Anda di halaman 1dari 22

PB. XIII.

URGENSI STRATEGI
PEMBERDAYAAN DALAM KONTEKS KRISIS
EKONOMI DI INDONESIA
Smester 6 Nindya Praja
Setelah selesai sesi ini Praja dapat memahami dan mengerti
tentang konsep urgensi strategi pemberdayaan dalam
konteks krisis ekonomi di Indonesia

Tujuan Umum
Setelah selesai sesi ini Praja dapat memahami dan mampu
menjelaskan konsep urgensi strategi pemberdayaan dalam
konteks krisis ekonomi di Indonesia

Tujuan Khusus
1. SPB. XIII. 1. Krisis ekonomi penyebab dan dampak
2. SPB. XIII. 2. Penanggulangan masalah kemiskinan
3. SPB. XIII. 3. Peran LSM dan organisasi sosial
4. SPB. XIII. 4. Refleksi atas situasi krisis
5. SPB. XIII. 5. Semantic Konfungsion tentang pemberdayaan
6. SPB. XIII. 6. Dominasi pemberdayaan ekonomi

PB. XIII Terdiri dari


Krisis ekonomi penyebab
dan dampak

SPB. XIII. 1.
PENYEBAB DAMPAK
KRISIS 1. KRISIS SOSIAL
EKONOMI 2. KRISIS POLITIK
• Pendekatan
sentralistis dr semua 3. KRISIS
bidang BUDAYA
pembangunan
• Tragedi Mei 1998
di Jakarta, Aceh,
Tim-tim, NTT,
Maluku
• Kebijakan Global

PEMBANGUNA MENGALAMI DISTORSI/


PENURUNAN
Penanggulangan masalah
kemiskinan

SPB. XIII. 2.
1) Ketidak mampuan memenuhi kebutuhan pokok/ dasar.
2) Ketidak mampuan untuk berusaha karena cacat fisik/
mental
3) Ketidak mampuan & ketidak beruntungan sosial
4) Rendahnya kualitas SDM & keterbatasan SDA
5) Kerentanan terhdap goncangan yang bersifat individu
maupun masal

1. Kriteria kemiskinan
menurut Suharto (2006)
6) Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata
pencaharian yang memadai dan berkesinambungan
7) Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya
8) Ketiadaan jaminan masa depan
9) Ketidak terlibatan dalam kegitatan sosila masyarakat

Lanjutan...
1) Melalui program JPS dan program kompensasi yang dipadu dengan
program penanggulangan kemiskinan. Tujuan program JPS untuk
membantu penduduk miskin agar tidak semakin miskin dan
terpuruk, serta agar dapat hidup layak (Haryono 1998, Yustika
1998)
2) Program kompensasi. Bersifat jangka pendek bertujuan untuk
menolong penduduk yang secara langsung terkena dampak
kebijakan penyesuaian struktural ekonomi.
3) Partisipasi aktif seluruh masyarakat melalui sebuah gerakan yang
masif, yg dibangun dengan prinsip silih asih, silih asah dan silih
asuh (gardu taskin 1998).
4) Pengambangan kapasitas masyarakat melalui pemberdayaan,
partisipasi dan kesetaraan gender merupakan elemmen yg sangat
esensial

2. Upaya penanggulangan
kemiskinan
Peran LSM
dan organisasi sosial

SPB. XIII. 3.
1. Pemerintah membangun kemitraan dg infrastruktur sosial (LSM,
Organisasi Sosial, Dunia Usaha, Masyarakat)
2. Program pemulihan keberdayaan masyarakat (PKM) merupakan
program yg dikeloka oleh jaringan LSM atas dukungan teknis dan
keuangan dari Bank Dunia, UNDP, SIDA, DFID, UNICEF, ADB
dan lembaga lainnya yg memiliki kepdulian.
3. LSM dapat berperan mengembangkan masyarakat yg dikelola
secara leluasa dan disesuaikan dg kebutuhan aktual masyarakat.
4. Pembangunan masy yg melibatkan peran aktif pemerintah dan
LSM yg pd akhirnya bersifat komplementer
Refleksi atas situasi krisis

SPB. XIII. 4.
1. Bangsa Indonesia memasuki era globalisasi – informasi, ditandai
oleh adanya berbagai perubahan yg sangat mendasar terutama
keterkaitan antar bangsa yg penuh persaingan kompetitif dalam
situasi global sehingga harus mempunyai keunggulan bersaing
bkn keunggulan berbanding.
2. Kondisi ini akan banyak menimbulkan implikasi yg sangat luas
terhadap kelanjutan pembangunan sosial, sehingga diperlukan
analisis kebijakan perubahan secara mendalam dan cermat.
3. Refleksi harus dilakuakn berdasarkan data-data riset dan analisis
yg keakuratan dan faliditasnya sangat meyakinkan. fakta
menunjukkan 1998 sampai 1999 terjadinya konflik sosial antar
golongan, etnis, agama, yg diikuti oleh tindak agresifitas
masyarakat dan penjarahan yg disertai oleh korban jiwa dan
harta.
4. Upaya2 yg bersifat strategis harus dirumuskan :
a. Perumusan diarahkan kpd pemberdayaan masyarakat sebagai
salah satu strategi pembangunan yg berpusat pada rakyat
b. Pembangunan yg bertumpu pd keterlibatan masyarakat scr
aktif merupakan salah satu ujud nyata program
penyelamatan dan pemulihan
Semantic Konfungsion
tentang pemberdayaan

SPB. XIII. 5.
1. Istilah pemberdayaan masyarakat kini digunakan scr luas oleh
berbagai lapisan masyarakat (pembuat kebijakan, kalangan
praktisi, petugas sosial dan kelompok profesional).
2. Berbagai aktifitas/ kegiatan, program, proyek pemberdayaan
telah dilaksanakan baik pemerintah, swasta, LSM, lembaga
donor, UNICEF & UNDP
3. Ditengah2 semakin gencarnya upasaya penanggulangan dampak
krisis dibebagai sektor pembangunan sering kali terungkap kata2
dan istilah yg arti hakikinya agak berbeda dari apa yg dimaksud
oleh para ahli atau ilmuwan
4. Para birokrat yg ingin menunjukkan bhw mereka memiliki
semangat penguasa untuk mengatasi masalah sosial sebagai
dampak krisis, istilah pemberdayaan di destorsikan sbg upaya
mendorong masy untuk menggunakan sumber2 yg disediakan
oleh pemerintah dlm konteks usaha ekonomi.
5. Kondisi diatas merupakan contoh kekacauan dan penyimpangan
peristilahan (semantic conflision). Scr ilmiah objektif dan
bersandar pd sumber referensi ilmiah, pemberdayaan
sesungguhnya adalah menunjukkan peran aktif dan kolaboratif
antara masyarakat dan mitranya.
Dominasi pemberdayaan
ekonomi

SPB. XIII. 6.
1. Permasalahan lain pd era reformasi dan situasi krisis ekonomi,
pemberdayaan yg digulirkan lbh kuat diwarnai oleh perspektif
politik ekonomi dr pd presektif sosial budaya, kurang
memberikan peluang bagi pertumbuhan dan perkembangan
inisiatif masy.
2. Penumbuh kembangan perilaku masy yg telah berdaya guna
harus didukung oleh program2 pengayaan orientasi, motivasi,
perluasan mantra pengambilan keputusan oleh masyarakat dan
peningkatan aksesbilitas masy terhadap sumber2 kehidupan
3. Pemberdayaan masy tdk hanya berkaitan dgn pengembangan
potensi ekonomi rakyat tetapi juga peningkatan harkat dan
martabat, rasa percaya diri dan harga dirinya serta
terpeliharanya tatanan nilai budaya setempat.
4. Sebagai konsep sosial budaya yg implementatif dlm
pembangunan yg berpusat pd rakyat, pemberdayaan tidak hanya
bertujuan menumbuh kembangkan nilai tambah ekonomis tetapi
juga nilai tambah nilai sosial budaya.
5. Melalui program pemberdayaan dapat membuka peluang bagi
masy untuk membangun diri secara partisipatif.
6. Model pembanguna yg berpusat pd rakyat lebih menekankan
pemberdayaan yg memandang inisiatif kreatif dr rakyat sebagai
sumber pembangunan yg paling utama, juga memandang bahwa
kesejahteraan material dan sepiritual merupakan tujuan yg harus
dicapai oleh proses pembangunan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai