Anda di halaman 1dari 19

SURAT-SURAT BERHARGA

(MARKETABLE SECURITIES)

Pengantar Akuntansi II – Irman Firmansyah


Definisi
Terdiri dari saham, obligasi, dan surat-surat berharga lainnya
yang dimiliki perusahaan untuk jangka waktu pendek maupun
panjang.

Surat berharga dalam bentuk investasi


jangka pendek yaitu dalam rangka
memanfaatkan dana yang menganggur
(idle fund).
Investasi ini tujuannya untuk
menghasilkan pendapatan

Sedangkan surat berharga dalam bentuk


investasi jangka panjang yaitu untuk
tujuan menguasai perusahaan lain.
Ciri Surat-surat Berharga dengan tujuan
investasi jangka pendek

■ Mempunyai pasar / dapat diperjualbelikan


■ Pemilikan surat berharga tidak dengan maksud menguasai
perusahaan lain
■ Memanfaatkan dana surplus  Surat Berharga akan dijual
kembali jika dana dibutuhkan untuk kegiatan perusahaan
Surat-surat Berharga

SAHAM

OBLIGASI
Transaksi Yang Berkaitan Dengan Investasi
Sementara

Transaksi Pembelian Surat Berharga:

Rekening DEBIT KREDIT


Surat-Surat Berharga XXX
Kas XXX
(dicatat sebesar harga perolehan)*

* Harga Perolehan = harga beli + semua biaya yang dikeluarkan


untuk memperoleh surat berharga (komisi, fee, biaya transaksi)
Transaksi penerimaan Pendapatan:

Rekening DEBIT KREDIT


Kas XXX
Pendapatan Dividen XXX
(Jika Investasi dalam bentuk Saham)

Rekening DEBIT KREDIT


Kas XXX
Pendapatan Bunga XXX
(Jika Investasi dalam bentuk Obligasi)
Transaksi Penjualan Surat Berharga:

Jika Harga Perolehan lebih besar dari harga jual, maka RUGI

Rekening DEBIT KREDIT


Kas XXX
Rugi Penjualan Surat Berharga XXX
Surat-Surat Berharga XXX

Jika Harga Perolehan lebih kecil dari harga jual, maka UNTUNG
Rekening DEBIT KREDIT
Kas XXX
Surat-Surat Berharga XXX
Laba Penj. Surat Berharga XXX
SAHAM
Contoh investasi sementara pada saham
Tgl. 6 Mar 2017 PT. B membeli 1000 lembar saham milik PT. A
dengan harga Rp 1.200,- per lembar. Saham tsb mempunyai nilai
nominal Rp 1.000,- per lembar. Untuk transaksi itu, perusahaan
dibebani biaya komisi broker sebesar Rp 50.000,-

Perhitungan :
H.Beli = Rp 1.200 x 1000 lbr = Rp 1.200.000,-
Biaya Komisi = Rp 50.000,-
Harga Perolehan = Rp 1.250.000,-

Rekening DEBIT KREDIT


Srt Berharga-Saham PT A 1.250.000
Kas 1.250.000
SAHAM
Tgl. 10 April 2017, PT. B menerima dividen tunai sebesar Rp
150,- per lembar

Perhitungan :
Dividen = 1000 lbr x Rp 150,- = Rp 150.000,-

Rekening DEBIT KREDIT


Kas 150.000
Pendapatan Dividen 150.000
SAHAM
Tgl. 5 Juni 2017, PT. B menjual semua sahamnya dengan kurs
130% dan berkaitan dengan hal itu, perusahaan dikenakan
biaya komisi broker 1%

Perhitungan :
-HJ= 130% x 1000 lb x Rp 1.000,- = Rp 1.300.000
-Biaya komisi = 1% x Rp 1.300.000,- = Rp ( 13.000)
-Hasil Penjualan Saham = Rp 1.287.000
-Harga Perolehan = Rp (1.250.000)
-Laba Penjualan Saham = Rp 37.000

Rekening DEBIT KREDIT


Kas 1.287.000
Srt Berharga – Saham PT A 1.250.000
Laba Penjualan Saham 37.000
OBLIGASI

