Anda di halaman 1dari 25

Jenis dan Spesifikasi Drainase

PENGERTIAN DRAINASE

• Drainase yang berasal dari kata kerja 'to


drain' yang berarti mengeringkan atau
mengalirkan air, adalah terminologi yang
digunakan untuk menyatakan sistem-sistem
yang berkaitan dengan penanganan masalah
kelebihan air, baik diatas maupun dibawah
permukaan tanah.
FUNGSI DRAINASE
1. Mengeringkan bagian wilayah kota dari genangan
sehingga tidak menimbulkan dampak negatif.
2. Mengalirkan air permukaan ke badan air penerima
terdekat secepatnya.
3. Mengendalikan kelebihan air permukan yang dapat
dimanfaatkan untuk persedian air dan kehidupan
akuatik.
4. Meresapkan air permukaan untuk menjaga
kelestarian air tanah (konservasi air).
5. Melindungi sarana dan prasarana yang sudah
terbangun.
JENIS DRAINASE

1. Menurut Sejarah Terbentuknya


2. Menurut Letak Bangunan
3. Menurut Fungsi
4. Menurut Konstruksi
JENIS DRAINASE
1. MENURUT SEJARAH TERBENTUKNYA

a. Drainase Alamiah (Natural Drainase)


 Terbentuk secara alami
 Tidak terdapat bangunan penunjang
 Terbentuk oleh gerusan air yang bergerak karena gravitasi yang lambat laun
membentuk jalan air yang permanen seperti sungai
Pasangan Batu atau Beton
Gorong- gorong
Drainase Alami
JENIS DRAINASE
1. MENURUT SEJARAH TERBENTUKNYA

b. Drainase Buatan (Arficial Drainage)


Drainase yang dibuat dengan maksud dan
tujuan tertentu sehingga memerlukan
bangunan – bangunan khusus seperti selokan
pasangan batu/beton, gorong-gorong, pipa-
pipa dan sebagainya.
Selokan
Selokan Pasangan Batu
Gorong-gorong
JENIS DRAINASE
2. MENURUT LETAK BANGUNAN

a. Drainase Permukaan Tanah (Surface


Drainage)
Saluran drainase yang berada di atas
permukaan tanah yang berfungsi
mengalirkan air limpasan permukaan.
Analisa alirannya merupakan analisa
open chanel flow.
Selokan Samping
Gorong-gorong
Gorong-gorong adalah bangunan yang berfungsi untuk:
a. Memberi jalan kepada air yang mengalir dari parit atau
sungai kecil yang mengalir melintasi jalan
b. Mengalirkan air yang telah terkumpul di dalam bak-bak
penampung selokan samping untuk dibuang keluar ke
tempat pembuangan
Gorong-gorong
Penampang melintang gorong-gorong yang lazim
digunakan antara lain
a. Lingkaran (circular)
 Paling sering dipakai
 Relative efisien untuk kebanyakan kondisi
muatan
 Bisa dibuat dari beton (berdiameter 60 cm,
80 cm, 100 cm, 120 cm, 140 cm) atau dari
baja (diameter < 2 cm)
b. Ellips (elliptical)
 Biasanya dipakai jika terdapat keterbatasan
tinggi timbunan.
 Dibandingkan dengan bentuk circular, bentuk
pipa lengkung maupun ellips lebih mahal
Gorong-gorong
c. Box (rectangular)
 Direncanakan untuk menampung debit yang
relative besar
 Bentuk ini biasanya paling cocok digunakan jika
posisi tinggi muka air yang diijinkan rendah.
d. Lengkung (arcch)
 Bentuk ini dipakai jika kondisi tanah cukup baik
 Perlu pertimbangan desain yang lebih teliti untuk
menghindari scouring
Gorong-gorong
d. Multiple barrels
 Dipakai pada kondisi kanal yang agak
lebar melintasi jalan
 Terdiri dari 2 atau lebih barrels
 Barrels bisa circular atau box
JENIS DRAINASE
2. MENURUT LETAK BANGUNAN

a. Drainase Bawah Permukaan Tanah


(Subsurface Drainage)
• Saluran drainase yang bertujuan
mengalirkan air limpasan permukaan
melalui media dibawah permukaan
tanah (pipa-pipa)
• Tuntutan artistik, tuntutan fungsi
permukaan tanah yang tidak
membolehkan adanya saluran di
permukaan tanah seperti lapangan
sepak bola, lapangan terbang, taman
dan lain-lain.
JENIS DRAINASE
3. MENURUT FUNGSI

1. Single Purpose, yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan


satu jenis air buangan, misalnya air hujan saja atau jenis air
buangan yang lainnya seperti limbah domestik, air limbah
industri dan lain – lain.
2. Multi Purpose, yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan
beberapa jenis air buangan baik secara bercampur maupun
bergantian.
JENIS DRAINASE
4. MENURUT KONSTRUKSI

1. Saluran Terbuka. Yaitu saluran yang lebih cocok untuk


drainase air hujan yang terletak di daerah yang
mempunyai luasan yang cukup, ataupun untuk drainase
air non-hujan yang tidak membahayakan kesehatan/
mengganggu lingkungan.
2. Saluran Tertutup, yaitu saluran yang pada umumnya
sering dipakai untuk aliran kotor (air yang mengganggu
kesehatan/lingkungan) atau untuk saluran yang terletak
di kota/permukiman.
POLA JARINGAN DRAINASE
1. Siku
Dibuat pada daerah yang mempunyai topografi
sedikit lebih tinggi dari pada sungai. Sungai sebagai
saluran pembuangan akhir berada di tengah kota.

2. Pararel
 Saluran utama terletak sejajar dengan saluran
cabang. Dengan saluran cabang (sekunder)
yang cukup banyak dan pendek
 Apabila terjadi perkembangan kota, saluran
akan dapat menyesuaikan diri
POLA JARINGAN DRAINASE
3. Grid Iron
untuk daerah sungai yang terletak di pinggir kota,
sehingga saluran-saluran cabang dikumpulkan
terlebih dahulu pada saluran pengumpulan
4. Alamiah
Sama seperti pola siku, hanya beban sungai pada
pola alamiah lebih besar
5. Radial
Pada daerah berbukit, sehingga pola saluran
memencar ke segala arah

Anda mungkin juga menyukai