Kelompok 3 Pak Erwin
Kelompok 3 Pak Erwin
- Kejadian Kecelakaan
Longsor di area PT. Freeport adalah murni kecelakaan kerja
akibat fenomena alam. Longsor yang terjadi di fasilitas pelatihan
pertambangan bawah tanah PT Freeport , tepatnya mill 74.
- Waktu Kejadian
Kasus kecelakaan kerja yang terjadi di lokasi nPertambangan
PT. Freeport dilaporkan terjadi pada hari Sabtu 2 Maret sekitar pukul
17.30 WIT, tepatnya di Areal Underground QMS Biggosan Mill 71,
Jayapura, Papua.
KERUGIAN KORBAN JIWA DAN MATERI
insiden terjadi sekitar pukul 17.30 WIT, dilaporkan 4 karyawan menjadi korban.2
selamat, sementara 2 karyawan lainnya belum ditemukan. Salah satu kordan selamat
mengalami luka lecet di kaki kiri dan benturan di sekitar dada kiri. Kedua korban
selamat saat ini masih menjalani perawatan di RS Tembagapura.
Dan pada Sementara dua korban yang tewas adalah Taufiq (40), jabatan Foreman
DOZ-Ore Flow Ops dan Kawi (24) karyawan Ore Flow Support Crew. Keduanya
tertimbun material longsor sejak sabtu.
Kedua korban telah dikebumikan di kampung halamannya masing-masing yaitu di
Palopo, Sulawesi Selatan dan Sorong, Papua Barat.
Di perkirakan kerugian mencapai miliaran hingga triliunan karan belum di pastikan
kerudian atas longsor pertambangan bersebut hingga kini masih memperkira-kirakan.
PENYEBAB MASALAH
Pada kasus kecelakaan ini kami menggunakan model analisis kasus Teori Swiss
Cheese yang berasal dari James T. Reason (1990)
Teori ini menggambarkan proses terjadinya kecelakaan melalui ilustrasi potongan –
potongan keju Swiss seperti lapisan – lapisan (layers) keju tersebut
menggambarkan hal – hal yang terlibat dalam suatu system keselamatan,
sedangkan lubang – lubang yang terdapat pada tiap lapisan tersebut
menunjukan adanya kelemahan yang berpotensi menimbulkan terjadinya
kecelakaan.
ANALISIS MASALAH
Layer – layer penyebab longsor lokasi pertambangan PT. Freeport berikut ini :
Layer 1 : Organization Influences
- Perusahaan melakukan penghematan dengan meminimisasi dalam
keselamatan pekerja.
-Kurangnya kesadaran perusahaan tentang keselamatan pekerja yang bekerja di
dalam perusahaan.
Layer 2 : Unsafe Supervisor
- Kurangnya pengawasan pada pekerja
- Kurangnya Pemeliharaan pada terowongan – terowongan yang sudah terbuat
- Koreksi bidang – bidang patahan pada terowongan.
ANALISI MASALAH
Layer 3 : Precondition for Unsafe Act
- Pekerja panik dan tidak mengetahui tentang pedoman keselamatan dan
kesehatan kerja
- Cuaca Buruk
- Kehilangan Situational awareness saat longsor terjadi
Layer 4 : Unsafe Act
- Kiurang menanggapi dengan serius peringatan bahaya longsor yang terjadi
sebelumnya
- Pekerja maupun pihak manajemen lebih focus pada hasil pekerjaanya dari pada
tingkat bahaya dan resikonya
- Salah mengambil keputusan (decision error) saat kemiringan bidang patahan
melebihi batas maksimum.
TINDAKAN PENGENDALIAN