Anda di halaman 1dari 152

ANIMALIA

(Dunia Hewan)
By: DWI HARYANTI, S.Pd
SMA ROWOSARI
CIRI CIRI UMUM KINGDOM
ANIMAL
• Eukariot,
• Multiseluler
• Tidak memiliki dinding sel dan tidak memiliki
klorofil
• Heterotrof
• Dapat bergerak untuk memperoleh makanan
dan mempertahankan hidupnya
SIMETRI TUBUH
• Terdiri dari tiga
A B C
LAPISAN LEMBAGA
• Diploblastik • Triploblastik
Memiliki dua lapisan Memiliki tiga lapisan
lembaga / tubuh yaitu: lembaga / tubuh
1. Lapisan luar yaitu:
Ektoderm. 1. Lapisan luar
2. Lapisan dalam Ektoderm
Endoderm. 2. Lapisan tengah
Mesoderm
3. Lapisan dalam
Endoderm
RONGGA TUBUH
• Tidak memiliki rongga tubuh (Acoelomate)
Contoh :(Planaria)

A
RONGGA TUBUH
• Memiliki rongga tubuh semu/palsu
(Pseudocoelomate)
Contoh : (Nemathelminthes)

P
RONGGA TUBUH
• Memiliki rongga tubuh (Coelomate)
Contoh :(Annelida)

S
Klasifikasi
Kingdom Animal
Filum invertebrata (tidak memiliki
ruas-ruas tulang belakang)

Filum vertebrata (memiliki ruas-ruas


tulang belakang)
1. Protozoa
Hewan bersel satu (akhirnya dikelompokkan dalam ganggang/ alga)
a. Porifera Hewan berpori
b. Coelenterata Hewan berongga
A. Avertebrata
c. Platyhelminthes Cacing pipih
Tidak
bertulang 2. Metazoa d. Nemathelminthes Cacing gilig
Hewan bersel
belakang e. Annellida Cacing gelang
banyak
f. Mollusca Hewan lunak
g. Arthropoda Hewan kaki beruas2
h. Echinodermata Hewan berkulit duri

1. Pisces Ikan

B. Vertebrata 2. Amphibi Hidup di 2 alam

Bertulang 3. Reptil Hewan melata


belakang 4. Aves Burung

5. Mamalia Hewan menyusui


Invertebrata terdiri dari 8 filum:

• Coelenterata (Hewan berongga)


• Platyhelminthes (Cacing pipih)
• Nemathelminthes (Cacing gilig)
• Annelida ( Cacing gelang )
• Porifera (Hewan berpori)
• Mollusca ( Hewan lunak )
• Arthropoda ( hewan kaki berbuku-buku )
• Echinodermata ( Hewan berkulit duri )
(Hewan berpori)
Ciri-ciri filum porifera
• Tubuh umumnya asimetri (tidak beraturan) , beberapa
simetri radial
• Bentuk seperti vas bunga, mangkuk atau tabung

• Tubuhnya berpori/ memiliki


lubang-lubang kecil
• Belum memiliki jaringan dan organ shg disebut parazoa
• Hidup secara heterotrof (makan bakteri dan plankton)
• Habitat umumnya di laut beberapa spesies hidup di air
tawar.
• Reproduksi secara sexual maupun asexsual
Klasifikasi porifera berdasarkan
bahan penyusun rangka (spikula)
• Kelas Hexactinellida (tubuh memiliki
spikula yang tersusun dari silika mirip
bintang 6 lengan)
• Kelas Demospongiae (tubuh tersusun dari
serabut spongin)
• Kelas Calcarea (tubuh tersusun dari
calsium carbonat )
Klasifikasi berdasarkan tipe
saluran air
• Tipe askonoid (pori/ostium berhubungan
langsung ke spongeosol.

