07 PENGERTIAN ETER 01 Eter adalah nama segolongan senyawa organik yang mengandung unsur-unsur C, H, dan O dengan rumus umum R-O-R'. TATANAMA 02 Penamaan eter dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu penamaan alkil eter (Cara Trivial) dan Menurut sistem IUPAC, gugus –OR disebut gugus alkoksi sehingga penataan nama senyawa eter dimulai dengan nama gugus alkoksi (alkoksialkana) diikuti oleh nama rantai utamanya. TATANAMA 02 1. Penamaan Alkil Eter (Trivial) Nama kedua gugus alkil disebut lebih dahulu (diurutkan berdasarkan abjad), kemudian di tambahkan eter. Jika kedua gugus alkil sama, diawalan di. Tata nama trivial untuk senyawa eter sangat sederhana dengan menyebutkan nama-nama gugus yang terikat pada atom oksigen dan kemudian ditambahkan kata eter. TATANAMA 02 1. Penamaan Alkil Eter (Trivial) Contoh : • CH3-O-CH2-CH3 diberi nama etil metil eter, • CH3-CH2-O-CH2-CH3 diberi nama dietil eter. TATANAMA 02 2. Penamaan Alkoksialkana (IUPAC) Aturan penamaan IUPAC alkoksi alkana: 1) Penamaan didasarkan atas gugus karbon di sekitar gugus eter. a. Rantai utama adalah gugus karbon terpanjang. b. Gugus karbon yang lebih pendek dianggap cabang, diberi akhiran –oksi. 2) Posisi cabang dan gugus eter ditentukan dengan penomoran rantai utama. Penomoran dilakukan sedemikian rupa sehingga gugus eter memiliki nomor kecil. TATANAMA 02 2. Penamaan Alkoksialkana (IUPAC) Contoh : CH3 — O — CH2 — CH2 — CH2 — CH3 1-metoksibutana CH3 — O — CH2 — CH — CH3 | CH3 1-metoksi-2-metilpropana SIFAT-SIFAT ETER 03 A. Sifat-sifat fisika 1. Eter adalah cairan tidak berwarna yang mudah menguap dengan bau yang khas. 2. Eter tidak larut air, akan tetapi larut dalam pelarut nonpolar. 3. Eter mudah terbakar dengan nyala bening yang jernih karena uap eter membentuk campuran yang eksplosif dengan udara. 4. Eter dapat melarutkan lemak, minyak, resin, alkaloid, brom, dan iod. SIFAT-SIFAT ETER 03 B. Sifat-sifat kimia 1. Eter sedikit polar karena sudut ikat C-O-C eter adalah 110 derajat, sehingga dipol C-O tidak dapat meniadakan satu sama lainnya. 2. Eter lebih polar daripada alkena, namun tidak sepolar alkohol, ester, ataupun amida. 3. Eter dapat dipisahkan secara sempurna melalui destilasi. 4. Eter secara umumnya memiliki reaktivitas kimia yang rendah, walaupun ia lebih reaktif daripada alkana 5. Mudah terbakar, Pada umumnya bersifat racun dan, bersifat anastetik (membius). KEISOMERAN PADA ETER 04 Eter memilki dua isomer, yaitu isomer struktur dan isomer fungsional. 1) Isomer Struktur Isomer struktur ialah senyawa yang memiliki rumus molekul sama, namun rumus strukturnya berbeda. Contohnya : dietil eter memiliki isomer struktur dengan metil propil eter dan metil isopropil eter. KEISOMERAN PADA ETER 04 2) Isomer Fungsional Alkohol dan eter keduanya memiliki rumus umum yang sama, Akan tetapi, keduanya memiliki jenis gugus fungsional yang berbeda. Dua senyawa yang memiliki rumus umum molekul sama namun gugus fungsionalnya berbeda disebut memiliki keisomeran fungsional. Eter berisomer fungsional dengan alkohol. REAKSI PADA ETER 05 A. Pembakaran Eter mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air. Contoh : CH3 –O – CH3 + 3O2 2CO2 + 3H2O B. Reaksi Eter dengan Asam 1. Dengan HI Dingin Dengan asam iodida dingin, eter menghasilkan alkohol dan alkil iodida. Contoh: C2H5-O-C2H5 + HI → C2H5OH + C2H5I REAKSI PADA ETER 05 2. Dengan H2SO4 Dingin Pemanasan larutan eter dalam asam sulfat pekat mengakibatkan terbentuknya alkohol dan alkil hidrogensulfat. Contoh: C2H5-O-C2H5 + H2SO4 → C2H5OH + C2H5HSO4 REAKSI PADA ETER 05 3. Reaksi Hidrolisis Eter Bila eter dididihkan dalam air yang mengandung asam (umumnya H2SO4) terjadilah hidrolisis yang memberikan hasil alkohol. Contoh: C2H5-O-C2H5 + H2O → 2 C2H5OH REAKSI PADA ETER 05 4. Reaksi Eter dengan Halogen Halogen (klor atau brom) dapat mensubstitusi atom H yang terikat pada atom C alfa (atom C yang berikatan dengan atom O) dalam suatu eter. Contoh: C2H5-O-C2H5 + Cl2 → CH3CHCl-O-C2H5 + HC KEGUNAAN ETER 06 1. Di bidang medis, banyak sekali eter yang digunakan untuk anestesi (bius). Senyawa dietil eter biasa digunakan sebagai zat anestetik (pemati rasa atau obat bius) yang diberikan melalaui pernafasan namun penggunaan dietil eter dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan dan merangsang sekresi lendir. KEGUNAAN ETER 06 2. Bi bidang otomotif, eter digunakan untuk menghidupkan mesin yang tak mau menyala. Bahkan eter juga digunakan sebagai tambahan bahan bakar sehingga laju mesin lebih kencang. 3. Di laboratorium, eter merupakan pelarut yang banyak digunakan. KEGUNAAN ETER 06 4. Eter juga digunakan sebagai pelarut non polar untuk melarutkan senyawa non polar pula, seperti lemak, lilin dan minyak. Eter dapat menyebabkan mual dan muntah selama waktu pemulihan. Karena dampak negatif ini, eter sudah jarang dipakai di negara-negara maju DAMPAK PENGGUNAAN ETER 07 1. Pada konsentrasi rendah, eter dapat menyebabkan pusing kepala, sedangkan pada konsentrasi tinggi menyebabkan tidak sadarkan diri. 2. Eter dapat menyebabkan mual dan muntah selama waktu pemulihan. 3. Eter bahan yang mudah terbakar karena eter mudah tersulut oleh kobaran maupun percikan api. SOAL
1. Nama segolongan senyawa organik yang
mengandung unsur-unsur C, H, dan O dengan rumus umum R-O-R‘ yaitu …
a. Alkuna b. Eter c. Alkana d. Alkohol e. Alkil SOAL
2. a) Penamaan didasarkan atas gugus karbon di
sekitar gugus eter. b) Posisi cabang dan gugus eter ditentukan dengan penomoran rantai utama. Aturan diatas termasuk aturan penamaan … a. Alkuna b. Penamaan eter c. Penamaan Trivial d. Penamaan IUPAC e. Alkil SOAL 3. Dibawah ini termasuk sifat fisika eter kecuali … a. Eter adalah cairan tidak berwarna yang mudah menguap dengan bau yang khas. b. Eter tidak larut air, akan tetapi larut dalam pelarut nonpolar. c. Eter mudah terbakar dengan nyala bening yang jernih karena uap eter membentuk campuran yang eksplosif dengan udara. d. Eter dapat melarutkan lemak, minyak, resin, alkaloid, brom, dan iod e. Eter larut dalam air, akan tetapi larut dalam pelarut nonpolar. SOAL
4. Bila eter dididihkan dalam air yang mengandung
asam (umumnya H2SO4) terjadilah hidrolisis yang memberikan hasil .... a. Oksigen b. Natrium c. Hidrogen d. Alkohol e. Halogen SOAL
5. Di bidang medis, banyak sekali eter yang
digunakan untuk.... a. Oksigen b. Pelarut c. Bahan bakar d. Anestesi (bius) e. Pelumas SOAL