Anda di halaman 1dari 20

Proses Perancangan

Vitruvius
Pertemuan – 06
Metode Perancangan 2
ARSITEKTUR
Arsitektur adalah sebuah hasil pemikiran, sebuah karya
seni, sebuah filosofi, sebuah jawaban dari
permasalahan, dan hasil-hasil lainnya dari peradaban
manusia yang berbentuk fisik yang selalu memiliki fungsi
baik secara konotasi ataupun denotasi
ARSITEK

Dalam setiap proses perancangan selalu memunculkan


suatu idealis atau egonya kedalam karyanya. Hal ini
didorong oleh keinginan untuk memunculkan eksistensi
dan penghargaan masyarakat terhadap dirinya, dan hal
inilah yang biasanya menjadikan suatu proses atau
metode perancangan yang menyimpang atau kadang
tidak memecahkan masalah dari kebutuhan pengguna /
klien

maka…
ARSITEK

Perlu dirumuskan suatu metode perancangan yang jelas


dan kreatif, dimana pemecahan masalah desain menjadi
acuan utama kedalam sebuah karya.
Dalam suatu proses perancangan harus mencakupi
seluruh aspek-aspek tidak hanya berfikir secara parsial.
Dengan metode yang jelas dan terarah akan dapat
menjawab segala masalah desain dengan baik dan
kreativitas berfikir yang baik.
Konsep Vitruvius

Menurut Vitruvius di dalam bukunya De Architectura (yang


merupakan sumber tertulis paling tua yang masih ada hingga
sekarang), bangunan yang baik haruslah memilik Keindahan /
Estetika (Venustas), Kekuatan (Firmitas), dan Kegunaan / Fungsi
(Utilitas); arsitektur dapat dikatakan sebagai keseimbangan dan
koordinasi antara ketiga unsur tersebut, dan tidak ada satu unsur
yang melebihi unsur lainnya.

Dalam definisi modern, arsitektur harus mencakup pertimbangan


fungsi, estetika, dan psikologis. Namun, dapat dikatakan pula
bahwa unsur fungsi itu sendiri di dalamnya sudah mencakup baik
unsur estetika maupun psikologis.
Konsep Vitruvius

• Utilitas
• Firmitas
• Venustas
Konsep Vitruvius
Prinsip Kegunaan (Utilitas)
• Bangunan dapat menampung lebih dari sekedar fungsi
(fisik) dengan baik
• Pengertian diperluas lagi menyangkut kualitas ruang dan
kualitas hidup, misal :
– Rumah tinggal memberikan ketenteraman dan kebetahan bagi
penghuni
– Bangunan peribadatan memberikan kekhusukan
– Toko/restoran memberi kesan mengundang, laku, dan banyak
pengunjung
• Bangunan dituntut untuk menampung kecenderungan
pergantian/perkembangan fungsi di masa depan
Konsep Vitruvius
Prinsip Kegunaan (Utilitas)
Konsep Vitruvius
Prinsip Kekokohan (Firmitas)
• Merujuk pada kondisi atau persyaratan arsitektur secara
struktural
• Bangunan harus benar secara teknis struktur, konstruksi,
teknologi, bahan, dan manajemen pembangunan
Konsep Vitruvius
Prinsip Kekokohan (Firmitas)
Konsep Vitruvius
Prinsip Keindahan (Venustas)
• Bangunan dirancang menggunakan estetika visual:
komposisi, harmoni, sekuen, hirarki, proporsi, dsb.
• Pengertian diperluas menjadi suasana, karakter,
kepantasan visual, komunikasi, dsb.
• Pengertian diperluas lagi menjadi estetika non-visual:
estetika audial/akustik, tektonik, heptik (rabaan)
Konsep Vitruvius
Prinsip Keindahan (Venustas)
Konsep Vitruvius
Mengutip Vitruvius, "Arsitektur adalah ilmu yang timbul dari
ilmu-ilmu lainnya, dan dilengkapi dengan proses belajar:
dibantu dengan penilaian terhadap karya tersebut sebagai
karya seni".
Arsitektur bahkan memuat matematika, sains, seni, teknologi,
humaniora, politik, sejarah, filsafat, dan sebagainya. Ia pun
menambahkan bahwa seorang arsitek harus fasih di dalam
bidang musik, astronomi, dsb.
Filsafat adalah salah satu yang utama di dalam pendekatan
arsitektur. Rasionalisme, empirisisme, fenomenologi
strukturalisme, post-strukturalisme, dan dekonstruktivisme
adalah beberapa arahan dari filsafat yang mempengaruhi
arsitektur.
Perkembangan Arsitektur
PRINSIP KESELAMATAN (SAFETY)
Bangunan tidak menggunakan bahan yang mudah terbakar, menimbulkan asap
berbahaya dll
Bangunan memiliki sarana penyelamatan dari kemungkinan bahaya
(kebakaran) berupa fasilitas:
•Statis (tangga kebakaran, alarm, pintu darurat, dsb)
•Dinamis (hidran, sprinkler, pemadam kebakaran portabel, dsb.

