Anda di halaman 1dari 62

MENUA

Perlu tahu Proses Menua


!?
• Proses menghilangnya
secara perlahan
kemampuan jaringan
untuk memperbaiki diri
dan mempertahankan
anatomis dan fungsi
normal.
• Tidak ada kemampuan
untuk bertahan terhadap
jejas, antigenik dan tidak
mampu memperbaiki
kerusakan yang diderita
(Constantinides, 1994
The Molecular Aspects of
Aging
• Belum dapat diketahui secara keseluruhan
• Perubahan sindroma kehilangan fungsi
tubuh secara progresif dan menyeluruh
yang irrefersibel
Perubahan akibat DNA
mengalami penyusutan

SEL

Organ
Penyakit & Menua

Rheumatoid & Artritis


Osteoporosis
Heart Disease
Usia Frekwensi Penyakit Cancer
 Alzheimer Disease.
etc

Proses menua lebih dikaitkan dg adanya


peningkatan kejadian kesakitan, terutama
oleh karena faktor imunitas yg menurun
TEORI
BIOLOGI
Hayflick Limit Teori
• Tiap spesies di dlm inti sel mempunyai s/ jam
genetic yg telah diputar menurut s/ replikasi
• Jam ini menghitung mitosis & menghentikan
replikasi : jadi menurut konsep ini kita akan
meninggal dunia meskipun tdk disertai
kecelakaan lingkungan atau penyakit
• Teori ini didukung o/ kenyataan mengapa
bbrp spesies mempunyai perbedaan umur
harapan hidup yg nyata
Hayflick Limit Teori
 Secara teoritis dpt dimgknkan kita memutar
jam ini lagi meski hanya bbrp waktu dgn
pengaruh-pengaruh dr luar berupa
peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit, dll
 Teori ini disebut “Biological Clock”.
“Genetic Theory”, “Celluler Aging”
The Error Teory
 tjd mutasi progresif pd DNA sel
somatic, akan menyebabkan tjdnya
penurunan kemampuan sel tersebut
 “Error Catastrophe” : menua
disebabkan o/ kesalahan-kesalahan
beruntun dlm waktu yg lama, tjd
kesalahan dlm proses transkripsi
(DNA RNA, maupun dlm proses
translasi (RNA Protein/enzyme)
The Error Teory
 walaupun dlm batas tertentu kesalahan dpt
diperbaiki, namun kemampuan u/ m’p’baiki
sifatnya terbatas pd kesalahan dlm proses
transkripsi (pembentukan RNA) yg tentu
menyebabkan kesalahan sintesis protein
atau enzyme yg dpt m’hasilkan zat
berbahaya
Wear and Tear Theory
 Menurut teori ini, meninggal adh s/ hasil
penggunaan jaringan yg berlebihan krn
mrk tdk dpt meremajakan ke dlm secara
tdk ada habis-habisnya
 Teori ini mewakili kepercayaan bahwa s/
organ atau jaringan m’punyai program
jumlah energi u/ mrk
Wear and Tear Theory
 Teori ini memandang bahwa proses menua
merupakn proses pra – program yaitu proses yg
tjd akibat akumulasi stress dan injuri dr trauma.
 Menua dianggap sebagai “Proses fisiologis yg
ditentukan o/ sejumlah penggunaan dan
keusangan dr organ sso yg terpapar dg
lingkungan (Matesson, Mc.Connell, 1988)
Free Radical Theory
 Radikal bebas bersifat merusak krn sangat
reaktif, shg data bereaksi sengan DNA,
protein, asam lemak tdk jenuh seperti dlm
membrane sel
 Radikal bebas dihasilkan sbg zat antara o/
proses respirasi mengubah bahan bakar
menjadi ATP yg melibatkan oksigen. Zat
tersebut adh Superoksida, peroksida
hydrogen & radikal hidroksil
Free Radical Theory
 Teori radikal bebas mengasumsikan bahwa proses
menua tjd akibat kekurangefektifan fungsi kerja
tubuh dan hal itu dipengaruhi o/ adanya berbagai
radikal bebas dlm tubuh.
 D. Harman menyatakan bahwa secara normal
radikal bebas ada pada setiap individu dan dapat
digunakan utkmemperdiksi umur kronologis
individu. yg disebut radikal bebas disini adalah
molekul yg memilki tingkat afinitas yg tinggi, mrpk
molekul, fragmen molekul atau atom dg elektron yg
bebas tdk berpasangan.
Free radical
 Radikal bebas mrpk zat yg terbentuk dlm tubuh
manusia sebagai salah satu hasil kerja
metabolisme tubuh.
 Walaupun secara normal ia terbentuk dr proses
metabolisme tubuh, ttp ia dapat terbentuk akibat :
(1) Proses oksigenisasi lingkungan seperti
pengaruh polutan, ozon dan pestisida. (2) Reaksi
akibat paparan dg radiasi (3) sebagai reaksi
berantai dg molekul bebas lainnya.
 Radikal bebas yg reaktif mampu merusak sel,
termasuk mitokondria, yg akhirnya mampu
menyebabkan cepatnya kematian (apoptosis) sel,
menghambat proses reproduksi sel. Hal lain yg
mengganggu fungsi sel tubuh akibat radikal
bebas adalah bahwa radikal bebas yg ada dlm
tubuh dapat menyebabkan mutasi pada
transkripis DNA – RNA pada genetik walaupun
ia tdk mengandung DNA.
 dlm sistem syaraf dan jaringan otot, dimana
radikal bebas memiliki tingkat afinitas yg relatif
tinggi dibanding lainnya, terdapat/ditemukan
substansi yg disebut juga dg Lipofusin, yg dapat
digunakan juga utkmengukur usia kronologis sso.
 Lipofusin yg mrpk pigmen yg diperkaya dg
lemak dan protein ditemukan terakumulasi dlm
jaringan orang-orang tua. Kesehatan kulit
berangsur-angsur menurun akibat suplai oksigen
dan nutrisi yg makin sedikit yg akhirnya dapat
mengakibatkan kematian jaringan kulit itu
sendiri.
 Vitamin C dan E mrpk dua substansi yg
dipercaya dapat menghambat kerja radikal
bebas (sebagai antioksidan) yg
memungkinkan menyebabkan kerusakan
jaringan kulit. Rockestein dan Sussman
(1979) menyatakan bahwa Butilat
Hidroksitoluent dapat memiliki efek
antioksidan ketika diberikan kepada tikus.
Immunity Theory
 Mutasi yg berulang atau perubahan protein
pasca translasi, dpt menyebabkan
berkurangnya kemampuan system imun
tubuh mengenali dirinya sendiri (self
recognition)
 Mutasi menyebabkan tjdnya kelainan pd
antigen permukaan sel, maka hal ini
menyebabkan system imun tubuh
m’anggap sel m’alami perubahan sbg sel
asing & m’hancurkannya
Immunity Theory
• Di pihak lain imun tubuh
sendiri daya pertahanannya
m’alami penurunan pd proses
menua, daya serangnya thdp
sel kanker mjd menurun shg
sel kanker leluasa m’belah-
belah
Cross Linkage Theory
• Dikenalkan o/ J. Bjorksten pada tahun 1942,
menekankan pada postulat bahwa proses
menua tjd sebagai akibat adanya ikatan-
ikatan dlm kimiawi tubuh.
• Teori ini menyebutkan bahwa secara normal,