Perlu diperhatikan :
Umumnya bunga
Apakah tgl transaksi
obligasi dilakukan
bertepatan dengan
dua kali dalam
tgl bunga obligasi
setahun
atau tidak

Bunga obligasi
dihitung :
berdasarkan %
bunga x nilai
nominal obligasi
OBLIGASI
Contoh transaksi jika pembelian bertepatan dengan tanggal bunga
obligasi

Tgl 2 April 2017 Perusahaan membeli obligasi milik PT. X


nominal Rp 10.000,- per lembar sebanyak 1000 lbr dengan
harga Rp 9.600,- Bunga obligasi 9% (dibayar setiap tgl 1 Apr &
1 Okt)

Tgl Rekening DEBIT KREDIT


2 April 17 Srt Berharga – Obligasi PT X 9.600.000
Kas 9.600.000

1 Okt 17 Kas 450.000


Pendapatan Bunga 450.000

(= 9% x Rp 10.000 x 1000 lbr x 6/12)


OBLIGASI
Tgl 3 Okt 2017 perusahaan menjual obligasi PT. X dengan kurs
102%
Perhitungan :
HJ = 102% x Rp 10.000 x 1000 lbr = Rp 10.200.000
Harga Perolehan = = Rp 9.600.000
Laba Penjualan = Rp 600.000

Tgl Rekening DEBIT KREDIT


3 Okt 17 Kas 10.200.000
Srt berharga – Obligasi PT X 9.600.000
Laba Penjualan 600.000
OBLIGASI

■ Jika transaksi terjadi antara tgl pembayaran bunga, maka ada


bunga berjalan.
■ Bunga berjalan dihitung dari tanggal pembayaran bunga
sebelum transaksi.
■ Bunga berjalan diperhitungkan dalam jumlah yang dibayar.
■ Pencatatan bunga berjalan :
1. Pendekatan Neraca  Piutang Bunga
2. Pendekatan L/R  Pendapatan Bunga
OBLIGASI
Obligasi PT. X pada contoh sebelumnya dibeli pada tgl 1 Juli ‘17

Perhitungan :
H.Beli = 1000 lbr x Rp 9.600 = Rp 9.600.000
Bunga berjalan = 9% x Rp 10 juta x 3/12 = Rp 225.000
Jumlah Dibayar = Rp 9.825.000

Jurnal Pendekatan Neraca


Tgl Rekening DEBIT KREDIT
1 Juli 17 Srt Berharga – Obligasi PT X 9.600.000
Piutang Bunga 225.000
Kas 9.825.000
Jurnal Pendekatan Laba Rugi
Tgl Rekening DEBIT KREDIT
1 Juli 17 Srt Berharga – Obligasi PT X 9.600.000
Pendapatan Bunga 225.000
Kas 9.825.000
OBLIGASI
Jurnal saat penerimaan bunga
Tgl Rekening DEBIT KREDIT
1 Okt 17 Kas 450.000
Piutang Bunga 225.000
Pendapatan Bunga 225.000
Contoh transaksi penjualan obligasi tidak bertepatan dengan
tanggal bunga obligasi

■ Bunga berjalan diperhitungkan dalam jumlah yang diterima.


■ Contoh : Obligasi PT. X dijual pada tanggal 2 Nop 2017 dengan
harga Rp 9.500,- per lembar
 Bunga berjalan: 1 Okt – 2 Nop
 9% x Rp 10 juta x 1/12
 Rp 75.000
Perhitungan :
H. Jual = Rp 9.500 x 1000 lb = Rp 9.500.000
Bunga Berjalan = Rp 75.000
Jumlah Diterima = Rp 9.575.000

Bandingkan Harga Jual dengan Harga Perolehan:


- Harga Jual = Rp 9.500.000
- Harga Perolehan = Rp 9.600.000
Rugi Penjualan = Rp 100.000

Tgl Rekening DEBIT KREDIT


Kas 9.575.000
Rugi Penjualan 100.000
Srt Berharga – Obligasi PT X 9.600.000
Pendapatan Bunga 75.000
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai