Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PADA KELOMPOK BALITA

Dosen pembimbing : Ns.Selvi,S.Kep.,M.kep


Disusun oleh : Aprizal zarkasih
Deti damayanti
Ika nurhasanah
Yayu istiqomatul fitri
Peran, Fungsi Dan Etika Perawat Dalam
Keperawatan Komunitas

Bagi perawat kesehatan masyarakat ada 2 istilah yang harus


dipahami didalam perawatan kesehatan masyarakat yaitu: Public
Health Nursing (PHN) dan Community Health Nursing (CHN).

Kedua istilah tersebut mempunyai arti yang sama yaitu


perawwatan kesehatan masyarakat. Ruth. B. Freeman dalam
bukunya: Public Health Nursing Practice 1961, tetapi pada tahun
1981, beliau menulis dalam bukunya: Community Health Nursing
Practice. Jadi istilah PHN adalah istilah lama sedangkan mulai
tahun 1981 dipakai istilah Community Health Nursing, perubahan
istilah tersebut dikarenakan PHN mengandung pengertian yang
sangat luas, tidak terbatas, misalnya Masyarakat Indonesia,
Masyarakat Gresik, Masyarakat Lamongan, Masyarakat Eropa dan
lain sebagainya.
Peran Perawat Komunitas
Peran perawat pada individu atau keluarga

Peran sebagai pelaksana kesehatan

Peran sebagai pendidik

Peran sebagai konselin

Peran menajerial sebagai konsultan dan advocator

Perawat kesehatan masyarakat sekolah

Perawat kesehatan di rumah / hospice care


Fungsi perawat komunitas

• Fungsi independent
Fungsi perawat • Fungsi dependent
dalam • Fungsi interdependent
melaksanakan
tugasnya
Etik keperawatan kesehatan komunitas

Etik atau ethics berasal dari bahasa yunani yaitu dari kata
ethos yang berarti kebiasaan, adat, perilaku atau
karakter. Sedangkan berdasarkan kamus Webster etik
adalah ilmu yang mempelajari tentang apa yang baik dan
buruk secara moral.

Maka dari pengertian diatas, etika adalah ilmu tentang


kesusilaan yang menentukan bagaimana sepatutnya
manusia hidup didalam masyarakat yang menyangkut
aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang menentukan
tingkah laku yang benar yaitu baik dan buruk, kewajiban
dan tanggung jawab.
Hak atas pelayanan kesehatan merupakan hak untuk
mendapatkan pelayanan atas barang dan jasa
kesehatan yang berupa :
Hak untuk
mendapatkan
pelayanan yang
terhormat
Memperoleh
Kesinambungan informasi
pelayanan pengobatan yang
lengkap

Penolakan Informasi untuk


partisipasi riset suatu persetujuan

Penolakan
Minta dilayani
pengobatan
Prinsip etika dalam keperawatan kesehatan
komunitas
Prinsip
kebaikan

Prinsip 1. Tingkatan kesadaran


autonomi 2. Usia
3. Penyakit
4. Lingkungan rumah sakit
5. Ekonomi
6. Tersedianya informasi dan lain-
lain (vatch dan fry, 1987)
7. Kejujuran atau veracity
Proses Keperawatan komunitas
1. Pengumpulan Data
• Derajat kesehatan masyarakat
(dRiwayat / sejarah
perkembangan desa
• Data demografi – penduduk
• Vital statistik Jabarkan atau
uraikan data mengenai angka
A. Pengkajian kelahiran, angka kematian atau
CDR, penyebab kematian, angka
pertambahan anggota.
• Keadaan geografi
• Luas wilayah
• Nilai, kepercayaan, dan Agama
• isajikan dalam bentuk
tabeldistribusi frekuensi).
Lanjutan...

• Klasifikasi / katagori data


2. • Perhitungan persentasi
Pengolahan
• Tabulasi data
Data
• Interprestasi data

• Analisa Korelatif
• Analisa data berdasarkan
3. kelompok data / data fokus
yang dianggap sebagai
Analisa masalah
• Analisa faktor – faktor yang
Data berhubungan dengan
masalah atau lazimnya
disebut dengan etiologi.
Prioritas Masalah Kriteria
penentuan prioritas
masalah kesehatan
masyarakat dan
B. Perumusan keperawatan diantaranya
Masalah Kesehatan adalah:
• Perhatian masyarakat
• Prevalensi kejadian
• Berat ringannya masalah
• Kemungkinan masalah
untuk diatasi
• Tersedianya sumber daya
masyarakat
• Aspek politis
C. Diagnosa Keperawatan

a. Diagnosa keperawatan ditetapkan


berdasarkan masalah yang ditemukan.
Diagnosa keperawatan akan memberikan
gambaran tentang masalah dan status
kesehatan masyarakat yang :

