Anfis

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 62

Temu 3

• Proses retrogessif (neoplasma dan


karsinogenesis), metabolisme normal,
pengertian istilah tumor secara klinis, dan
istilah tumor secara patologis
• neoplasma secara umum, metabolisme tumor,
cara penyebaran tumor jinak dan ganas,
derajat keganasan tumor, perbedaan tumor
jinak dan ganas
PATOLOGI NEOPLASMA
Definisi
• Kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh
sel-sel yang tumbuh terus menerus, tidak
terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan
sekitarnya serta tidak berguna bagi tubuh
Keterangan lain
• Secara patologi tumor identik dengan
neoplasma, namun secara klinik istilah tumor
digunakan untuk semua
tonjolan/pembengkakan baik karena radang,
perdarahan ataupun neoplasma
Keterangan lain
• Neoplasma merupakan penyakit
pertumbuhan sel
• Regenerasi epitel dan pembentukan jaringan
granulasi juga merupakan kumpulan sel baru
yang sedang tumbuh, tetapi bukan merupakan
neoplasma karena pertumbuhannya sesuai
dengan jalur pertumbuhan normal
Dua tugas utama sel normal
1. Bekerja: tergantung aktivitas sitoplasma
2. Berkembang biak: tergantung aktivitas inti
Keterangan:
• pada sel neoplasma terjadi perubahan sifat
sehingga sebagian energi digunakan untuk
berkembang biak
• Sel-sel neoplasma dapat mengalahkan sel-sel
normal dalam mendapatkan bahan-bahan
tersebut sehingga pada tumor ganas stadium
akhir akan terjadi kakheksia
Hal-hal pada neoplasma
• Inti sel tampak lebih besar karena jumlah
sitoplasma berkurang
• Inti sel tumor hiperkromatik karena pada
pemulasan jumlah nukleoprotein yang
mengikat hematoksilin jumlahnya meningkat
• Nukleolus (anak inti) lebih besar dari normal
• Banyak gambaran mitosis
Contoh gambaran PA:
Perbedaan tumor ganas dan tumor
jinak
Tumor ganas Tumor jinak

Sifat tumbuh infiltratif ekspansif

Residivitas Sering kambuh lagi setelah Tidak menimbulkan residif


dioperasi/disinar

Metastasis Umumnya sanggup Tidak bermetastasis


bermetastasis melalui
pembuluh darah atau
pembuluh getah bening
Kecepatan tumbuh Cepat Lambat
Perbedaan tumor ganas dan tumor jinak
Tumor ganas Tumor jinak

Diferensiasi (derajad morfologi sel tumor Berdiferensiasi buruk Berdiferensiasi baik (masih menyerupai
menyerupai sel normal) sel normal)

Polaritas (susunan tertentu sel-sel dalam Hilang polaritas Polaritas masih baik
jaringan ) (susunan sudah tidak teratur lagi)
Misal : epidermis tersusun oleh sel-sel
lapisan basal, lapisan, spinosem,
granulosum

Mortalitas Jika tidak diobati, meskipun letaknya Biasanya tidak menyebabkan kematian
pada organ tak vital dapat menyebabkan bila letaknya tidak pada alat tubuh yang
kematian vital
Perbedaan tumor ganas dan tumor
jinak
Tumor ganas Tumor jinak