• Sikonoid (pori / ostium dihubungkan dengan


saluran bercabang dengan spongeosol)

• Leukonoid (pori / ostium banyak serta


bercabang - cabang membentuk rongga –
rongga kecil.
TIPE SALURAN AIR PADA
PORIFERA
• Terdiri dari tiga tipe (Askon, sikon, leukon)
Bagian – bagian tubuh porifera
(Hewan berongga)
Ciri – ciri Filum Coelenterata

• Memiliki rongga tubuh sbg


alat pencernaan
• Memiliki sel penyengat (cnidoblas) yang berisi
racun nematokis)
• Simetri radial
• Bentuk polip (tabung/ melekat pada dasar) dan
medusa(lonceng / payung, berenang bebas)
• Merupakan hewan diploblastik
• Reproduksi secara sexual dan asexual (tunas).
• Pencernaan secara ekstraseluler dan
intraseluler.
HEWAN COELENTERATA
POTONGAN MELINTANG
COELENTERATA
Klasifikasi Coelenterata
Dibagi menjadi 3 kelas:
• Hydrozoa
Ex: Hydra, Obelia
• Scyphozoa
Ex: Aurelia aurita (ubur-ubur)
• Anthozoa
Ex: Metridium sp. (mawar laut), Fungia
sp., Oculina, Meandrina, Epiactis
A. Hydra
Hydra
SIklus reproduksi Obelia
B. Scyphozoa
• Bentuk polip dan medusa

B
SIKLUS HIDUP Coelenterata
Cnidaria Taxonomy
• Class Hydrozoa
(hi-dro-zo-ah) • Class Anthozoa
– Hydra, (an-tho-zo-
– Obelia, ah)
– Gonionemus, – Metridium
– Physalia – Tubipora
• Class Scyphozoa – Gorgonia
(sky-fo-zo-ah) – Other anthozoan coral
– Aurelia • Class Cubozoa
(ku-bo-zo-
ah)
– No specimens
Class Hydrozoa
Genus— Hydra

CS through hydra
Class Hydrozoa
Genus— Obelia
Class Hydrozoa
Genus— Gonionemus
Class Hydrozoa
Genus— Physalia
Class Scyphozoa
• Alternation of generation with medusa the
dominant body plan
• Incomplete digestive with four branches
• Mesoglea thick with some cells
• Medusa without velum
Class Scyphozoa
Genus— Aurelia
Class Anthozoa

• No alternation of generation - polyps


only
• Incomplete digestive with 6 to 8
branches (septia)
• Nematocyst in the gut (acontia)
• Mesoglea thick and with muscle tissue

• Coral Reefs
Class Anthozoa
Genus — Metridium
Class Anthozoa
Genus — Tubipora
Class Anthozoa
Genus — Gorgonia
Sea fan

String coral
Other Anthozoan Coral

Fungia
Astrangia

Brain coral

Lettuce coral Sea pansy


Coral Reefs
• Fringing reef
– Close to land mass none or a narrow lagoon between
land and shore.
• Barrier reef
– Has a wide and deep lagoon between reef and shore
line.
• Atolls
– Reefs that encircle a lagoon, but there is no island
(Cacing pipih)
Klasifikasi
• Turbellaria (berambut getar)
Ex: Planaria
• Trematoda (cacing hisap)
Ex: Fasciola hepatica (cacing hati)
• Cestoda (cacing pita)
Ex: Taenia saginata, Taenia solium
FILUM PLATYHELMINTHES
• Lapisan tubuh Triploblastik.
• Ukuran tubuh mikroskopis hingga 20 m.
• Tubuh simetri bilateral, pipih Tidak memiliki
rongga tubuh (acoelomata).
• Pencernaan terdiri dari : mulut, faring, usus
(tanpa memiliki anus).
• Tidak memiliki sistem sirkulasi, respirasi, dan
ekskresi,hermaprodit.
• Habitat : air tawar, laut, tempat lembab, dalam
tubuh hewan lain (parasit)
A. Turbellaria (cacing berambut
getar)
• Planaria

silia pada
permukaan
tubuh
digunakan
untuk
bergerak.
Kelas Turbellaria / Cacing Berambut Getar
Contohnya Planaria (Dugesia sp)
• Memiliki silia sebagai alat bantu bergerak
. Mempunyai daya regenerasi yang tinggi (kemampuan sel22
untuk tumbuh)
• Merupakan cacing pipih yang hidup secara bebas/tidak parasit.
• Habitat di air tawar (kolam, danau atau sungai yang bersih)
• Pemakan sisa-sisa makhluk hidup yang sudah mati
• Bernafas melalui difusi pada permukaan tubuhnya
• Hermaprodit
• Reproduksi melalui :
1. Seksual
2. Aseksual (fragmentasi)
Struktur Tubuh Planaria
Faring Mulut

