Psikologi Agama Semeter 3

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

Psikologi agama sebagai

disiplin ilmu
Institut agama islam tribakti kediri
 ilmu psikologi adalah bagian dari ilmu filsafat, jadi psikologi agama adalah
ranting dari ilmu filsafat.
 Psikologi umum mempelajari gejala-gejala kejiwaan manusia yang
berkaitan dengan pikiran (cognisi), perasaan (emotional),kehendak
(conasi) dan gejala campuran yang dapat diamati melalui sikap dan
perilaku manusia.
Pengertian psikologi agama

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia baik yang nampak atau tidak nampak

- Sebagian besar para ahli mengakui sulit untuk mendefinisikan agama.

- Wh clark “tidak ada yang lebih sulit mencari kata-kata yang dapat digunakan untuk
mendefinisikan agama”

Agama sulit didefinisikaan karena:

- Pengalaman beragama merupakan sesuatu yang bersifat batiniah dan subjektif

- Tidak ada orang yang dapat merasakan pengalaman beragama yang lebih kuat kecuali dari
pada agama mereka sendiri, sehingga orang membuat definisi berdasarkan pengalaman
beragama mereka sendiri.
 Psikologi agama adalah salah satu cabang psikologi yang mempelajari perilaku
individu dalam hubungan dengan keyakinan agama yang dianutnya
Ruang lingkup psikologi agama
- Pengalaman beragama
Unsur perasaan dalam kesadaran beragama yaitu perasaan yang membawa
kepada keyakinan yang dihasilkan oleh tindakan (amaliyah)
Contoh: sufi, imam busyairoh punya penyakit kemudian membaca sholawat burdah
akhirnya sembuh
- kesadaran beragama
Sebuah kemantapan jiwa seseorang untuk menggambarkan tentang bagaimana
sikap keberagamaan mereka, contoh: shalat, puasa

Pengalaman beragama membawa seseorang sadar bahwa manusia itu


membutuhkan hubungan dengan Tuhan, seperti istighosah trs menerus tdk tau
tujuannyaternyata lama-lama jiwa menjadi tenang, kmdian diasadar bahwa dia
harus mendekatkan diri kepada Tuhan agar jiwa menjadi tenang.
Dan bisa jadi kesadaran seseorang tersebut memberikan pengalaman terhadap
keagamaan seseorang, seperti sholat menjadi tenang
Manfaat psikologi agama

 Membangkitkan perasaan dan kesadaran beragama, contoh penyuluhan


narapidana, pengobatan pasien dirumah-rumah sakit
Psikologi agama dan pendidikan islam

 Agama dan pendidikan memiliki keterkaitan yang erat


 Agama membutuhkan mekanisme pendidikan agar dapat terinternalisasi dengan baik
dalam diri seseorang, sebaliknya pendidikan juga membutuhkan agama untuk
menciptakan manusia yang tidak hanya memiliki intelektualitas, tetapi juga memiliki
karakter yang berkualitas.
 Untuk mewujudkannya maka pendidikan harus dimulai sejak dini sampai akhir hayat
 Pendidikan dalam agama bertujuan membentuk manusia yang positif, agama
memiliki peran penting sebagai pengingat bahwa pendidikan tidak hanya berkisar
pada internalisasi nilai dan pengoptimalan implementasi nilai tersebut, contoh
seseorang tidak hanya paham dan salah saja tetapi juga enggan melakukan
kesalahan setelah melakukan keburukan
 Menurut Sigmund freud keberagaman anak terpola dari tingkah laku bapaknya,
baik buruknya citra bapak akan mempengaruhi sikap keagamaan anak
 Di dalam agama islam yang paling berperan dalam pendidikan adalah orang
tua yakni ibu dan bapak
 Bahkan tidak hanya agama islam tetapi semua agama mengajarkan bahwa
orang tua dan keluarga adalah pelaksana pendidikan yang pertama dan
utama.
 Dalam pandangan islam, manusia lahir telah telah dianugerahkan potensi
keberagamaan. Seperti sabda nabi bahwa setiap bayi dilahirkan dalam
fitrahnya, maka kedua orangtuanyalah yang menjadikannya
sebagaimajusi,yahudi, atau nasrani. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa
pengaruh bimbingan ibu bapak memiliki peran strategis dalampembentukan
jiwa agama anak. Manusia akan sesat bilakecenderungan agamanya tidak
mendapat bimbingan. Untuk itu Alloh mengutus rasulnya membimbing umat
kejalan yang benar, yakni tunduk kepada Alloh, bukan yang lain.
 Pendidikan seseorang dimulai sejak fase konsepsi (pembentukan embrio dan anak
atau pembuahan), berada dalam kandungan, lahir, sampai tumbuh kembang.
Dengan demikian agama telah menekankan untuk memperbaiki kualitas dan
karakter diri terlebih dahulu sebelum berkeluarga dan mempunyai keturunan.
 Pembentukan jiwa keagamaan islam diawali sejak ia dilahirkan kemudian
dikumandangkan adzan, diaqiqahkan untuk membentuk nilai-nilai ketauhidan
(makna aqiqah…), diberi nama yang baik sebagai doa atau harapan, diberi
makanan bergizi dan halal, selanjutnya anakdiberlakukandengan kasih saying.
 Pemberian pendidikan harus disesuaikan dengan kognisi dan psikis seseorang.
 Bimbingan kejiwaan diarahkan pembentukan nilai-nilaiimani
 Keteladanan,pembiasaan dan disiplin merupakan pembentukan niali-nilaiamali
 Dengan demiian kesadaran agama dan pengalaman agama dibentukmelalui
proses terpadu. Jika anak diberi pondasi yang kuatmaka anakakan
mempunyaipengalaman beragama yang lebih baik dimasa dewasa kelak.

Anda mungkin juga menyukai