Perubahan inti Perbandingan inti:sitoplasmaberubah dari Masih seperti sel normal


keadaan normal (1:4) menjadi 1:2 atau 1:1
karena jumlah sitoplasma berkurang
Bentuk dan ukuran inti berbeda-beda
(pleomorfik)
Kromatin inti bertambah jumlahnya
menyebabkan gambaran kasar dan
berkelompok di tepi inti (hiperkromatik)
Nukleolus lebih besar kadang2 multiple
dikelilingi zona halo sehingga gambarannya
seperti mata burung hantu (owl eye)
Bentuk inti yang tak teratur (bizzare)
Sel datia tumor (sel dengan beberapa inti)
Cara penyebaran dan pertumbuhan
tumor
Penyebaran tumor jinak
• penyebaran setempat/lokal, merupakan
penjalaran sel-sel tumor dari tumor induk ke
jaringan sehat sekitarnya secara ekspansif
Cara penyebaran dan pertumbuhan
tumor
Penyebaran tumor ganas
• Penyebaran setempat
• Penyebaran jauh/metastasis
Penjelasan:
Setempat:Penjalaran sel2 tumor induk ke jar sekitar
secara infiltratif
Jauh : pelepasan sel-sel tumor dari tumor
induk.Massa tumor anak sebar tak berhubungan
dengan massa tumor induk
Syarat terjadinya penyebaran pada
tumor ganas
• Adanya pelepasan sel-sel tumor yang dapat
hidup otonom
• Adanya jalan penyebaran
• Adanya lingkungan yang memungkinkan untuk
hidupnya sel-sel tumor di tempat yang baru
Diagnosis neoplasma dapat dilakukan
berdasarkan
• Pemeriksaan makroskopis
• Pemeriksaan mikroskopis
• Pemeriksaan hormon dan enzim
• Pemeriksaan darah tepi
• Pemeriksaan sitologi
Pemeriksaan makroskopis
• Dilihat dengan mata biasa (tanpa alat)
• Contoh pada adeno carsinoma mammae:
terlihat adanya bercak-bercak berwarna
kuning kemerahan
Pemeriksaan mikroskopis
• Merupakan cara yang penting untuk menegakkan
diagnosis neoplasma
• Setelah dieksisi difiksasi dengan formalin 10%
• Cara pengolahan jaringan:
Cara klasik: dengan blok parafin dan dipulas
dengan HE, Cara ini memerlukan waktu beberapa
hari
Cara potong beku (frozen section): banyak
digunakan untuk tindakan operasi cepat. Jaringan
segar atau yg telah difiksasi,....(lanjut slide
beriukut)
• Cara potong beku (lanjutan)
Jaringan segar atau yang telah difiksasi, setelah
dibekukan dengan CO2, dipotong menggunakan
suatu mikrotom atau kriostat, dan sediaan dapat
diperiksa dalam bebrapa menit. Ketepatan
diagnosa : 50-95 %. Manfaat cara ini adalah dapat
menentukan keganasan dengan cepat (di meja
operasi) dan dapat menemukan batas sayatan
apakah sudah bebas dari tumor. Namun
kekurangannya adalah tidak dapat memberikan
gambaran hal-hal yang kecil seperti pada sediaan
parafin
Pemeriksaan darah tepi
• Pemeriksaan hematologis banyak dikembangkan untuk
mendiagnosis tumor
• Salah satu cara adalah dengan isolasi dan menemukan
sel-sel tumor pada peredaran darah
• Mencari sel tumor yang terlepas dan masuk peredaran
darah dengan pulasan sedimen
• Sel-sel darah merah dihancurkan dengan saponin atau
enzim dan sel-sel darah putih dengan streptolisin O,
kemudian disaring dan filtrat yang mengandung sel-sel
tumor disentrifugasi dengan kecepatan tinggi untuk
mengendapkan sel-sel tumor yang lebih besar
• (dilanjtukan slide berikut)
• Biasanya sangat sedikit sel yang ditemukan
pada pemeriksaan pemulasan darah rutin
• Kebanyakan sel neoplasma ini akan menjadi
rusak
• Adanya sel-sel tumor dalam peredaran darah
tidak berhubungan dengan adan ya metastasis
Pemeriksaan hormon dan enzim
• Contoh:
• Terbentuknya fosfatase asam, menun jukkan
adanya anak sebar karsinoma prostat dalam
tulang
• Adanya kadar korionikgonadotropin yang
tinggi dalam urin pada wanita di luar
kehamilan menunjukkan adanya mola
hidatidosa atau koriokarsinoma
Pemeriksaan sitologi
• Dasarnya adalah: sel-sel tumor ganas
kohesinya kurang dibanding sel normal
sehingga mudah terlepas.
• Untuk melakukan pemeriksaan ini, sekret yang
terkumpul langsung dibuat sediaan apus dan
dipulas dengan pulasan Papanicolau
Keuntungan dari pemeriksaan sitologi
• Membuat pulasan apus tidak menimbulkan nyeri
pada penderita
• Dapat dilakukan untuk pemeriksaan massal
• Dapat memberikan hasil pisitif meskipun pada
