Anda di halaman 1dari 37

ASKEP KLIEN

STROKE
PENGERTIAN

• Cerebral vascular accident (CVA) juga disebut


Stroke adalah suatu keadaan dimana terjadinya
defisit neurologis yang terjadi akibat penurunan
aliran darah pada area tertentu pada jaringan
otak.
• Stroke adalah disfungsi neurologi akut yang
disebabkan oleh gangguan aliran darah yang
timbul secara mandadak dengan tanda dan gejala
sesuai dengan daerah otak yang terganggu (WHO
1989).
PENGERTIAN

• Stroke dapat di definisikan sebagai defisit


Neurologi yang mempunyai awitan
mendadak dan berlangsung 24 jam sebagai
akibat dari Cerebrovaskuler Accident (CVA)
• Defisit neurologis disebabkan oleh adanya
iskemia yang diakibatkan nekrotis sel pada
jaringan otak pada berbagai area otak.
INSIDENS

• Di AS, stroke merupakan penyebab


kematian ketiga setelah penyakit jantung
koroner dan kanker.
• Kebanyakan yang menderita penyakit ini
adalah kulit hitam, lebih sering ditemukan
pada pria daripada wanita dan pada
umumnya meningkat setelah usia 75 tahun.
KLASIFIKASI

• Stroke terbagi atas 2 kategori yaitu :


– Stroke Haemoragik ( terjadi perdarahan
serebral )
– Stroke Non Haemoragik ( terjadi oklusi
trombosis dan emboli )Gangguan fungsi
cerebral dengan tidak diakibatkan adanya
perdarahan oleh pecahnya pembuluh darah di
otak (Purnawan Junadi 1994)
KLASIFIKASI

• Stroke terbagi atas 2 kategori yaitu :


– Stroke Haemoragik ( terjadi peredarahan
serebral )
– Stroke Non Haemoragik ( terjadi oklusi
trombosis dan emboli )
PENYEBAB

• Terjadinya stroke disebabkan oleh adanya


trombus dan emboli (NHS) yang
menyebabkan terjadi penyempitan atau
oklusi sempurna salah satu pembuluh darah
yang mensuplai darah ke otak, juga bila
terjadi perdarahanhemorrhagic (HS)
PENYEBAB NHS

1.NHS oleh karena emboli


– Emboli adalah penyumbatan pembuluh darah
otak dengan sumber embolus utamanya dari
jantung.
2.NHS oleh karena thrombus
– Thrombus adalah penyumbatan pada daerah
otak, kebanyakan pembuluh darah arterial
dengan akibat melunaknya jaringan otak,
kebanyakan pembuluh darah arteriol dengan
akibat melunaknya jaringan otok.
PENYEBAB HS

1. Perdarahan intracerebral :
 Perdarahan dalam otak rupturnya pembuluh darah.
Perdarahan intraserebral biasanya oleh adanya
hipertensi. Penyebab lain adalah tumor otak, trauma,
pengobatan thrombolitik, dan ruptur aneurisma.
 Hipertensi dan atherosclerosis  perubahan
degeneratif pada dinding ateri, menyebabkan ruptur
dan terjadi perdarahan. Massa darah akan menekan
jaringan otak. Tekanan ini menyebabkan jaringan otak
terdesak dan menurunnya aliran darah ke otak akibat
adanya iskemia dan infark.
PENYEBAB HS

