Anda di halaman 1dari 27

ALLERGIC

CONJUNCTIVITIS
Oleh : Phoenix Hong (406172048)

PEMBIMBING : DR LENGGO GENI OETAMA, SP.M


PENDAHULUAN

• Diagnosis penyakit alergi telah meningkat pada beberapa


dekade terakhir dan konjunctivitis alergik telah
menyebabkan masalah yang signifikan yang dapat
menyebabkan penyakit yang berat pada permukaan
mata.
• Pasien sering mengeluh : Gatal, Mata berair, Mata merah
(Diperparah iklim kering dan berangin).
• Bila tidak ditatalaksana segera  sering mengakibatkan
dropout dari sekolah, tidak dapat bekerja di luar dan sering
ketiduran.

Tujuan jurnal :
• menyediakan gambaran penatalaksanaan konjunctiva
alergik.
TIPE KELAINAN KONJUNCTIVITIS
ALERGIK
EPIDEMIOLOGI

• Seasonal Conjuctivitis (SAC) & Parennial


Conjunctivitis (PAC)  15-20% t.u pada iklim panas
dan lembab

• Vernal keratoconjunctivitis (VKC) & Atopic


Keratoconjunctivitis (AKC)  gangguan pada
kornea dan permukaan okular  gangguan
penglihatan.
FAKTOR RISIKO

• Iklim
• Polusi Genetik
• Rokok
• Alergi sejak masa kanak
• Terdapat hubungan antara serbuk bunga, debu
dan kapas dengan rhinitis alergi dan konjunctivitis
alergi
KLASIFIKASI
SEASONAL ALLERGIC
CONJUNCTIVITIS
• Sering
• Terjadi pada semua usia
• Terjadi bergantung musim terutama Mei dan Juni
dimana terdapat banyak pollen.
• Gejala umum :
• gatal diikuti mata berair dan sensasi terbakar, kadang
disertai pilek (rhinitis alergi atau rhinokonjunctivitis).
• Pasien kadang mengeluh tekanan sinus di belakang mata
PERENNIAL ALLERGIC
CONJUNCTIVITIS
• Gejala yang mirip dengan SAC
• Terjadinya sepanjang tahun
• Akibat alergi bulu binatang dan tungau.
• Frekuensi >> seiring meningkatnya usia
• Gejala :
• gatal, mata merah dan bengkak di konjunctiva.
• Jarang terjadi gangguan sehubungan dengan
kornea pada SAC dan PAC.
VERNAL KERATOCONJUNCTIVITIS

• Terjadi pada iklim hangat


• Biasa pada laki-laki usia muda (8-12 tahun)
• Anak-anak > dewasa
• Bilateral
• Memburuk dengan paparan angin, derbu dan cahaya
matahari
• Riwayat asma dan eczema
• Gejala umum :
• gatal yang berat (menggaruk mata biasanya dengan jari)
• Mata merah
• Discharge mukus  thread-like
• Fotofobia
Gatal yang berat dan fotofobia menjadi penyerbab banyak
anak-anak drop out.
VKC

• 3 bentuk klinis dari VKC :


• Limbal/bulbi
• Palpebral
• Campuran

Manifestasi pada kornea berupa : corneal epithelial


punctuate keratitis dan dimana terjadi erosi epitel
membentuk ulkus vernal/shield ulcer (memperburuk gejala
dan mengganggu penglihatan)  oval dan biasanya pada
bagian atas dari kornea.

Shield ulcer  adanya material putih pada dasar dari ulkus.


ATOPIC KERATOCONJUNCTIVITIS

• Bilateral pada permukaan okular dan bulu mata


terjadi sepanjang kehidupa
• Lesi kulit eksim pada tubuh
• Konjunctiva => papil/trantas dots
• Terbentuk katarak.
GIANT PAPILLARY CONJUNCTIVITIS

• Adanaya lensa kontak, prosthesis okular, suture


akan mensensitisasi dan menyebabkan trauma
pada konjunctiva tarsal superior dengan formasi
giant papillae.
• Reaksi alergik toksik dapat disebabkan obat-
obatan seperti neomisin, atropin, epinefrin atau
bahan pengawet dalam obat seperti : thiomersol.
CONTACT HYPERSENSITIVITY
REACTIONS
• Pembengkakan pada kelopak
• Mata merah
• Kemosis
• Reaksi folikular
• Sikatriks
• Cornea  superficial punctate keratitis,
pseudodendrites atau grayish stromal infiltrates.
KOMPLIKASI

• Sering terjadi karena compliance yang buruk,


kontrol yang tidak adekuat pada bentuk berat.
• Komplikasi tersering : dry eye, infeksi dan luka
kornea.
• Kronisitas mengancam penglihatan seperti LSCD
(Limbal Stem Cell Deficiency) dan keratokonus
akibat menggaruk-garuk mata  membutuhkan
tindakan bedah untuk mencegah malfungsi visual.
• Tatalaksana kortikosteroid, TIO >>> akibat steroid
dan katarak
• Kebutaan yang ireversibel.
DIAGNOSIS

• Bedakan dengan
penyebab mata
merah lainnnya
• Gatal 
manifestasi utama
dari alergi okular.
TATALAKSANA

• Belum ada protokol universal untuk tatalaksana


penyakit mata alergik.
• Hindari alergen
• Kompres dingin untuk mencegah menggaruk mata
• Lubrikasi dengan obat tetes  melarutkan agen
inflamasi di air mata dan membersihkan alergen 
mengurangi rasa gatal dan mencegah perburukan
gejala.
TATALAKSANA SAAT INI
• Lubricants
• Antihistamine: Ketotifen, olapatadine, azelastine, epinastine
dan bepostatine. => meringankan gejala.
• Mast cell stabilisers
• Steroid (hanya bila melibatkan kornea atau sangat gatal) :
prednisolone dalam durasi pendek saat terjadi alergik akut;
kortikosteroid oral/injeksi supratarsal dibutuhkan bila berat.
*Kortikosteroid yang berlebihan menyebabkan katarak dan
glaukoma yang berakhir dengan kebutaan.
• NSAID : Ketorolac, diclofenac ditambahkan ke anthistamin.
• Steroid sparing agents seperti : cyclosporine A, tacrolimus 
efektif untuk AKC dan VKC berat.
KESIMPULAN
• Perspektif kesehatan masyarakat : jumlah pasien konjunctivitis
alergik >>.
• Konjunctivitis yang berat seperti VKC (sering terjadi pada usia
muda) telah menyebabkan dropout pada berbagai negara
• Biaya pengobatan >> disertai panjangnya masa pengobatan
(hingga tahun)
• Perlunya tenaga kesehatan yang terlatih untuk memberikan
KIE pada pasien dan orang tua mengenai penyakit t.u Higien
yang baik, hindari alergen, kompres dingin, perubahan
lingkungan, penggunaan kortikosteroid yang tepat dapat
meningkatkan perbaikan kesehatan mata.
GAMBAR KLINIS
KONJUNCTIIVTIS ALERGIK

Anda mungkin juga menyukai