Anda di halaman 1dari 37

PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN SURAMADU

1. ROHMANIATUS JANNAH ( 201721042 )


2. YENINA BAHRI ( 201721044 )
3. ROSITA HANDAYANI ( 201721045 )
4. TRIA NUR AMALIA ( 201721046 )
5. STELLA NUR OCTAVIANY ( 201721047 )
Arm Length : 2.920 m
EXCAFATOR Bucket capacity : 0.92 m3
Spesifikasi detail : Engine Power : 145 PS/1.90 rpm
Engine : Hyundai D 6 BV – C Swing Speed : 12 rpm
Operating weight : 21.900 kg Travel Speed : 3.7 / 5.5 km/hr
Boom Length : 5.680 m
DUMP TRUCK
:• Merk : HYUNDAI MIGHTY 136 LH
• Engine : D4DB-EURO II / 3908 cc Turbo Intercooler
• Out Put : 136 PS / 2900 rpm, GVWR : 10.000 kg, Wheel Base 3.735 m Final Gear 6.666.
• Perlengkapan : Power Steering, Tilt Steering, Tilt Cabin
READY MIX
Alat Pemancang Pondasi
Traktor Tipe Track Cat® D5K menghasilkan
kinerja dan kenyamanan yang unggul
sekaligus mengurangi biaya pengoperasian
Anda. Kabin besar dan lapang menyediakan
ruang kerja yang nyaman. Kontrol intuitif
yang dipasang di kursi mudah digunakan
untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi
pekerjaan. Undercarriage SystemOne yang
inovatif mengurangi waktu dan biaya
perawatan - meningkatkan keuntungan Anda
secara signifikan. Sistem AccuGrade Laser
dan GPS Systems membantu Anda meratakan
lebih cepat, dengan lebih sedikit lintasan dan
tenaga kerja. Dari potongan pertama sampai
perataan akhir, D5K menetapkan standar.
Mini Hydraulic Excavator Cat 308E2
CR SB menghasilkan kinerja tinggi
dengan keserbagunaan linkage
depan boom swing dalam desain
Radius Ringkas tahan lama untuk
membantu Anda bekerja dalam
aplikasi yang paling ketat. Dengan
panel tampilan COMPASS, engine
Tier 4 Final, dan sistem hidraulik
baru, 308E2 CR SB lebih produktif,
serbaguna, dan efektif biaya.
Track feller buncher Seri 2 dengan
kinerja hidraulik yang lebih halus,
bahan bakar yang lebih ekonomis,
ruang operator yang lebih nyaman,
dan visibilitas yang lebih baik.
Cat® 541 Seri 2 merupakan alat
berat ayunan ekor penuh yang
didesain untuk melakukan tebang
habis produktivitas tinggi dan
untuk melakukan tebang rata atau
tebang pilih di medan yang sulit.
Kontrol Traksi Otomatis (ATC, Automatic
Traction Control) “saat berjalan” yang
sesungguhnya. Platform engine Cat C13 ACERT
yang kuat dan tahan lama dengan solusi emisi
gas buang EPA Tier 2 AS/Stage II UE. Strategi
Kontrol Elektronik Produktivitas Lanjutan
(APECS, Advanced Productivity Electronics
Control Strategy) memungkinkan penggantian
gigi secara halus, meningkatkan akselerasi
dengan produktivitas yang lebih tinggi.
Terdiri dari :
-36 bentang untuk sisi Surabaya, panjang 40m
-45 bentang untuk sisi Madura, panjang 40m
Struktur atas causeway Proyek Jembatan Suramadu
menggunakan balok PCI Girder berkekuatan beton K-
500
Pondasi yang digunakan untuk causeway adalah
tiang pancang baja dengan diameter 600 mm dengan
spesifkasi sesuai dengan ASTM A252 Grade 2.
DIAFRAGMA & DECK SLAB

Diafragma adalah elemen struktur yang berfungsi untuk


memberikan ikatan antara PCI Girder sehingga akan
memberikan kestabilan pada masing PCI Girder dalam
arah horisontal. Sistem difragma yang digunakan pada
causeway Jembatan Suramadu adalah sistem pracetak.
Pengikatan tersebut dilakukan dalam bentuk
pemberian stressing pada diafragma dan PCI Girder
sehingga dapat bekerja sebagai satu kesatuan. Deck
slab merupakan elemen non-struktural yang berfungsi
sebagai lantai kerja dan bekisting bagi plat lantai
jembatan. Deck slab tersebut dibuat dari beton dengan
mutu K-350.
Langkah-Langkah

Causeway Approach Bridge Main Bridge

1. Konstruksi
Concrete Box
1. Pondasi Bored
Persiapan Girder dan V-pier
pile
Pelaksanaan Pemancangan 2. Pondasi Bored
Pengisian Pasir 2. Metode cable
Pile
Pengisian Beton stayed
CAUSEWAY

