pada test bench
h. Ada angin pada saluran bahan bakar – Bleeding
i. Bahan bakar bocor pada pipa tekanan tinggi – Keraskan mur pengikat pipa
tekanan tinggi / ganti pipa tekanan tinggi
 3. Engine Knocking / Detonasi

 Kemungkinan Penyebab Kerusakan / Gangguan Cara Mengatasi


a. Atomisasi nozzle kurang baik / tekanan penginjeksian tidak tepat –
Overhaul nozzle, bersihkan komponen-komponen dan ganti jika rusak,
kemudian stel tekanan nozzle sesuai spesifikasi
b. Bahan bakar tidak tepat (angka cetane rendah) – Ganti dengan bahan bakar
yang sesuai
c. Saat injeksi bahan bakar terlalu cepat – Setel pemasangan pompa terhadap
mesin
d. Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan ke dalam silinder tidak rata –
Kalibrasi pompa injeksi pada test bench
 4. Putaran Mesin Kasar, Khususnya Pada Putaran Idle

 Kemungkinan Penyebab Kerusakan / Gangguan Cara Mengatasi


a. Jam bahan bakar yang diinjeksikan ke dalam silinder tidak sama – Kalibrasi
pompa injeksi pada test bench
b. Control rack tidak berfungsi – Bongkar control rack dan setel
mekanismenya
c. Idling spring capsule setelannya kurang baik – Setel
d. Diafragma governor tidak berfungsi – Periksa dan ganti jika rusak
e. Atomisai Nozzle kurang baik / tidak tepat – Stel nozzle dan ganti jika rusak
 5. Mesin Susah dihidupkan
 Kemungkinan Penyebab Kerusakan / Gangguan Cara Mengatasi
a. Bahan bakar tidak sampai ke pompa injeksi / bocor – Periksa saluran bahan bakar dan
perbaiki jika bocor
b. Saluran bahan bakar tersumbat oleh udara – Bleeding
c. Saringan bahan bakar dan saluran bahan bakar tersumbat – Bersihkan / ganti saringan
bahan bakar dan saluran bahan bakar
d. Kemampuan pompa pemindah menurun / tidak sesuai spesifikasi – Perbaiki / ganti pompa
pemindah
e. Pipa tekanan tinggi lepas, longgar / pecah – Kerusakan mur / ganti
f. Control rack tidak mencapai posisi tempat bahan bakar yang diinjeksikan – Perbaiki control
rack
dan perbaiki pula mekanismenya
g. Delivery valve rusak – Ganti
h. Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan terlalu sedikit, karena pompa pemindah rusak –
Perbaiki / Ganti pompa pemindah
i. Tekanan penginjeksian bahan bakar terlalu rendah – Setel / kalibrasi nozzle sesuai
spesifikasi
j. Saat penginjeksian bahan bakar terlalu rendah – Setel saat penginjeksian
k. Governor / full load capsule setelannya kurang baik – Setel pompa injeksi pada test bench
 6. Selama Mesin Hidup Banyak Mengeluarkan Asap
 Kemungkinan Penyebab kerusakan Cara Mengatasi
a. Saat penginjeksian bahan bakar terlalu cepat – Tepatkan saat penginjeksian
sesuai spesifikasi
b. Bahan bakar bercampur air – Ganti bahan bakar
c. Cincin torak dan dinding silinder bocor sehingga minyak pelumas naik ke
ruang bahan bakar – Ganti cincin torak dan perbaiki dinding silindernya
d. Oli silinder katup bocor, sehingga minyak pelumas masuk ke ruang bakar –
Ganti
e. Bahan bakar yang diinjeksikan terlalu banyak – Kalibrasi pompa injeksi
pada test bench
f. Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan ke dalam silinder tidak sama –
Kalibrasi pompa injeksi pada test bench
g. Udara yang masuk kedalam silinder terlalu sedikit karena saringan
udaranya tersumbat – Bersihkan saringan / ganti
h. Oli mesin terpompa ke atas – Periksa permukaan oli dan sesuaikan
jumlahnya

Anda mungkin juga menyukai