Anda di halaman 1dari 7

Ulkus peptikum adalah putusnya

kontuinitas mukosa gastrointestital atau lesi


pada lambung dan duodenum yang meluas
sampai di bawah epitel.
* Ulkus peptikum ditandai dengan peningkatan
asam hidroklorida dan pepsin. Erosi yang
berkaitan dengan peningkatan konsentrasi dan
kerja asam paptin, atau berkenaan dengan
penurunan pertahanan normal dari mukosa.
Mukosa yang rusak tidak dapat mensekresi mukus
yang cukup bertindak sebagai barier terhadap
asam klorida.
Normal Ulkus peptikum
pH lambung 1-2, pH asam Peningkatan pH Asam klorida
klorida mendekati 2 hingga 4,1
Mukosa dapat mensekresi Mukosa yang rusak tidak
mukus yang cukup bertindak dapat mensekresi mukus
sebagai barier terhadap yang cukup bertindak
asam klorida sebagai barier terhadap
asam klorida

Gastrointestinal dan Terjadi peningkatan


esophagus dalam keadaan perdarahan hingga 20% pada
normal gastrointestinal dan terasa
sensasi luka bakar pada
esophagus yang
menyebabkan lambung
terasa perih
1. Nyerilambung sering terjadi pada daerah epigastrik
yang tersa seperti terbakar, terasa keram.
2. Nyeri sering terjadi 1-3jam setelah makan.
3. Sering menunjukkan gelaja dispersia seperti rasa
terbakar pada epigastrum atau dada bagian bawah,
bersendawa, dan kembung. Mual, muntah, tidak
nafsu makan, dan berkurangnya berat badan juga
sering terjadi.
4. Terjadi karena infeksi H. Pylori dan NSAID dapat
menimbulkan perdarahan, perforasi, dan menetrasi
organ sekitar pankreas, empedu, dan hati.
Pemeriksaan fisik dapat menyebabkan adanya nyeri,
nyeri tekan epigastrik atau distensi abdominal. Bising usus
mungkin tidak ada. Pemeriksaan dengan barium terhadap
saluran GI dapat menunjukkan adanya ulkus, namun endoskopi
adalah prosedur diagnostik pilihan. Endoskopi telah diketahui
dengan mendeteksi beberapa lesi yang tidak terlihat melalui
pemeriksaan sinar X karena ukuran atau lokasinya. Feses dapat
diambil setiap hari sampai laporan Laboratoriun adalah darah
samar. Pemeriksaan sekretori lambung merupakan nilai yang
menentukan dalam mendiagnosis aklorhidria (tidak terdapat
as. Hidroklorida dalam getah bening)dan sindrom Zollinger-
Ellison. Nyeri yang hilang dengan makanan atau antasida dan
tidak adanya nyeri yang timbul juga mengidentifikasikan
adanya ulkus. Adanya H. Pylori juga dapat mengidentifikasikan
terjadi adanya ulkus peptikum.
Berdasarkan pemeriksaan radiologi, dapat
dideteksi adanya tukak dan terjadi iritasi yang
ditandai dengan Peningkatan pH Asam klorida
hingga 4,1, Mukosa yang rusak tidak dapat
mensekresi mukus yang cukup bertindak sebagai
barier terhadap asam klorida, serta Terjadi
peningkatan perdarahan hingga 20% pada
gastrointestinal dan terasa sensasi luka bakar
pada esophagus yang menyebabkan lambung
terasa perih

Anda mungkin juga menyukai