Bu Hilmi Kelahiran Ektopik
Bu Hilmi Kelahiran Ektopik
Kelompok 4
Dwi Ayu Ilalang (P27820317041)
Vany Anindyta P. A. (P27820317049)
Ani Dwi Cahyanti (P27820317054)
Al-Fahrel Gusti M. (P27820317056)
Achmad Dandy O. R. (P27820317057)
Sara Maulida Al Isayi (P27820317063)
Syafrie Yudha P. (P27820317067)
Lukmananti Maysa R. W. (P27820317069)
DEFINISI
Tanda :
1. Nyeri abdomen bawah atau pelvic, disertai
amenorrhea atau spotting atau perdarahan vaginal.
2. Menstruasi abnormal.
3. Abdomen dan pelvis yang lunak.
4. Perubahan pada uterus yang dapat terdorong ke
satu sisi oleh massa kehamilan, atau tergeser akibat
perdarahan. Dapat ditemukan sel desidua pada
endometrium uterus.
5. Dan lain lain
Gejala:
1. Nyeri:
Nyeri panggul atau perut hampir terjadi hampir 100% kasus kehamilan
ektopik. Nyeri dapat bersifat unilateral atau bilateral , terlokalisasi atau
tersebar.
2. Perdarahan:
Dengan matinya telur desidua mengalami degenerasi dan nekrose dan
dikeluarkan dengan perdarahan. Perdarahan ini pada umumnya sedikit,
perdarahan yang banyak dari vagina harus mengarahkan pikiran kita ke
abortus biasa.Perdarahan abnormal uterin, biasanya membentuk bercak.
Biasanya terjadi pada 75% kasus
3. Amenorhea:
Hampir sebagian besar wanita dengan kehamilan ektopik yang memiliki
berkas perdarahan pada saat mereka mendapatkan menstruasi, dan mereka
tidak menyadari bahwa mereka hami
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. USG
2. Kadar HCG menurun
3. Laparaskopi
4. HB
5. Leukosit
6. Kuldossintesis
PENATALAKSANAAN
1 Lakukan pendekatan kepada pasien dan keluarga. Pasien dan keluarga lebih kooperatif
2 Memberikan penjelasan mengenai kondisi pasien saat ini pasien mengerti tentang keadaan dirinya dan lebih kooperatif
terhadap tindakan.
3 Observasi TTV dan observasi tanda akut abdoment. parameter deteksi dini adanya komplikasiyang terjadi.
4 Pantau input dan output cairan Untuk mengetahui kesaimbangan cairan dalam tubuh
6 Lakukan kolaborasi dengan tim medis untuk penanganan melaksanakan fungsi independent.
lebih lanjut.
2. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan
komponen seluler yang di perlukan untuk pengiriman nutrient ke sel.
Kriteria hasil: menunjukan perfusi jaringan yang adekuat, misalnya: Tanda-
tanda vital stabil, membrane mukosa warna merah muda, pengisian
kapilerbaik, haluaran urine adekuat, wajah tidak pucat dan mental seperti
biasa.
1 Awasi tanda vital, kaji pengisian kapiler, warna Memberikan informasi tentang derajat/adekuat perfusi jaringan dan
kulit/membrane mukosa, dasar kuku. membantu menentukan kebutuhan intervensi.
2 Catat keluhan rasa dingin, pertahankan suhu Vasokonstriksi menurunkan sirkulasi perifer. Kenyamanan pasien/
lingkungan dan tubuh hangat sesuai indikasi. kebutuhan rasa hangat harus seimbang dengan kebutuhan untuk
menghindari panas berlebihan.
3 Kolaborasi dengan tim medis yang lain, awasi Mengidentifikasi defisiensi dan kebuutuhan pengobatan atau terhadap
pemeriksaan lab: misalnya: HB/HT terapi.
3. Gangguan rasa nyaman (nyeri) b.d ruptur tuba fallopi
Kriteria hasil: ibu dapat mendemonstrasikan teknik relaksasi, tanda-tanda vital dalam batas normal, dan ibu tidak
meringis atau menunjukan raut muka yang kesakitan.
2 Kaji steres psikologi ibu/pasangan dan respons Ansietas terhadap situasi darurat dapat memperberat ketidak nyamanan karena
emosional terhadap kejadian. syndrome ketegangan, ketakutan, dan nyeri..
3 Berikan lingkungan yang tenang dan aktivitas untuk Dapat membantu dalam menurunkan tingkat asietas dan karenanya mereduksi
menurunkan rasa nyeri. Instruksikan klien untuk ketidaknyamanan.
menggunakan metode relaksasi, misalnya: napas
dalam, visualisasi distraksi, dan jelaskan prosedur.
Kolaborasi:
4 Berikannarkotik atau sedative berikut obat-obat Meningkatkan kenyamanan, menurunkan komplikasi pembedahan
praoperatif bila prosedur pembedahan diindikasikan.
5 Siapkan untuk prosedur bedah bila terdapat indikasi Tingkatkan terhadap penyimpangan dasar akan menghilangkan nyeri.
4. Kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan kurang pemahaman atau tidak
mengenal sumber-sumber informasi.
Tujuan: ibu berpartisipasi dalam proses belajar, mengungkapkan dalam istilah sederhana, mengenai
patofisiologi dan implikasi klinis.
1 Menjelaskan tindakan dan rasional yang ditentukan Memberikan informasi, menjelaskan kesalahan konsep pikiran ibu
untuk kondisi hemoragia. mengenai prosedur yang akan dilakukan, dan menurunkan sters yang
berhubungan dengan prosedur yang diberikan.
2 Berikan kesempatan bagi ibu untuk mengaji\ukan Memberikan klisifikasi dari konsep yang salah, identifikasi masala-
pertanyaan dan mengungkapkan kesalah konsep masalah dan kesempatan untuk memulai mengembangkan ketrampilan
penyesuaian (koping)
3 Diskusikan kemungkinan implikasi jangka ependek Memberikan informasi tentang kemungkinan komplikasi dan
pada ibu/janin dari kedaan pendarahan. meningkatkan harapan realita dan kerja sama dengan aturan tindakan.
4 Tinjau ulang implikasi jangka panjang terhadap situasi Ibu dengan kehamilan ektropik dapat memahami kesulitan
yang memerlukan evaluasi dan tindakan tambahan. mempertahankan setelah pengangkatan tuba/ovarium yang sakit.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi merupakan tindakan yang sesuai
dengan yang telah direncanakan, mencangkup
tindakan mandiri dan kolaborasi.
Tindakan mandiri adalah tindakan keperawatan
berdasarkan analisis dan kesimpulan perawat,
dan bukan atas petunjuk data petugas
kesehatan lain.
Tindakan kolaborasi adalah tindakan
keperawatan yang didasarkan oleh hasil
keputusan bersama seperti dokter atau petugas
kesehatan lain.
EVALUASI KEPERAWATAN
Merupakan hasil perkembangan ibu dengan
berpedoman kepada hasil dan tujuan yang hendak
dicapai.
Tanggal pengkajian : 28 Desember 2018
Waktu pengkajian : 11.00 WIB
PENGKAJIAN
Identitas pasien
Nama : Ny. M
Umur : 28 th
Agama : islam
Jenis kelamin :P
Status : kawin
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku Bangka : jawa
Alamat : surabaya
Tanggal MRS :26 Des 2018
No. Register : 172.443.xx.xx
Diagnose medis : kehamilan ektopik
Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. P
Umur : 33 th
Hub. Dengan pasien : suami
Alamat : surabaya
Agama : islam
KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan merasakan nyeri di bagian perut sebelah
kanan bawah
Riwayat Kesehatan
Riwayat Kesahatan Sekarang
Klien mengatakan mengeluh nyeri perut dibagian kanan bawah,
skala nyeri 6, disertai dengan perdarahan vagina, berwarna
coklat tua, klien juga mengeluh merasakan mual muntah dan
sampai pingsan. Klien juga mengatakan nyeri bagian bahu. Klien
mengatakan ini adalah kehamilan 2 bulannya yang pertama. Lalu
pada tanggal 26 Desember 2018 klien dibawa ke RS Dr.
