Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH,

PENGERTIAN,
PRINSIP BANK
1. Sejarah bank
◦ Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada zaman
kerajaan tempo dulu di daratan Eropa. Kemudian usaha ini berkembang ke Asia Barat
oleh para pedagang. Pekembangan perbankan di Asia, Afrika, dan Amerika dibawa
oleh Eropa saat menjajah negara disana.

◦ Dikenalnya kegiatan perbankan dimulai dari hasa penykaran uang. Bank dikenal
sebagai meja tempat penukaran uang. Bank berasal dari bahasa Italia, yaitu banca
yang artinya meja (meja yang digunakan untuk tempat tukar-menukar uang)

◦ Usaha perbankan baru dimulai dari zaman Babylonia kemudian dilanjutkan ke zaman
Yunani kuno dan Romawi.
◦ Sejarah perkembangan perbankan di Indonesia tidak terlepas dari penjajaan Hindia
Belanda. Pada saat itu terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di
Hindia Belanda. Pada masa itu De javasche Bank, NV didirikan di Batavia pada tanggal 24 Januari 1928 kemudian
menyusul Nederlandsche Indische Escompto Maatschappij, NV pada tahun 1918 sebagai pemegang monopoli pembelian hasil bumi
dalam negeri dan penjualan ke luar negeri serta terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda.
◦ Terdapat pula bank-bank milik pribumi, Tionghoa, Jepang, dan Eropa lainnya. Di
zaman kemerdekaan, perbankan Indonesia bertambah maju dan berkembang lagi.
Beberapa bank Belanda dibasionalisasi oleh pemerintah Indonesia.
◦ Dizaman kemerdekaan beberapa bank belanda dinasionalkan. Beberapa
diantaranya:
◦ 1. NV. Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank (saat ini Bank OCBCNISP),
didirikan 4 April 1941 dengan kantor pusat di Bandung
◦ 2. Bank Negara Indonesia, yang didirikan tanggal 5 Juli 1946 yang sekarang dikenal
dengan BNI.
◦ 3. Bank Rakyat Indonesia yang didirikan tanggal 22 Februari 1946. Bank ini berasal
dari De Algemenevolks Crediet Bank
2. Pengertian bank
◦ Bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat yang
mempunyai kelebihan dana dan menyalurkannya kepada masyarakat yang
kekurangan dana.
◦ Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan No. 7 tahun 1992, bank didefinisikan
sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan tarif
hidup rakyat.
◦ Menurut Pasal 1 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 perbankan adalah segala sesuatu
yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta
cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya, sesangkan bank adalah
badan uusaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya pada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan tarif hidup rakyat banyak.
◦ Aktivitas perbankan yang pertama adalah menghimpun dana dari masyarakat luas
yang dikenal dalam dunia perbankan dengan istilah kegiatan funding. Pengertian
menghimpun dana adalah mengumpulkan atau mencari dana dengan cara
membeli dari masyarakat luas. Pembelian dana dari masyarakat ini dilakukan oleh
bank dengan berbagai strategi agar masyarakat mau menanamkan dananya dalam
bentuk simpanan.
◦ Agar masyarakat mau menyimpan uang di bank, maka pihak perbankan memberikan
balas jasa berupa bunga, bagi hasil, hadiah, pelayanan atau balas jasa lainnya.
◦ Seyelah memperoleh dana dalam bentuk simpanan dari masyarakat, maka oleh
perbankan dana tersebut diputarkan kembali atau dijual kembali ke masyarakat
dalam bentuk pinjaman atau kredit yang dikenakan jasa pinjaman kepada penerima
kredit dalam bentuk bunga dan biaya adiminstrasi. Bagi bank berprinsip syariah dapat
menggunakan bagi hasil atau penyertaan modal.
◦ Besarnya bunga kredit sangat dipengaruhi oleh besarnya binga simpanan. Semakin
besar bunga simpanan, semakin besar pula bunga pinjaman dan demikian sebaliknya.
◦ Besar-kecil bunga pinjaman juga dipengaruhi pleh keuntungan yang diambil, biaya
operasi yang dikeluarkan, cadangan risiko kredit macet, pajak, serta pengaih lainnya.
◦ Keuntungan utama dari bisnis perbankan konvensional diperoleh dari swlisih bunga
simpanan yang diberikan kepada penyimpanan dengan bunga pinjaman atau kredit
yang disalurkan (dikenal dengan istilah spread). Jika bank mengalami kerugian maka
hal tersebut dapat disebut negative spread.
3. Prinsip-prinsip perbankan
◦ Pasal 2 UU No. 7 Tahun 1992 menyebutkan bahwa Perbankan Indonesia dalam
melakukan usahanya berasaskan denokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip
kehati-hatian.
◦ a. Prinsip Kepercayaan : diatur alam Pasal 29 ayat (4) Uu Bo. 10 Tahun 1998. Bank
berusaha dari dana masyarakat yang disimpan bersasarkan kepercayaan, sehingga
setiap bank perlu menjaga kesehatan banknya dengan tetap memelihara dan
mempertahankan kepercayaan masyarakat.
◦ b. Prinsip Kehati-hatian: tertera dalam Pasal 2 dan Pasal 29 ayat (2) UU No. 10 Tahun
1998. atujuan dilakukannnya prinsip ini agar bank swlalu dalam keadaan sehat
menjalankan usahanya dengan baik dan mematuhi ketentuan-ketentuan dan norma-
norma hukum yang berlaku.
◦ c. Prinsip kerahasiaan: diatur dalam Pasal 40 sampai dengan Pasal 47 A UU No. 10
Tahun 1998. Dikemukakan bahwa bank wajib merahasiakan keterangan mengenai
nasabah penyimpan dan simpanannya, kecuali dalam hal kepentinhan pajak,
penyelesaian itamg-piutang bank yang sudah diserahkan kepada badan Urusan
Piutang dan Lelang, untuk kepentingan pengadilan perkara pidana, dalam perkara
pidana antara bank dan nasabah, dan dalam rangka tukar menukar informasi
antarbank.
◦ d. Prinsip Mengenal Nasabah: diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No.
3/10/PBI/2001 tentang Penerapan Prinsip Menenal Nasabah. Tujuan yang hendak
dicapai adalah meningkatkan peran lembaga keuangan dengan berbagai kebijakan
dalam menunjang praktik lembaga keuangan, menghindari berbagai kemungkinan
lembaga keuangan dijadikan ajang tindak kejahatan dan aktivitas ilegal yang
dilakukan nasabah, dan melindungi nama baik dan reputasi lembaga keuangan.

Anda mungkin juga menyukai