Anda di halaman 1dari 27

ETER

Alkoksi Alkana / Alkana


●Kelompok 2●

Leonita Putri Arta Ardhana


Meiana Dewi Saputri
Muhammad Abdullah Muzaki
Muhammad Adnan
Pengertian Eter
01

Tata Nama Eter


02
MATERI
ALKOKSI ALKANA / ETER
Sifat-Sifat Eter
03

Keisomeran Pada Eter


04
Reaksi Pada Eter
05
MATERI
Manfaat Eter
ALKOKSI ALKANA / ETER 06

Dampak Penggunaan Eter


07
PENGERTIAN ETER
01 Eter adalah nama segolongan senyawa
organik yang mengandung unsur-unsur
C, H, dan O dengan rumus umum R-O-R'.
TATANAMA
02 Penamaan eter dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu penamaan alkil eter (Cara
Trivial) dan Menurut sistem IUPAC,
gugus –OR disebut gugus alkoksi
sehingga penataan nama senyawa eter
dimulai dengan nama gugus alkoksi
(alkoksialkana) diikuti oleh nama rantai
utamanya.
TATANAMA
02 1. Penamaan Alkil Eter (Trivial)
Nama kedua gugus alkil disebut lebih dahulu
(diurutkan berdasarkan abjad), kemudian di tambahkan
eter. Jika kedua gugus alkil sama, diawalan di.
Tata nama trivial untuk senyawa eter sangat
sederhana dengan menyebutkan nama-nama gugus yang
terikat pada atom oksigen dan kemudian ditambahkan
kata eter.
TATANAMA
02 1. Penamaan Alkil Eter (Trivial)
Contoh :
• CH3-O-CH2-CH3 diberi nama etil metil eter,
• CH3-CH2-O-CH2-CH3 diberi nama dietil eter.
TATANAMA
02 2. Penamaan Alkoksialkana (IUPAC)
Aturan penamaan IUPAC alkoksi alkana:
1) Penamaan didasarkan atas gugus karbon di sekitar gugus eter.
a. Rantai utama adalah gugus karbon terpanjang.
b. Gugus karbon yang lebih pendek dianggap cabang, diberi akhiran
–oksi.
2) Posisi cabang dan gugus eter ditentukan dengan penomoran
rantai utama.
Penomoran dilakukan sedemikian rupa sehingga gugus eter memiliki
nomor kecil.
TATANAMA
02 2. Penamaan Alkoksialkana (IUPAC)
Contoh :
CH3 — O — CH2 — CH2 — CH2 — CH3
1-metoksibutana
CH3 — O — CH2 — CH — CH3
|
CH3
1-metoksi-2-metilpropana
SIFAT-SIFAT ETER
03 A. Sifat-sifat fisika
1. Eter adalah cairan tidak berwarna yang mudah menguap
dengan bau yang khas.
2. Eter tidak larut air, akan tetapi larut dalam pelarut
nonpolar.
3. Eter mudah terbakar dengan nyala bening yang jernih
karena uap eter membentuk campuran yang eksplosif dengan
udara.
4. Eter dapat melarutkan lemak, minyak, resin, alkaloid,
brom, dan iod.
SIFAT-SIFAT ETER
03 B. Sifat-sifat kimia
1. Eter sedikit polar karena sudut ikat C-O-C eter adalah
110 derajat, sehingga dipol C-O tidak dapat
meniadakan satu sama lainnya.
2. Eter lebih polar daripada alkena, namun tidak sepolar
alkohol, ester, ataupun amida.
3. Eter dapat dipisahkan secara sempurna melalui destilasi.
4. Eter secara umumnya memiliki reaktivitas kimia yang
rendah, walaupun ia lebih reaktif daripada alkana
5. Mudah terbakar, Pada umumnya bersifat racun dan,
bersifat anastetik (membius).
KEISOMERAN PADA ETER
04 Eter memilki dua isomer, yaitu isomer struktur dan isomer
fungsional.
1) Isomer Struktur
Isomer struktur ialah senyawa yang memiliki rumus
molekul sama, namun rumus strukturnya berbeda.
Contohnya : dietil eter memiliki isomer struktur dengan metil
propil eter dan metil isopropil eter.
KEISOMERAN PADA ETER
04 2) Isomer Fungsional
Alkohol dan eter keduanya memiliki rumus umum yang
sama, Akan tetapi, keduanya memiliki jenis gugus fungsional
yang berbeda. Dua senyawa yang memiliki rumus umum
molekul sama namun gugus fungsionalnya berbeda disebut
memiliki keisomeran fungsional. Eter berisomer fungsional
dengan alkohol.
REAKSI PADA ETER
05 A. Pembakaran
Eter mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida
dan uap air. Contoh :
CH3 –O – CH3 + 3O2 2CO2 + 3H2O
B. Reaksi Eter dengan Asam
1. Dengan HI Dingin
Dengan asam iodida dingin, eter menghasilkan alkohol
dan alkil iodida. Contoh:
C2H5-O-C2H5 + HI → C2H5OH + C2H5I
REAKSI PADA ETER
05
2. Dengan H2SO4 Dingin
Pemanasan larutan eter dalam asam sulfat pekat
mengakibatkan terbentuknya alkohol dan alkil
hidrogensulfat.
Contoh:
C2H5-O-C2H5 + H2SO4 → C2H5OH + C2H5HSO4
REAKSI PADA ETER
05
3. Reaksi Hidrolisis Eter
Bila eter dididihkan dalam air yang mengandung
asam (umumnya H2SO4) terjadilah hidrolisis yang
memberikan hasil alkohol.
Contoh:
C2H5-O-C2H5 + H2O → 2 C2H5OH
REAKSI PADA ETER
05
4. Reaksi Eter dengan Halogen
Halogen (klor atau brom) dapat mensubstitusi atom H
yang terikat pada atom C alfa (atom C yang berikatan
dengan atom O) dalam suatu eter.
Contoh:
C2H5-O-C2H5 + Cl2 → CH3CHCl-O-C2H5 + HC
KEGUNAAN ETER
06
1. Di bidang medis, banyak sekali eter yang
digunakan untuk anestesi (bius). Senyawa dietil
eter biasa digunakan sebagai zat anestetik
(pemati rasa atau obat bius) yang diberikan
melalaui pernafasan namun penggunaan dietil
eter dapat menyebabkan iritasi saluran
pernafasan dan merangsang sekresi lendir.
KEGUNAAN ETER
06
2. Bi bidang otomotif, eter digunakan untuk
menghidupkan mesin yang tak mau menyala.
Bahkan eter juga digunakan sebagai
tambahan bahan bakar sehingga laju mesin
lebih kencang.
3. Di laboratorium, eter merupakan pelarut
yang banyak digunakan.
KEGUNAAN ETER
06
4. Eter juga digunakan sebagai pelarut non
polar untuk melarutkan senyawa non polar
pula, seperti lemak, lilin dan minyak. Eter
dapat menyebabkan mual dan muntah selama
waktu pemulihan. Karena dampak negatif ini,
eter sudah jarang dipakai di negara-negara
maju
DAMPAK PENGGUNAAN ETER
07
1. Pada konsentrasi rendah, eter dapat
menyebabkan pusing kepala, sedangkan pada
konsentrasi tinggi menyebabkan tidak sadarkan diri.
2. Eter dapat menyebabkan mual dan muntah
selama waktu pemulihan.
3. Eter bahan yang mudah terbakar karena eter
mudah tersulut oleh kobaran maupun percikan api.
SOAL

