Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK 1

PENGERTIAN

• Pengukuran konsumsi makanan merupakan metode penentuan


status gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis
zat yang dikonsumsi. Metode 24 hours recall merupakan teknik
yang sering digunakan baik secara klinis maupun penelitian dengan
cara mengharuskan responden mengingat semua makanan dan
jumlahnya sebaik mungkin dalam waktu tertentu (24 jam) ketika
tanya jawab berlangsung.
TUJUAN
• Mengetahui dan mempelajari kebiasaan makan.
• Menghitung jumlah makanan yang dikonsumsi oleh responden.
• Menentukan tingkat kecukupan konsumsi individu, sekelompok orang, atau masyarakat.
• Dasar perencanaan program gizi.
• Pengembangan program gizi.
• Pendidikan gizi.
• Menentukan pedoman kecukupan makanan.
• Menyusun menu bergizi dengan biaya rendah.
• Menentukan peratutan undang-undang yang berkaitan dengan makanan, kesehatan, dan gizi masyarakat
(Megawangi dan Pranadji, 1984).
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

Kelebihan
• Mudah dilakukan.
• Cepat dan dapat mencakup banyak responden.
• Biaya murah, karena tidak memerlukan tempat yang luas dan peralatan khusus.
• Dapat digunakan untuk responden yang buta huruf.
• Dapat menghitung asupan makanan yang benar-benar dikonsumsi harian oleh responden.
CARA PENGISIAN KUISIONER

• Instrumen yang digunakan dalam 24-H Recall individu yaitu K1a, K2a, dan K3a (lampran 1, 3, dan 4)
terdiri dari formulir pengambil data dan formulir pengolahan data hasil recall dengan penjelasan sebagai
berikut (Sirajuddin., dkk, 2018).
Pengolahan data dengan recall menurut Sirajudin
• Formulir K1a adalah formulir untuk mencatat hasil food recall 24 jam individu
yang terdiri dari 9 kolom
• Formulir K2a adalah formulir untuk rekap hasil food recall 24 jam individu
selama 3 (tiga) hari sesuai jumlah hari survei terdiri dari 7 kolom.
• Formulir K3a adalah formulir untuk analisis asupan energi dan zat gizi
individu yang terdiri dari 9 kolom
Kekurangan
• Apabila recall hanya dilakukan 1 (satu) hari tidak dapat digunakan dalam menggambarkan asupan
makanan harian responden.
• Ketepatan metode tergantung daya ingat responden.
• Adanya flat slope syndrome, dimana terdapat kecenderungan responden kurus akan melaporkan
konsumsinya lebih banyak dan responden gemuk melaporkan konsumsinya lebih sedikit.
• Membutuhkan tenaga terlatih dan terampil dalam memperkirakan URT dan ketepatan alat bantu.
• Tidak dapat dilakukan saat acara besar seperti akhir pekan dan upacara keagamaan.

Anda mungkin juga menyukai