Gambar tangga darurat pada bangunan tinggi untuk menunjang keselamatan.


Perkembangan Arsitektur
PRINSIP KESEHATAN (HEALTHY)
Bangunan tidak memiliki komponen bangunan yang mengandung unsur
berbahaya bagi kesehatan penghuni dan tetangga
Bangunan tidak memiliki kualitas ruangan yang dapat membuat penghuni sakit
Perkembangan Arsitektur
PRINSIP AKSESIBILITAS (UNIVERSALLY DESIGN)
Bangunan memiliki sarana yang memudahkan bagi pengunjung dengan
kebutuhan (kemampuan) khusus (difable: differently able), termasuk juga:
•Orang lanjut usia
•Wanita hamil
•Pengguna kursi-roda

Gambar jalur difable untuk memudahkan sirkulasi bagi mereka.


Perkembangan Arsitektur
PRINSIP BERKELANJUTAN SECARA LINGKUNGAN (ENVIRONMENTALLY
SUSTAINABLE)
Bangunan menghemat pemakaian energi yang tak terbarukan (energi fosil)
Bangunan tidak merusak pelestarian lingkungan
Bangunan mempertahankan (tidak
menghabiskan/menghilangkan/menurunkan) kualitas sumber daya alam yang
tak terbarukan, yang diperlukan oleh masyarakat sekitar dan untuk generasi
mendatang

Gambar Campus Center ITB karya Baskoro Tedjo yang ramah lingkungan tidak
merusak lahan hijau namun justru memindahkannya ke atas bangunan.
Perkembangan Arsitektur
PRINSIP BERKELANJUTAN SECARA EKONOMI (ECONOMICALLY
VIABLE)
Perawatan dan pengelolaan bangunan tidak membebani pemilik, pengguna
bangunan masa sekarang dan di masa mendatang secara ekonomi
Pembangunan menguntungkan tetangga bangunan/lingkungan secara
ekonomis, melibatkan kegiatan ekonomi warga

Gambar Permukiman Kali Code yang terbuat dari bahan-bahan murah namun
tetap fungsional, kokoh, dan estetis.
Perkembangan Arsitektur
PRINSIP BERKELANJUTAN SECARA SOSIAL (SOCIALLY ACCEPTABLE)
Bangunan tidak menimbulkan potensi konflik sosial, mpada masa kini maupun
masa mendatang
Bangunan membantu menjaga kerukunan social mantar warga yang berbeda
latar-belakang
Bangunan menyediakan fasilitas sosial/fasilitas umum yang dapat digunakan
bersama oleh warga yang berbeda latar belakang
Bangunan menguntungkan warga yang selama ini kurang beruntung/minoritas
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai