Anda di halaman 1dari 15

PROSEDUR IMPOR

Pengeluaran Barang Impor

a. Untuk dipakai
b. Impor sementara
c. Ditimbun di TPB
d. Diangkut ke TPS di KP
lain
e. Diangkut terus/lanjut
f. Diekspor kembali
PENGELUARAN BARANG IMPOR

BARANG PIB KELUAR

• Barang • Bayar BM • Dasar


bersifat & PDRI SPPB
umum • Lartas atau SPPF
PENGELUARAN
BARANG
IMPOR BARANG KELUAR PIB

• Listrik, • Dokap & • Berkala


Cair, Gas Jaminan • Bayar BM
• Transmisi • Lartas & PDRI

Ketentuan PIB Berkala


• dibuat untuk pengeluaran barang yang terjadi dalam
jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan
• disampaikan ke Kantor Pabean paling lama 15 (lima belas)
hari kerja setelah jangka waktu berakhir

3 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
Alur
AlurImpor
Impor(untuk
(untukdipakai)
dipakai)
tanda terima PIB

self assessment
PIB

KANTOR PABEAN
IMPORTIR pemrosesan PIB

PFPD 1
pengembalian PIB
membayar

bukti pembayaran

SPPB
BANK DEVISA PERSEPSI

pembukuan

Pejabat Pengeluaran Barang


Pengeluaran Barang
RELEA SE
PENJALURAN

 Jalur Merah periksa dokumen, fisik


 Jalur Kuning periksa dokumen
 Jalur Hijau  periksa dokumen
 Jalur MITA Non-prioritastanpa pemeriksaan
 Jalur MITA Prioritas  tanpa pemeriksaan
Jalur Hijau
KANTOR PABEAN
Pejabat pemeriksa Importir Petugas Pintu Petugas manifest
dokumen/SKP

PIB
SPPB SPPB SPPB SPPB

Penetapan Tarif dan INP


Nilai Pabean DNP Penutupan Pos BC 1.1.
Pencocokan &
memberikan catatan
pengeluaran

Y
Sesuai?

Penerbitan SPTNP dan


menerima bukti bayar
kekurangan dari Arsip
importir (SSPCP)
Jalur Merah
Pejabat pemeriksa dokumen/SKP Importir Pejabat Pemeriksa Brg Petugas Pintu Petugas Manifest

SPJM
PIB
SPJM
Menyiapkan Brg
untuk diperiksa

IP IP

SPPB
Pemeriksaan
fisik
Penelitian dan
penetapan
Koordinasi, jika diperlukan
LHP/ BAP
Y LHP
Y
Sesuai?
Penutupan Pos
SPPB BC 1.1.
N

SPPB
Penerbitan SPTNP
dan menerima bukti
bayar kekurangan Unit pengawasan
dari importir
Pencocokan &
memberikan catatan
Penelitian
pengeluaran
Pembongkaran
Barang impor yang diangkut sarana pengangkut
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7A ayat (1)
wajib dibongkar di kawasan pabean atau
dapat dibongkar di tempat lain setelah
mendapat izin kepala kantor pabean.(Pasal 10
A ayat (1))

Pembongkaran di tempat lain dilakukan dengan


memperhatikan teknis pembongkaran atau sebab
lain atas pertimbangan kepala kantor pabean,
misalnya sarana pengangkut tidak dapat sandar
di dermaga atau alat bongkar tidak tersedia.
Penimbunan
Barang impor, sementara menunggu pengeluarannya dari
kawasan pabean, dapat ditimbun di tempat penimbunan
sementara. (Pasal 10A ayat (5))

Ketentuan ini dimaksudkan bahwa penimbunan


barang di tempat penimbunan sementara bukan
merupakan keharusan karena penimbunan tersebut
hanya dilakukan dalam hal barang tidak dapat
dikeluarkan dengan segera.
Dalam hal tertentu, barang impor dapat ditimbun di
tempat lain yang diperlakukan sama dengan tempat
penimbunan sementara. (Pasal 10A ayat (6))

Yang dimaksud dalam hal tertentu yaitu apabila


penimbunan di tempat penimbunan sementara
tidak dapat dilakukan seperti kongesti, kendala
teknis penimbunan, sifat barang, atau sebab lain
sehingga tidak memungkinkan barang impor
ditimbun. Termasuk dalam pengertian ini yaitu
pemberian fasilitas penimbunan selain di tempat
penimbunan sementara dengan tujuan untuk
menghindari beban biaya penumpukan yang
mungkin atau yang telah timbul selama dalam
proses pemenuhan kewajiban pabean.

Ketentuan yang berlaku pada tempat penimbunan


sementara berlaku di tempat lain yang dimaksud
pada ayat ini.
Berdasarkan Keputusan DJBC Nomor KEP-07/BC/2003 yang
telah diubah terakhir dengan Nomor P-19 /BC/2005 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Tatalaksana Kepabeanan di Bidang
Impor, pada :

Pasal 42
(1) Pemeriksaan barang impor di gudang atau lapangan
penimbunan milik Importir dapat dilakukan setelah mendapat
persetujuan Kepala Kantor Pabean.
(2) Persetujuan pemeriksaan barang impor sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) sekaligus merupakan ijin untuk
menimbun barang impor di gudang atau lapangan
penimbunan milik Importir yang bersangkutan.
(3) Penyelesaian pemeriksaan barang impor dilakukan sesuai
tatakerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 Keputusan
Direktur Jenderal ini.
(4) Tatakerja penimbunan barang impor untuk pemeriksaan fisik
barang di gudang atau lapangan penimbunan milik Importir
adalah sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran VIII huruf F
Keputusan Direktur Jenderal ini.
Lampiran VIII huruf F
Tatakerja Penimbunan Barang Impor untuk Pemeriksaan Fisik
Barang di Gudang atau Lapangan Penimbunan Milik Importir

1. Importir mengajukan permohonan tertulis kepada Kepala Kantor Pabean untuk


melakukan pemeriksaan fisik barang impor di gudang atau lapangan
penimbunan milik importir yang bersangkutan dengan menyebutkan alasannya;
2. Pejabat yang melakukan pengawasan :
a. meneliti alasan yang dikemukakan oleh importir dalam surat permohonan
untuk melakukan pemeriksaan fisik barang impor di gudang atau lapangan
penimbunan milik importer
b. menunjuk petugas untuk melakukan pengecekan gudang atau lapangan
penimbunan milik importir;
c. pengecekan gudang atau lapangan penimbunan sebagaimana
dimaksud dalam butir 3 di atas hanya dilakukan terhadap importasi
yang tingkat pemeriksaan fisiknya lebih dari 30%;
d. menerima laporan hasil pengecekan lapangan berikut gambar denah gudang
atau lapangan penimbunan;
e. membuat rekomendasi kepada Kepala Kantor Pabean bahwa permohonan
importir memenuhi persyaratan pemberian izin atau tidak;
f. setelah mendapat persetujuan dari Kepala Kantor Pabean, menunjuk
petugas untuk melakukan pengawalan, pengawasan penimbunan dan
penyegelan barang.
(3) Pejabat Pabean :
a. menerbitkan BCF 2.6 A dalam rangkap 3 (tiga) :
1. lembar pertama kepada importir untuk melindungi
pengangkutan barang sampai di gudang atau lapangan
penimbunan milik importir yang bersangkutan;
2. lembar kedua kepada petugas yang mengawasi
pengeluaran barang; dan
3. lembar ketiga kepada pejabat yang melakukan
pengawasan sebagai alat pengawasan; serta
b. setelah menerima persetujuan Kepala Kantor Pabean
untuk melakukan pemeriksaan fisik barang impor di
gudang atau lapangan penimbunan milik importir,
menerima penunjukan nama petugas yang melakukan
pemeriksaan fisik barang impor di gudang atau
lapangan penimbunan milik importir dari Pejabat yang
melakukan pengawasan.

Anda mungkin juga menyukai