Soetomo Surabaya dengan diagnosa kehamilan ektopik
4. Pola latihan-aktivitas Pasien beraktivitas sebagai ibu Pasien mengurangi pekerjaan yang
rmah tangga dan dapat melakukan berat berat dan tetap melakukan
aktivitas harian secara mandiri aktivitas harian secara mandiri
5. Pola kognitif-perseptual Keadaan mental pasien baik. Tidak Keadaan mental pasien gelisah karna
terdapat masalah dalam nyeri dan pendarahan. Mampu
komunikasi berkomunikasi dengan baik. Mampu
mengingat dengan baik ditandai
dengan mampu bercerita tentang
proses penyakit
6. Pola istirahat-tidur Pasien tidur 2 jam di siang hari, dan 7 Pasien tidur 2 jam disiang hari dan 5 jam
jam di malam hari dimalam hari sesekali terbangun karena
merasakan nyeri diperut
7. Pola konsep diri-persepsi diri Pasien dirumah sebagai ibu rumah Pasien sedikit mengurangi aktivitas sehari
tangga dan bisa menjalankan aktivitas hari yang berat, pasien kurang bisa
sehari hari dengan lancar menjalankan perannya sebagi ibu rumah
tangga
8. Pola peran dan hubungan Hubungan pasien dengan keluarga dan Hubungan pasien dengan keluarga baik,
tetangga terjalin dengan baik pasien menerima saran dari keluarga, dan
tenaga kesehatan dengan baik
9. Pola reproduksi - seksual Pasien menolak untuk dikaji Pasien menolak untuk dikaji
10. Pola pertahanan diri (koping- Pasien tidak menggunakan obat untuk Pasien sering berkomunikasi/berinteraksi
toleransi stress) menangani stress, berinteraksi dengan dengan keluarga jika ada masalah
keluarga dalam menghadapi masalah
11. Pola keyakinan dan nilai Pasien beragama islam, taat beribadah Kebiasaan pasien ke masjid terganggu,
rajin ke masjid selama hamil pasien menjalankan ibadah di
rumah
PEMERIKSAAN FISIK
A. Kesadaran umum
-tingkat kesdaran : composmentis
- orientasi : pasien dapat berorientasi dengan orang,
waktu, dan tempat
- pasien terlihat lemas
G. Pemeriksaan Thoraks/dada
Inspeksi : bentuk normal chest, tidak terlihat ictus cordis
Palpasi : tidak teraba ictus cordis
Perkusi : paru paru terdengar sonor
Auskultasi : jantung bunyi S1 S2 tunggal, ronchi wheezing tidak
ada.
H. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : bersih, simetris, pembearan sesuai dengan usia
kehamilan, tidak ada linea nigra, tidak ada bekas luka operasi
Palpasi : terdapat nyeri tekan skala nyeri 6, kontraksi uterus
keras
Perkusi : suara yang dihasilkan timpani
Auskultasi : frekuensi peristaltik usus 12x/menit
K. Pemeriksaan ekstremitas/musculoskeletal
Inspeksi : otot antara sisi kanan dan kiri simetris, akral
dingin
Palpasi : tidak terdapat oedema
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal periksa : 27 Desember 2018
Hb : 13,4 g/dL
Golongan Darah :A
USG : terlihat kantong kehamilan diluar uterus
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 Ds : Klien mengatakan nyeri pada perut bagian kanan Kehamilan ektopik Gangguan rasa nyaman ( nyeri)
Do :
– Nyeri pada perut bagian kanan Penembusan vili korialis ke dalam
lapisan muskularis menuju
– Skala nyeri 6 peritoneum
– Tanda tanda vital :
– ADL dibantu
Kelumpuhan otot
Kelemahan fisik
Intoleransi aktivitas
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan
dengan ruptur tuba falopi ditandai dengan
nyeri pada perut sebelah kanan dengan skala
6
Intoleransi aktifitas berubungan dengan
kelemahan fisik ditandai dengan badan lemas
dan ADL dibantu
3. Membantu untuk mendapatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek