Anda di halaman 1dari 23

BUDAYA

PERILAKU DAN KESEHATAN

DR. Rawuh Edy Priyono


Hampir seluruh tindakan manusia
adalah kebudayaan, karena hanya
amat sedikit tindakan manusia yang
tidak perlu dibiasakan dengan belajar
PERILAKU MASYARAKAT

 Kehamilan empat bulan? Ngupati


 Kehamilan tujuh bulan? Mitoni
 Penolong persalinan?Bidan, Dokter, Dukun
 Perawat bayi dan ibunya?
 Pemulihan Ibu pasca persalinan?
HENDRIK BLUM: 5%

KETURUNAN
45 %
20 %

PELAYANAN LINGK.FISIK +
KESEHATAN STATUS KESEHATAN SOSBUD

PERILAKU

30 %
(Notoatmodjo, 2003;
Sampurno, 2003)
Wujud Budaya
(Koentjaraningrat)

1). Sistem budaya (cultural system) yakni


berwujud gagasan dan konsep-konsep,
(2). Sistem sosial (social system) yakni
berwujud aktivitas,
(3). Kebudayaan fisik (material culture)
berwujud benda
Sistem budaya
 merupakan suatu jaringan dari berbagai
macam gagasan, konsep, nilai budaya,
norma dan aturan hidup, motivasi serta
pengetahuan yang saling berkaitan
 Gagasan manusia hidup di tengah
masyarakat dan memberi jiwa kepada
masyarakat
SISTEM NILAI BUDAYA

 berupa pandangan hidup atau world view


bagi manusia yang menganutnya
 pandangan hidup ini merupakan suatu
sistem pedoman yang dianut oleh
masyarakat
Sistem sosial
 adalah sejumlah aktivitas terpola, yang
ekspresinya dapat berupa ritus dan
upacara untuk memenuhi kehidupan
manusia.
 Sistem sosial terdiri dari berbagai aktivitas
manusia yang berinteraksi, berhubungan
serta bergaul dari waktu ke waktu menurut
pola tertentu
Kebudayaan fisik
 Karya manusia merupakan bentuk yang
paling konkrit dari kebudayaan, karena
hasilnya hadir berupa benda-benda yang
bersifat fisik
 Ada benda yang sangat kompleks seperti
mobil, komputer, alat-alat kedokteran,
namun ada juga hasil karya arsitek indah
seperti candi
Sistem Medis Sebagai Pranata
 Suatu sistem aktivitas khas dari tindakan
berpola (wujud kedua kebudayaan), beserta
komponen-komponennya seperti sistem
norma (wujud pertama kebudayaan), serta
peralatannya (wujud ketiga kebudayaan)
ditambah dengan personil manusia yang
melaksanakan kelakuan berpola, itulah yang
merupakan pranata atau institusi sosial
(Koentjaraningrat, 1985)
Dalam konteks Indonesia
 Sistem pelayanan kesehatan setidaknya
meliputi tiga sektor yang hidup
berdampingan yaitu,
(1). Sistem Kesehatan Bio-Medis (Modern);
(2). Sistem Kesehatan Tradisional; dan,
(3).Sistem Kesehatan oleh Keluarga
(Koentjaraningrat, 1982)
DENGAN KATA LAIN PELAYANAN KESEHATAN
TERDIRI
(1). Profesional Medicine (Modern);
(2). Folk Medicine (Tradisional); dan,
(3). Popular Medicine yang
diselenggarakan oleh keluarga
Sistem Pelayanan
Kesehatan Bio-Medis
 meliputi pelayanan dari dokter, petugas
kesehatan di Puskesmas, Rumah Sakit,
dokter praktek
 termasuk pula di dalamnya adalah apotek
dan ahli farmasi yang menentukan
kebijakan dan penyaluran obat-obatan di
masyarakat
Sistem budaya pada Sistem Pelayanan
Kesehatan Bio-Medis
 terdiri atas seluruh ilmu pengetahuan para dokter,
petugas kesehatan tentang anatomi tubuh dan
seluruh proses biologis dalam organ manusia,
tentang hal yang menyebabkan manusia menjadi
sehat atau sakit, serta mengenai khasiat obat, gizi
dan sebagainya
 Nilai-nilai budaya yang termasuk di
dalamnya adalah seperti misalnya, nilai
mengenai kesehatan, etika kedokteran yang
hidup dalam alam pikiran para dokter dan
petugas kesehatan pada umumnya.
Sistem sosial Sistem Pelayanan Kesehatan
Bio-Medis
 penerapan ilmu pengetahuan kedokteran tersebut
untuk pelayanan kesehatan yang ditopang oleh tata
tingkah laku terpola, aturan main, norma, yang
mengatur para dokter dan para petugas kesehatan
dalam pelaksanaan profesi mereka
 asosiasi profesi untuk memperlancar
pelaksanaan tugas dan mempererat
solidaritas di antara mereka, serta
meningkatkan kesejahteraan
Kebudayaan material Sistem
Kesehatan Bio-Medis