Saluran
pencernaan

Aurikel

Bintik mata

Ganglion Tali spinal

• Mulut —tempat masuknya makanan, terletak di bagian ventral. Pada mulut, terdapat
saluran yang dapat dijulurkan yang disebut faring untuk menyedot makanan.
• Saluran pencernaan —mencerna makanan
• Bintik Mata —alat indera digunakan untuk mendeteksi cahaya (planaria menyukai gelap)
• Aurikel —organ penciuman
• Protonephridia— yaitu saluran yang menghubungkan pori-pori dengan sel api sebagai
organ eskresi
B. Trematoda
• CACING HATI alat isap digunakan untuk
menempel dan menghisap
makanan pada inangnya
Siklus Hidup Clonorchis
Zygot – Larva Myrasidium – Sporokis– Redia – Sercaria – Metacercaria – Cacing Dewasa

1. Telur dilepaskan bersamaan dengan


kotoran dari penderita
2. Telur akan berkembang menjadi larva
mirasidium dan masuk ke inang
perantara 1, biasanya adalah siput
3. Di tubuh siput, larva myrasidium akan
bermetamorfosis menjadi sporosit
4. Sporosit ini mengandung banyak
kantung embrio, yang akan tumbuh
menjadi Redia
5. Redia akan tumbuh dan mengandung
embrio yang akan berkembang menjadi
Sercaria
6. Sercaria yang dihasilkan akan
berpindah inang ke inang perantara 2,
biasanya ikan
7. Pada tubuh ikan, metaserkaria akan
membentuk kista.
8. Ikan yang terinfeksi di makan oleh
manusia, maka kista akan berkembang
menjadi cacing ati dewasa.
Myrasidium

Telur

Sporokis

Sporokis dengan
Sercaria
redia
• Bagian – bagian tubuh Cacing hati
LARVA CACING HATI (kista)
• Larva cacing hati
Siklus Hidup Fasciola Hepatica
Zygot – Larva Myrasidium – Sporosit – Redia – Sercaria – Metacercaria – Cacing Dewasa
1. Telur dilepaskan bersamaan dengan
kotoran dari penderita
2. Telur akan berkembang menjadi larva
mirasidium dan masuk ke inang
perantara 1, biasanya adalah siput
3. Di tubuh siput, larva myrasidium akan
bermetamorfosis menjadi sporosit
4. Sporosit ini mengandung banyak
kantung embrio, yang akan tumbuh
menjadi Redia
5. Redia akan tumbuh dan mengandung
embrio yang akan berkembang menjadi
Sercaria
6. Sercaria yang dihasilkan akan
berpindah menempel pada tumbuhan
air membentuk kista metasercaria
7. Tumbuhan yang mengandung kista di
makan oleh domba, maka kista akan
berkembang menjadi cacing hati
dewasa.
C. CACING PITA
Struktur cacing pita
bentuk seperti pita tubuh terdiri dari bagian skoleks,
leher, dan proglotit.
Kelas Cestoda
• Contohnya cacing pita (Taenia solium)
• Merupakan cacing pipih parasit (parasit internal); pada babi,
ikan, dan sapi dapat menginfeksi manusia.
• Tubuh pipih panjang terdiri atas kepala (scolex) dilengkapi
dengan pengait dan penghisap, berguna untuk melekat pada
usus inangnya.
• Selain scolex, tubuh disusun oleh rantai panjang yang disebut
proglotid, dimana masing-masing proglotid memiliki 2 macam
alat kelamin (hermaprodit).
• Proglotid paling ujung, mengandung telur yang matang yang
siap dikeluarkan dari inang bersama feses untuk kemudian
menginfeksi lagi.
Struktur Tubuh Taenia sp
Siklus Hidup Taenia
proglottids scolex

a Larva, yang b Manusia yang memakan


dilengkapi daging yang terinfeksi, akan
dengan scolex menyebabkan kista berkembang
akan menjadi cacing pita dewasa
berkembang
menjadi kista
pada jaringan
tubuh inang,
misal pada otot

d Di dalam telur yang telah dibuahi,


embrio berkembang menjadi larva. Sapi c Cacing pita dewasa
mungkin akan memakan telur bersama terdiri dari scolex dan
rumput dan akan menjadi inang proglotid.Proglotid pada
sementara bagi cacing pita bagian ujung
mengandung telur yang
telah dibuahi yang siap
dikeluarkan bersama
feses untuk menginfeksi
kembali

