Anda di halaman 1dari 11

Oleh :

Pratiwi Yusmita (1615301005)


Hutami Larasati (1615301037)
Diana Ayu Octavia Suseno
(1615301046)
Sistem Informasi Kesehatan merupakan salah satu
bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari
Sistem Kesehatan di suatu negara. Kemajuan atau
kemunduran Sistem Informasi Kesehatan selalu
berkorelasi dan mengikuti perkembangan Sistem
Kesehatan, kemajuan Teknologi Informasi dan
Komunikasi ( TIK ) bahkan mempengaruhi Sistem
Pemerintahan yang berlaku di suatu negara
1. UUD 1945, Pasal 28
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan
3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem
Informasi Kesehatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor :
1144/MENKES/PER/VII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan mengamanatkan pusat data dan informasi
( PUSDATIN ) sebagai pelaksana tugas kementrian kesehatan di
bidang data dan informasi kesehatan;

next
Back

5. Kepmenkes RI Nomor 511 tahun 2002 tentang


Kebijakan Strategi Pengembangan Sistim Informasi
Kesehatan Nasional ( SIKNAS )
6. Kepmenkes RI Nomor : 932/Menkes/SK/VIII/2002
tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan Sistem
Laporan Informasi Kesehatan Kabupaten / Kota
7. Kepmenkes RI Nomor : 004/Menkes/SK/I/2003
tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang
Kesehatan
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128 tahun 2004
tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
9. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 837 Tahun
2007 tentang Pengembangan Jaringan Komputer (
SIKNAS ) Online Sistem Informasi Kesehatan Nasional
Tujuan

Manfaat
1. Memberikan informasi untuk pengambilan
keputusan di setiap jenjang adminisratif
kesehatan baik di tingkat pusat, provinsi,
kabupaten/kota atau bahkan pada tingkat
pelaksana teknis seperti Rumah Sakit ataupun
Puskesmas
2. Agar dapat mentransformasi data yang
tersedia melalui sistem pencatatan rutin
maupun non rutin menjadi sebuah informasi
1. Membantu pengambil keputusan untuk
mendeteksi dan mengendalikan masalah
kesehatan, memantau perkembangan dan
meningkatkannya
2. Pemberdayaan individu dan komunitas
dengan cepat dan mudah dipahami, serta
melakukan berbagai perbaikan kualitas
pelayanan kesehatan
Sistem Informasi Kesehatan Tingkat
Kabupaten/Kota, dimana terdapat
1. Puskesmas dan pelayanan kesehatan dasar
lainnya,
2. Dinas kesehatan kabupaten/kota,

3. Instalasi farmasi kabupaten/ kota,

4. Rumah sakit kabupaten/kota,

5. Pelayanan kesehatan rujukan primer lainnya.


Dalam rangka penyelenggaraan SIK di tingkat
Kabupaten/Kota perlu juga dibentuk Tim SIKDA.
Tim SIKDA terdiri dari:
1. Penanggung jawab: Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
2. Koordinator: Pejabat Eselon III yang
bertanggung jawab terhadap data dan
informasi
3. Sekretaris: Pejabat Eselon IV yang bertanggung
jawab terhadap data dan informasi
4. Anggota: Semua pemangku kepentingan di
tingkat kabupaten/kota

Anda mungkin juga menyukai