Pile Struktur
Balok Diafragma Plat Aspal
Tiang Pemancangan

Tiang Pancang Pemancangan Beton Besi Mal Pengaspalan

Pengangkutan Alat dan Proses


Pemancangan
 Pekerjaan persiapan mencakup pekerjaan Pengukuran dan Pemasangan Bowplank
yang dilakukan oleh tenaga surveyor dengan pengawasan konsultan perencana.
Setelah pengukuran dilakukan pembersihan area kerja dan Pembongkaran
jembatan lama serta membuat jembatan kerja / sementara demi kelancaran lalu
lintas disekitar kerja. Pada pekerjaan persiapan selain pekerjaan pengukuran dan
pembersihan juga dibarengi dengan pekerjaan umum lainnya.
 Pekerjaan Umum disini adalah pekerjaan mobilisasi yang merupakan pekerjaan
tahap awal untuk pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan lainnya, Pekerjaan ini
merupakan pengadaan sarana yang akan mendukung pelaksanaan pekerjaan baik
peralatan, tenaga manusia maupun tempat pemondokan/base camp.
 Pekerjaan galian tanah pada proyek ini meliputi galian untuk pekerjaan pondasi
abutmen. Galian dilakukan dengan langkah-langkah yang sedemikian rupa,
sehingga tidak terjadi kerusakan ekologi tanah setempat, dan perlu diperhatikan
dari segi Kesehatan dan Keselamatan Kerja., serta dijaga terhadap dampak
lingkungan (Environmental Aspect) pada saat pelaksanaan galian dan transportasi
pembuangan tanah ke disposal area.

Contoh Gambar Penggalian


 Material timbunan diangkut kelokasi pekerjaan dengan menggunakan Dump Truk.
Penghamparan Timbunan Tanah dilakukan dengan Motor Grader lapis demi lapis
dan dipadatkan dengan menggunakan Vibro Roller. Pada saat pemadatan
dilakukan penyiraman dengan Water Tanker agar porinya dapat saling mengisi
hingga dapat mencapai kepadatan/density yang diinginkan (sesuai dengan yang
disyaratkan spesifikasi). Selanjutnya dilakukan pengujian density untuk
mengetahui persentase kepadatan.
 Pekerjaan beton terdiri dari Beton Beton K250, Beton cyclope K175 dan K 125.
 Beton dicampur dengan menggunakan Concrete Mixer dengan campuran Semen,
Agregat Kasar, Pasir dan Air sesuai dengan Job Mix yang telah disediakan terlebih
dahulu. Air yang sesuai dengan spesifikasi dibawa dengan menggunakan Water
Tanker kelokasi pekerjaan, sedangkan material semen dan lain-lainnya dibawa
dengan Dump Truck. Sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu dipasang
Bekesting/mal sesuai dengan dimensi/ukuran pada gambar rencana. Padan waktu
pengecoran dilakukan, betonndigetarkan dengan Concrete Vibratory agar porinya
saling mengisi dan karakteristik/ mutu beton sesuai dengan yang diinginkan.
 Pekerjaan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
 a. Pembentukan cetakan / bekisting
 b. Permasangan cetakan / bekisting
 Baja beton adalah bagian dari pekerjaan beton.struktur. Sebelum belum beton
struktur dicor terlebih dahulu dipasang baja tulangan yang sudah dirangkai/rakit
dengan ukuran dan bentuk yang telah ditentukan. Baja tulangan dipotong menurut
ukuran yang dibutuhkan, lalu dibengkokkan sesuai gambar dan kemudian dirakit
serta diikat dengan kawat beton hingga menyatu dan kuat. Perakitan dilakukan
pada acuan/mal yang sudah disediakan dan sebagian dikerjakan diluar mal
dengan menggunakan alat bantu, seperti Tang, Kakaktua, Pemotong Besi/Gergaji
Besi, Alat Pembengkok dan lain-lain. Setelah semua terpasang dengan rapi dan
spasi beton (dengan mamasang beton tahu yang sudah dibuat terlebih dahulu)
pengecoran baru dapat dilakukan
 Pekerjaan Abutment Meliputi :
 - Lantai Kerja
 - Pembesian
 - Pembuatan bekisting/Formwork
- Pengecoran
 Pengisian Sumuran dan Lantai Kerja

Setelah Penggalian, Sumuran diisi dengan beton tulangan setelah itu pengecoran
Lantai Kerja
Pemasangan Besi Tulangan Footing setelah Lantai Kerja
Pemasangan Formwork pada Footing setelah Pembesian
PENGECORAN PADA FOOTING
PEMBONGKARAN BEKISTING
 Konstruksi Pylon bentang utama setinggi 146 meter, dengan menggunakan borepile
berdiameter 2,4 meter dengan kedalaman 71 meter, Ketinggian vertikal bebas (untuk
navigasi) bentang utama adalah 35 meter dari permukaan laut

 Untuk bangunan atas menggunakan beton Presstressed Box Girder dengan bentang 80
meter sebanyak 7 bentang, baik untuk sisi Surabaya maupun sisi Madura. Sedangkan
struktur bawah terdiri dari pondasi bored pile berdiameter 180 cm dengan panjang 60-90
meter.
Tampak Samping
Tampak Depan
 Pekerjaan persipan dimulai dari penyiapan material besi di stockyard untuk
selanjutnya potongan besi dibawa ke lokasi pembesian dengan menggunakan
truk.

Besi yang sudah difabrikasi di gudang diletakkan atau ditata berdasarkan tipe
yang ada pada . Hal ini dilakukan untuk memudahkan proses pemasangan
tulangan.
 Selanjutnya adalah pembesian pembatas jembatan pada bagian tepi. Sebagai
proses terakhir pembesian dilakukan pemasangan dudukan untuk kanal dan baja
WF yang berfungsi untuk memudahkan pelaksanaan pengecoran dan
menghindarkan terinjaknya tulangan pada saat pengecoran.
 Pelaksanaan pekerjaan tiang pancang ini meliputi pekerjaan pemancangan,
pengisian pasir, pengisian beton tanpa tulangan dan pengisian beton dengan
tulangan. Kedalaman dari masing-masing pengisian ini didasarkan atas kondisi
daya dukung tanah dan penggerusan tanah (scouring).

Pemancangan Pengisian Pasir Pengisian Beton

Foto-foto

Ponton service ditarik boat mendekati stok tiang pancang yang telah diposisikan di
dekat pantai. Dengan bantuan crane, tiang pancang diletakkan di atas ponton service
untuk dibawa menuju ponton pancang.
Tahapan selanjutnya adalah pengukuran posisi dengan mengunakan teodolit (lihat
penjelasan metoda pengukuran). Lalu mengarahkan leader crane pancang yang
memegang tiang pancang di atas kapal ponton ke sasaran bidik teropong yang telah
disetting dengan komando
dari surveyor. Apabila sudah sesuai dengan posisi yang diinginkan, maka tiang
pancang sudah siap untuk dipancang.
Untuk tiang pancang dengan kondisi miring (sudut 1:10) maka dibuat perbandingan
dengan menggunakan mal yang dilengkapi dengan waterpass. Apabila sudah tepat
maka tiang pancang di turunkan sesuai dengan kemiringannya dan siap untuk
dipancang.
Pelaksanaan pemancangan disesuaikan dengan nomor urut dengan pengondisian
ponton, alat ukur, dan crane pancang. Dan setelah dilakukan kalendering (10 pukulan
terakhir maksimal sebesar 2,5 cm) maka pemancangan dihentikan.
Selanjutnya tiang pancang yang elevasinya tidak sama dipotong dengan menggunakan
alat las, setelah terlebih dahulu diukur dengan menggunakan teodolit.
 Pengisian pasir dilakukan dengan menggunakan ponton 120 ft, yang mampu
menampung pasir 200 m3 sesuai dengan kebutuhan satu pile cap serta excavator
PC 200 dengan kapasitas ± 67 m3/ jam.
Dump truck mengambil pasir pada stok area dengan bantuan excavator.
Selanjutnya dump truck yang telah berisi pasir menuju dermaga dan menuangkan
pasir. Diatas pontoon diposisikan sebuah excavator untuk memindahkan pasir dari
dermaga ke ponton.
Untuk pengisian pasir dipasang tremi di ujung tiang pancang, dan excavator
mengisi pasir ke dalam tiang pancang dengan bantuan tremi.

Selanjutnya dilakukan pengukuran kedalaman tiang pancang dengan


menggunakan tali yang ujungnya diberi pemberat dan diukur dengan meteran,
agar bisa mencapai kedalaman rencana dari pasir pada tiang pancang.
PENGISIAN BETON
 Besi isian pancang dipersiapkan di stockyard. Stok besi diangkut dengan truk
menggunakan bantuan crane menuju dermaga dan dinaikkan ke atas ponton. Besi
isian dimasukan ke tiang pancang dengan bantuan crane. Untuk mengantisipasi
agar tulangan besi tersebut tidak jatuh, maka pada ujung tulangan dimasuki besi
melintang yang panjangnya lebih dari diameter pipa pancang. Selanjutnya truk
mixer dari batching plan menuju ke pompa pengecoran (concrete pump).
Pengecoran dilakukan dengan concrete pump yang dilengkapi dengan belalai
untuk memasukkan beton ke tiang pancang.

Anda mungkin juga menyukai