Fig. 22-11, p.361


Daur hidup cacig pita
BAGIAN KEPALA CACING
PITA
• scolex
Suckers/pengisap Rostelum/pengait
Taenia saginata
Daur hidup cacig pita
Filum Nemathelminthes

Ciri Utama Yang Dimiliki :

• Tubuh simetri bilateral, bulat panjang, bagian anterior dan


posterior runcing.
• Ditemukan hampir di semua tempat – darat, air tawar, laut,
kebanyakan adalah parasit.
• Memiliki rongga tubuh semu (Pseudoselom)
• Biasanya bukan hermaprodit (1 individu jantan dan betina
terpisah – betina umumnya berukuran lebih besar).
• Saluran pencernaan sempurna-mulut sampai dengan anus.
Kelompok Nematoda
1. Ascaris Lumbricoides
Ciri :
a. Parasit pada usus manusia (di sebut
juga cacing perut).
b. Bukan hermaprodit
c. Reproduksi secara seksual Gb. Cacing Ascaris

d. Cacing jantan lebih kecil ukurannya di


banding dengan cacing betina
e. Memiliki panjang bervariasi, antara 31
cm s.d 49 cm
f. Infeksi cacing Ascaris menyebabkan
penyakit askariasis, umumnya
menyerang anak-anak
g. Infeksi melalui makanan atau
minuman yang mengandung telur
Ascaris
Siklus Hidup Ascaris
1. Telur yang keluar bersama feses
penderita berada di tanah/ rumput.
2. Telur ini akan masuk ke tubuh
manusia melalui tangan yang
terkontaminasi, atau debu, atau
minuman/makanan yang
terkontaminasi.
3. Telur akan masuk ke usus lalu
berkembang menjadi larva Ascaris
4. Larva akan keluar dari usus menusu
jantung lalu ke paru-paru dan
kemudian keluar untuk kembali ke
usus. Di usus Ascaris berkembang
menjadi dewasa untuk bereproduksi
5. Kemudian dihasilkan telur-telur lagi
6. Telur yang dihasilkan bisa mencapai
200 ribu buah
Bahaya Ascaris

Bila tidak segera diobati, Ascaris dapat mengakibatkan kematian


Ancylostoma duodenale ( Cacing Tambang)
• Hidup parasit pada manusia, dengan menyerap darah dan
cairan tubuh
• Cacing menempel pada usus inang karena memiliki kait kitin
• Reproduksi secara seksual

4 buah kait
kitin
Siklus Hidup
Ancylostoma duodenale
Enterobius vermicularis / Cacing Kremi
• Parasit yang menyerang anak-anak.
• Menginfeksi manusia melalui makanan yang dipegang dengan
tangan yang kotor dan terinfeksi telur cacing.
• Cacing dewasa memiliki panjang sekitar ½ inchi.
• Hidup sebagai parasit pada usus besar, dan bila bertelur akan
menuju ke anus.

Gb. Enterobius vermicularis jantan


Siklus Hidup Enterobius vermicularis
Wuchereria Bancrofti / Cacing Filaria
• Habitat utama di pembuluh limfe
• Penumpukan cacing filaria di pembuluh limfe dapat
menyebabkan penyakit kaki gajah.
• Cacing filaria menginfeksi manusia melalui perantara nyamuk
Culex yang mengigit penderita.
Gb. Penyakit Kaki Gajah
Ascaris lumbricoides
(cacing perut)
(Cacing gelang)
Filum Annelida (Cacing Bersegmen)
Ciri Utama Yang Dimiliki :

