STEMI (ST Elevation Myocardial Infarct)

Maya Idayah (2019000046)

M. Reza Ardiansyah Isqi (2019000047)
Muthia Farina (2019000048)
Mutiara Putri (2019000049)
Nada Nurjannah (2019000050)
 Deskripsi Penyakit
A. Pengertian B. Etiologi
Infark Miokard Akut STEMI terjadi akibat oklusi
merupakan gangguan aliran satu atau lebih arteri koroner
darah ke jantung, yang memasok darah ke
menyebabkan kematian sel jantung.
otot jantung. Beberapa faktor:
STEMI (ST Elevation  Dislipidemia
Myocardial Infract) merupakan  Hipertensi
infark miokard akut dengan
elevasi segmen ST. STEMI  Diabetes Militus
terjadi jika aliran darah koroner  Penyempitan arteri koroner
menurun secara mendadak non sklerotik
akibat oklusi trombus trombus  Penyempitan aterosklerotik
pada plak aterosklorosis.  Thrombus
C. Manifestasi Klinik D. Komplikasi
 Nyeri dada tipikal angina 1. Disfungsi Ventrikular
2. Gangguan hemodinamik
Nyeri dada substernum yang
3. Syok Kardiogenik
terasa berat, menekan,
4. Infark ventrikel kanan
terkadang menjalar ke leher,
5. Aritmia paska STEMI
rahang, epigastrium,bahu,
6. Ekstrasistol ventrikel
lengan kiri
7. Takikardia & fibrilasi ventrikel
 Disfungsi ventricular
8. Fibrilasi atrium
 Ditemukan murmur 9. Aritimia supraventrikular
midsistolik atau late sistolik 10. Asistol ventrikel
apical yang bersifat 11. Bradiaritmia&Blok
sementara 12. Kompikasi mekanik
D. Patofisiologi
Ruptur/pecahnya plak aterotoma pembuluh darah koroner

Oklusi arteri koroner

Terjadi perubahan komposisi plak & penipisan fibrinous cap

Disfungsi endotel

Sel sel tidak memproduksi molekul vasoaktif

Pasokan oksigen berhenti, menyebabkan nekrosis pada

miokardium
F. Diagnosis
 Anamnesis : nyeri dada yang khas
 Pemeriksaan EKG
Adanya elevasi ST>2mm, minimal pada 2
sandapan prekordial yang berdampingan
atau > 1mm pada 2 sandapan ekskremitas.
 Pemeriksaan enzim jantung
Troponin T dan CKMB yang mengikat 2 kali
lipat dari nilai normal
G. Tatalaksana
STEMI

Oksigen (apabila < 90%),

aspirin, morfin sulfat, NTG
IV, NTG SL

Gelaja ≤ 12 jam Gelaja > 12 jam

G. Tatalaksana
 Studi Kasus
Tuan T 57 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada kiri
disertai keringat dingin. Nyeri dada dirasakan seperti tertekan
dan tembus ke belakang dan menjalar ke lengan kiri. Durasi
nyeri yang dirasakan lebih kurang 30 menit. Pasien memiliki
riwayat diabetes sejak 2 tahun yang lalu, hipertensi disangkal,
kebiasaan merokok sejak 10 tahun sebanyak 12 batang per
hari. Pasien memiliki BB 80 kg, TB 168 cm, TD 80/50 mmHg,
nadi 100kali/menit, laju pernafasan 24 kali/menit, suhu tubuh
36,7oC. Pada pemeriksaan lab darah lengkap didapatkan
indicator HB, leukositosis, gula darah sewaktu dan serta
peningkatan kolesterol total dan nilai HDL LDL.
1. Subjektif
a.Tuan T : 57 tahun
b.Keluhan nyeri dada kiri disertai keringat dingin seperti
tertekan dan tembus ke belakang dan menajalar ke lengan
kiri sejak ± 30 menit.
c.suhu tubuh 36,7oC
d.BB : 80kg
e.TB : 168 cm
f.Laju pernafasan 24 kali/menit
g.Riwayat kebiasaan merokok sejak 10 tahun
2. Objektif
a. Tanda vital
• TD : 80/50 mmHg
• Nadi : 100 kali/menit
• Pernafasan : 24 kali/menit
• Suhu : 36,7oC
b. Pemeriksaan lab
C. EKG
• Interpretasi EKG :
• Irama dasar : Rhythm
• P wave : Sinus
• Heart Rate : 110 x/ menit
• PR Interval : 0,08 s
• Axis : Normoaxis
• QRS Kompleks : QRS duration 0,08 s
• ST Segmen : Elevasi segmen ST pada sadapan V1-V6
• Kesimpulan : Sinus rythm, normoaksis, ST elevasi miokard
infark whole anterior
3. Assesment
Masalah Terapi Obat Penyebab DRP pada kasus

Adanya indikasi tanpa nilai kolestrol total (260 STEMI pada kasus ini
obat mg/dl), trigliserida kemungkinan disebabkan
(300mg/dl), HDL karena faktor dislipidemia
(18mg/dl), troponin yang ditandai dengan nilai
T(<0.1), CKMB (40), kolesterol dan trigliserida
leukosit (15,4 x 103/mm3) yang tinggi serta HDL yang
rendah
Kebutuhan akan GDS (223mg/dl), pasien mengalami STEMI
terapi tambahan HBA1C (11,4%), DM tipe 2 yang ditandai
GD2PP(271) dengan nilai HBA1C, GD2PP
dan GDS yang tinggi.
Sehingga dibutuhkan terapi
penyakit penyerta lainnya
untuk meningkatkan kualitas
hidup pasien.
Planning (Terapi Farmakologi)
Obat Dosis Aturan Kegunaan Efek Samping
Pakai
Kombinasi Aspilet: 1x sehari Aspilet: antiplatelet Aspilet :
aspilet dg 80 mg Klopidogrel : bronkospasme,
klopidogrel Klopidogrel 75 antiagregasi platelet perdarahan saluran
cerna.
mg Clopidogrel :
Dispepsia, nyeri perut,
diare; perdarahan
Nitrogliserin 0,3-1 mg setiap 5 Vasodilator, profilaksis sakit kepala
menit dan pengobatan berdenyut, muka
sampai angina; gagal jantung merah, pusing,
maksimal kiri. hipotensi postural,
3 kali takikardi
morfin sulfat 2 mg diulang analgesik mual dan muntah
setiap 10- ,konstipasi, dan
30 menit rasa mengantuk
(IV)
Simvastatin 20 mg 1x sehari Menurunkan kadar ruam kulit, alopesia,
kolesterol anemia, pusing

Metformin 500mg 3x sehari Antidiabetes, anoreksia, mual,

menurunkan glukosa muntah, diare
darah
• Terapi Non Farmakologi
• Tindakan Revaskularisai
• Termasuk di sini yaitu operasi pintas koroner (coronary artery
bypass grafting/CABG) dan PCI (angioplasti koroner atau
percutaneous transluminal coronary angioplasty/PTCA) dan
tindakan terkait seperti pemasangan stent, aterektomi
rotablasi, dan aterektomi direksional.
• Modifikasi faktor resiko
• Berhenti merokok
• Penurunan berat badan
• Olahraga
• Diet