Pembimbing Presentan
JURNAL READING II
PPDS GIZI KLINIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
.
• Nutrisi Enteral mempertahankan struktur dan fungsi mukosa GI lebih
baik dari pada PN
• Pasien kritis EN harus dihentikan/ diinterupsi jika terdapat
komplikasi GI (muntah & diare) yang tidak membaik akibat
penanganan yang tidak tepat.
• Menghidari komplikasi GI memulai EN sedini mungkin, jumlah
ABSTRAK yang kecil dan dinaikkan secara bertahap
• Langkah mengurangi risiko refluk & aspirasi :
elevasi bagian kepala tempat tidur (30-45º)\
beralih kepemberian EN kontinu
pemberian prokinetic/ antagonis narkotik untuk
meningkatkan motilitas
beralih ke akses jejunal (rute post pyloric)
• Prolong diare, menyebabkan :
defisiensi nutris
malnutris
menigkatkan mortalitas
menurunkan volume darah
asidosis metabolik
kelainan elektrolit
kontaminasi luka bedah dan ulkus decubitus
• Pasien penyakit kritis tentukan diare terkait EN atau tidak
• Langkah mencegah diare terkait EN :
beralih ke EN kontinu
perhatikan obat yang meningkatkan peristaltik atau pencahar
ABSTRAK beralih ke gastic feeding
pemberian antidiare
mengubah jenis formula
semisolidfication formula EN
• Salah satu cara terbaik untuk EN yang sukses adalah dengan terus
memberikan EN selama memungkinkan tanpa interupsi atau
penghentian EN yang tidak tepat, bahkan jika terdapat komplikasi GI.
• Kesulitan & komplikasi EN : kelainan
metabolisme
• Pembahasan utama pada jurnal ini adalah
gambaran komplikasi GI seperti muntah dan
gangguan gerakan usus (diare atau
konstipasi) yang sering terjadi selama
PENDAHULUAN pemberian EN dan penting untuk diatasi.
• Komplikasi GI yang tidak teratasi dengan
manajemen yang baik pemberian EN akan
terinterupsi atau dihentikan pemberian PN
akan dengan mudah dimulai
Intolerasi Intestinal & Konfirmasi Peristaltik
GI
• Terlepas dari pemberian EN, gangguan GI pada pasien penyakit kritis, karena
penyakit
kondisi klinis
keadaan metabolisme sebelum onset gangguan GI
pengaturan ventilator
obat
• Mekanisme komplikasi GI pada pasien kritis dan post operatif
Kegagalan pertahanan mukosa
Penurunan peristaltik
Atropi mukosa usus
Penurunan gut-associated lympatic tissue
• Sekarang, EN dapat diberikan awal (dalam 48 jam pertama ICU), tanpa konfirmasi peristaltik
Guideline EN dimulai tidak boleh berdasarkan konfirmasi peristaltik GI
• Suara usus tidak dapat mengkonfirmasi:
fungsi intestinal,
intestinal integrity,
mukosa barriers
absorpsi usus
• Alasan lain Inisiasi EN termasuk serat yang dapat mencegah atropi mukosa usus dan kelemahan
peristaltik GI, karena serat mengahsilkan energi untuk mukosa usus yang disuplai via intraluminal, dan
inisiasi EN mencegah translokasi bakteri
Monitoring Intoleran intestinal
• Melanjutkan / penundaan yang tidak • GRV 200-500 ml EN di berikan secara berhati
tepat pada EN, pertimbangkan : nyeri, hati untuk menurunkan risiko aspirasi
• Reigner GRV < 250 ml/hari tidak berefek
distensi abdomen, klinis pasien,
terhadap mortalitas dan insiden VAP& infeksi
peristaltik, flatus, x-ray abdomen • 4 RCT peningkatan cutoff GRV 50-150 ke 250-
500 ml tidak insiden refluk, aspirasi, &
pneumonia.
EN dapat dimulai setelah stabilisasi hemodinamik, dalam 72 jam EN dapat mencapai 30 – 80%
target tanpa konfirmasi ada tidaknya suara peristaltik.
Kozar melaporkan pencapaian target 70-80% EN, ketika protocol EN di sesuaikan dengan
keadaan masing masing fasilitas.