• Tubuh memiliki ruas-ruas /segmen tubuh yang jelas


• Simetri bilateral
• Tubuh berongga (memiliki selom) berisi cairan yang membantu
pergerakan
• Sistem organ telah berkembang baik. Saluran pencernaan
lengkap, sistem peredaran darah tertutup, dan sistem syaraf
tangga tali
• Secara umum hidup bebas, walaupun ada yang bersifat parasit
eksternal pada hewan dan manusia

Fig. 22-19a, p.366


Klasifikasi Annelida

Filum Annelida diklasifikasikan menjadi 3 kelas, yaitu :

– Polychaeta—cacing pasir (umumnya


hidup di laut)
– Oligochaeta—cacing tanah (hidup di
tanah dan air tawar)
– Hirudinea—lintah (hidup di air tawar,
bersifat parasit)
1. Hirudinae

• Hidup di air tawar, bersifat parasit eksternal


• Menghisap darah inang dengan alat penghisap di
setiap ujung tubuhnya
• Dalam menghisap darah, lintah mengeluarkan zat
antikoagulan (anti pembekuan darah).
• Kini digunakan dalam pengobatan
Sebelum makan

Fig. 22-15a, p.363


Setelah makan

Fig. 22-15b, p.363


Penghisap
anterior

Penghisap
posterior
2. Oligochaeta / Cacing tanah

• Berguna dalam meningkatkan aerasi tanah sehingga meningkatkan


kesuburan tanah
• Memiliki saluran pencernaan lengkap dimulai dari mulut sampai anus
• Tubuhnya dilapisi kutikula dan lendir yang dihasilkan oleh kulit
epidermis membantu agar terhindar dari kekeringan
• Respirasi menggunakan permukaan kulitnya
• Tubuh memiliki rangka hidrostatik
• Hermaprodit
Sistem Pencernaan Cacing Tanah

• Saluran terdiri berturut-turut dari bagian anterior


ke posterior:
– Mulut—makanan masuk
– Faring—makanan lewat
– Esophagus- makanan lewat
– Tembolok—menyimpan makanan
– Lambung—Menghancurkan makanan
– Usus—mencerna makanan & menyerap makanan
– Anus—mengeluarkan makanan
Saluran Pencernaan Cacing Tanah

Sekat selom
Faring

Mulut

Tembolok Lambung
esophagus
(penyimpan) (menghancurkan)
Reproduksi Cacing Tanah

• Hermaprodit
• Reproduksi melibatkan organ-organ:
– Clitellum (Segmen cacing tanah yang
mengalami penebalan)—daerah didekat anterior
yang berguna untuk memegang pasangan selama
perkawinan dengan menghasilkan mukus yang
lengket
– Kantung Seminal—memproduksi sperma
– Seminal Reseptakel—menerima dan menyimpan
sperma
ANATOMI CACING TANAH (ANNELIDA)

Anus

Esophagus
Pembuluh darah
Jantung dorsal

Otak Selom

Saluran pencernaan

Nefridium
Kantung
Mulut sperma
Pembuluh darah
ventral
Faring
Simpul syaraf

Clitellum
Reproduksi Cacing Tanah
Klasifikasi
• Polychaeta (rambut banyak)
Ex: Nereis, Arenicola, cacing wawo,
cacing palolo
• Oligochaeta (rambut sedikit)
Ex: Lumbricus teretris (cacing tanah),
Tubifeks (cacing darah)
• Hirudinae
Ex: Hirudo medicinalis (lintah),
Haemodipsa zeylanica (pacet)
LINTAH (Hirudo medicinalis)
CACING TANAH
BAGIAN BAGIAN TUBUH CACING
TANAH
• Terdiri dari tiga bagian yaitu:

mulut

klitelum

anus
(Hewan bertubuh lunak)
Gastropoda
(kaki perut)
Struktur Gastropoda
Chepalophoda
(kaki di kepala)
Pelecypoda
(kaki pipih)
• Trydacna
Amphineura

Cryptochiton
sp atau kiton
Scaphopoda
(Hewan kaki beruas-ruas)
Ciri-ciri (1)
• Tubuh beruas-ruas terdiri atas kepala (caput), dada
(toraks) dan perut (abdomen).
• Bentuk tubuh bilateral simetris, triploblastik, terlindung
oleh rangka luar dari kitin.
• Alat pencernaan sempurna, pada mulut terdapat
rahang lateral yang beradaptasi untuk mengunyah
dan mengisap. Anus terdapat di bagian ujung tubuh.
• Sistem peredaran darah terbuka dengan jantung
terletak di daerah dorsal (punggung) rongga tubuh.
• Sistem pernafasan: Arthropoda yang hidup di air
bernafas dengan insang, sedangkan yang hidup di
darat bernafas dengan paru-paru buku atau
permukaan kulit dan trakea.
Ciri-ciri (2)
• Sistem saraf berupa tanggal tali. Ganglion otak
berhubungan dengan alat indera.
• Arthropoda memiliki alat indera seperti antena
yang berfungsi sebagai alat peraba, mata
tunggal (ocellus) dan mata majemuk (facet),
organ pendengaran (pada insecta) dan
statocyst (alat keseimbangan) pada Curstacea.
• Alat eksresi berupa coxal atau kelenjar hijau,
saluran Malpighi.
• Alat reproduksi, biasanya terpisah. Fertilisasi
kebanyakan internal (di dalam tubuh)
Klasifikasi
• Kelas Crustacea (golongan udang).
• Kelas Arachnida (golongan kalajengking
dan laba-laba).
• Kelas Myriapoda (golongan luwing).
• Kelas Insecta (serangga)
Perbandingan ciri dari kelas Arthropoda (1)
Perbandingan ciri dari kelas Arthropoda (2)
1. Crustacea (udang)
Peran: sbg
plankton
Lobster
2. Arachnida (laba-
laba)
Klasifikasi:
1. Scorpionida
2. Arachnoidea
3. Acarina
a. Scorpionida (kalajengking)
• contohnya: - Kalajengking (Vejovis sp,
Hadrurus sp, Centrurus sp), Ketonggeng
(Buthus)
• Hewan ini memiliki perut beruas-ruas dan
ruas terakhir berubah menjadi alat
pembela diri.
b. Arachnoidea (laba-laba)
• Laba-laba jaring kubah (terdapat di Bostwana,
Afrika Selatan)
• Laba-laba primitif Liphistius (di rimba Asia
Tenggara)
• Laba-laba penjerat (di Malaysia)
• Laba-laba pemburu (di Meksiko)
• Laba-laba srigala
• Laba-laba beracun Latrodectes natans dan
Laxosceles reclusa
• Tarantula (Rhechostica hentz)
c. Acarina
• Caplak kudis (Sacroptes scabiei)
• Caplak unggas (Dermanyssus)
• Caplak sapi (Boophilus annulatus)
• Tungau (Dermacentor sp.)
Peran Arachnida:
• Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi
serangga terutama serangga hama.
• Akan tetapi hewan ini juga banyak hewan ini juga
banyak merugikan manusia terutama hewan Acarina
misalnya:
a. Caplak menyebabkan gatal atau kudis pada
manusia
b. Psoroptes equi menyebabkan kudis pada
ternak domba, kelinci, kuda.
c. Ododectes cynotis (tungau kudis telinga)
menyerang anjing dan kucing.
3. Myriapoda
• Klasifikasi:
a. Chilopoda (kaki 1 psg tiap ruas)
b. Diplopoda (kaki 2 psg tiap ruas)
4. Insecta (serangga)
Hemimetabola
1. Telur
2. Nimfa, ialah serangga muda yang mempunyai
sifat dan bentuk sama dengan dewasanya.
Dalam fase ini serangga muda mengalami
pergantian kulit.
3. Imago (dewasa), ialah fase yang ditandai telah
berkembangnya semua organ tubuh dengan
baik, termasuk alat perkembangbiakan serta
sayapnya
Holometabola
• Holometabola yaitu serangga yang mengalami
metamorfosis sempurna.
• Tahapan dari daur serangga yang mengalami
metamorfosis sempurna adalah telur – larva –
pupa – imago.
• Larva adalah hewan muda yang bentuk dan
sifatnya berbeda dengan dewasa. Pupa adalah
kepompong dimana pada saat itu serangga
tidak melakukan kegiatan, pada saat itu pula