pemeriksaan langsung dan palpasi tidak
menunjukkan kelainan
• Karsinoma dapat terdiagnosa meskipun masih
dalam stadium in situ
• Efektif untuk diagmosis tumor saluran
pencernaan, paru-paru, saluran air kemih, dan
lambung
• Proses retrogressif (Neoplasma dan Karsinogenesis).
Metabolisme sel normal, Pengertian istilah tumor
secara klinis, dan istilah tumor secara patologis
• Pengertian neoplasma secara umum, Metabolisme sel
tumor, cara penyebaran tumor jinak dan ganas, derajat
keganasan tumor, perbedaan tumor jinak dan tumor
ganas
• Aspek klinis dari Neoplasma, perbedaan antara
Sarcoma dan Carcinoma, jenis2 sarcoma dan
Carcinoma
• Jenis neoplasma (neoplasma insitu, neoplasma jinak,
neoplasma ganas primair, neoplasma ganas sekunder)
Istilah Dasar
• Neoplasia secara harfiah istilah ini berarti
pembentukan jaringan baru
• Neoplasma adalah pertumbuhan baru tumor
yang bisa concerous (bersifat kanker) atau non
cancerous –neoplasia
• Tumor yaitu benjolan biasanya istilah ini dipakai
dalam kontek salah satu diantara empat tanda
kalsik inflamasi
• Kanker/cancer istilah umum yang mencakup
setiap pertumbuhan malignan dalam setiap
bagian tubuh pertumbuhan ini tidak bertujuan,
bersifat parasit dan berkembang dengan
mengorbankan manusia yang menjadi hospesnya
Definisi
• “New growth”
• Willis (bag. Onkologi ingrris): massa jaringan
yang abnormal, tumbuh berlebihan, tidak
terkoordinasi dengan jaringan normal dan
tumbuh terus meskipun stimulus yang
menimbulkannya telah hilang.
• Dasar pertumbuhan neoplasma: hilangnya
kontrol pertumbuhan normal.
• Sifat neoplasma:
– Parasit
– Autonomi
– Clonal: seluruh populasi sel dalam tumor berasal dari sel tunggal
(single cell) yang telah mengalami perubahan genetik.
• Istilah neoplasma dalam medis sering disebut juga sebagai
tumor.
• Tumor (arti sebenarnya): semua tonjolan abnormal pada
tubuh. Pada awalnya istilah tumor ini diterapkan pada
pembengkakan (swelling) akibat inflammasi.
• “Kanker” (cancer)
– terminologi umum untuk semua tumor ganas.
– diambil dari bahasa Latin: kepiting (crab).
• Ilmu yang mempelajari neoplasma disebut onkologi.
• Klasifikasi berdasarkan :
– Sifat Biologik
• Jinak: lambat, berkapsul, tidak infiltratif, anak sebar (-)
• Intermediate: jinak tetapi destruktif / ganas tetapi
metastase lambat.
• Ganas: cepat, infiltratif, anak sebar (+) --- kematian.
• Klasifikasi lain:
– Simple neoplasma
• Terdiri dari satu tipe sel
• Contoh: fibroma, fibrosarcoma, adenoma, adenocarcinoma,
squamous cell carcinoma.
– Mixed neoplasma (neoplasma campur)
• Terdiri dari > 1 tipe sel yang berasal dari 1 germ cell layer
• Contoh:
– jinak: Benign mixed tumor dari kelenjar liur, fibroadenoma mamma.
– Ganas: Wilms’ tumor (nefroblastoma).
– Compound neoplasma (neoplasma gabungan)
• Terdiri dari > 1 tipe sel yang berasal dari > 1 germ layer
• Contoh: Teratoma.
• Epitelial tumor --- tata nama lebih kompleks
– Berdasarkan sel asal
• Adrenocortical adenoma, bronchial adenoma
– Arsitektur mikroskopis
• Adenoma ginjal
• Papilloma: squamous cell papilloma, transisional cell papilloma
– Bentuk makroskopis
• Papilloma: membentuk tonjolan seperti jari pada epitel
permukaan
• Cystadenoma: membentuk massa kistik
• Papillary cystadenoma: membentuk papil & menonjol dalam kista
• Polyp: membentuk tonjolan diatas permukaan mukosa dan
menonjol ke dalam lumen (lambung/usus)
– Pengecualian:
• neoplasma jinak sel epitel plasenta disebut Mola Hidatidosa
• Tumor ganas epitelial; akhiran “carcinoma”
• Contoh:
– Adenoma --- adenocarcinoma
– Squamous cell papilloma --- squamous cell carcinoma
– Cystadenoma --- cystadenocarcinoma
• Pengecualian:
– Hepatoma = hepatocellular carcinoma
– Basalioma = basal cell carcinoma
– seminoma = carcinoma dari testicular epithelium
– Choriocarcinoma = neoplasma ganas dari epitel plasenta
(bentuk ganas dari Mola Hidatidosa)
– Melanoma = tumor ganas sel melanosit (jinak: nevus)
3. Karakteristik Neoplasma Jinak
& Ganas

• Neoplasma dapat dibedakan menjadi jinak /


ganas, berdasarkan:
– Differensiasi & anaplasia
– Kecepatan pertumbuhan (rate of growth)
– Invasi lokal (local invasion)
– Metastasis (anak sebar)
3.1 Differensiasi & anaplasia
• Differensiasi: derajat kemiripan sel neoplastik (sel
parenkim tumor) dengan sel normal. Makin mirip –
makin baik differensiasinya.
– Well differentiated
– Moderately differentiated
– Poorly differentiated
– undifferentiated
• Semua tumor jinak --- tersusun dari sel neoplastik
yang mirip dengan sel normal (well differentiated)
• Tumor ganas bisa: well differentiated s.d
undifferentiated.
• DYSPLASIA
– Artinya: disordered growth.
– Terutama pada sel epitelial, ditandai oleh hilangnya
uniformitas individual sel & hilangnya orientasi arsitektur
normal sel dalam jaringan.
– Morfologi:
• Pleomorfisme (+)
• Inti hiperkromatik (+)
• Mitosis meningkat
– Derajat dysplasia
• Displasia ringan (mild dysplasia)
• Displasia sedang (moderate dysplasia)
• Displasia berat (severe dysplasia) = Carsinoma insitu.
• Anaplasia --- menunjukkan pertumbuhan ke
arah tingkatan lebih rendah atau hilangnya
differensiasi struktural & fungsional suatu sel
normal.
• Anaplasia --- hallmark of malignant
transformation (petanda tumor ganas).
• Ciri-ciri morfologik sel anaplastik
– Pleomorfik: ukuran & bentuk bervariasi (variation in size &
shape). Sel bisa berukuran >> besar atau << kecil.
– Morfologi inti sel tidak normal
• Inti sel hiperkromatik (karena DNA >>)
• Rasio inti : sitoplasma (N/C ratio) (hampr 1:1) (normalnya N/C
ratio 1:4 atau 1:6)
• Butiran kromatin kasar
• Nukleoli (anak inti) nyata / prominent
– Mitosis: jumlah > & didapatkan mitosis atipik.
– Hilangnya polaritas: gangguan orientasi susunan
sel dalam jaringan.
3.2 Kecepatan pertumbuhan
(rate of growth)
• Secara umum:
– Kebanyakan tumor jinak: tumbuh lambat.
tergantung hormon & supply darah
contoh: leiomyoma uterus akan tumbuh cepat jika
estrogen >> (kehamilan)
– Kebanyakan tumor ganas: tumbuh cepat.
• Secara umum, kecepatan pertumbuhan tumor
berhubungan dengan derajat differensiasinya –
kebanyakan tumor ganas tumbuh lebih cepat
daripada tumor jinak.
3.3 Invasi lokal (local invasion)

