Anda di halaman 1dari 8

ASPEK ETIK DAN LEGAL DALAM KEPERAWATAN BENCANA

Oleh kelompok 4:
Boby M.
Jeri Krismon
Risa Diana Hasti
Sonia Ade Putri
Sri wahyuni
Ulfa Zakyiah
A. Pengertian Bencana

Suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu masyarakat, sehingga menyebabkan kerugian
yang meluas pada kehidupan manusia dari segi materi, ekonomi atau lingkungan dan yang melampaui
kemampuan masyarakat yang bersangkutan untuk mengatasi dengan menggunakan sumberdaya mereka
sendiri. (ISDR, 2004)

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan
dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau nonalam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda, dan dampak psikologis (UU 24/2007)
B. Pengertian Etika Keperawatan

Etika merupakan ilmu tentang kesusilaan yang menetukan bagaimana sepatutnya manusia hidup di dalam
mansyarakat yang menyangkut aturan-aturan atau prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar, yaitu : 1.
Baik dan buruk 2. Kewajiban dan tanggung jawab (Isnaini,2001)
Etika merupakan aplikasi atau penerapan teori tentang filosofi moral ke dalam situasi nyata dan berfokus
pada prinsip-prinsip dan konsep yang membimbing manusia berfikir dan bertindak dalam kehidupannya yang
dilandasi oleh nilai-nilai yang dianutnya.
Etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik yang bersumber dari martabat dan hak manusia (yang
memiliki sikap menerima) dan kepercayaan dari profesi. Profesi menyusun kode etik berdasarkan penghormatan
atas nilai dan situasi individu yang dilayani.
C. Tipe-Tipe Etik

1. Bioetik

Bioetik merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam etik, menyangkut masalah
biologi dan pengobatan. Dalam lingkup sempit: bioetik merupakan evaluasi etik pada moralitas treatment atau
inovasi teknologi, dan waktu pelaksanaan pengobatan pada manusia. Dalam lingkup luas: evaluasi pada semua
tindakan moral yang mungkin membantu atau bahkan membahayakan kemampuan organisme terhadap perasaan
takut dan nyeri, yang meliputi semua tindakan yang berhubungan dengan pengobatan dan biologi.
2. Clinical Ethics/Etik Klinik
Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada masalah etik selama pemberian
pelayanan. Contohnya seperti adanya persetujuan atau penolakan.
3. Nursing Ethics/Etik Perawatan
Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik dan dikembangkan dalam tindakan
keperawatan serta dianalisis untuk mendapatkan keputusan etik.
Kode Etik ICN (International Council of Nurses 2006) menekankan penghormatan terhadap hak asasi
manusia, kepekaan terhadap nilai-nilai dan kebiasaan, martabat, keadilan dan keadilan. Perawat diharapkan untuk
berlatih sesuai dengan ajaran-ajaran ini dalam bencana dan memodifikasi praktik mereka sebagaimana diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan lingkungan bencana (Deeny, Davies, Gillespie dan Spencer 2007). Pemberian
bantuan membutuhkan perhatian terhadap adat istiadat dan budaya dan jaminan martabat dan kerahasiaan
individu. Ada potensi nilai-nilai ini akan berkurang dalam menghadapi kebutuhan besar untuk bantuan.

Bencana mengharuskan perawat untuk membuat pilihan etis yang sulit dalam menghadapi sumber daya yang
langka. Keputusan sering dibuat untuk kebaikan yang lebih baik daripada individu. Pergeseran fokus dari
merawat individu untuk menyediakan layanan kesehatan yang optimal di tingkat komunitas tidak datang secara
alami banyak perawat. Misalnya, selama bencana, seorang perawat yang bekerja di triase mungkin perlu memilih
antara dua pasien yang membutuhkan operasi, satu luka parah dengan peluang kecil untuk bertahan hidup dan
yang lain dengan luka serius tapi bagus peluang pemulihan.
D. Praktik Legal Dan Etik Dalam Manajemen Keperawatan Bencana

Praktek Etik dalam manajemen bencana yaitu:


1. Berkolaborasi dengan orang lain untuk mengidentifikasi dan mengatasi tantangan etika.
2. Menerapkan kerangka kerja etis yang disetujui nasional untuk mendukung pengambilan keputusan dan
memprioritaskan.
3. Melindungi hak, nilai, dan martabat individu dan komunitas.
4. Praktek-praktek sesuai dengan kepercayaan budaya, sosial dan spiritual dari individu dan komunitas.

Adapun praktik legal dalam manajemen bencana yaitu:


1. Praktik sesuai dengan hukum setempat, negara bagian, nasional dan internasional yang berlaku.
2. Memahami bagaimana undang-undang dan peraturan khusus untuk dampak bencana pada praktik keperawatan
dan penyintas bencana.
3. Mengakui peran hukum kesehatan masyarakat untuk melindungi masyarakat dalam bencana.
Akuntabilitas atau tanggung jawab pada manajemen keperawatan bencana:

1. Terima pertanggungjawaban dan tanggung jawab atas tindakan sendiri.

2. Mendelegasikan kepada orang lain sesuai dengan praktik profesional, hukum dan peraturan yang berlaku dan situasi

bencana.

3. Identifikasi batas pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan seseorang dalam bencana dan praktik yang sesuai dengan

mereka.

4. Praktik sesuai dengan hukum dan peraturan yang mengatur perawat dan praktik keperawatan.

5. Advokat untuk penyediaan perawatan yang aman dan tepat.

Menurut American Nurses Association (ANA) Perawat mempromosikan, mengadvokasi dan berusaha untuk

melindungi kesehatan, keselamatan, dan hak-hak pasien. Perawat berutang tugas yang sama kepada diri sendiri kepada

orang lain, termasuk tanggung jawab untuk menjaga integritas dan keamanan, untuk mempertahankan kompetensi dan

untuk melanjutkan pertumbuhan pribadi dan profesional.


SEKIAN TERIMAKASIH
Assalamualaikum Wr.Wb

Anda mungkin juga menyukai