Anda di halaman 1dari 22

Mekanik tubuh dan

ambulasi

By TRI YUNITA FD, M.Kes


Definisi
– Usaha koordinasi dr muskuloskeletal & sistem saraf utk
mempertahankan keseimbangan
– Merupakan cara menggunakan tubuh dg efisien:
– tdk banyak mengeluarkan tenaga
– Terkoordinir & aman dlm pergerakan
– Mempertahankan keseimbangan slm aktivitas
Prinsip

– Gravitasi
– Keseimbangan dlm penggunaan mekanik tubuh
– Berat benda yg akan diangkat
Gravitasi

– Sbg sumbu dlm pergerakan tubuh


– Perlu diperhatikan:
– Pusat gravitasi tubuh: berada dlm pertengahan
tubuh
– Garis gravitasi: garis imajiner vertikal melalui
pusat gravitasi
– Dasar tumpuan : dasar dlm posisi istirahat utk
menopang
Ambulasi

– Upaya seseorang utk melakukan latihan jalan/berpindah


tempat
– Mobilitas: kemampuan individu utk bergerak secara bebas,
mudah & teratur
Pergerakan dasar

– Gerakan (ambulating)
– Menahan (squatting)
– Menarik (pulling)
– Mengangkat (lifting)
– Memutar (pivoting)
Gerakan (ambulating)
Saat berjalan
– Terjadi perpindahan dasar tumpuan dr satu sisi ke sisi lain & pusat gravitasi
selalu berubah
– Terdapat 2 fase: fase menahan berat & fase mengayun
Menahan (squatting)
– Tergantung posisi
– Duduk berbeda dg jongkok
– Perlu dasar tumpuan yg tepat utk mencegah kelainan dlm tubuh &
memudahkan pergerakan
Menarik (pulling)

– Memudahkan utk memindahkan benda


– Hal yg perlu diperhatikan:
– Ketinggian
– letak benda (di dpn penarik)
– Posisi kaki & tubuh: condong ke dpn, lutut & kaki ditekuk
Mengangkat (lifting)

– Cara pergerakan daya tarik dg menggunakan otot besar dr


tumit, paha bagian atas & kaki bagian bawah, perut &
pinggul
– Tujuan: mengurangi rasa sakit pd tubuh bagian belakang
Memutar (pivoting)

– Gerakan memutar anggota tubuh


– Bertumpu pd tulang belakang
Faktor yg memengaruhi
mekanik tubuh

– Status kesehatan: mengakibatkan penurunan koordinasi


– Nutrisi: pertumbuhan tulang & perbaikan sel
– Emosi: perubahan perilaku krn psikologis
– Kebiasaan: perubahan mekanik tubuh bila sering
mengangkat berat
– Gaya hidup: mengakibatkan stres & kecerobohan
– Pengetahuan
Pengaturan Posisi

– Fowler
– Sim
– Trendelenburg
– Dorsal recumbent
– Litotomi
– Genu pektoral
Posisi Fowler

– Setengah duduk/duduk
– Bagian kepala tempat tidur > tinggi
– Fowler (45-90◦)
– Semi fowler (15-45 ◦)
– Tujuan:
– Mempertahankan kenyamanan
– Memfasilitasi fungsi pernapasan
– Pasien paska bedah
Posisi Sim

– Miring ke kanan atau kiri


– Tujuan:
– Memberikan kenyamanan
– Mempermudah tindakan pemeriksaan rektum/pemberian obat
melalui anus
Posisi trendelenburg

– Berbaring di tempat tidur dg bagian kepala > rendah dr kaki


– Tujuan:
– Melancarkan peredaran darah ke otak
– Pd pasien syok
– Pd pasien yg dipasang skintraksi pd kaki
Posisi dorsal recumbent

– Berbaring telentang dg kedua lutut fleksi (ditarik /


direnggangkan)
– Utk merawat & memeriksa genitalia & proses persalinan
Posisi litotomi

– Berbaring telentang dg mengangkat kedua kaki &


menariknya ke bagian perut
– Utk memeriksa genitalia pd proses persalinan & memasang
alat kontrasepsi
Posisi genu pektoral
(knee chest position)

– Menungging dg kedua kaki ditekuk & dada menempel pd


bagian atas tempat tidur
– Untuk memeriksa rektum & mengubah letah kepala janin
yg sungsang
Keterampilan dasar

Latihan ambulasi
Duduk di atas tempat tidur
– Jelaskan prosedur
– Pasien meletakkan tangan di samping badan dg telapak
tangan menghadap bawah
– Tangan petugas di bahu pasien
– Bantu pasien duduk & beri bantal

Anda mungkin juga menyukai