• Tumor jinak
– Tumbuh lokal & tidak mempunyai kemampuan untuk
menginfiltrasi, menginvasi jaringan sekitarnya.
– Berbatas jelas dengan jaringan sekitar, mempunyai kapsul
(simpai) ataupun pseudocapsul (simpai semu).
– Tidak metastasis (tidak beranak sebar)
– Pengecualian: hemangioma (tumor jinak pembuluh darah)
– tidak berkapsul & tumbuh seperti infiltratif dalam
jaringan.
• Tumor ganas:
– Tumbuh progresif, invasi & infiltrasi ke jaringan
sekitarnya.
– Batas tidak jelas & tidak berkapsul
– pengecualian: tumor ganas yang tumbuhnya
lambat bisa terlihat berbatas jelas pada
makroskopis, namun secara mikroskopis akan
terlihat pertumbuhan yang infiltratif ke jaringan
sekitar.
• Beberapa kanker dapat tumbuh dari suatu lesi
preinvasif, disebut sebagai Carcinoma insitu.
– Biasanya terjadi pada cervix, kulit, mamma.
– Ca insitu menunjukkan gambaran sel ganas tetapi tidak
menginvasi membran basal (basal membrane intak).
Hepar yang mengandung metastasis kanker
Perbandingan antara tumor jinak & ganas
(contoh: leiomyoma >< leiomyosarcoma)
4. Epidemiology

• Epidemiologi kanker (study tentang pola


kanker pada populasi) dapat memberikan
pengetahuan tentang:
– Penyebab / asal kanker
– Faktor resiko terjadinya kanker
– Hubungan antara lingkungan, faktor herediter,
faktor kebudayaan dengan terjadinya kanker.
4.1 Insidens Kanker
4.2 Faktor geografik & lingkungan

• Faktor geografik & lingkungan merupakan salah satu


faktor penting dalam terjadinya kanker.
• Perbedaan geografik kanker
– Ca mamma > sering di AS & Eropa daripada di Jepang
– Ca lambung 7x lebih banyak di Jepang daripada di AS
– Ca Liver – sering di Afrika
– Ca nasofaring – sering di Cina
• Faktor Lingkungan
Merokok --- Ca. paru
Sirih --- Ca bibir / rongga mulut
Kawin muda ---- Ca. cervix
Makanan ikan asap/asin – Ca. Nasofaring
Konsumsi alkohol --- Ca liver
Diet >>lemak --- Ca. colon, Ca. mamma
4.3 Umur (age)
• Secara umum, frekuensi kanker meningkat dengan
meningkatnya umur, terkait dengan akumulasi
mutasi somatik & penurunan sistem imun.
• Kebanyakan kematian akibat kanker terjadi antara
umur 55-75 tahun.
• Pada anak-anak dibawah usia 15 tahun --- kanker
menyebabkan kematian sekitar 10% dari seluruh
total kematian pada anak.
• Kanker penyebab kematian pada anak yang tersering
adalah: leukemia, tumor CNS, limfoma, soft tissue
sarcoma, & bone sarcoma.
4.4 Herediter

• Faktor herediter juga berperan dalam


terjadinya kanker.
• Inheredited Cancer Syndromes:
– Mutasi pada single gene – meningkatkan resiko
terjadinya tumor
– Contoh:
Retinoblastoma
Neurofibromatosis tipe 1& 2
• Familial Cancers:
– Contoh: Ca colon, Ca mamma, Ca ovarium.
– Ciri khas: tumor terjadi pada usia > muda, tumor
terjadi pada 2/ > hubungan keluarga, tumor
bilateral / multiple.
• Autosomal Recessive Syndromes of Defective
DNA Repair:
– Contoh: Xeroderma pigmentosusm– terjadi
gagngguan DNA repair – Ca kulit.
6. Penyebab Kanker (Carcinogen)
• 3 golongan karsinogen:
– Bahan kimia
– Radiasi
– Agen biologik
• Virus
• Mikroba lain.
6.1 Karsinogen Kimia