struktur molekular dr sel berikatan secara
bersama-sama membentuk reaksi kimia.
Termasuk didlmnya adalah kolagen yg mrpk
rantai molekul yg relatif panjang yg dihasilkan
o/ fibroblast.
• dg terbentuknya jaringan baru, maka
jaringan tersebut akan bersinggungan
dg jaringan yg lama dan membentuk
ikatan silang kimiawi. Hasil akhir dr
proses ikatan silang ini adalah
peningkatan densitas kolagen dan
penurunan kapasitas utktransport
nutrient serta utkmembuang produk-
produk sisa metabolisme dr sel.
• Zat ikatan silang ditemukan pada
lemak tdk jenuh, ions polyvalen
seperti Alumunium, Seng, dan
Magnesium.
Implikasi di Keperawatan
• Dlm hubungan dg orang yg tua, perlu bagi
perawat utk m’perhatikan teori proses
menua
• Aktivitas (kegiatan) sehari-hari mrpk salah
satu bagian dr perilaku kehidupan normal yg
tdk perlu dibatasi secara b’lebihan, ttp lebih
cenderung utk memodifikasi perilaku sbgi
akibat perubahan fisik dr manula itu sendiri.
Perilaku hidup sehari-hari diperlukan utk
m’jaga kondisi fisik tetap dlm batas normal
dan m’optimalkan kemampuan diri.
• Pola hidup sehat yg dilakukan dapat
m’pengaruhi perubahan-perubahan dasar
biologis dari proses menua itu sendiri.
Konsumsi makanan yg sehat,cukup gizi dan
menghindari faktor-faktor resiko pencetus
stress fisik dan pembentuk radikal bebas
mrpk salah satu upaya utk mengurangi
proses menua secara biologis.
• Melakukan kehidupan dgn melakukan kerja
seimbang dan pemenuhan kebutuhan
seimbang mampu m’berikan Kontribusi yg
positif dlm peningkatkan performens individu
itu sendiri
• M’hindari lingkungan dgn tingkat resiko
radiasi atau polutan yg tinggi mrpk langkah
yg bida ditempuh utk menghindari cepatnya
proses menua secara biologis.
• Perlu bagi perawat utk m’perhatikan upaya-
upaya pemenuhan kebutuhan pasien akan
sarana dan prasarana yg menunjang
pencapaian kebutuhan hidup serta
meningkatkan kualitas hidup melalui
pengadaan alat-alat aktifitas yg memadai,
mengurangi resiko stress fisik berlebih serta
terhindar dari polusi.
TEORI
SOSIOLOGI
Disengagement Theory
• Teori ini menyatakan dgn
b’tambahnya usia, sso secara
b’angsur-angsur mulai melepaskan
diri dr khdp sosialnya atau menarik
diri dr pergaulan sekitarnya. Keadaan
ini m’akibatkan interaksi social lanjut
usia menurun, baik secara kualitas
maupun kuantitas shg sering tjd
kehilangan ganda (Triple Loss)
• Kehilangan ganda (Triple Loss), yaitu :
–Kehilangan peran
–Hambatan Kontak Sosial
(Restraction of Contacts and
Relationships)
–B’kurangnya Komitmen (Reduced
Commitment to Social Mores and
Values)
Activity Theory
• Teori ini menyatakan bahwa seorang
individu harus mampu eksis dan aktif
dlm kehidupan sosial utk mencapai
kesuksesan dlm kehidupan di hari
tua. (Havigurst dan Albrech. 1963).
• Aktivitas dlm teori ini dipandang
sebagai sesuatu yg vital untk
mempertahankan rasa kepuasan
pribadi dan kosie diri yg positif.
• Teori ini berdasar pada asumsi
bahwa : (1) aktif lebih baik
