Power Point
Power Point
OLEH
USUS BESAR
DIARE BAKTERI MANUSIA
Escherichia coli
GRAM NEGATIF
dan GRAM
POSITIF
EKTRAK BUAH
BUAH
ALPUKAT
ALPUKAT
Hipotesis
1. Ekstrak etanol buah alpukat
Perumusan Masalah mempunyai efek antibakteri
1. Apakah ekstrak etanol buah alpukat mempunyai terhadap pertumbuhan bakteri
efek antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli.
Escherichia coli? 2. Pada konsentrasi 10%, 20%, dan 30%
2. Berapakah konsentrasi ekstrak etanol buah ekstrak etanol buah alpukat efektif untuk
alpukat efektif untuk menghambat pertumbuhan menghambat pertumbuhan bakteri
bakteri Escherichia coli ?
Escherichia coli.
Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian 1. Bagi masyarakat , peneliti ini dapat memberikan
1. Untuk mengetahui ekstrak buah alpukat informasi kepada masyarakat tentang khasiat
mempunyai efek antibakteri terhadap dalam menghambat pertumbuhan Escherichia coli.
pertumbuhan bakteri Escherichia coli. 2. Menambah pegetahuan dan pengalaman peniliti
2. Untuk mengetahui pada konsentrasi berapa dalam melakukan penelitian ilmiah.
ekstrak buah alpukat dapat menghambat 3. Sebagai bahan informasi dan masukan terhadap
pertumbuhan bakteri Escherichia coli yang penelitian lebih lanjut.
mendekati kloramfenikol.
Kerangka Konsep
Bakteri
3. Bentuk Spiral
a. Vibrio : bakteri berbentuk koma
b. Spirochaela : bakteri berbentuk spiral halus dan lembut
c. Spirilium : bakteri berbentuk spiral tebal dan kaku
Bakteri Escherichia coli
Ciri-ciri morfologi sebagai berikut:
1. Bakteri gram negatif , panjang dan lebarnya adalah 2,0 - 6,0 µm
2. bentuk batang lurus, motif dengan flagellumperitrikus atau nonmotil,
biasanya tidak berkapsul dan tidak mempunyai spora
3. membentuk koloni dengan adanya berwarna hijau dengan kilap logam
KLORAMFENIKOL
ANTIBIOTIK Merupakan antibiotik berspektrum luas yang
bersifat bakteriostatis terhadap semua jenis
bakteri gram positif dan gram negatif. Mekanisme
kerjanya berdasarkan perintangan sisntesa
polipeptida bakteri dan diinaktivasi oleh konjugasi
dengan asam glukuronat terutama di hati.
Sistematika Tumbuhan
Menurut Depkes R (2001) Klasifikasi buah alpukat adalah sebagai berikut:
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Ranuculales
Familia : Lauraceae
Genus : Perseae
Spesies : Persea americana Mill
Sinonim : Persea gratissima Gaertn
Cara maserasi:
Masukkan 10 bagian simplisia atau campuran simplisia dengan derajat
halus yang cocok kedalam sebuah bejana. Tuangi dengan 75 bagian
cairan penyaring, tutup, biarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya
sambil sering di aduk. Serkai, peras, cuci ampas dengan cairan penyari
secukupnya hingga diperoleh 100 bagian. Pindahkan kedalam bejana
tertutup, biarkan di tempat sejuk, terlindung dari cahaya, selam 2 hari.
Enap tuangkan atau saring, masukkan kedalam wadah yang sesuai.
(Farmakope Indonesia Edisi III, 1978).
Metode
Penelitian Eksperimental
Lokasi penelitian
Laboratorium Waktu Penelitian Purposive
Mikrobiologi Poltekkes Juli 2019-agustus 2019
Sampling
Medan
Alat
• Batang pengaduk • Cawan petri
• Beaker glass • Inkubator
• Botol spray • Kawat ose
• Gelas ukur • Pemanas bunsen
• Kain flanel • Jangka sorong
• Tabung Reaksi
Bahan
• Alkohol • Biakan Staphylococcus epidermidis
• Sereh wangi • Nutrien agar
• Aquadest • Kloramfenikol
• Propilen glikol
• Alkohol 96%
• Muller hilton Agar
PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BUAH ALPUKAT
Sebanyak 3 kg buah alpukat dibersihkan terlebih dahulu kemudian dibelah
menjadi 2 bagian selanjutnya dikerok untuk mendapatkan daging buah,
kemudian daging buah dikeringkan terlebih dahulu untuk menghilangkan
kadar air dalam daging buah alpukat, setelah kering buah alpukat
dihaluskan.
Pembuatan kloramfenikol
Timbang setara 50 mg kloramfenikol, larutkan dengan alkohol 96% dalam
beaker glass ad 100 ml, konsentrasi larutan adalah 500 µg/ml (larutan induk).
Dari larutan induk pipet 6 ml larutan, kemudian encerkan dengan aquadest ad
100 ml, konsentrasi larutan adalah 30 µg/ml
Pembuatan Media
Media Eosine Methylen Blue Agar (EMBA)
Komposisi:
Pepton : 10 g
Laktosa : 10 g
D-manitol : 10 g
K2HPO4 : 2 g
Agar : 15 g
Destiled water: 1000 ml
pH 7,1 ± 0,1
Jumlah media yang harus dilarutkan dalam 1 liter aquadest pada etiket adalah 36 g/l. Banyaknya
EMBA yang diperlukan untuk 50 ml adalah:
50/1000 x 36 g = 1,8 g
Pembuatan:
Timbang EMBA sebanyak 1,8 g.
Masukkan kedalam Erlenmeyer, larutkan dengan aquadest sebanyak 50 ml.
Panaskan sampi mendidih.