• Karsinogen kimia sangat beragam, termasuk bahan


kimia natural maupun synthetic.
• Karsinogen kimia dapat secara langsung (direct)
menyebabkan kanker.
• Kebanyakan karsinogen kimia bersifat tidak langsung
(indirect) --- disebut procarcinogens --- perlu
perubahan metabolik untuk menjadi bahan aktif
(ultimate carcinogens) --- menyebabkan kanker
• Beberapa karsinogen kimia dapat bekerja sama
dengan karsinogen lain dalam menimbulkan kanker.
6.2 Karsinogen Radiasi
• Sumber radiasi:
– Sinar ultra-violet (matahari)
– Sinar X
– nuklear
• Sinar UV: dapat menyebab kanker kulit (melanoma,
basalioma, squamous cell ca). Efek sinar UV pada sel:
– Inaktifasi enzim, perubahan protein
– Induksi mutasi
Sinar UV --- pembentukan pyrimidine dimer pada DNA ---
kerusakan DNA --- gangguan DNA repair --- kanker.
• Nuklear (Hiroshima & Nagasaki): menyebabkan leukemi.
Mekanisme: radiasi – kerusakan makromolekul/ interaksi
cairan sel --- radikal bebas --- perubahan ikatan2 kimia ---
inaktifasi enzym, perubahan protein, fragmentasi kromosom/
translokasi/ point mutasi.
6.3 Karsinogen Agen Biologik

• Virus oncogenic:
– RNA virus
– DNA virus
• Virus RNA
– Human T-cell Leukemia Virus Type 1 – menyebabkan T cell
leukemia / lymphoma.
mekanisme: infeksi HTLV-1--- stimulasi proliferasi sel
limfosit T--- mutasi --- proliferasi klonal sel T.
• Virus DNA:
– Human Papilloma Virus (HPV)
• Tipe 1,2,4,7 – menyebabkan squamous papilloma
(warts).
• Tipe 6,11 – menyebabkan genital warts
• Tipe 16, 18, 31 – menyebabkan ca. cervix
– Epstein-Barr Virus (EBV)
• menyebabkan: limfoma Burkit, Hodgkin’s disesase,
carcinoma nasofaring.
– Hepatitis B Virus (HBV)
• Menyebabkan Hepatocellular carcinoma
– Human Herpes Virus 8 (HHV-8)
• menyebabkan Kaposi sarcoma
• Helicobacter Pylori (HP)
– Bukan virus, tetapi suatu bakteri.
– Menyebabkan infeksi lambung & ulkus lambung
(peptic ulcer)
– Berhubungan dengan terjadi ca. lambung &
limfoma lambung.
– Mekanisme:
• Infeksi HP --- gatritis kronis --- gastric atrophy ---
intestinal metaplasia --- dysplasia --- ca. lambung.
• Infeksi HP --- gastritis kronis --- proliferasi folikel limfoid
pada mukosa --- proliferasi sel limfosit B --- limfoma
lambung.
3.4 Metastasis

• Adalah anak sebar ke jaringan yang jauh dari tumor


asal.
• Merupakan petanda keganasan yang paling kuat
diantara tanda lain:
– Tumor jinak --- tidak metastasis
– Tumor ganas --- metasatasis
• Metastasis:
– Percontinuatum – lewat rongga
– Limfogen
– Hematogen
• Metastasis per continuatum:
– Lewat rongga tubuh (body cavity)
– Contoh: Ca ovarium --- ke peritoneum
Ca colon --- ke cavum peritoneum
Ca paru --- ke cavum pleura
• Metastasis secara limfogen:
– Terutama pada carcinoma
– Pola penyebaran metastasis kelenjar limfe mengikuti rute
normal dari lymphatic drainage.
contoh: Ca mamma - metastasis KGB axilla
Ca paru – metastasis ke KGB hilus
Ca nasofaring – metastasis KGB colli
• Metastases secara hematogen
– Terutama pada sarcoma
– Dapat juga terjadi pada carcinoma
• Renal cell ca --- vena renalis
• Penetrasi ke vena > arteri, karena arteri
memiliki dinding > tebal – lebih tahan.
• Invasi pada vena --- sel tumor mengikuti aliran
vena --- metastasis sering terjadi pada paru &
hepar.

Anda mungkin juga menyukai