Nyata (Aktual)

Resiko dan Resiko tinggi

Potensial / Wellnes / Sejahtera


Komponen • Problem ( masalah )
utama diagnosa • Etiologi ( penyebab )
keperawatan, • Sign / Simptom (
tanda / gejala )
Yaitu:

• Pemilikan Lingkungan:
• Pemilikan Psikososial:
Problem
(Masalah) • Pemilikan Fisiologis
• Pemilikan Yang Berhubungan
Dengan Kesehatan
Etiologi (Penyebab)
• Pengetahuan yang kurang
• Sikap masyarakat yang kurang mendukung
• Dukungan yang kurang dari pemimpin formal atau informal
• Kurangnya Kader kesehatan masyarakat
• Kurangnya fasilitas pendukung di masyarakat
• Kurang efektifnya pengorganisasian
• Kondisi lingkungan dan geografis yang kurang kondusif
• Pelayanan kesehatan yang kurang memadai
• Kurangnya keterampilan terhadap prosedur pencegahan penyakit
• Kurangnya keterampilan terhadap prosedur perawatan kesehatan
• Faktor finansial
• Komunikasi / koordinasi dengan sumber pelayanan kesehatan
kurang efektif
Sign / Siptom ( tanda / gejala )
Informasi yang perlu
untuk merumuskan
diagnosa

1. Serangkaian 2. Data – data yang


petunjuk timbulnya menunjang
masalah timbulnya masalah

Untuk menegakkan diagnosa keperawatan minimal harus


mengandung 2 komponen tersebut diatas, disamping
mempertimbangkan hal–hal sebagai berikut :
1. Kemampuan masyarakat untuk menaggulangi masalah
2. Sumber daya yang tersedia dari masyarakat
3. Partisipasi dan peran serta masyarakat
D. Perencanaan
a. Perencanaan asuhan keperawatan komunitas disusun berdasarkan
diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan. Rencana keperawatan
yang disusun harus mencakup :
• Merupakan tujuan keperawatan yang akan dicapai
• Rencana tindakan keperawatan yang dilaksanakan
• Kriteria hasil untuk mencapai tujuan

b. Merumuskan Tujuan
1. Kriteria rumusan tujuan
2. Formulasi rumusan tujuan keperawatan
Rencana Tindakan Keperawatan
Langkah – langkah dalam perencanaan
• Identifikasi alternatif tindakan keperawatan.
• Tetapkan tehnik dan prosedur yang akan digunakan.
• Libatkan peran serta masyarakat dalam penyusunan
perencanaan (MMD / lokakarya mini).
• Pertimbangan sumber daya masyarakat dan fasilitas yang
tersedia.
• Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi
kebutuhan yang sangat dirasakan masayarakat.
• Mengarah kepada tujuan yang akan dicapai
• Tindakan harus bersifat realistik
• Disusun secara berurutan
Kriteria Hasil Untuk Mencapai Tujuan

Kriteria dalam
perencanaan :

Memakai kata Dapat


Bersifat spesifik
kerja yang tepat dimodifikasi
•Promotif
E. •Preventif
Pelaksanaan •Pelayanan
Kesehatan Langsung
F. Evaluasi
Pada dasarnya evaluasi merupakan suatu pemeriksaan terhadap
pelaksanaan suatu program yang telah dilakukan yang akan digunakan
untuk meramalkan, memperhitungkan, dan mengendalikan
pelaksanaan program kedepannya agar jauh lebih baik. Dengan
demikian evaluasi lebih bersifat melihat ke depan daripada melihat
kesalahan-kesalahan di masa lalu, dan diarahkan pada upaya
peningkatan kesempatan demi keberhasilan program (Yusuf, 2000:2).

Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien dalam


mencapai tujuan. Hal ini bisa di laksanakan dengan mengadakan
hubungan dengan klien berdasarkan respon klien terhadap tindakan
keperawatan yang di berikan sehingga perawat dapat mengambil
keputusan
A. Penerapan Kasus
Di kelurahan simomulyo posyandu pelangi III terdapat 66
balita yang terdiri diri dari : 0-12 bulan = 21, 13- 36 bulan =
15, 37- 60 bulan = 30. Berdasarkan informasi dari kader
posyandu Balita yang gizi buruk 3 orang, Balita yang diare
karena tidak cocok dengan susu formula 6 orang, Balita yang
berat badannya tidak sesuai dengan umur (Berat badan
balita yang berada digaris kuning dan digaris merah ) 5
orang. Sebagian besar ibunya bekerja sebagai ibu rumah
tangga dan kepala keluarganya sebagian bekerja di pabrik
sebagai buruh pabrik dan sebagian lagi di pemerintahan.
Antar rumah saling berdekatan sehingga jika terjadi kebaran
sangat sulit buat petugas pemadam kebakaran untuk
memadamkan api, pembangunan gorong- gorong di sungai,
sehingga air di bendung dan tidak mengalir lancar, selokan
di depan rumah warga banyak yang tersumbat, jalan di
depan rumah kotor, banyak kardus basah sisa sampah banjir
yang di buang sembarangan, mayoritas warga beragama
islam. Di wilayah ini memiliki 1 masjid, 1 gereja, 1 paud , 1
TK, 1 Atap SDN simomulyo, untuk beraktivitas warga
menggunakan sepeda motor untuk alat transportasi.
Biasanya ibu- ibu sering mengajak balitanya naik mobil
aneka warna yang diputarkan lagu- lagu anak untuk
berkeliling di sekitar kampung dengan biaya Rp.1000 untuk
1x putaran, serta setiap minggu pagi, ibu yang memilki
balita, sering membawa balitanya jalan-jalan di pasar pagi
dadakan yang ada di sepanjang pintu gerbang jalan tol
surabaya – malang dekat kampung warga.
PENGKAJIAN
Di kelurahan simomulyo posyandu pelangi III

DATA INTI
Di kelurahan simomulyo posyandu pelangi terdapat 66 balita

Umur : 0-12 bulan = 21


: 13- 36 bulan = 15
: 37- 60 bulan = 30

Pekerjaan : sebagian besar ibu yang memiliki balita bekerja sebagai ibu rumah
tangga sedangkan kepala keluarganya sebagian bekerja di pabrik sebagai buruh
pabrik dan sebagian lagi di pemerintahan

Agama : mayoritas islam

Data statistik: Berdasarkan informasi dari kader setempat


Balita yang gizi buruk 3 orang,
Balita yang diare karena tidak cocok dengan susu formula 6 orang
Balita yang berat badannya tidak sesuai dengan umur (Berat badan balita yang
berada digaris kuning dan digaris merah ) 5 orang
ANALISA DATA

No. Data Etiologi Masalah


1. - Data dari kader Sanitasi lingkungan Risiko terjadinya
terdapat 6 balita yang yang kurang baik peningkatan
diare akibat pemberian penyakit akibat
susu formula. lingkungan yang
- pembangunan gorong- kurang bersih
gorong di sungi, sehingga (Diare) di kelurahan
air di bendung dan tidak Simomulyo.
mengalir lancar, selokan
di depan rumah warga
banyak yang ttersumbat,
jalan di depan rumah
kotor, banyak kardus
basah sisa sampah banjir
yang di buang
sembarangan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Risiko terjadinya peningkatan penyakit akibat
lingkungan yang kurang bersih (Diare) di Kelurahan
Simomulyo berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan terhadap sanitasi lingkungan yang
kurang baik.
INTERVENSI
Intervensi Rasional
1. Kaji kesiapan keluarga klien mengikuti 1. Efektivitas pembelajaran dipengaruhi
pembelajaran, termasuk oleh kesiapan fisik dan mental serta
pengetahuan tentang penyakit dan latar belakang pengetahuan
perawatan anaknya. sebelumnya

2. Jelaskan tentang proses penyakit 2. Pemahaman tentang masalah ini


anaknya, penyebab dan akibatnya penting untuk meningkatkan
terhadap gangguan pemenuhan partisipasi keluarga klien dan keluarga
kebutuhan sehari-hari aktivitas sehari- dalam proses perawatan klien
hari.

3. Jelaskan tentang tujuan pemberian 3. Meningkatkan pemahaman dan


obat, dosis, frekuensi dan cara partisipasi keluarga klien dalam
pemberian serta efek samping yang pengobatan
mungkin timbul
4.Jelaskan dan tunjukkan 4.Meningkatkan
cara perawatan perineal kemandirian dan kontrol
setelah defekasi keluarga klien terhadap
kebutuhan perawatan diri
anaknya
5.Anjurkan pada ibu-ibu 5.Untuk menghindari
untuk melakukan terjadinya penyebaran
pemilihan makanan dari kuman/bakteri pada
segi kesehatan makanan yang tidak sehat
6.Berikan penyuluhan pada 6.Supaya lingkungan bersih
warga untuk melakukan dan sanitasi lingkungan
kerja bakti pada lingkungan menjadi lebih baik
rumah dan desa
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai