Anda di halaman 1dari 19

HUKUM INTERNASIONAL

HAKEKAT SUBJEK

SUMBER ASAS-ASAS
HAKEKAT HUKUM
INTERNASIONAL
Hukum Internasional adalah peraturan
yang mengatur hubungan hukum yang
terjadi antar bangsa, antar negara dan
antar negara dengan subjek hukum.
Hukum Internasional adalah
seperangkat kaidah dan prinsip tindakan
ataupun tingkah laku yang mengikuti
negara berupa sistem hukum.
SUBJEK HUKUM INTERNASIONAL
Adalah pihak-pihak yang dapat melakukan tindakan-tindakan untuk dan atas nama
sendiri atau pihak lain yang dapat menimbulkan hak dan kewajiban dalam bidang
Internasional, seperti yang diatur dalam hukum Internasional.
Macam-macam Subjek hukum Internasional:
1. Negara
Negara merupakan subjek hukum Internasional dalam arti klasik, artinya bahwa
lahirnya hukum internasional, negara sudah diakui sebagai subjek Hukum
Internasional.
2. Tahta Suci (vatikan)
Tahta suci adalah suatu subjek hukum Internasional dalam arti penuh dan
sejajar kedudukannya dengan negara mempunyai perwakilan diplomatik di
banyak negara.
3. Organisasi Internasional
Kedudukan Organisasi Internasional sebagai subjek Hukum Internasional adalah
berdasarkan pasal 105 Piagam PBB dan Advisory Opinium dari Mahkamah
Internasional.
4. Palang Merah Internasional
Palang Merah Internasional berkedudukan di Jenewa.
Kedudukannya sebagai subjek hukum Internasional, lahir
karena sejarah. Kedudukannya itu diperkuat dengan
berbagai perjanjian dan konvensi Palang Merah
Internasional antara lain, Konvensi Jenewa 1949 tentang
Perlindungan Korban Perang.
5. Orang perorangan atau Individu
Dalam perjanjian perdamaian Versailles 1919 yang
mengakhiri perang dunia 1 antara Jerman dengan Inggris
dan Perancis bersama sekutunya masing-masing,
terdapat pasal yang memungkinkan orang perorangan
mengajukan perkara ke hadapan arbritase Internasional.
6. Pemberontak dan Pihak dalam Sengketa (Belligerent)
Pemberontak dan Pihak dalam Sengketa (Belligerent)
dapat menjadi subjek hukum Internasional dengan dasar
bahwa suatu bangsa mempunyai hak asasi, termasuk
pemberontak.
SUMBER HUKUM INTERNASIONAL
Adalah sumber yang digunakan oleh Mahkamah Internasional
dalam memutuskan masalah-masalah hubungan Internasional.
Sumber Hukum Internasional dibedakan menjadi 2:
1. Sumber Hukum Dalam Arti Material
yaitu sumber hukum yang membahas dasar berlakunya
hukum suatu negara.
2. Sumber Hukum Dalam Arti Formal
yaitu sumber hukum yang digunakan oleh Mahkamah
Internasional dalam memutuskan masalah-masalah hubungan
Internasional, tercantum dalam pasal 31 (1) Piagam
Mahkamah Internasional yaitu:
a. Perjanjian Internasional (Traktat)
yaitu perjanjian yang dibuat oleh 2 negara atau lebih
yang menimbulkan hak dan kewajiban bagi pihak-pihak yang
mengadakan perjanjian.
Contoh: Konvensi Hukum Laut Internasional 1982
b. Kebiasaan Internasional
yaitu tindakan atau perilaku yang terjadi dalam
pergaulan internasional. Dengan Syarat:
 perilaku itu harus merupakan perilaku yang umum yang
dilakukan secara berulang-ulang dengan pola yang sama.
 perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang yang
bersifat umum itu oleh negara-negara atau masyarakat
Internasional telah diterima.
Contoh: Konvensi Wina 1963 tentang Hubungan Diplomatik
dan Konsuler.
c. Prinsip atau Asas Hukum Umum
yaitu asas yang telah diterima dan diakui oleh bangsa
beradab.
d. Keputusan pengadilan(yurisprudensi)
yaitu keputusan hakim yang terdahulu dijadikan pedoman
untuk memutuskan oleh hakim berikutnya dalam kasus
yang sama.
e. Pendapat Ahli hukum Terkemuka (Doktrin)
yaitu apabila diterima oleh masyarakat Internasional.
ASAS-ASAS HUKUM
INTERNASIONAL
 Asas Teritorial
Asas ini didasarkan pada kekuasaan
negara atas daerahnya.
 Asas Kebangsaan
Asas ini didasarkan pada kekuasaan
negara untuk warga negaranya.
 Asas Kepentingan Umum
Asas ini didasarkan pada
kewenangan negara untuk melindungi
dan mengatur kepentingan dalam
kehidupan masyarakat.
Asas Persamaan Derajat
Asas ini didasarkan pada asas bahwa negara
yang berhubungan adalah negara yang sama
–sama berdaulat.
Asas Keterbukaan
Asas ini didasarkan pada adanya kesediaan
masing-masing pihak untuk memberi
informasi secara jujur dan dilandasi rasa
keadilan, sehingga masing-masing pihak
mengetahui secara jelas manfaat, hak serta
kewajiban dalam menjalin hubungan
Internasional.
SENGKETA
INTERNASIONAL
Sengketa Internasional adalah
sengketa atau perselisihan yang
terjadi antar subjek hukum
Internasional yang menyangkut
berbagai aspek politik maupun non
politik
Penyebab Timbulnya Sengketa
Internasional
1. Di bidang Politik
Meliputi:
a. Perselisihan Mengenai Batas Wilayah Teritorial Negara
Contoh:
 Masalah Khasmir (sengketa antara India dan Pakistan)
 Masalah siprus (sengketa antara penduduk keturunan Yunani
dan keturunan Turki)
 Masalah Timur Tengah (sengketa antara Arab Saudi, Mesir,
Yordania, Syria dan Lebanon)
 Masalah Kepulauan Sipadan dan Legitan (sengketa antara
Malaysia dan Indonesia)
b. Adanya Pakta Pertahanan dan Pakta Perdamaian
c. Permasalahan Terorisme
d. Pengembangan Senjata Nuklir dan senjata Biologi
e. Keridak puasan Terhadap Penguasa Negara
2. Di Bidang Ekonomi
Disebabkan oleh kaum kapitalis dan industrialis yang selalu ingin
mencengkeram negara-negara kecil dalam mengembangkan kegiatan
ekonominya seiring dengan adanya globalisasi ekonomi.
Contoh:
 Masalah Blok Ambalat (sengketa antara Indonesia dan Malaysia
tentang sumber daya minyak bumi)
 Masalah Rockall Island di Samudera Atlantik (sengketa antara
Irlandia, Denmark, Eslandia)
3. Di Bidang Sosial Budaya
Di sebabkan oleh budaya agama dan budaya politik
Contoh:
 Masalah di Yerusalem (sengketa antara kaum yahudi, Nasrani
dan Muslim)
 Masalah di Irlandia (sengketa antara kaum Nasionalis(katolik
Roma) dan kaum Unionis(Protestan)
 Masalah Bosnia-Hergzegovina (sengketa antara kaum Muslim dan
kaum Kristen)
Penyelesaian Sengketa
Internasional
A. Penyelesaian Sengketa Secara Damai
a. Rujuk
Yaitu penyelesaian sengketa melalui usaha penyelesaian pendapat
antara pihak-pihak yang bersengketa secara bersahabat. Dapat
berupa:
 Negoisasi
Yaitu Perundingan antara pihak-pihak yang bersengketa
sebagai sarana untuk menetapkan sikap tentang masalah yang
disengketakan.
 Mediasi
Yaitu suatu cara yang menyangkut saran-saran mengenai cara
penyelesaian oleh pihak ketiga.
 Konsiliasi
Yaitu penyelesaian sengketa melalui pihak ketiga, namun
pihak ketiga bersifat pasif dan menyerahkan pada sebuah
komisi.
 Penyelidikan
Yaitu suatu prose pembentukan misi perdamaian
yang terdiri satu kelompok penyelidik yang netral.
b. Penyelesaian Sengketa di Bawah Pengawasan PBB
Landasan dasar PBB berperan dalam penyelesaian
sengketa secara damai adalah:
 Salah satu tujuan dasar pembentukan PBB adalah
penyelesaian sengketa secara damai antar negara.
 Salah satu kewajiban anggota PBB adalah harus
bersedia menyelesaikan sengketa mereka secara damai
dan harus mencegah kemungkinan perang atau
menggunakan kekerasan.
Meliputi:
 Arbitrase Internasional
Yaitu penyelesaian sengketa dengan mengajukan
sengketa kepada orang-orang tertentu yang dipilih
secara bebas oleh pihak-pihak yang bersengketa.
Arbitrase tediri atas:
1) Seorang arbitrator
2) Komisi bersama antara anggota-anggota yang ditunjuk para
pihak yang bersengketa (dari negara yang bersangkutan).
3) Komisi campuran terdiri atas orang-orang yang diajukan oleh
para pihak yang bersengketa ditambah orang yang dipilih
dengan cara lain.
 Pengadilan Internasional
Yaitu penyelesaian sengketa dengan cara mengajukan
perkara/sengketa ke Mahkamah Internasional untuk
mendapat keputusan.
B. Penyelesaian sengketa dengan cara kekerasan atau paksaan
1. Perang (pertikaian bersenjata)
Tujuan perang untuk menaklukkan lawan dan menetapkan
persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh pihak
lawan. Perang dilakukan sebagai sanksi terakhir. Oleh sebab
itu, perang dilakukan bukan sebagai tujuan melainkan
sebagai cara untuk mencapai tujuan tertentu, yaitu
menegakkan hukum.
2. Retorsi
Yaitu pembalasan (balas dendam) yang dilakukan
oleh suatu negara terhadap tindakan negara lain yang tidak
pantas atau tidak sopan.
Retorsi ini berupa perbuatan sah yang tidak
bersahabat dalam batas wewenang dari negara yang
terkena perbuatan yang tidak pantas itu.
3. Blokade
Yaitu suatu pengepungan wilayah, untuk
memutuskan hubungan wilayah itu dengan pihak
luar. Blokade ini secara damai dilakukan dengan
memblokir pelabuhan dengan maksud agar negara
yang diblokir memenuhi permintaan terakhir.
4. Intervensi
Intervensi atau campur tangan urusan dalam
negeri dari negeri lain, berarti intervensi
diktatoral.
MAHKAMAH
INTERNASIONAL
A. SEJARAH KELAHIRAN MAHKAMAH INTERNASIONAL

Konferensi di Dombarton Oaks merupakan kelanjutan


konverensi-konverensi untuk mendirikan suatu organisasi
Internasional, yang diadakan pada tanggal 7 Oktober 1944 telah
diputuskan bahwa Mahkamah Pengadilan yang telah didirikan oleh
Liga Bangsa-Bangsa yang berkedudukan di Den Hag, yaitu
Mahkamah Tetap Pengadilan Internasional akan dihapus dan
akan diganti dengan Mahkamah yang baru yaitu, Mahkamah
pengadilan Internasional,akan menjadi salah satu organ pokok
PBB serta piagamnya akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dari piagam PBB.
B. SUSUNAN KEANGGOTAAN MAHKAMAH INTERNASIONAL

Mahkamah terdiri dari 15 anggota, dengann ketentuan bahwa tidak ada 2


anggota yang mempunyai kewarganegaraan dari negara yang sama.
Anggota akan dipilih oleh Majelis Umum dan Dewan Keamanan dan
Mahkamah Arbitrasi Permanen.

C. WEWENANG MAHKAMAH INTERNASIONAL

1. Menyelesaikan sengketa

2. Memberikan nasihat

D. SISTEMATIKA KEPUTUSAN MAHKAMAH INTERNASIONAL

a. Bagian Pertama berisi:

 Komposisi mahkamah internasional

 Informasi mengenai pihak-pihak yang bersengketa

 Analisis fakta dan argumentasi hukum pihak yang bersengketa.


b. Bagian kedua berisikan penjelasan mengenai motivasi
Mahkamah Internasional.

c. Bagian ketiga berisi:

 Dispositif yang merupakan keputusan mahkamah


internasional yang mengikat negara yang bersengketa

 Jumlah suara yang diperoleh melalui keputusan tersebut

A. MEMATUHI KEPUTUSAN MAHKAMAH INTERNASIONAL

Terletak di dalam pasal 94 piagam PBB,menentukan sebagai berikut:

1. Setiap anggota PBB yang menjadi pihak berperkara ingkar di muka


mahkamah, harus mematuhi putusan mahkamah.

2. Apabila salah satu pihak yang berperkara ingkar memenuhi kewajiban


yang dilimpahkan kepadanya yang telah diputuskan oleh mahkamah.

Anda mungkin juga menyukai