1. Nama segolongan senyawa organik yang


mengandung unsur-unsur C, H, dan O dengan
rumus umum R-O-R‘ yaitu …

a. Alkuna
b. Eter
c. Alkana
d. Alkohol
e. Alkil
SOAL

2. a) Penamaan didasarkan atas gugus karbon di


sekitar gugus eter.
b) Posisi cabang dan gugus eter ditentukan
dengan penomoran rantai utama.
Aturan diatas termasuk aturan penamaan …
a. Alkuna
b. Penamaan eter
c. Penamaan Trivial
d. Penamaan IUPAC
e. Alkil
SOAL
3. Dibawah ini termasuk sifat fisika eter kecuali …
a. Eter adalah cairan tidak berwarna yang mudah
menguap dengan bau yang khas.
b. Eter tidak larut air, akan tetapi larut dalam pelarut
nonpolar.
c. Eter mudah terbakar dengan nyala bening yang jernih
karena uap eter membentuk campuran yang eksplosif
dengan udara.
d. Eter dapat melarutkan lemak, minyak, resin, alkaloid,
brom, dan iod
e. Eter larut dalam air, akan tetapi larut dalam pelarut
nonpolar.
SOAL

4. Bila eter dididihkan dalam air yang mengandung


asam (umumnya H2SO4) terjadilah hidrolisis yang
memberikan hasil ....
a. Oksigen
b. Natrium
c. Hidrogen
d. Alkohol
e. Halogen
SOAL

5. Di bidang medis, banyak sekali eter yang


digunakan untuk....
a. Oksigen
b. Pelarut
c. Bahan bakar
d. Anestesi (bius)
e. Pelumas
SOAL

1. B
2. D
3. E
4. D
5. D

Anda mungkin juga menyukai