 Berupa bangunan fisik rumah sakit atau


semua peralatan medis serta seluruh hasil
aktivitas para dokter dan petugas kesehatan
dalam melaksanakan upaya medis
 Sarana fisik pelayanan kesehatan ini tentu
berfungsi sebagai penopang pelaksanaan
aktivitas para petugas medis berkaitan
dengan tugas mereka
Pada sisi masyarakat
 Memiliki pengetahuan tertentu mengenai
organ tubuh manusia, mengenai sehat dan
sakit, serta obat-obatan.
 Penerapan pengetahuan ini diatur oleh
sistem nilai budaya dan norma, yang akan
mempengaruhi sikap mental mereka
terhadap para dokter dan para petugas
kesehatan lainnya
 Sikap mental ini selanjutnya akan
menjadikan motivasi seseorang untuk
merespons Pelayanan Kesehatan Bio-Medis
yang ada di masyarakat.
 Motivasi ini akan mendorong keputusan
seseorang untuk memanfaatkan sarana
pelayanan kesehatan yang tersedia di
masyarakat, termasuk Sistem Kesehatan
Tradisional dan Sistem Kesehatan Populer.
 Sistem Medis Tradisional

meliputi pelayanan yang dilakukan oleh para dukun, baik


dukun profesional seperti dukun bayi, dukun sunat, dukun
tulang, maupun dukun lain yang memberikan jasanya
dalam meningkatkan dan memelihara kesehatan menurut
keyakinan dan konsepsi adat istiadat tradisional
 Sistem budaya pada Sistem Pelayanan
Medis Tradisional

• mengandung seluruh ilmu, pengetahuan dukun, yang


sebagian bersifat tradisional, sebagian berupa ilmu
gaib, dan sebagian lagi dari keyakinan religi

• Pengetahuan tradisional ini tidak terbatas mengenai


berbagai macam penyakit dan cara penyembuhannya,
melainkan juga tentang tumbuhan yang berkhasiat serta
obat-obatan tardisional
 Sistem sosial Sistem Medis Tradisional

pranata interaksi dukun-pasien yang berbeda dengan


hubungan dokter-pasien

Hubungan sosial antara dukun pasien umumnya bersifat


informal, bahkan termasuk dalam soal pembayaran

kelompok non-medis seperti kerabat, handai taulan,


mendapat peranan yang cukup besar dalam usaha
penyembuhan sebagai pendukung pengobatan.
SISTEM MEDIK

Merupakan pengetahuan yang luas dan


kompleks yang mencakup kepercayaan, teknik,
peranan, norma, nilai, idiologi, sikap, kebiasaan,
ritus, dan berbagai simbol yang satu sama lain
bertalian erat membentuk kekuatan untuk
melawan penyakit dan kesehatan manusia
HATUR NUHUN

Anda mungkin juga menyukai