2. Perdarahan subarachnoid :
 Disebabkan  aneurisma, kelainan pembuluh darah,
trauma, dan hipertensi. Sering terjadi pada pasien
atherosclerosis, hipertensi, atau kelainan pembuluh
darah yang bersifat kongenital
 Perdarahan yang terjadi menekan ruang arachnoid dan
menyebabkan nyeri kepala, pusing, penurunan
kesadaran, nausea, muntah, demam, nyeri pada
bagian leher dan punggung, paralisis, coma, dan
kemudian meninggal.
PATOFISIOLOGI
• Fisologi sirkulasi serebral.
Infark serebral adalah kehilangan suplai darah pada
bagian tertentu pada jaringan otak. Luasnya infark
bergantung pada faktor : Lokasi, dan ukuran pembuluh
darah yang mengalami sumbatan serta adekuatnya
sirkulasi kolateral pada area yang disuplai oleh
pembuluh darah yang tersumbat.
Gangguan suplai darah ke otak dapat perlahan-lahan
atau cepat (Trombus, emboli, hemorrhagik, spasme
pembuluh darah), gangguan ini dapat bersifat lokal
atau gangguan umum misalnya hipoxia paru atau
gangguan jantung.
PATOFISIOLOGI
• Trombus dapat terjadi sebagai akibat terbentuknya plaque
atherosclerosis atau bekuan darah pada area stenosis
dimana aliran darah akan menjadi lambat atau terjadi
turbulensi. Trombus dapat pecah atau terlepas dari dinding
pembuluh darah dan dibawah oleh aliran darah (emboli).
• Trombosis menyebabkan :
 Iskemia jaringan otak (yang b.d pembuluh darah yang
mengalami gangguan).
 Edema dan kongesti pada area sekitar. Terjadi setelah
beberapa jam atau beberapa hari. Dapat menyebabkan
disfungsi serebral, dan setelah edema hilang maka
secara perlahan-lahan akan berfungsi kembali. Stroke
akibat trombosis biasanya tidak fatal, tetapi infark
menetap.
PATOFISIOLOGI
• Oklusi pembuluh darah serebral oleh embolus
menyebabkan nekrosis dan edema yang
akibatnya sama dengan trombus
• Perdarahan inraserebral dapat menjadi fatal,
misalnya terjadi herniasi otak menyebabkan
kematian 50 % klien dalam 3 hari pertama
setelah perdarahan intraserebral. Jika sirkulasi
serebral terputus, anoksia serebral akan terjadi
dimana terdapat kekurangan oksigen pada otak.
Anoksia serebral dapat reversible bila
kekurangan oksigen hanya terjadi dalam 4 – 6
menit. Lebih dari itu akan terjadi irreversible.
PATOFISIOLOGI
• Transient Ischemic Attacks (TIA)  disfungsi neurologis
yang terjadi secara singkat/sementara dan akan
mengalami episode reversibel. Disebut Intermittent
Cerebrovascular Insufficiency atau Mini Stroke.
• Umumnya TIA yang berlangsung dalam beberapa menit
(sering 2 sampai 15 menit) sampai beberapa jam.
Kadang-kadang hanya dalam beberapa detik, atau
kadang-kadang sampai 24 jam. Kadang-kadang TIA
sering berulang, tetapi beberapa klien hanya mengalami
satu atau dua kali serangan.
• Tia terjadi sebelum terjadinya infark serebral dengan
jarak waktu sekitar 2 tahun, atau hanya terjadi beberapa
jam atau hari sebelum terjadi infark serebral.
PATOFISIOLOGI HS
Hipertensi, defek kongenital, Pe permeabilitas PD karena
arteriosklerosis proses desak ruang PD me

Darah masuk ke ruang Ruptur/pecah Pembuluh Darah


subarachnoid dan intrakranial Otak (PDO)

Penekanan pada otak

Penekanan pada TIK me Deficit neurologis


Nervus I dan II
PATOFISIOLOGI NHS
THROMBUS EMBOLUS

Plak berlemak pada lapisan Lesi jantung (aritmia, fibrilasi


intima (aterosklerosis) atrium/plak ateromatosa)

Lapisan intima rusak/hilang dan Plak terutama pada sinus


membuat jaringan ikat karotikus/ arteri karotis interna

Thrombosis menempel pd ddg PD Plak terlepas dan menyumbat


& permukaan menjadi kasar pembuluh darah di otak
PATOFISIOLOGI NHS

Trombosit melepaskan adenosit Terutama pada arteri serebri


difosfat sbg awal mek koagulasi media

Fibrin trombosit menyumbat PD anastomose tdk memp.


seluruh arteri dengan sempurna kesemptn melebar & kompensasi

Gangguan vaskularisasi cerebri


MANIFESTASI KLINIK HS
• Sakit kepala mendadak • Adapun jenis yang lain
yang eksplosif yang termasuk dalam
• Fotopobia stroke adalah TIA
• Kekakuan leher (Transient Ischemic
Attack)
• Mual dan muntah
•  serangan stroke yang
• Hilang kesadaran berlangsung sementara
• Kejang-kejang atau sepintas lalu yang
• Gangguan respiratori  diakibatkan penyumbatan
shock salah satu aliran darah
karena vasospasmus,
jadi setelah vasospasmus
hilang maka gejala defisit
tersebut juga akan hilang
 TIA < 8 – 24 jam.
MANIFESTASI KLINIK NHS
1. Penderita sedang santai atau tidur, lalu ketika akan bangkit
tiba-tiba terasa lemah separuh tubuh atau tak dapat
berdiri, kadang-kadang langsung terjatuh.
2. Sering beberapa waktu sebelumnya merasa pegal-pegal,
agak lemah atau keram pada separu tubuh.
3. Kesulitan berkomunikasi verbal, pelupa.
4. Disertai atau tanpa pusing, tidak lazim adanya nyeri hebat
pada kepala, mual, muntah maupun panas.
5. Tidak adanya riwayat trauma kapitis baru.
6. Lebih sering mengidap satu atau lebih faktor risiko.
7. Hilangnya visus seluruhnya atau sebagian.
8. Gangguan keseimbangan, vertigo, disarthria/ merasa tidak
menjadi pendek, nistagmus, diplopia, dysphagia.
FAKTOR RISIKO