Angakt dan tutup Erlenmeyer dengan kapas, lapisi dengan aluminium foil, kemudian ikat dengan
benang.
Sterilkan dengan autoklaf pada suhu 121ºC selama 15 menit.
Setelah steril, angkat dari autoklaf dengan perlahan-lahan dan hati-hati.
Dinginkan sejenak, buka kertas perkamen yang diikatkan pada Erlenmeyer kemudian tuang kedalam
cawan petri secara aseptis.
Biarkan agar mendingin dan memadat.
Media Nutrien Agar
Komposisi:
Pepton from meat : 3,0 g
Meat extract : 5,0 g
Agar : 12,0 g
Aquadest : 1000 ml
Jumlah media yang harus dilarutkan dalam 1 liter aquadest padaetiket adalah 20 g/L.
Banyaknya nutrien agar yang dibutuhkan untuk 20 ml adalah:
20/1000 x 20 g = 0,4 g
Pembuatan
Timbang nutrien agar sebanyak 0,4 g
Masukkan kedalam erlenmeyer, larutkan dengan aquadest sebanyak 20 ml
Panaskan sampai mendidih
Angkat, lalu bagi dalam beberapa tabung (sesuai kebutuhan), tutup dengan kapas, lapisi
dengan aluminium foil kemudian ikat dengan benang
Sterilkan dalam autoklaf pada suhu 121ºC selama 15 menit. Setelah steril, angkat dari
autoklaf dengan perlahan dan hati-hati
Dinginkan, buka aluminium foil yang dikaitkan pada tabung kemudian miringkan tabung
yang berisi nutrien agar untuk memperoleh agar miring
Biarkan sampai membeku, setelah itu lakukan penanaman bakteri dengan
menggoreskan bakteri secara zig-zag pada media
Media Muller Hilton Agar (MHA)
Komposisi:
Infusion from meat : 2,0 g
Casein hydrolysate : 17,55 g
Starch : 1,5 g
Agar : 13 g
Aquadest : 1000 ml
Jumlah media yang dilarutkan dalam 1 liter aquadest pada etiket adalah 38 g/L.
Banyaknya MHA yang diperlukan 100 ml adalah:
x 38 g = 3,8 g
Pembuatan :
Timbang MHA sebanyak 3,8 g
Masukkan kedalam erlenmeyer, larutkan dengan aquadest sebanyak 100 ml
Panaskan sampai mendidih
Angkat dan tutup dengan kapas, lapisi dengan aluminium foil kemudian ikat dengan
benang
Sterilkan dalam autoklaf pada suhu 121ºC selama 15 menit.
Setelah steril, angkat dari autoklaf dengan perlahan dan hati-hati
Larutan NaCl 0.9%
Komposisi:
Natrium Klorida : 0.9
Aquadest : 100 ml
Larutan ini digunakan untuk mensuspensikan bakteri dengan pengenceran bakteri.
Pembuatan:
NaCl ditimbang sebanyak 0,9 g lalu larutkan dengan aquadest hingga 100 ml dalam
labu tentukur, kemudian disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121ºC selama 15 menit.
Cawan Petri
Rata-rata Zona Hambatan
Konsentrasi Zona sebagai
Penguji Hambatan Antibakteri
I II III
(mm) Menurut FI Ed. IV
Hal 896 (mm)
EBA 10% 12,19 14.30 14,2 13,56
EBA 20% 20,48 21,55 19,15 20,39
14-16
EBA 30% 21,30 22,30 23,27 22,29
Kloramfenikol 31,20 26,90 28,60 28,9
Etanol 70% 9,7 7,6 10 9,1
Unstandardized Residual
N 15
Positive .299
Negative -.102
Kolmogrov-Smrnov Z 1.146
b. UjiHomogenitas Levene
Test of Homogeneity of Varieneces
Diameter
Levene df1 df2 Sig.
Statistic
.721 4 10 .597
b
Mean ± Standart deviation
Descriptives
Diameter
N Mean Std.Deviation Std.Error
Total 735.154 14
Mekanisme kerja tanin yaitu meghambat enzim reverse transrptase dan DNA
topoisomerase sehingga sel bakteri tidak terbentuk. Efek antibakteri tanin
berhubungan dengan kemampuannya untuk menginaktifkan adesi sel mikroba,
menginaktifkan enzim, dan menggangu transpor protein pada lapisan dalam sel .
Mekanisme kerja alkaloid sebagai antibakteri yaitu dengan cara menggangu
komponen penyusun peptidoglikon pada sel bakteri sehingga dinding sel tidak
terbentuk secara utuh dan menyebabkan kematian sel tersebut.
Berdasarkan hasil tersebut secara umum ekstrak buah alpukat dapat dikatakan
mampu menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli yang ditunjukkan dengan
luasnya diameter zona hambat yang terbentuk dan hasil sensitif .
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari ekstrak buah alpukat terhadap
pertumbuhan bakteri Escherichia coli dapat disimpulkan bahwa
a. Ekstrak buah alpukat memiliki efek antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri
Escherichia coli.
b. Pada konsentrasi 30 % dengan zona hambat 22,29 mm bersifat sebagai antibakteri
sensitif karena memiliki diameter zona hambat diatas 16 mm yang mampu membunuh
bakteri Escherichia coli yang lebih mendekati antibiotik kloramfenikol.
Saran
Dari hasil penelitian ini tentang Uji efek antibakteri ekstrak etanol buah alpukat (Persea
americana Mill) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dengan kloramfenikol
sebagai pembanding”
a. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti buah alpukat pada jenis bakteri
lain.
b. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti buah alpukat dengan
menggunakan pelarut yang berbeda yang memiliki tingkat kepolaran yang berbeda yatu
seperti kloroform atau N-Heksana