CEDERA KEPALA
Disusun oleh:
• Pada tempat benturan terdapat tekanan yang paling tinggi, sedang pada tempat
yang berlawanan terdapat tekanan negatif paling rendah sehinggga terjadi rongga
dan akibatnya dapat terjadi robekan
(Bahrudin, 2017)
Gambaran Klinis
Mual muntah
Sakit kepala
Fraktur tengkorak
• Tidak dibutuhkan terapi khusus kecuali terjadi trauma
campuran, tekanan, atau berhubungan dengan kehilangan LCS
kronis (misalnya fraktur fosa kranialis anterior dasar tengkorak)
Perdarahan intrakranial
• Perdarahan ekstradural
• Perdarahan subdural akut
• Hematoma subdural kronis
• Perdarahan intraserebral
Pemeriksaan penunjang
X-ray
CT Scan
Kepala
EEG
(Elektroencep
alograf)
Kadar
Pemeriksaan elektrolit
laboratrium
Penatalaksanaan
TUJUAN
• Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
oksigenasi nasal prong terhadap perubahan saturasi
oksigen pasien cedera kepala di Instalasi Gawat Darurat
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
Jurnal
METODE
• Quasi eksperimen merupakan metode yang dipilih oleh
peneliti untuk penelitian ini. Penelitian dilakukan mulai
tanggal 17 November 2016 – 9 Desember 2016 di Instalasi
Gawat Darurat RSUP Prof. R. D. Kandou Manado. Jumlah
populasi penelitian adalah 127 orang dengan teknik
pengambilan sampel menggunakan non probability sampling
yaitu consecutive sampling. Hasil sampling menunjukkan
sebanyak 16 orang menjadi responden.
• Responden yang menggunakan nasal prong/ nasal kanul
dilakukan pengukuran saturasi oksigen sebanyak 3 kali, yaitu
10 menit pertama, 10 menit kedua dan 10 menit berikutnya.
Jurnal
HASIL
• Dari hasil analisa baik menggunakan uji t paired
sample atau uji repeated measures ANOVA
didapatkan hasil P <0,05 maka Ha diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa ada pengaruh terapi oksigen
nasal prong terhadap perubahan saturasi oksigen
pasien cedera kepala.
Jurnal
KESIMPULAN
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
responden datang ke RSUP Prof. R. D. Kandou Manado
dengan keadaan hipoksia ringan – sedang atau saturasi
oksigen 90% - <95%. Namun setelah pemberian
oksigenasi menggunakan nasal prong/ nasal kanul
selama 30 menit, saturasi responden naik menjadi 95% -
100%. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terapi
oksigenasi berpengaruh terhadap perubahan saturasi
oksigen.
Jurnal pendukung
TUJUAN
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian oksigen
melalui masker sederhana dan posisi kepala 30° terhadap tingkat kesadaran
pasien dengan cedera kepala sedang.
Jurnal pendukung
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental
dengan design pretest-posttest control design. Terdapat
30 responden yang dirawat di RSUD Ulin Banjarmasin.
Responden terlebih dahulu diukur GCSnya. setelah itu
diberikan oksigen melalui masker sederhana dan posisi
kepala 30°. GCS diukur lagi 24 jam kemudian.
Jurnal pendukung
HASIL
Hasil uji statistik dengan menggunakan wilcoxon test didapat p
value < α (0,05) maka Ho ditolak menunjukkan ada pengaruh
pemberian oksigen masker sederhana dan posisi kepala 30°
terhadap perubahan tingkat kesadaran. Sesudah dilakukan
pemberian oksigen masker sederhana dan posisi kepala 30° GCS
juga mengalami peningkatan yaitu mean 10 menjadi mean
11,07.
Jurnal pendukung
KESIMPULAN
Ada pengaruh pemberian oksigen masker
sederhana dan posisi kepala 30° terhadap
perubahan tingkat kesadaran dengan rerata nilai
GCS sesudah dilakukan intervensi adalah 11,07
dan standar deviasi 2,766.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
• Cedera kepala merupakan proses di mana terjadi trauma
langsung atau deselerasi terhadap kepala yang
mneyebabkan kerusakan tengkorak dan otak. Klasifikasi
cedera kepala berdasarkan nilai GCS dibagi menjadi tiga
yaitu cedera kepala ringan, sedang, dan berat. Komplikasi
yang dapat terjadi dari cedera kepala adalah fraktur
tengkorak, perdarahan intrakranial, dan amnesia pasca
trauma.
• Penatalaksanaan pasien dengan cedera kepala dapat
dilakukan dengan pemberian terapi oksigen berupa nasal
prong yang dapat mempengaruhi perbaikan saturasi
oksigen.
Saran