• Faktor risiko yang berhubungan dengan


stroke dapat dibagi dalam faktor yang tidak
dapat dimodifikasi dan yang dapat
dimodifikasi. Faktor risiko ini akan
meningkat/lebih berisiko pada seseorang
yang mempunyai lebih dari satu faktor
risiko.
FAKTOR RISIKO

1.Faktor yang tidak dapat dimodifikasi


Gender Insiden stroke lebih besar pada pria
daripada wanita
Usia meningkat hingga usia 75 tahun.
Kejadian rata-rata pada usia 55 – 75 tahun.
RasSuku bangsa Afrika-Amerika berisiko lebih
tinggi mengalami stroke akibat hipertensi
HerediterSeseorang dengan riwayat keluarga
stroke akan berisiko mengalami stroke.
FAKTOR RISIKO

2.Faktor yang dapat dimodifikasi


Kebiasaan hidup termasuk mengkonsumsi
alkohol yang berlebihan, perokok, kegemukan,
makanan dengan tinggi lemak, penggunaan
obat-obatan tertentu.
Kondisi patologis penyakit jantung, diabetes
mellitus, hipertensi, migrain/sakit kepala,
polisitemia, dan sickle cell anemia.
PENCEGAHAN
• Menghindari risiko pendidikan kesehatan
masyarakat.
• Mempertahankan berat badan dan kolesterol
dalam batas normal, Menghindari merokok atau
tidak menggunakan oral
kontrasepsi.Pengobatan/mengontrol diabetes,
hipertensi dan penyakit jantung.
• Pencegahan lebih lanjut yaitu memonitoring
faktor risiko yang dapat diidentifikasi
KOMPLIKASI

• Bergantung pada lokasi dimana lesi atau


jaringan infark.
Jika dibatang otak maka akan mengalami fluktuasi
tekanan darah, gangguan pola nafas dan disritmia
jantung.
Dapat pula terjadi aspirasi pernafasan, immobilitas
dan injury, hal ini sebagai akibat hambatan fisik.
Koma : Suplay darah pada batang otak atau retikular
mengalami oklusi. Oklusi vaskular pada arteri karotis
interna atau salah satu cabang utama akan
menyebabkan penurunan tingkat kesadaran.
KOMPLIKASI
• Stroke akibat trobus dan emboli jarang menyebabkan
kematian.
• Bila terjadi sudden death biasanya berhubungan dengan
gagal jantung.
• Bila terjadi perdarahan intraserebral dan masuk kedalam
ventrikel akan memberikan gejala peningkatan tekanan
intrakranial (ICP), yang kondisi ini fatal dan akan terjadi
kematian dalam 3 – 12 jam
• Stroke fatal bila ditemukan : peningkatan suhu tubuh,
peningkatan HR, peningkatan RR yang terjadi selama
coma beberapa jam atau beberapa hari sebelum
kematian. Hal ini disebabkan oleh karena kerusakan
pada vaso motor dan pusat pengatur suhu tubuh.
KOMPLIKASI

• Ada dua penyebab utama kematian pada


stroke :
Infeksi pernafasan sebagai akibat gangguan
kesadaran dan gangguan makan /menelan.
Kegagalan batang otak : herniasi, perdarahan
batang otak. Keduanya dapat menimbulkan
kematian akibat depressi pusat vital pada
medulla oblongata.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

• Pemeriksaan cairan otak  warna, tekanan,


adanya darah, pomponen cairan otak.
• Cerebral angiography  Area perdarahan.
• Brain Scan  Mendeteksi area otak yang
mengalmi gangguan.
• Echoencephalography Mengidentifikasi lesi
serebral.
• CT Scan dan MRI mengidentifikasi area
hematoma dan infark
PENGOBATAN

• Tujuan :
Mempertahankan hidup.
Meminimalisasi akibat deformitas.
Menurunkan tekanan intra kranial.
Mencegah berulangnya penyakit.
PENGOBATAN