daripada pasif (2) Gembira lebih
baik daripada tidak gembira (3)
orang tua mrpk adalah orang yg
baik utk mencapai sukses dan
akan memilih alternatif pilihan
aktif dan bergembira.
Teori Kontinyuitas
• Teori ini memandang bahwa
kondisi tua mrpk kondisi yg selalu
tjd dan secara berkesinambungan
yg harus dihadapi o/ orang lanjut
usila.
• Lanjut usia tdk dipandang s/
bagian akhir yg dipisahkan dr sisa
hidupnya
Person-Environment Fit
Theory
• Teori ini m’jelaskan hub. saling
ketergantungan antara kemampuan s/
klpk dlm masyarakat & lingkungan
social mrk
• Setiap orang meliputi : kekuatan ego,
tkt ketrampilan motorik, kesehatan
biologis individu, kognitif & sensori
persepsi
Person-Environment Fit Theory
• Lansia mgkn mengalami pe↓
kemampuan yg m’pengaruhi
kemampuannya u/ b’hub dgn
lingkungannya. Demikian juga jika
m’derita penyakit maka kemampuan
akan t’batas.
• Dijelaskan juga bahwa lingkungan mjd
lebih m’ancam & mgkn tdk m’punyai
kemampuan lagi u/ b’hub dgn
lingkungan
Teori Stratifikasi Usia
• Pada awal tahun 1970, teori ini
muncul dan menjadi suatu wacana
publik yg besar. Teori ini
menyatakan bahwa orang yg
m’alami proses menua dipandang
sebagai individu elemen sosietas
dan juga sbg anggota
kelompok/group dlm masyarakat.
• Rilley (1985) m’ungkapkan ada lima
konsep utama yg m’dasarinya yaitu :
– setiap individu mrpk bagian sosietas
– adanya keunikan peran tugas dan fungsi
– tidak hanya pada tataran tertentu saja tjd
perubahan
– Pengalaman yg dimiliki o/ orang yg tua
dapat dibentuk melalui parameter umur
dan tugas
– hubungan antara manusia usial lanjut dgn
lingkungan tidak stagnasi
Penerapan dlm Keperawatan
• Perlu bagi perawat utk tetap
mengaktifkan peran sosial manula
sesuai dgn kemampuannya
• Perawat harus mampu
menciptakan lingkungan sosial yg
berfariatif.
Penerapan dlm Keperawatan
 Dianjurkan b’partisipasi dlm klpk mgkn
akan m’fasilitasi kemampuan individu u/
menanggulangi sebag dr situasi khdp
 Pemutusan hub mgkn mrpk masalah yg
m’dlm seperti depresi : m’gunakan
pengkajian & alat khusus perawat dpt lebih
lanjut dpt m’investigasi situasi &
merencanakan dgn tepat tindakan u/
mengurangi situasi yg merugikan
Penerapan dlm Keperawatan
 Lansia mgkn menolak melakukan
aktifitas krn takut gagal atau frustasi
dlm m’bentuk aktifitas : rencana
aktifitas realistic u/ sebagian klpk
penting u/ suksesnya interaksi dlm klpk
 Keberhasilan dr aktifitas klpk m’berikan
pe↑ kepercayaan diri lansia, sebaliknya
tugas yg tdk mgkn dpt dikerjakan akan
menimbulkan frustasi yg menurunkan
kemampuan lansia
Penerapan dlm Keperawatan
 Melihat dr masa lalu & kesadaran
kepercayaan yg ada ttg sehat sakit,
p’beri perawatan dpt mengembangkan
pengertian ttg tindakan khusus bagi
lansia & bgmn mrk dpt mengerjakan.
Pengetahuan ini tdk hanya m’bantu dlm
menolong merencanakan aktifitas ttp
juga pendidikan u/ lansia
 P’beri pelayanan keperawatan akan
m’punyai keuntungan ke dlm klpk