terjadi penyempurnaan dan pembentukan
organ. Imago adalah fase dewasa atau fase
perkembangbiakan.
Peran menguntungkan:
• Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah
sangat membantu para petani karena dapat
membantu proses penyerbukan pada bunga.
• Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan
madu. Misal: lebah madu (Apis mellifera).
• Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera
membuat kepompong yang dapat menghasilkan
sutra (contoh: Bombix mori).
• Untuk dimakan, misal laron, gangsir dan larva
lebah (tempayak) yang dapat diperoleh secara
musiman.
• Merupakan mata rantai makanan yang amat
penting bagi kehidupan.
Peran merugikan:
• Menularkan beberapa macam bibit penyakit seperti tikus,
kolera dan disentri oleh lalat dan kecoak.
• Merusak tanaman budidaya manusia, misal: belalang,
kumbang kelapa, ulat.
• Menyebabkan penyakit pada tanaman, misal: Nilapervata
lugens (wereng)
• menyebabkan penyakit virus tungro, belalang (walang sangit)
yang mengisap cairan biji padi muda sehingga tanaman padi
menjadi puso.
• Parasit pada manusia (mengisap darah), misal: nyamuk, kutu
kepala dan kutu busuk.
• Merusak bahan makanan yang disimpan (tepung kedelai)
oleh berbagai Coleoptera, misal: kumbang beras.
• Serangga banyak yang hidup parasit pada ternak maupun
ikan.
• Dapat merusak bahan bangunan, misal: kumbang kayu dan
rayap.
(Hewan kulit berduri)
Sistem Tubuh Echinodermata:
• Sistem Reproduksi: Echinodermata mempunyai jenis
kelamin terpisah, sehingga ada yang jantan dan
betina. Fertilisasi terjadi di luar tubuh, yaitu di dalam
air laut.
• Sistem pencernaan makanan hewan ini sudah
sempurna.
• Sistem Pernafasan: Echinodermata bernafas
menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae
(Papulae)
• Sistem peredaran darah Echinodermata umumnya
tereduksi, sukar diamati
• Sistem saraf terdiri dari cincin saraf dan tali saraf
1. Asteroidea (Bintang laut)
2. Echinoidea (Landak laut)
3. Ophiuroidea (Bintang ular)
4. Crinoidea (Lilia laut)
5. Holothuroidea (Mentimun
laut)
Daftar Istilah:
• Abdomen : bagian perut
• Antena : sungut
• Apterygota : serangga tak bersayap
• Decapoda : hewan berkaki sepuluh
• Imago : bentuk serangga dewasa
• Kokon : selaput pelindung pupa dari insecta
• Nimfa : serangga muda yang bentuknya sama
dengan bentuk dewasanya tetapi sebagian
organ tubuhnya belum berkembang dengan
baik.
Daftar Istilah:
• Oselus : mata tunggal
• Ovipositor : tempat untuk menyimpan telur,
terletak pada ujung terakhir perut belakang
betina.
• Statocyst : alat keseimbangan pada udang
• Esofagus : kerongkongan
• Posterior : bagian ujung belakang dari tubuh
• Eksdisis : pergantian kulit
• Autotomi : pemutusan sebagian anggota tubuh
Daftar Istilah:
• Karapaks : penutup cephalopoda dan cirsipedia
• Cephalothorax : bagian kepala menyatu
dengan bagian dada
• Parthenogenesis : terbentuknya individu baru
tanpa melalui pembuahan gamet jantan dan
gamet betina
• Amubalakral : kaki pembuluh pada hewan
Echinodermata
• Ampula : gelembung otot pada hewan
Echinodermata
Daftar Istilah:
• Sistem ambulakral : sistem saluran alir pada
hewan echinodermata yang berfungsi untuk
bergerak, bernafas atau membuka mangsa.
• Tentakel : lengan hewan tingkat rendah yang
panjang
• Pericardial : ruangan tempat jantung
• Madreprodit : lubang yang dilengkapi dengan
sejenis saringan tempat keluar masuknya air
laut, pada Echinodermata

Anda mungkin juga menyukai