A.Fase akut (hari ke 0 – 14 hari sesudah onset


penyakit) :
 Sasaran pengobatan : menyelamatkan neuron yang
menderita jangan sampai mati.
 Respirasi : jalan nafas harus bersih dan longgar
 Jantung harus berfungsi baik bila perlu pasang EKG
monitor.
 Tekanan darah : dipertahankan pada tingkat optimal.
 Bila gawat atau koma perhatikan balance cairan
elektrolit dan asam basa
PENGOBATAN

Penggunaan obat untuk memulihkan aliran


darah otak
1. Anti edema otak
 Gliserol 10 % infus, 1 gr/kg BB perhari dalam 6 jam
 Kortikosteroid, dexamethason bolus 10 – 20 mg diikuti 4 – 5
mg/6 jam selama beberapa hari.
2. Anti agrerasi trombosis misalnya : Aspirin 50 mg,
aspilets 81 mg, kapenol 100 mg, farmasal 100 mg.
3. Antikoagulasi misalnya Heparin
PENGOBATAN

B.Fase pasca akut


Pada fase ini pengobatan dititik beratkan pada
tindakan rehabilitasi medik dan pencegahan
berulangnya stroke.
Terapi preventif antara lain menghindari faktor resiko
misalnya :
 Pengobtan hipertensi
 Mengobati DM
 Menghindari rokok, obesitas dan stress
 Olah raga teratur
 Pengobatan kelainan jantung
PENGKAJIAN
• Pengkajian klien stroke sangat diperlukan untuk
menentukan diagnosa keperawatan.
• Klien yang sadar dapat dilakukan anamnesa yang terkait
dengan perobahan sensasi, gerakan tubuh, dan defisit
neuorlogis lainnya sebagai indikasi perkembangan infark
atai iskemia serebral, edema atau perdarahan.
• Riwayat yang lengkap tentang masalah yang terjadi saat
ini, riwayat kesehatan masa lalu, dan riwayat sosial akan
memberikan informasi tentang sebab-sebab stroke.
Selanjutnya kaji status neurologis dan vital sign.
• Pengkajian sehubungan dengan hemiplegia :
Pengkajian fungsi motorik (gerakan spontan), sensasi,
dan aktifitas refleks.
Oklusi trombosis/emboli

Tekanan perfusi vaskuler distal me

Iskemia
Aktivitas elekt
terganggu
Gangguan perfusi jariangan otak
Metabolisme
anaerob Pompa Na & K
gagal
Metabolisme
asam Na masuk
Gangguan pertukaran gas ke sel

Asidosis lokal Edema intra


sel
Pompa Natrium
gagal Edema ekstra
sel
Edema & nekr
Perfusi jaringan
jaringan
serebral
Sel mati secara progresif
(defisit fungsi otak)

Kelemahan Perubahan status kesh.

Gangguan Kecemasan
Gangguan aktivitas
komunikasi karena
dan pergerakan
verbal hospitalisasi

Defisit Risiko nutirisi


Gangguan
perawatan kurang dari
BAK & BAB
diri kebutuhan tubuh
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan perfusi jaringan serebral
sberhubungan dengan peningkatan tekanan
intrakranial.
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan
Paralysis.
3. Self care deficit berhubungan dengan paralysis.
4. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan ketidakmampuan
menelan akibat paralisis.
5. Gangguan komunikasi verbal berhubungan
dengan aphasia akibat paralisis
DIAGNOSA KEPERAWATAN
6. Inkontinensia urine dan bowel Inkontinensia sehubungan
dengan penurunan sensasi dan Imobilisasi.
7. Defisit perawatan diri sehubungan dengan kelemahan
otot, Imobilisasi atau defisit kognitif.
8. Gangguan proses berfikir berhubungan dengan
hambatan aliran darah serebral, gangguan sensasi, dan
kesalahan dalam mengintrepretasikan stimulus
lingkungan.
9. Gangguan persepsi sensorik : Penglihatan berhubungan
dengan perobahan fisiologik akibat stroke
10.Koping individu tidak efektif berhubungan dengan
perubahan fisiologi dan frustrasi akibat Stroke
RENCANA KEPERAWATAN
Ditujukan ke arah 
1. Perbaikan perfusi otak secara bertahap
2. Perbaikan mobilitas.
3. Menghindari nyeri.
4. Pencapaian perawatan diri.
5. Mendapatkan kontrol kandung kemih.
6. Perbaikan proses pikir.
7. Pencapaian beberapa bentuk komunikasi.
8. Pemeliharaan integritas kulit.
9. Perbaikan fungsi keluarga.
10.Tidak adanya komplikasi.

Anda mungkin juga menyukai