khusus lansia berespon thd sakit &
gambaran kesehatan orang tua
Penerapan dlm Keperawatan
 Aplikasi yg lain adh m’bantu b’adaptasi
dgn b’bagai keterbatasan &
merencanakan khdp yg aman. Misal :
m’bangun fasilitas u/ m’p’mudah
individu melakukan aktifitas : pegangan
u/ jalan, dll
 M’bantu lansia dgn keterbatasan
menekankan pd p’lengkapan, m’bantu
dlm sisa ketdktergantungannya & mgkn
m’abadikan kualitas hidup yg tinggi
TEORI PSIKOLOGI
Jung’s Theory
 Carl Jung mrpk psikolog Swiss yg
mengembangkan teori bahwa p’kembangan
personal individu dilalui melalui tahapan :
masa kanak-kanak, masa remaja dan
remaja akhir, usia p’tengahan, dan usia tua.
 Kepribadian personal ditentukan o/ adanya
ego yg dimiliki, ketidaksadaran personal dan
ketidaksadaran kolektif.
 Teori ini m’ungkapkan bahwa sejalan dgn
perkembangan kehidupan, pada masa usia
petengahan maka sso mulai mencoba
m’jawab hakikat kehidupan dgn
m’eksplorasi nilai-nilai, kepercayaan dan
meninggalkan khayalan
 Pada masa ini dapat tjd “krisis usia
pertengahan” yg dapat m’pengaruhi/m’hambat
proses ketuaan itu sendiri secara psikologis.
 Adanya sikap ekstrovert maupun introvert
sangat b’pengaruh sekali thd peran dan
penyelesaian masalah kehidupam saat usia
pertengahan.
 Pencapaian keselarasan hidup mrpk salah satu
indikator telah tereksplorasinya nilai-nilai
kehidupan o/ individu dan pencapaian ini
sangat dipengaruhi o/ kepribadian (introvert
maupun ekstrovert).
 Berdasar pada pemahaman
diatas, maka Jung menilai bahwa
sso mampu dianggap sukses dlm
proses menua manakala individu
mampu utk menjadi “orang yg
berfokus pada orang lain” dan
memiliki kepedulian yg penuh thd
kehidupan sosial.
Course of Human Life Theory
 Focus pd teori ini adh
m’identifikasi & p’capaian
tujuan khdp sso menurut lima
fase perkembangan. Kunci dr
perkembangan kesehtaan adh
pemenuhan kebutuhan diri
Lima fase perkembangan
1. Masa kanak-kanak : tdk mempunyai
tujuan hidup yg realistic (digambarkan
waktu tdk jelas)
2. Remaja & dewasa muda : mulai
mempunyai konsep yg spesifik mengenai
tujuan hidup
3. Usia 25 tahun : mulai lebih konkret ttg
tujuan hidup & aktif bekerja u/
mencapainya
Lima fase perkembangan
4. Usia pertengahan : individu mulai
melihat ke belakang khdpnya,
m’evaluasi apakah mempunyai atau
tdk prestasi & sering mulai merubah
tujuan hidup (rencana u/ selanjutnya)
5. Fase terakhir (usia lanjut) : mrpk
waktu u/ menghentikan mencapai cita-
cita tujuan hidup
Developmental Theory
 Setiap individu harus belajar tugas
p’kembangan yg khusus pd b’bagai tkt
khdp, p’capaian tugas p’kembangan
m’beri kontribusi kebahagiaan &
perasaan sukses individu
 Tugas p’kembangan khusus bbrp
sumber, yaitu :
 Kematangan fisik
 P’harapan budaya masyarakat
 Nilai & aspirasi individual
Tugas perkembangan lansia
(Havighurst) meliputi :
 P’aturan pe↓ kekuatan fisik & kesehatan
 P’aturan dr pengunduran diri & pe↓
penghasilan
 P’aturan meninggalnya suami/istri

 M’dirikan perkumpulan klpk umur,


adaptasi tugas masyarakat
 M’buat perencanaan thdp fisik yg
memuaskan
Penerapan dlm Bidang
Keperawatan
 Perlunya penyadaran / pendidikan
kesehatan kepada manula dlm
upaya menjalani proses kehidupan
 Kegiatan penyelenggaraan suport
psikologis sangat diperlukan utk
mencapai hasil optimal bagi
kesejahteraan psikis
Penerapan dlm Bidang
Keperawatan
 Perawat harus mampu
m’akomodasi/m’fasilitasi proses
kegiatan penyelenggaraan penyuluhan
dan bimbingan rohani serta support
psikologis
 Masalah yg dihadapi o/ manula saat ini
dpt mrpk akibat tjdnya gangguan pada
tahap kehidupan sebelumnya, shg
perawat perlu m’pelajari konsep
psikologis secara mapan dan mampu
mjdi fasilitator dlm bimbingan rohani.
Perubahan Yang Terjadi
 Sistem pernafasan
 Sistem persyarafan
 Sistem kardiovaskuler
 Sistem genitourinaria
 Sistem endokrin
 Sistem pencernaan
 Sistem muskuloskletal
 Sistem integumen
 Sistem reproduksi dan kegiatan
seksual
Perubahan Sistem Persyarafan
 Lambat dalam merespon
 Perubahan pancaindera
– Penglihatan
– Pendengaran
– Pengecapan
– perabaan
 Mengecilnya syaraf indera
 Sering terjadi neuritis dan hilangnya
sensasi
Perubahan Sistem Kardiovaskuler
 Katub jantung menebal dan kaku
 Kemampuan pompa menurun 1%
stlh umur 20 th
 Kehilangan elastisitas pembuluh
darah
 Kurangnya efektifitas pembuluh
darah perifer untuk oksigenasi
 Tekanan darah meningkat akibat
meningkatnya resistensi pembuluh
darah perifer
Perubahan Sistem Genitourinaria
 Ginjal mengecil dan nefron atrofi
 Blood flow ke ginjal menurun sampai 50%
 Vesika urinaria, kapasitasnya menurun
sampai 200 ml
 Frekwensi BAK meningkat
 Pembesaran prostat + 75% pd usia 65th
 Atrovi vulva
 Vagina, selaput menjadi kering, elastisitas
jaringan menurun, sekresi menjadi
berkurang
 Keasaman vagina lebih alkalis basa
 Permukaan menjadi halus
Perubahan Sistem Endokrin
 Produksi hampir semua hormon menurun
 Fungsi paratiroid dan sekresinya tidak
berubah
 Menurunnya aktivitas tiroid, shg BMR
menurun
 Defisiensi hormonal sering terjadi pada
lansia
 Pituitary, pertumbuhan hormon ada tetapi
rendah dan hanya ada di pembuluh darah
dan produk : ACTH, TSH, FSH dan LH
menurun.
 Menurunnya Produksi aldosteron
Perubahan Sistem Pencernaan
 Kehilangan gigi
 Indera pengecapan menurun sampai 80%
 Esofagus melebar
 Rasa lapar menurun
 Asam lambung menurun dan sering terjadi
korosif
 Peristaltik melemah, biasanya timbul
konstipasi
 Fungsi absorbsi melemah (terganggu)
 Liver (hati), makin mengecil &
menurunnya kemampuan metabolisme
karena blood flow menurun
Perubahan Sistem Muskuloskletal
 Tulang kehilangan densitas, shg rapuh
 Resiko terjadi fraktur
 Kyphosis
 Persendian besar dan menjadi kaku
 Lansia wanita > resiko fraktur
 Pinggang, lutut dan jari pergelangan
tangan terbatas
 Diskus intervertebralis menipis dan
menjadi pendek, shg :
– Gerakan volunter menurun
– Gerakan reflektonik sbg reaksi thdp
rangsangan lobus
– Gerakan involunter perangsangan terhadap
lobus
Perubahan Integumen
 Kulit menjadi keriput dan kehilangan jaringan
lemak
 Kulit kering dan elastisitas menurun
 Kelenjar keringat mulai tidak bekerja
 Pigmentasi kulit berkurang, dan sering timbul
bercak hitam akibat menurunnya aliran darah
 Penyembuhan luka berkurang
 Kuku jari tangan dan kaki menjadi tebal dan
rapuh
 Pertumbuhan rambut berkurang, rambut mjd
kelabu dan menipis
 Pada wanita >60th rambut wajah kadang
meningkat
 Temperatur tubuh menurun
Perubahan Sistem Reproduksi &
Kegiatan Sexual
 Selaput lendir vagina menurun/ kering
 Ovarium dan uterus menciut
 Payudara atrofi
 Testis masih dapat berproduksi walaupun
ada penurunan
 Dorongan sex tetap sampai >70th asal
sehat
 Frekwensi sexual intercouse cenderung
menurun, ttp kapasitas utk melakukan
dan menikmati berjalan terus.
 Impotensi tersering kulit hitam > kulit
putih > kulit berwarna ( 35% : 30% :
15% )
Faktor Yang Mempengaruhi
Penuaan
 Herediter / genetik
 Nutrisi

 Statuskesehatan
 Pengalaman hidup

 Lingkungan

 Kemampuan koping

Anda mungkin juga menyukai